Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran
mesin, output signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection volume. Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan sebagai sensor utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk menentukan ignition timing. Komponen CKP: magnet permanen , bodi sensor, inti besi sensor , kumparan , roda gigi dengan dibuang satu gigi sebagai referensi CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat di dalam sensor case dan tidak dapat distel maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi melalui putaran signal rotor yang diputar langsung oleh camshaft untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve. Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem EFI bersama-sama dengan signal dari sensor CKP. Komponen camshaft position sensor adalah CMP, Hall element, signal rotor, camshaft, Ignition switch, ECM (PCM). Terminal camshaft position sensor terdiri dari Pin konektor nomor 1 bertugas menerima supply tegangan sebesar 5 - 8 Volt dari PCM/ ECU, Pin konektor nomor 2 bertugas menerima ground (arus listrik negatif), ground juga dikiri ke PCM/ECU, Pin konektor nomor 3 bertugas memberikan, sinyal posisi crankshaft dan cam kemudian dikirim ke PCM/ECU untuk dikalkulasi. Cara kerja dari sensor ini adalah kunci kontak start , Sensor CKP dan CMP, ECU, Relay EFI atau Relay Auto Shutdown, Relay pompa bahan bakar demikianm dengan fuel pump, injector, coil pengapian. Gejala Kerusakan Pada sensor CKP dan CMP Mesin mobil tidak dapat hidup, tidak ada percikan bunga api dari semua busi . Pompa bahan bakar tidak aktif selama cranking ECM atau ECU tidak dapat mengaktifkan injector. Relay Auto Shutdown tidak aktif dengan demikian tidak dapat memberikan daya untuk mengaktifkan Injector bahan bakar . Coil pengapian Relay pompa bahan bakar demikian dengan pompa bahan bakar