Anda di halaman 1dari 5

Sensor CKP (Crankshaft Position Sensor) merupakan salah satu sensor utama

dalam mesin PGM-FI. Kenapa? Karena sensor ini mendeteksi posisi dari
crankshaft atau poros engkol yang selanjutnya sensor ini akan mengirimkan sinyal
pada ECM. Dari sinyal yang di kirimkan oleh CKP, ECM akan memprosesnya
menjadi perintah kepada aktuator seperti pompa bahan bakar (fuel pump) dan
injektor untuk menentukan penyemprotan bahan bakar pada intake manifold. Selai
itu dalam hal pengapian, ECM akan mengirimkan sinyal ke IG Coil untuk
menentukan waktu pengapian agar sesuai.

Jika sensor CKP tidak bekerja dengan kondisi nyata pada mesin, maka bisa
dipastikan bahwa mesin tidak akan bisa menyala karena ECM tidak bisa
menentukan kapan penyemprotan bahan bakar dan waktu pengapian. Hal tersebut
merujuk pada Jonali (2013) “Sensor CKP berfungsi untuk mendeteksi keberadaan
poros engkol, dimana sensor ini akan selalu mengirimkan sinyal kepada ECM,
kemudian ECM menentukan kapan waktu pengapian dan kapan waktu bahan
bakar di injeksikan melalui injektor. Kerusakan pada sensor ini akan membuat
ECM buta membaca sinyal dari CKP,dan ECM tidak mau berfungsi,akibatnya si
engine akan mati”.

Gambar CKP sensor


(Sumber: http://img.alibaba.com/img/pb/785/648/365/365648785_334.JPG)

Dalam mendeteksi posisi crankshaft sensor CKP menggunakan magnet pada


ujungnya dan di dekatkan dengan pulley dari crankshaft yang telah di lengkapi
dengan permukaan yang sensitif terhadap magnet. Pada saat permukaan dari
pulley berdekatan dengan permukaan ujung dari sensor CKP yang di dalamnya
telah dilengkapi dengan magnet, maka akan timbul arus listrik yang akan di
kirimkan ke ECM

Gambar Pulley Crankshaft


(Sumber: https://pridesonline.files.wordpress.com/2010/11/img_30861.jpg)
Gambar Pemasangan Sensor CKP Pada Mesin
(Sumber:
http://repairguide.autozone.com/znetrgs/repair_guide_content/en_us/images/09
96b43f/80/e4/20/90/medium/0996b43f80e42090.gif)
Sensor CKP ini pada umumnya di pasang berdekatan dengan posisi crankshaft
dan menempel dengan blok mesin secara langsung. Sensor ini harus tahan
terhadap panas yang di hasilkan oleh mesin, jika sensor ini tidak tahan panas bisa
di pastikan bahwa sensor ini akan lebih cepat rusak. Pemasangan sensor CKP ini
bisa dilihat seperti pada gambar di atas, antara sensor dan blok mesin tidak
langsung menempel, namun terdapat sebuah o-ring yang berguna memberikan
sekat antara sensor dengan blok mesin agar tidak menempel secara langsung.

Pada sensor terdapat sebuah soket atau konektor yang berfungsi untuk
menghubungkan sensor CKP dengan kabel yang bertugas untuk mengirimkan
sinyal berupa arus listrik ECM. Bentuk dari konektor sensor CKP ini bisa dilihat
pada gambar dibawah ini.

Gambar Konektor CKP


(Sumber:
https://w05.dealerconnect.chrysler.com/service/mds2002/serviceInfo/en_US/819
a12d8.gif)

Bisa dilihat pada konektor sensor CKP pada gambar diatas pada soket sensor ini
terdapat tiga buah pin konektor yang memiliki fungsi berbeda-beda dan
menghubungkan ke masing-masing koneksi yang berbeda-beda pula.
Gambar Terminal CKP
(Sumber: http://2.bp.blogspot.com/-6RqX-
teI6LE/UPd1MF9UHsI/AAAAAAAAAGQ/nLIXnkeWYX8/s1600/ckp.png)

Masing-masing pin konektor berfungsi sebagai berikut:

