Kelas AB1
Anggota Kelompok :
1. Wisnu Wardhana (16504241045)
2. Anna Insya (16504241047)
3. Hafizh Arif K (16504241048)
4. Yudha Hindrawan (16504241049)
5. Zulfa Anwari (16504241053)
B. Sub Kompetensi
Setelah selesai praktek mahasiswa diharapkan dapat :
D. Keselamatan Kerja
1. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil, peralatan, obyek dan
lingkungan kerja.
2. Jangan gunakan probe multimeter secara langsung untuk menjangkaau titik
pengukuran pada soket yang sempit. Gunakan jarum atau bahan lan untuk
menjangkaui titik ukur.
3. Hati – hati dalam pelepasan socket ECU. Selalu kondidikan kunci kontak dalam
posisi off terlebih dahulu.
4. Dalam menggunakan multimeter perhatikan arah selectornya apakah sudah
sesuai penggunaannya.
E. Dasar Teori
1. Teori Dasar Throttle Position Sensor
Throttle Position Sensor secara umum merupakan sebuah tahanan
geser dengan bahan dasar karbon arang, yang tujuan utamanya adanya sensor
ini untuk memantau posisi throttle.
Sensor ini biasanya terletak di kupu-kupu spindle / poros sehingga dapat
langsung memonitor posisi throttle. Rentang kerjanya katup throttle 0% sampai
dengan 100 % pembukaan katup throttle, akan setara dengan nilai tegangan
0,5 Volt - 4,7 Volt. Maksud lebih luasnya jika tegangan 5 Volt yang bersumber
dari ECU sebagai referensi tegangan, dan bila katup gas dibuka secara penuh
atau maksimal maka akan membuat perbandingan tegangan yang berasal dari
perbandingan tahanan, sehingga TPS akan mengeluarkan sinyal tegangan 0,5
s/d 4,7 Volt.
Fungsi dari TPS yaitu memberikan sinyal masukan ke ECU untuk keadaan
berapa derajat dari bukaan sudut throttle yang mengatur jumlah udara/gas yang
masuk ke manifold, sehingga sinyal tsb dapat digunakan utk referensi dalam
mengatur laju kendaraan/mobil untuk keadaan pelan ataupun kencang. Dimana
kecepatan kendaraan tergantung dari bukaan throtle, jika kalau bukaannya
sedikit, udara/gas yang masuk juga akan sedikit sehingga laju kendaraan akan
pelan, berlaku sebaliknya, hal ini dikarenakan banyaknya udara/gas yang
didistribusikan.
2. TPS model Variabel Resistor
TPS model variabel resistor ini menggunakan resistor sebagai perubah
besarnya sinyal tegangan output sensor, sensor ini menggunakan tiga kabel
yaitu kabel voltase input (VC), kabel voltase output (VTA) dan kabel massa
(E2). Tegangan yang digunakan pada sensor TPS model variabel resistor ini
menggunakan tegangan dari ECU sebesar 5 voltage.
Perbandingan antara bukaan throttle gas dengan besarnya voltase yang
dikeluarkan oleh sensor TPS ini adalah berbanding lurus, dan perbandingan
antara bukaan throttle gas dengan resistansi atau tahanannya berbanding
terbalik. Ketika posisi idle tegangan yang dikeluarkan sensor TPS ini adalah
antara 0,6 - 0,9 volt, sedangkan ketika throttle valve terbuka penuh maka
tegangan yang dikeluarkan sensor TPS ini adalah antara 3,5 – 4,7 volt. Untuk
memperjelasnya, maka dapat dilihat pada gambar di bawah tentang diagram
kelistrikan TPS model variabel resistor.
10. Melakukan observasi dan pembandingan secara konstruksi pada TPS tipe
contact point/ saklar
11. Mengidentifikasi terminal pada unit TPS tipe contact point
12. Menggunakan Ohm meter untuk mengetahui kontinyuitas antar terminal
dengan melakukan perubahan posisi katup throttele.
VC RW (Red 5V ECU
white)
/ Sebagai suplay tegangan
23
19
Grafik hubungan
Tegangan output TPS (volt)
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60
Hasil Kesimpulan
10 260Ώ
20 240Ώ
30 200Ώ
40 180Ώ
50 120Ώ
60 30Ώ
70 60Ώ
80 90Ώ
90 5kΏ
920
820
720
620
520
420
320
220
120
20
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
I. Kesimpulan
Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi perubahan posisi dari
throttle gas, kemudian merubahnya menjadi signal yang nantinya akan dikirim ke
ECU sebagai salah satu signal input. Secara garis besar jenis TPS di bagi menjadi
dua yaitu TPS dengan variable resistor dan TPS dengan kontak point. Untuk
kendaraan yang digunakan praktikum yaitu Timor menggunakan TPS jenis
variable resistor dengan 3 terminal yaitu VC VTA1 dan E2.
Pembukaan throttle gas akan linier dengan bertambahnya tegangan pada
output TPS, serta penurun resistensi pada terminal VC dengan VTA. Kerusakan
pada sistem TPS dapat terjadi karena kabel yang putus, soket penghubung kendur
atau rusak, kerusakan pada komponen sensor, kesalahan dalam pemasangan
terminal maupun kerusakan pada komponen ECU.