Anda di halaman 1dari 42

マスタ

BODY ELECTRICAL
1. Speedometer
マスタ
Dashboard instrument cluster pada
kendaraan anda terdiri dari banyak
meter: oil pressure gauge, coolant
temperature gauge, fuel level gauge,
tachometer dan sebagainya. Tetapi meter
yang paling banyak dilihat selama anda
mengemudi adalah speedometer. Tugas
speedometer adalah menunjukkan
kecepatan kendaraan anda dalam mile
per jam, kilometer per jam atau kedua-
duanya.
マスタ
マスタ
Sebagai salah satu teknologi baru, speedometer
pertama sangat mahal dan hanya disediakan
sebagai options. Sampai tahun 1910 bahwa
pembuat automobile mulai memasukkan
speedometer sebagai standard equipment. Satu
dari supplier speedometer pertama adalah Otto
Schulze Autometer (OSA), perusahaan penerus
dari Siemens VDO Automotive AG, satu dari
developers pemimpin dari modern instrument
clusters. Speedometer OSA pertama dibuat tahun
1923 dan basic designnya tidak berubah secara
signifikan untuk 60 tahun.
マスタ
• Ada dua type speedometers: electronic dan
mechanical. Karena electronic speedometer secara
nyata adalah relatif sebagai penemuan baru --
electronic speedometer tidak terlihat sampai tahun
1993 – kita akan focus pada mechanical
speedometer, atau eddy-current speedometer.
• Otto Schulze, penemu dari Strasbourg, mengajukan
patent pertama untuk patent eddy-current
speedometer pada tahun 1902. Mobil tidak hanya
menjadi populer, tetapi juga berjalan lebih cepat.
Penemuan Schulze memungkinkan pengemudi
untuk melihat secara pasti seberapa cepat mereka
melaju dan membuat penyesuaian. Pada saat yang
sama , beberapa negara menetapkan limit kecepatan
dan digunakan polisi untuk menindak mereka. Solusi
terakhir memerlukan mobil memiliki speedometer
dengan dua dials -- dial kecil untuk driver dan dial
besar digantung sehingga polisi dapat membaca dari
jarak tertentu.
1.1 Speedometer, Odometer, dan
マスタ
Tripmeter Mekanis
• Gigi penggerak kabel speedometer terletak pada
outputshaft transmisi.
• Kabel speedometer menggerakkan rotor magnet di
dashboard
• Semakin cepat putaran rotor magnet atau semakin cepat
laju kendaraan semakin jauh simpangan jarum
speedometer.
• Speedometer, odometer, dan trip meter mekanik
konstruksinya menjadi satu.
• Speedometer berfungsi untuk mengetahui kecepatan
kendaraan.
• Odometer berfungsi untuk mengetahui jarak yang sudah
ditempuh kendaraan mulai dari pabrik pembuat.
• Trip meter berfungsi untuk mengetahui jarak dari satu
tempat ke tempat lain.
マスタ
Prinsip Kerja Speedometer Mekanis
マスタ
Konstruksi Speedometer

Hubungan antara putaran shaft magnet dengan kecepatan


ialah: bila shaft magnet berputar 637 rpm, kecepatan
kendaraan menunjukkan 60 km/jam
マスタ
Konstruksi Odometer

Hubungan antara putaran shaft magnet dengan


penunjukkan jarak adalah : bila shaft magnit berputar
637 putaran, jarak yang ditempuh oleh kendaraan
adalah 1 km
マスタ
Konstruksi Tripmeter

Tripmeter prinsipnya sama dengan odometer, yaitu


untuk menunjukkan jarak yang ditempuh oleh
kendaraan, tetapi tripmeter dilengkapi dengan knob
reset, angka penunjukkan bisa kembali ke angka nol
dengan menekan tombol resetnya
マスタ
2. Tachometer
Tachometer berfungsi untuk mengetahui putaran mesin. Voltage dari
kedua terminal ignition coil dirubah menjadi pulsa DC oleh rangkaian
elektronik pada tachometer. Dengan adanya pulsa ini menyebabkan
condensor pada tachometer mengisi dan membuang. Pada saat
kondensor membuang muatan, jarum tachometer akan bergerak
menunjuk

