MENGAPA HARUS BERALIH KE SISTEM EFI ? Standar emisi di Eropa dan Amerika begitu ketat, dimana karburator tidak bisa Dengan sistem EFI, maka memenuhi syarat tersebut
4 Emisi gas buang rendah
CxHy + O2
Zat-zat beracun : Carbon Monoxide (CO), Hidrocarbon (HC), Nitrogen Oxide (NOx), Sulfur Oxide (SOx), Plumbum Oxide (PbOx)
Gas SOx :
Gas CO2 :
Menimbulkan hujan asam, yang berakibat menurunnya kesuburan tanah, mematikan ikan di kolam Menyebabkan terjadinya pemanasan global / meningkatnya suhu udara, naiknya permukaan laut
Langkah Kompresi (Compression Stroke) 8 Posisi katup hisap dan katup buang tertutup 8 Udara dan bahan bakar yang telah teratomisasi di ruang bakar dipampatkan/ditekan, menjadikan tekanan dan temperaturnya naik 8 Posisi piston bergerak dari TMB ke TMA
=1
<1
>1
>1,2
FUEL PUMP
AIR FILTER
FUEL FILTER
KARBURATOR
ENGINE
Mekanik
Semi Elektronik Injektor membuka terus menerus pada tekanan tertentu yang tekanannya diatur secara elektronik. Contoh : KE Jetronic
Full Elektronik Injektor membuka secara elektromagnetik yang diatur oleh unit pengontrol elektronik. Contoh : D Jetronic, L Jetronic, Mono Jetronic, motronic
ECU
FUEL FILTER AIR FLOW SENSOR
FUEL RAIL
E NGINE
Sistem injeksi elektronik ( EFI/L-Jetronik) adalah Sistem penyemprotan bahan bakar yang dikontrol secara elektronik dengan menggunakan ECU atau ECM berdasarkan informasi yang diberikan oleh sensorsensor, antara lain : Sensor volume dan suhu udara yang
Gambar. I Katup menutup ; saluran masuk lebih panjang Gambar. II Katup membuka ; saluran masuk lebih pendek Saluran masuk dapat diatur besarnya melalui katup pengatur 1
Kondisi pompa bensin yang sudah dikeluarkan, tanda panah menunjukan posisi sambungan pipa aliran bahan bakar, konektor rangkaian listrik serta hubungan pompa ke saringan kassa. Penggantiannya kadang harus utuh dengan perlengkapan sender pengukur bahan bakar yang menjadi satu unit dengan pompa.
Konstruksi terdiri dari elemen kertas dengan lubang-lubang penyaring yang cukup halus yaitu sekitar 100 mikron dan pada akhir saringan dipasang saringan kassa.
Penempatan
SARINGAN BENSIN
Letak saringan berada di bawah lantai kendaraan. Bila melepas saringan, kedua slang dari dan ke saringan harus diklem, serta perhatikan tandatanda panah penunjuk ke arah pemasangan saringan
Penempatan
PRESSURE REGULATOR
Pressure regulator berfungsi untuk mengatur tekanan kerja sistem aliran bahan bakar agar konstan, hasil tekanan yang sudah diatur tersebut disalurkan ke pipa pembagi, seterusnya diterima
Pressure regulator yang terpasang pada fuel rail (pipa pembagi) ditunjukan oleh tanda panah
PRESSURE REGULATOR
Diagnosa
Mengukur tekanan kerja sistem bahan bakar digunakan Pressure Fuel Gauge. Hal ini akan dapat mendiagnosa kerja dari pressure regualtor
INJECTOR
Injektor bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetis yang biasanya dikendalikan oleh ECU melalui rangkaian massa. Bila dialiri arus listrik garis gaya magnet akan dapat mengangkat katup jarum injektor setinggi 0,1 mm dari dudukannya. Makin lama mengangkat maka makin banyak bensin yang disemprotkan Injektor bekerja secara serentak atau sekuen yaitu satu kali
penyemprotan setiap satu putaran poros engkol.
Keterangan : 1. Sekrup pengatur campuran idle 2. Air flow sensor flap 3. Non return valve
Aliran udara yang terhisap oleh motor akan menggerakkan plat katup pintu udara, dan membentuk sudut gerak tertentu dari katup plat tsb. Sebuah sensor temperatur udara akan memberikan informasi ke ECU yang berupa perubahan nilai tegangan pada potensiometer akibat dari gerakan katup plat pintu udara yang masuk.
