Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIK

ENGINE MANAGEMENT SYSTEM ALAT BERAT


POSITION SENSOR

Kelas AB1
Anggota Kelompok :
1. Wisnu Wardhana (16504241045)
2. Anna Insya (16504241047)
3. Hafizh Arif K (16504241048)
4. Yudha Hindrawan (16504241049)
5. Zulfa Anwari (16504241053)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
A. Kompetensi
Menjelaskan dan memperbaikai sistem penyensoran posisi pada EMS

B. Sub Kompetensi
Setelah selesai praktek mahasiswa diharapkan dapat :

1. Mengidentifikasi komponen throttel position sensor (TPS) type variabel resistor


dan contact point.
2. Memeriksa komonen dan rangkaian sensor posisi throttel
3. Menjelaskan konfersi posisi trottle menjadi sinyal yang masuk ke ECU TPS
TipeVariabel Resistor serta menentukan jenis signal yang didapatkan a[akah
signal analog atau digital.
4. Mendiagnosis kerusakan yang terjadi pada sistem TPS

C. Alat dan Bahan


1. Engine stand Timor S515i
2. TPS tipe variabel resistor dan contact point
3. Busur derajat
4. Multimeter
5. Manual book

D. Keselamatan Kerja
1. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil, peralatan, obyek dan
lingkungan kerja.
2. Jangan gunakan probe multimeter secara langsung untuk menjangkaau titik
pengukuran pada soket yang sempit. Gunakan jarum atau bahan lan untuk
menjangkaui titik ukur.
3. Hati – hati dalam pelepasan socket ECU. Selalu kondidikan kunci kontak dalam
posisi off terlebih dahulu.
4. Dalam menggunakan multimeter perhatikan arah selectornya apakah sudah
sesuai penggunaannya.
E. Dasar Teori
1. Teori Dasar Throttle Position Sensor
Throttle Position Sensor secara umum merupakan sebuah tahanan
geser dengan bahan dasar karbon arang, yang tujuan utamanya adanya sensor
ini untuk memantau posisi throttle.
Sensor ini biasanya terletak di kupu-kupu spindle / poros sehingga dapat
langsung memonitor posisi throttle. Rentang kerjanya katup throttle 0% sampai
dengan 100 % pembukaan katup throttle, akan setara dengan nilai tegangan
0,5 Volt - 4,7 Volt. Maksud lebih luasnya jika tegangan 5 Volt yang bersumber
dari ECU sebagai referensi tegangan, dan bila katup gas dibuka secara penuh
atau maksimal maka akan membuat perbandingan tegangan yang berasal dari
perbandingan tahanan, sehingga TPS akan mengeluarkan sinyal tegangan 0,5
s/d 4,7 Volt.
Fungsi dari TPS yaitu memberikan sinyal masukan ke ECU untuk keadaan
berapa derajat dari bukaan sudut throttle yang mengatur jumlah udara/gas yang
masuk ke manifold, sehingga sinyal tsb dapat digunakan utk referensi dalam
mengatur laju kendaraan/mobil untuk keadaan pelan ataupun kencang. Dimana
kecepatan kendaraan tergantung dari bukaan throtle, jika kalau bukaannya
sedikit, udara/gas yang masuk juga akan sedikit sehingga laju kendaraan akan
pelan, berlaku sebaliknya, hal ini dikarenakan banyaknya udara/gas yang
didistribusikan.
2. TPS model Variabel Resistor
TPS model variabel resistor ini menggunakan resistor sebagai perubah
besarnya sinyal tegangan output sensor, sensor ini menggunakan tiga kabel
yaitu kabel voltase input (VC), kabel voltase output (VTA) dan kabel massa
(E2). Tegangan yang digunakan pada sensor TPS model variabel resistor ini
menggunakan tegangan dari ECU sebesar 5 voltage.
Perbandingan antara bukaan throttle gas dengan besarnya voltase yang
dikeluarkan oleh sensor TPS ini adalah berbanding lurus, dan perbandingan
antara bukaan throttle gas dengan resistansi atau tahanannya berbanding
terbalik. Ketika posisi idle tegangan yang dikeluarkan sensor TPS ini adalah
antara 0,6 - 0,9 volt, sedangkan ketika throttle valve terbuka penuh maka
tegangan yang dikeluarkan sensor TPS ini adalah antara 3,5 – 4,7 volt. Untuk
memperjelasnya, maka dapat dilihat pada gambar di bawah tentang diagram
kelistrikan TPS model variabel resistor.