Tachometer untuk pengapian konvensional


マスタ

Tachometer untuk pengapian full transistor


マスタ
3. Fuel Meter
Fuel meter berfungsi untuk mengetahui isi bahan bakar
dalam tangki. Ada dua bagian utama dari rangkaian fuel
meter, yaitu sender yang ada dalam tangki dan receiver
(meter) yang ada di dashboard.
Ada dua type meter: bimetal dan coil resistor

Meter type bimetal


マスタ
Cara kerja model bimetal:
•Isi bahan bakar dalam tangki sedikit:
Pelampung turun, resistan pada sender bertambah besar, sehingga arus
listrik yang mengalir ke bimetal kecil, sehingga suhu bimetal kecil dan
bimetal melengkung hanya sedikit. Maka jarum penunjuk hanya bergerak
sedikit (empty/E)
•Isi bahan bakar dalam tangki setengah:
Pelampung berada di tengah, resistan sender ada pada nilai tengah
(antara besar dan kecil), sehingga arus yang mengalir ke bimetal sedang
menyebabkan suhu bimetal sedang dan bimetal melengkung sedang
juga, maka jarum penunjuk bergerak ke posisi tengah-tengah.
•Isi bahan bakar dalam tangki penuh:
Pelampung berada di atas, resistan sender rendah, sehingga arus uang
mengalir ke bimetal besar dan menyebabkan suhu bimetal tinggi dan
bimetal melengkung jauh, maka jarum penunjuk bergerak ke posisi penuh
(full/F).
マスタ
Pada meter terdapat dua
gulungan (L1 dan L2), bila kunci
kontak ON, maka arus listrik
mengalir melalui coil L1 dan L2
sehingga terjadi kemagnetan.
Kuat lemahnya kemagnetan pada
coil L1 dan L2 tergantung dari
nilai R (gerakan pelampung). Bila
Rs kecil (bahan bakar penuh)
maka kemagnetan L1 lebih kecil
dari L2 sehingga kutub N dan
rotor tertarik ke L2 dan jarum
bergerak ke arah full (F), dan bila
terjadi keadaan seimbang antara
L1 dan L2 maka jarum akan
berhenti di tengah. Sebaliknya
bila nilai resistan Rs besar (bahan
bakar sedikit) maka kemagnetan
pada L1 lebih besar dari L2,
akibatnya kutub N dan rotor
tertarik ke L1, jarum akan
bergerak ke arah empty (E)
Meter tipe coil dan resistan
マスタ

Pada jenis coil dan resistor saat kunci kontak off, jarum
penunjuk bahan bakar akan tetap pada posisinya
dikarenakan adanya silicone oil dengan viskositas tinggi
マスタ
Sebagian kendaraan dilengkapi dengan indikator bahan
bakar tipe lampu. Lampu ini akan menyala bila isi bahan
bakar dalam tangki tinggal sedikit. Sender yang digunakan
adalah thermistor yang bersifat resistan tinggi bila suhu
rendah dan sebaliknya.
マスタ
Cara kerja pengingat bahan bakar tipe lampu:
Bila bahan bakar dalam tangki penuh, thermistor
terendam oleh bahan bakar sehingga suhunya
rendah (resistan tinggi), arus listrik tidak dapat
mengalir melalui lampu, sehingga lampu tidak
menyala.
Sebaliknya bila bahan bakar sedikit, thermistor
tidak lagi terendam, sehingga suhunya naik
(resistan rendah) dan arus listrik dapat mengalir
melalui lampu, sehingga lampu menyala.
マスタ
4. Oil Pressure Indicator
Ada dua tipe oil pressure indicator:
1.Tipe jarum
2.Tipe lampu
Yang banyak digunakan saat ini adalah tipe lampu
マスタ
Cara kerja oil pressure indicator tipe lampu:
Bila di dalam sistem pelumasan mesin tidak
ada tekanan (mesin mati) maka tidak ada
tekanan pada kontak tip oil pressure switch,
dan saat kunci kontak ON maka arus dapat
mengalir dan lampu menyala.
Bila mesin dihidupkan dan tekanan oli lebih
dari 0,3 kg/cm2, maka kontak tip pada oil
pressure switch terputus, sehingga arus listrik
terputus dan lampu padam
マスタ
5. Water Temperature Meter
Water temperatur meter berfungsi untuk mengetahui
suhu air pendingin mesin. Sender berupa
temperatur sensor.