K1 : Kontak pengendali pompa bensin Vr1 : Tahanan geser pengukur udara (potensio)
Penempatan
Pengukur volume udara terpasang pada mesin ( kiri ) untuk melepasnya longgarkan baut pengikat sesuai tanda panah ( kanan )
Pada pengukur massa udara ini terdapat plat dengan sensor film, serta pengukur suhu udara ditempatkan sedemikian rupa pada saluran masuk dan terpisah dari pengukur udara. Perbaikannya hanya dilakukan dengan penggantian satu unit.
MAP SENSOR
MANIPOLD ABSOLUTE PRESSURE SENSOR
Sensor Pengukur Tekanan Udara ditempatkan pada ruang motor dan dihubungkan dengan kevakuman saluran masuk. MAP Sensor mengukur perubahan tekanan udara yang terjadi pada saluran masuk yang disebabkan oleh putaran dan beban motor. Perubahan tekanan udara masuk yang terjadi akan menyebabkan perubahan tegangan antara 0 - 5 Volt. Contoh : Saat idle tekanan udara yang masuk 20 Kpa dengan tegangan sinyal 0,5 Volt. Dan saat beban penuh tekanan udara yang masuk sebesar 110 Kpa dengan tegangan sinyal 5 Volt. Dari sinyal tegangan ini menentukan penyemprotan bensin oleh injektor.
MAP SENSOR
RANGKAIAN
Sensor posisi katup gas yang terpasang pada saluran masuk dengan dua buah sekrup penyetel posisi dasar ( tanda panah ).
Sensor temperatur air pendingin merupakan tahanan variabel dengan sifat NTC yang berfungsi untuk memberi informasi pada ECU tentang suhu air pendingin pada mesin.
Dengan sifat tahanan NTC maka : Bila suhu air pendingin mesin rendah, nilai tahanan sensor tinggi Bila suhu air pendingin mesin tinggi, nilai tahanan sensor rendah.
untuk menentukan posisi poros engkol pada silinder nomor satu dan putaran mesin.
Kabel
rangkaian
sensor
posisi
poros engkol dilengkapi dengan isolasi kloaksial. Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah interferensi gelombang elektromagnetis dari luar yang dapat mengganggu sinyal yang dibangkitkan oleh sensor.
Sensor posisi poros engkol terpasang pada blok mesin ( gambar kiri ), kabelnya di tempatkan sedemikian rupa ( gambar kanan ).
SENSOR DETONASI
KONSTRUKSI DAN PENEMPATAN
yang
a. Letaknya dibagian bawah blok mesin diantara silinder 2 dan 3 berfungsi menangkap getaran yang ditimbulkan oleh detonasi mesin. Sensor ini terbuat dari kristal Piezo yang dapat merubah getaran menjadi sinyal listrik analog b. Module detonasi dipasangkan di ruang mesin berfungsi untuk memonitor sinyal yang diberikan oleh sensor detonasi dan merubahnya menjadi sinyal segi empat dan dikirim ke ECU. Kebanyakan module detonasi sudah ditempatkan terintegrasi di dalam ECU c. ECU akan berfungsi menghitung saat pengapian yang sesuai dengan sinyal yang dikeluarkan
SENSOR OKSIGEN
SKEMA
Sensor oksigen berfungsi untuk memberikan informasi tentang keadaan campuran udara bensin yang harus diterima oleh ECU, informasi/sinyal diterima dalam bentuk tegangan berdasarkan kadar oksigen yang ada pada saluran gas buang.
SENSOR OKSIGEN
KOMPONEN DAN GRAFIK
Keramik aktif pada sensor oksigen mulai bekerja bila suhu sekitarnya sudah mencapai sekitar 300 C dan data yang diterima akan dikirim ke ECU. Contoh : Bila lambda = 0,95 maka terdapat volume oksigen sebesar 0,2 - 0,3 % dari volume gas buang.
SENSOR OKSIGEN
PENEMPATAN
Untuk menyempurnakan kerja katalik konventer dan mendapatkan emisi gas buang yang berwawasan lingkungan, maka dipasangkan 2 buah oksigen sensor yang dipasangkan sebelum dan sesudah katalik konventer Oksigen sensor (1) untuk mengontrol perbandingan campuran sedangkan oksigen sensor (2) untuk memonitor kerja katalik konventer. Jika terjadi kerusakan pada oksigen sensor (1) maka oksigen sensor (2) akan memberikan masukan pada ECU.