Gambar 1. TPS tipe variable resistor

3. TPS model Kontak Point


Sensor TPS model kontak point ini berfungsi untuk mendeteksi perubahan
dari bukaan throttle gas dan terminal yang digunakan pada sensor TPS tipe
kontak point juga sama dengan dengan sensor TPS tipe variabel resistor yaitu
dengan menggunakan tiga kabel antara lain terminal IDL, PSW serta E1.
Pendeteksian sensor TPS tipe kontak point ini hanya dilakukan pada saat
throttle valve pada posisi 0o – 5o sebagai posisi idle dan terminal kabel pada
sensor TPS yang terhubung adalah terminal IDL dengan terminal E1 sebagai
posisi putaran idle dan saat kendaraan melakukan deselerasi. Ketika posisi
throttle valve antara 6o – 49o, maka kontak point pada sensor TPS ini tidak
terhubung, sehingga ECU akan mendeteksi posisi ini sebagai putaran
menengah. Sedangkan ketika throttle valve membuka dari 50o sampai throttle
valve terbuka penuh, maka terminal pada sensor TPS yang terhubung adalah
terminal PSW dan terminal E1. Pada posisi ini ECU akan mendeteksi posisi
dari TPS ini sebagai putaran tinggi atau full load. Dibawah ini ditunjukkan
diagram kelistrikan sensor TPS tipe kontak point.

Gambar 2. TPS tipe kontak point


F. Prosedur Langkah Kerja

1. Mempersiapkan alat dan bahan.


2. Mengidentifikasi posisi lokasi/tempat pemasangan TPS Tipe Variabel Resistor
pada mesin.
3. Mengidentifikasi socket dan nama terminal-terminal pada TPS dan hubunganya
dengan ECU.
4. Melakukan pengamatan pada rangkaian TPS dan hubunganya dengan ECU.
5. Memeriksa suplay tegangan pada terminal VC ( sumber positif ) konektor TPS.
 Melepaskan hubungan konector pada TPS.
 Memposisikan multimeter pada DC-Volt.
 Menghubungkan konektor positip pada
terminal VC dan konektor negatif dengan
massa.
 Memutar kunci kontak pada posisi "ON".
 Membaca hasil pengukuran
(Spesifikasi 5 Volt). Gambar 3. Terminal TPS
 Bila hasil pengukuran kurang dari 5 Volt, maka kesalahan bisa disebabkan
oleh rangkaian atau pada ECU.
 Memutar kunci kontak pada posisi "OFF" dan memasang kembali konektor
pada TPS.

6. Memeriksa tegangan antara terminal VC dan E2 pada ECU.


 Memposisikan multimeter pada DC-Volt.
 Menghubungkan konektor positip pada
terminal VC dan konektor negatif pada
Membaca hasil pengukuran (Spesifikasi 5
Volt).
 terminal E2.
 Memutar kunci kontak pada posisi "ON".
 Bila hasil pengukuran kurang dari 5 Volt,
Gambar 4. Terminal ECU maka kesalahan terjadi pada ECU.
 Memutar kunci kontak pada posisi "OFF".
7. Memeriksa tegangan output TPS (antara terminal VTA dan E2 pada ECU).

 Memposisikan multimeter pada DC-Volt.