Water Temperature Sensor


マスタ
Water temperature sensor adalah thermistor. Jika
mendapat suhu tinggi resistannya berkurang dan
sebaliknya.
5. マスタ

Cara kerja:
Jika suhu air pendingin mesin dingin maka tahanan thermistor tinggi
sehingga arus yang mengalir ke bimetal pada meter kecil,
menyebabkan bimetal melengkung sedikit sehingga jarum menunjuk
sedikit (dingin/cold/C).
Jika suhu air pendingin mesin panas maka tahanan thermistor kecil
sehingga arus yang mengalir ke bimetal besar, menyebabkan bimetal
melengkung banyak dan jarum menunjuk menyimpang banyak ke arah
(panas/hot/H)
6. Windshield Wiper マスタ
& Washer

Berfungsi untuk menyapu tetesan air hujan


dan membersihkan kotoran pada kaca
depan dan atau kaca belakang
マスタ

Motor wiper adalah jenis ferrite motor dengan magnet


permanen yang dilengkapi dengan tiga brush (high,low,dan
negative). Putaran motor diteruskan ke worm gear.
Contact plate dan cam plate yang mengatur agar posisi
wiper blade berhenti otomatis pada posisi yang sama saat
switch wiper dimatikan.
マスタ
Cara Kerja Wiper Low Speed

Low speed
Baterai +1 terminal Brush B1 Armature Brush B3 Ground
マスタ
Cara Kerja Wiper High Speed

High speed
Baterai +2 terminal Brush B2 Armature Brush B3 Ground
マスタ
Cara Kerja Wiper Automatic Stop 1

Bila switch wiper dioffkan contact plate masih berhubungan dengan cam plate, maka
akan terjadi aliran arus listrik sbb:
Automatic Stop 1
Baterai + terminal Contact point P1 Cam plate Contact point S
S terminal +1 terminal Brush B1 Brush B3 Ground
Motor masih meneruskan putaran sedikit, sampai cam plate tidak lagi
menghubungkan contact point P1 dan S
マスタ
Cara Kerja Wiper Automatic Stop 2