Pengatur putaran idle /Auxiliary air device : Berfungsi pada waktu mesin dingin saluran by pass sebelum dan sesudah katup gas akan terbuka lebih besar dan apabila mesin sudah panas maka saluran akan tertutup dengan demikian putaran mesin akan dapat diatur lebih halus pada waktu kondisi mesin dingin.
Pengatur putaran idle (1) bekerja berdasarkan saklar waktu (2) yang akan memutuskan rangkaian listrik ke pengatur putaran bila mesin sudah panas. Sistem ini hampir sudah tidak dijumpai kecuali pada mesin dengan sistem injeksi generasi tahun 80-an.
KETERANGAN : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Electrical connection Housing Winding Armature Aliran udara bypass melalui throttle plate Rotating slide
Pengatur putaran idle model ini bekerja secara otomatis yang diregulasi oleh ECU. Dan konstruksi ini merupakan sebuah elektromotor (2). Pembukaan dan penutupan saluran by pass ini bekerja melalui kendali ECU.
Jenis pengatur putaran idle yang lain ini berfungsi mengatur aliran udara melalui saluran by pass sebelum dan sesudah katup gas. Konstruksinya berupa motor listrik yang bergerak maju mundur dalam menggerakan katup pengatur.
Kerja pengontrolan putaran tanpa beban/idle yang bekerja sesuai permintaan ECU ini tergantung dari kondisi suhu mesin dan berbagai variable lainnya.
Masalah yang terjadi pada sistem pengapian konvensional dan elektronis seperti : Pengajuan pengapian yang tidak bisa disesuaikan dengan berbagai variasi kondisi kerja mesin seperti keadaan beban dan putaran mesin, suhu air pendingin, temperatur dan jumlah udara yang dihisap, nilai oktan bahan bakar, dll. Sistem manajemen mesin merupakan suatu pengaturan kombinasi antara sistem injeksi bahan bakar dan sistem pengapian.
1. Sensor detonasi 2. Relai injektor 3. Relai pompa bensin 4. Unit koil/direct ignition 5. Sensor posisi poros engkol 6.Sensor suhu air pendingin 7. Sensor suhu udara masuk 8. Pengukur massa udara
1. Sensor detonasi
2. Relai injektor 3. Relai pompa bensin 4. Unit koil/direct ignition 5. Sensor posisi poros engkol 6. Sensor suhu air pendingin 7. Sensor suhu udara masuk 8. Pengukur massa udara
Zb : Saat pengapian yang terlalu maju, menyebabkan detonasi, suhu mesin terlalu tinggi, emisi yang jelek dan dapat menimbulkan kerusakan mesin. Zc : Saat pengapian terlambat, campuran udara bensin tidak terbakar dengan sempurna, daya mesin turun emisi CO dan HC sangat banyak.
KATALIK KONVENTER
Katalik konventer berfungsi untuk mengurangi kadar CO, HC maupun NOX pada emisi. Konstruksinya terdiri dari rumah yang terbuat dari stainless steel sebagai pelindung Ceramic Monolith yang dilapisi dng Platinum Rhodium dan Palladium.
KATALIK KONVENTER
KOMPONEN DAN PENEMPATAN
Keterangan gambar : (1) Ceramic monilith (2) Bagian pelindung terbuat dari platina rodium dan palladium (3) Bagian dalam katalik (4-5) Seal. Material katalis (Platinum Rhodium dan Palladium) berfungsi untuk membentuk reaksi kimia guna mengoksidasi CO, HC, dan NOX menjadi 2CO2, 4CO2 + 6H2O, N2 + 2CO2 yang lebih bersih.
KATALIK KONVENTER
GRAFIK PENGGUNAAN
Dengan kondisi campuran udara dan bensin yang mendekati Ideal = 0,99 -1 di tambah () penggunaan katalik konventer memungkinkan kondisi HC menurun, CO kian menurun dan NOX rendah
Ketika melepas/memasang komponen dari/ke atau transmisi, pastikan hubungan massa dari mesin dan transmisi terpasang dengan baik ke baterai. Kerusakan ataupun kehilangan hubungan massa dapat menyebabkan rusaknya ECU Hindarkan control unit dari pengaruh temperatur tinggi sampai di atas 80 C / 176 C ingat saat pengecatan Setelah melepas ulang pada jam, station radio, dll. baterai jangan lupa melakukan Board computer, Penggerak kaca pemrogaman elektrik, dan
SIRKUIT DIAGRAM
SIRKUIT DIAGRAM
SIRKUIT DIAGRAM