 Mengubungkan konektor positip pada
terminal VTA dan konektor negatif pada
terminal E2.
 Memuutar kunci kontak pada posisi "ON".
 Menggerakkan throttle perlahan-lahan
mulai dari sudut 0 hingga mencapai sudut
maksimal dengan range 100 Baca hasil
Gambar 5. Terminal VC dan E2 pengukuran (Spesifikasi 5 Volt).
 Mencatat hasil pengukuran penunjukan
perubahan tegangan output TPS pada
multitester untuk setiap perubahan sudut
dan buat grafiknya.
 Memutar kunci kontak pada posisi "OFF".

8. Memeriksa Resistansi Total TPS (terminal VC dan E2 pada TPS).


 Memposisikan Kunci kontak pada
posisi "OFF".
 Melepaskan hubungan konector
pada TPS.
 Mengukur resistansi total TPS
(terminal VC dan E2 pada TPS).
Gambar 6. Terminal VC /E2 pada TPS 

9. MemeriksaVariabel Resistansi pada TPS (terminal VC dan VTA pada TPS).


 Kunci kontak pada posisi "OFF".
 Lepaskan hubungan konector pada TPS.
 Dengan Ohmmeter ukur variabel
resistansi TPS (terminal VC dan E2 pada
TPS).
 Gerakkan throttle perlahan-lahan mulai
dari sudut 0 hingga mencapai sudut
maksimal dengan range 100

Gambar 7. Pemeriksaan resistensi


 Catat hasil pengukuran penunjukan
resistansi pada multitester untuk setiap
sudut dan buat grafiknya.

10. Melakukan observasi dan pembandingan secara konstruksi pada TPS tipe
contact point/ saklar
11. Mengidentifikasi terminal pada unit TPS tipe contact point
12. Menggunakan Ohm meter untuk mengetahui kontinyuitas antar terminal
dengan melakukan perubahan posisi katup throttele.

Gambar 8. TPS tipe kontak point

13. Membuat kesimpulan saudara dari praktek ini.


14. Membersihkan alat dan training obyek yang digunakan.
G. Data Praktik
1. Rangkaian kelistrikan TPS Tipe Variabel Resistor dan hubunganya dengan
Electronic Control Unit.

Terminal Warna Kabel Identifikasi / Fungsi

VC RW (Red 5V ECU
white)
/ Sebagai suplay tegangan
23

VTA1 LG/O (light Inputan signal dari TPS ke ECU


green/Orange)

19

E2 LG (light green) Ground


45

2. Pemeriksaan suplay tegangan pada terminal VC konektor TPS.

Hasil Spesifikasi Kesimpulan

0,35 V 5V Kondisi kurang baik karna hasil pengukuran


tegangan tidak memenuhi spesifikasi

3. Pemeriksaan tegangan antara terminal VC dan E2 pada ECU.

Hasil Spesifikasi Kesimpulan


5V
5V Kondisi baik karna Hasil pengukuran tegangan
masih dalam spesifikasi
4. Pemeriksaan tegangan output TPS (antara terminal VTA dan E2 pada
ECU).
Sudut Buka Throttle (o) Tegangan Output TPS (Volt)
0 0,5
10 0,6
20 1,3
30 1,8
40 2,1
50 3
60 3,4

Grafik hubungan
Tegangan output TPS (volt)

5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60

Sudut bukaan katup Throttle ( ⁰ )

5. Pemeriksaan Resistansi Total TPS (terminal VC dan E2 pada TPS).

Hasil Kesimpulan

6.2 kΏ Kondisi masih sesuai spesifikasi


6. Pemeriksaan Variabel Resistansi pada TPS (terminal VC dan VTA pada
TPS).

Sudut Buka Throttle (o) Resistansi terminal VC dan VTA (Ω)


0 420Ώ

10 260Ώ

20 240Ώ

30 200Ώ

40 180Ώ

50 120Ώ

60 30Ώ

70 60Ώ

80 90Ώ

90 5kΏ

Gambar grafik hubungan


Tegangan output TPS (volt)

920
820
720
620
520
420
320
220
120
20
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Sudut bukaan katup Throttle ( ⁰)

H. Analisis dan Pembahasan


1. Pada rangkaian kelistrikan TPS ( Tipe Variabel Resistor) terdapat tiga terminal
yaitu.
a. VC ( kabel RW) berfungsi sebagai suplay daya sensor yang terhubung ke
terminal 23 ECU,
b. VTA1 ( kabel LG/O) berfungsi sebagai output dari TPS dan input signal
untuk ECU yang terhubung dengan terminal 19 ECU.
c. E2 ( kabel LG) berfungsi sebagai massa TPS yang terhubung dengan
terminal 45 ECU.