Bila switch wiper dioffkan armature tidak segera berhenti, putaran armature
menghasilkan listrik sbb:
Automatic Stop 2 (Armature Brake)
Armature Brush B1 +1 terminal S terminal Contact point S Cam plate
Contact point P2 Brush B3 Armature
マスタ
Intermittent Wiper
Wiper bergerak kadang-kadang dalam selang waktu
tertentu
Cara kerja:
Jika switch intermittent on Tr on menyebabkan arus I2
mengalir melalui coil L sehingga kontak P tertarik, sehingga
arus listrik I3 mengalir ke motor dan motor berputar lambat.
マスタ
Jika motor berputar cam plate berputar
menyebabkancontact plate menghubungkan terminal + dan
terminal S sehingga condensor meneruskan pembuangan
muatan (I4). Bila condensor sudah penuh muatannya,
maka aliran arus listrik I4 akan terhenti tetapi Tr tetap on
oleh adanya arus I5.
マスタ
Jika putaran cam plate mencapai posisi automatic stop,
terminal S dan – terminal berhubungan, hal ini
menyebabkan sisi kiri condensor menjadi ground dan nilai
potensialnya menjadi -12V, sehingga Tr off, kontak point P
kembali ke posisi semula, motor akan segera berhenti oleh
adanya aliran arus I5
マスタ
Pada kondisi ini condensor mulai melepaskan muatannya
arus I7, dengan ini potential pada titik a bertambah besar
sampai menyebabkan Tr on kembali oleh arus I8. Bila hal ini
terjadi motor akan berputar kembali seperti pada penjelasan
cara kerja ke 2. Lamanya transistor OFF antara 3 sampai 5
detik.
8. Horn マスタ
1. Baterai
2. Fuse
3. Kunci kontak
4. Tombol klakson
5. Resistan
6. Platina
7. Elektromagnet
8. Plat pemutus
9. Diafragma
d. Jarak pergerakan plat
マスタ
Cara kerja klakson kunci kontak ON tombol klakson
ditekan:
• Arus dari baterai (1) melalui fuse (2) menuju kunci kontak
(3) tombol klakson (4) masuk ke kumparan electromagnet
(7) sehingga inti menjadi magnet dan menarik plat pemutus
(8) yang menekan platina (6).
• Saat platina terbuka maka arus listrik dapat tetap
mengalir melalui resistor (5) sehingga tidak terjadi bunga
api di platina, demikian juga arus yang melalui kumparan
menjadi berkurang, sehingga kemagnetannya lemah dan
tidak cukup kuat menarik plat pemutus.
• Plat kembali ke posisi awal sehingga platina tertutup
kembali dan arus listrik (siklus) berulang kembali selama
tombol klakson ditekan.
• Selama plat pemutus bergerak ke atas dan ke bawah,
menggerakkan pula diafragma (9) yang selanjutnya akan
menimbulkan suara. Nada suara diafragma ini tergantung
dari kecepatan gerak plat pemutus dan dapat diatur melalui
penyetel jarak ”d”.
9. Flasherマスタ
Ada tiga jenis flasher:
1. Flasher bimetal
2. Flasher capacitor relay
3. Flasher semiconductor
Flasher Capacitorマスタ
Relay
Bila switch S dionkan arus listrik I1 mengalir ke lampu melalui
kontak point P sehingga lampu menyala. Pada saat yang sama
capacitor C terisi oleh arus I2. Saat ini arah arus listrik yang
mengalir pada L1 dan L2 berlawanan sehingga gaya
elektromagnet mampu menahan kontak point menutup dan
lampu tetap menyala.
マスタ
Bila capacitor sudah terisi penuh, arus listrik I2 akan berkurang sehingga
kuat medan magnet L2 lebih kecil dari L1 menyebabkan kontak point
terbuka dan lampu padam. Pada kondisi ini capacitor akan melepaskan
muatan dan mengalir dengan arah yang sama pada L1 dan L2.
Kemagnetan yang terjadi bisa menahan kontak point tetap terbuka.

Muatan listrik capacitor lama kelamaan akan habis dan kemagnetannya


juga akan melemah mengakibatkan kontak point P akan menutup kembali
sehingga lampu menyala kembali, demikian hal ini terjadi berulang terus
selama saklar sein (switch S) dionkan.
マスタ
Flasher Semi Transistor
Pada flasher jenis ini, pengisian dan pembuangan muatan listrik capacitor
menyebabkan transistor dan relay ON-OFF.
• Jika kunci kontak on:
Jika arus listrik (1) mengalir melalui R1 ke R2 ke Tr1, maka Tr 1 on dan Tr2
off sehingga capacitor terisi oleh arus listrik (2). Saat ini relay belum bekerja
karena arus listrik (2) kecil. Tr 1 akan tetap on sampai switch belok
dionkan.
マスタ
•Jika switch belok ON:
Bila switch belok dionkan terminal
L akan menjadi ground potential,
arus listrik ke base Tr1 terputus
dan Tr1 off, kemudian Tr2 on dan
relay bekerja, arus listrik (1) akan
mengalir melalui kontak point
menyebabkan lampu menyala.
Selama Tr2 on capacitor C akan
melepaskan muatannya melalui
R4 ke Tr2 ke R3 (arus listrik 2).
Selama pelepasan C base Tr1
menjadi negatif karena tegangan
drop oleh R3 dan Tr1 tetap off,
Tr2 tetap on dan lampu tetap
menyala.
マスタ
Setelah capacitor C melakukan
pelepasan, base Tr1 akan dialiri
arus (1) melalui R1 dan R2
sehingga Tr1 on dan Tr2 off,
kontak point terbuka dan lampu
padam. Selanjutnya terjadi aliran
arus listrik (2) melalui coil relay ke
R4 ke C ke Tr1 menyebabkan
capacitor terisi. Sampai capacitor
terisi penuh Tr1 tetap on dan
lampu tetap tidak menyala. Bila
capacitor sudah terisi penuh, arus
listrik base Tr1 terputus, Tr1 OFF
dan Tr2 on sehingga lampu akan
menyala kembali.
マスタ

Anda mungkin juga menyukai