 Pin konektor nomor 1 berfungsi untuk menerima tegangan dari ECM


sebesar 5 V – 8 V
 Pin konektor nomor 2 atau bisa juga di sebut dengan pin konektor ground,
karena konektor ini berfungsi menerima arus minus (ground)
 Pin konektor nomor 3 atau pin konektor output karena pin inilah yang
berfungsi mengirimkan sinyal posisi crankshaft pada ECM

ECM menggunakan sinyal yang dikirim dari CKP Sensor untuk mengaktifkan
Relay Auto Shut Down (ASD) atau yang lebih sering dikenal dengan Relay EFI.
Rela EFI itulah yang bertugas untuk mengaktifkan IG Coil yang berfungsi untuk
memulai proses pengapian di dalam silinder mesin (ruang bakar).

Maka dari itu, jika sensor CKP tidak mengirimkan sinyal posisi crankshaft maka
ECM tidak bisa mengaktifkan rela EFI dan akibatnya IG Coil tidak bisa aktif dan
membangkitkan tegangan arus listrik yang akibatnya mesin juga tidak bisa
menyala. Menurut Wibowo (2013) sensor CKP (sinyal) sangat penting untuk
menghidupkan mesin.

Sinyal yang dikirim oleh sensor CKP hanya berupa sinyal On dan Off, dimana
pada saat on sinyal yang dikirim berupa arus listrik sebesar 5 Volt sedangkan jika
for maka sinyal yang dikirim dari sensor CKP menuju ke ECM hanya sebesar 0,5
Volt saja. Cara mengecek sinyal dari sensor CKP bisa menggunakan beberapa alat
seperti osiloskop, multimeter, dan bisa juga menggunakan lampu LED. Cara
dalam mengecek sinyal dari sensor CKP adalah sebagai berikut:
1. Cara mengecek sinyal tegangna dari sensor CKP

 Usahakan roda belakang terangkat (tidak menempel pada permukaan


jalan)
 Lepaskan konektor pengapian kabel tegangan tinggi dari IG Coil
 Cari letak CKP, keluarkan kabel yang ditutupi oleh plastik titam atau
isolasi hitam, jika kesulitan lepaskan konektor terlebih dahulu kemudian
lepas kabel dan pasangkan kembali konektor ke sensor CKP
 Atur multimeter pada tegangan DC, tusukkan peniti ke kabel sensor CKP
nomor 1, tempelkan lead multimeter merah (positif) ke peniti tadi dan
pasangkan juga lead multimeter hitam (negatif) ke massa atau ground
(bodi kendaraan/blok mesin)
 Putar pulley crankshaft searah jarum jam perlahan-lahan sambil
mengamati layar pada multimeter untuk melihat hasil pengecekan. Jangan
pernah mengecek sinyal dengan menstart mesin karena bisa menyebabkan
hasil pengecekan tidak akurat

2. Memeriksa tegangan CKP


Dalam pemeriksaan tegangan berhati-hatilah dengan kabel yang menempel
dengan ground atau dengan korsleting karena bisa berpotensi merusak ECM.
Gunakan multimeter yang baik jangan menggunakan lampu LED Langkah dalam
melakukan pemeriksaan sinyal adalah sebagai berikut:

 Atur multimeter ke arah DC, hubungkan kabel nomor 3 dengan lead


multimeter merah, jangan memeriksa pada pin konektor. Lakukan
penusukan pada kabel nomor 3 dengan peniti
 Tempelkan lead multimeter hitam pada groud atau massa (bodi/blok
mesin)
 Putar kunci kontak pada posisi On Jika sensor dalam keadaan baik maka
layar pada multimeter akan menunjukkan angka 5 sampai 8 volt

3. Pemeriksaan Ground (massa)

 Masih tetap sama, atur multimeter pada DC dan hubungkan lead


multimeter hitam ke kabel nomor 2 dengan cara menusukkan peniti ke
kabel
 Tempelkan lead merah multimeter pada terminal positif baterai
 Posisikan kunci kontak pada On Apabila rangkaian dalam keadaan baik,
maka layar pada multimeter akan menunjukkan angka tegangan sebesar 12
Volt ke atas

Anda mungkin juga menyukai