Gambar 9. Terminal TPS


2. Pada pemeriksaan suplay tegangan pada terminal VC konektor TPS, diperoleh
tegangan sebesar 0,35 Volt, sehingga tidak memenuhi spesifikasi tegangan yaitu
5 Volt. Kemungkinan kerusakan terjadi di kabel maupun soket penghubung
sensor karena diperoleh hasil tegangan 5 Volt pada pemeriksaan suplay tegangan
terminal VC di terminal ECU.
3. Pemeriksaan tegangan antara terminal VC dan E2 pada ECU, di peroleh hasil
tegangan 5 volt sesuai dengan spesifikasi pada manual book.
4. Hasil pemeriksaan tegangan output TPS (antara terminal VTA dan E2 pada ECU)
berdasarkan sudut bukaan throttel menunjukan hasil kenaikan tegangan
berbanding lurus dengan besarnya bukaan throttel, namun kenaikan tersebut
tidak konstan atau loncat kurang stabil. Tegangan yang terbaca ketika throttle
tertutup penuh sebesar 0,5 Volt. Kemudian terus naik hingga bukaan throttel 60o
sebesar 3,4 Volt. Kenaikan yang tidak kontan ini dapat terjadi karena terjadi
masalah pada saat pembukaan throttel, TPS tidak bisa mengikuti gerakan throttel
dengan tepat, sehingga perlu di gerakkan secara manual, selain itu melihat dari
kondisi soket pada sesnor yang kurang baik juga dapat menyebabkan masalah
pada sistem throttel position ini.

Gambar 10. Kondisi Soket TPS


5. Pada pemeriksaan resistansi total TPS (terminal VC dan E2 pada TPS), diperoleh
hasil baikyang masih sesuai spesifikasi yaitu 6,2 Kohm.
6. Hasil pemeriksaan Variabel Resistansi pada TPS (terminal VC dan VTA pada
TPS) berdasarkan sudut bukaan throttel diperoleh hasil yang kurang baik, karena
pada bukaan throttel 0o – 60o mengalami penuruna resistensi hingga 30 Ohm
walaupun tidak kontan. Namun ketika sudut bukaan Throttel 70 nilai resistensi
kembali naik hingga pada nilia 5 K Ohm. Kenaikan ini kemungkinan terjadi
karena TPS tidak bisa mengikuti gerakan throttel dengan tepat maupun karena
kondisi soket yang sudah kendur.
7. Ketika engine dalam kondisi hidup dan pedal gas di injak atau akselerasi. Maka
terdengar suara (brebet) pada mesin, hal terjadi karena keterlambatan
penambahan bahan bakar kemungkiannya disebabkan ada masalah di kompotnen
TPS.

I. Kesimpulan
Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi perubahan posisi dari
throttle gas, kemudian merubahnya menjadi signal yang nantinya akan dikirim ke
ECU sebagai salah satu signal input. Secara garis besar jenis TPS di bagi menjadi
dua yaitu TPS dengan variable resistor dan TPS dengan kontak point. Untuk
kendaraan yang digunakan praktikum yaitu Timor menggunakan TPS jenis
variable resistor dengan 3 terminal yaitu VC VTA1 dan E2.
Pembukaan throttle gas akan linier dengan bertambahnya tegangan pada
output TPS, serta penurun resistensi pada terminal VC dengan VTA. Kerusakan
pada sistem TPS dapat terjadi karena kabel yang putus, soket penghubung kendur
atau rusak, kerusakan pada komponen sensor, kesalahan dalam pemasangan
terminal maupun kerusakan pada komponen ECU.

Anda mungkin juga menyukai