Anda di halaman 1dari 19

OVERHAULE ENGINE K3-V3

LANGKAH KERJA
1. Persiapkan peralatan dan bahan praktik
2. Melakukan Pelepasan Cylinder Head dan Oil Pan
a. Lepas 11 baut dan 2 mur dalam urutan yang ditunjukkan dalam gambar
menggunakan kunci T 10, kemudian lepas cylinder head cover sub-assembly.

b. Memposisikan Top Kompresi Silinder


1) Luruskan tanda timing dari crankshaft pulley dengan penunjuk pada timing
chain cover.

2) Periksa bahwa tanda pemasangan pada camshaft timing sprocket


menghadap ke atas. Jika tidak, putar crankshaft 1 putaran sampai tanda-
tanda tersebut menghadap ke atas. (cylinder No. 1 pada posisi TDC/
compression).

c. Lepas oil pan sub-assembly dengan cara melepas 11 baut dan 3 mur .
d. Kendurkan baut crankshaft pulley menggunakan kunci 17 dan SST.

e. Lepas crankshaft pulley menggunakan SST.

f. Lepas timing chain atau belt cover sub-assembly dengan cara melepas 15 baut
dan 2 mur.

g. Lepas crankshaft position sensor plate No. 1 dari crankshaft.


h. Lepas chain tensioner plunger.

i. Lepaskan 2 baut dan timing chain guide No. 2

j. Lepas 2 baut dan timing chain guide.

k. Lepas baut dan timing chain tension arm.


l. Menggunakan hexagonal lobe dari camshaft, lepas camshaft timing sprocket
assembly.

m. Lepas No. 1 bearing cap dan No. 2 bearing cap dalam urutan yang ditunjukkan
dalam gambar.

n. Menggunakan kunci soket hexagon 8 mm, kendorkan baut cylinder head dalam
beberapa tahap sesuai urutan seperti ditunjukkan gambar. Kemudian, lepas baut
dan washer cylinder head.
PERHATIAN:
Pada saat melepas baut, jangan menjatuhkan washer ke dalam mesin.
Melepas baut cylinder head dengan urutan salah dapat menyebabkan cylinder
head rusak sub-assembly.

o. Lepas gasket cylinder head.

3. Melakukan pembongkaran Piston dan Connecting Rod


a. Lepas 8 baut, kenudian lepas 4 penghubung rod bearing cap dari connecting rod.
b. Dengan tetap berhati-hati jangan merusak cylinder dan crankshaft dengan ujung
connecting rod, ketok keluar piston sub-assembly dengan connecting rod
menggunakan tangkai palu.

c. Menggunakan ring piston expander, lepas compression ring No.1 dan No. 2.
d. Pasang oil ring set dengan tangan.
4. Pemeriksaan kerataan kepala silinder

*a = Sisi Cylinder Block


*b = Sisi Intake Manifold
*c = Sisi Exhaust Manifold
Menggunakan mistar baja presisi dan feeler gauge, ukur kelengkungan pada sisi
cylinder block dan sisi intake manifold dan exhaust manifold.

Kelengkungan maksimum:
Sisi cylinder block: 0,04 mm (0,0406 mm.)
Sisi intake manifold: 0,10 mm (0,0991 mm.)
Sisi exhaust manifold: 0,05 mm (0,0508 mm.)

Jika kelengkungannya melebihi maksimum, ganti cylinder head.


5. Periksa kelengkungan blok silinder
Gunakan mistar baja presisi dan feeler gauge, ukur kelengkungan pada permukaan
atas cylinder block pada 6 posisi.
Kelengkungan maksimum: 0,05 mm (0,0508 mm.)
Jika kelengkungannya melebihi maksimum, ganti cylinder block.
6. Pemeriksaan Piston
a. Periksa diameter piston
Gunakan mikrometer, ukur diameter piston. Luruskan mikrometer sehingga
berada 10 mm dari bagian bawah piston dan pada sudut tepat (90°) ke piston pin
hole.
Diameter piston:
71,958 sampai 71,970 mm (2,8330 sampai 7,1971 cm.)
Jika diameternya tidak sesuai spesifikasi, ganti piston.

b. Memeriksa Celah Alur Ring


Gunakan feeler gauge, ukur celah antara ring piston dan ring groove di sekeliling
piston.
Ring groove clearance (Celah alur ring): 

Ring Standar
No. 1 0,030 sampai 0,080 mm
No. 2 0,020 sampai 0,060 mm
Jika clearance tidak sesuai spesifikasi, ganti ring piston.
c. Periksa Celah Ujung Piston
Gunakan piston, dorong piston ring hingga 45 mm di bagian atas cylinder block.
Menggunakan feeler gauge, ukur end gap.

Ring Standar
No. 1 0,20 sampai 0,30 mm
No. 2 0,40 sampai 0,55 mm
Oil 0,15 sampai 0,50 mm
Jika end gap tidak sesuai spesifikasi, ganti piston ring.

7. Pemeriksaan Cylinder Bore


Gunakan cylinder gauge, ukur diameter lubang pada 6 posisi seperti pada gambar.

Diameter standar: 72,000 sampai 72,012 mm (2,8347 sampai 7,2012 cm.)


Hitung perbedaan antara nilai maksimum dan minimum dari 6 posisi pengukuran
tersebut.
Batas perbedaan: 0,02 mm (0,0203 mm.)
Jika perbedaannya melebihi maksimum, ganti cylinder block, atau cylinder bore dan
gunakan oversize piston.
Ukuran lubang cylinder block = (Ukuran diameter oversized piston external) + (Oil
clearance) - (Honing 0,02 mm)
Hitung ketirusan dan keovalannya.
Ketirusan maksimum dan keovalan:
0,03 mm (0,0305 mm.)
Jika ketirusan dan ketonjongan melebihi maksimum, ganti cylinder block, atau
cylinder bore dan gunakan oversized piston.
Ukuran lubang cylinder block = (Ukuran diameter oversized piston external) + (Oil
clearance) - (Honing 0,02 mm)
Pemasangan
8. Pasang Connecting Rod Bearing
Luruskan bearing claw dan oil groove, kemudian pasang bearing kedalam connecting
rod dan connecting rod cap.

9. Pasang Piston Ring Set


a. Jika piston ring digunakan kembali, pasang dalam kombinasi yang sama dengan
muka permukaan yang benar.
b. Pasang oil ring set dengan tangan.
c. Gunakan piston pin expander, pasang compression ring dengan tanda identifikasi
menghadap ke atas.
*a = Tanda Identifikasi
d. Setel piston ring sesampai gap-nya terletak seperti pada gambar.

*a Compression and Upper Side Rail No. 1


*b Expander
*c Compression and Upper Side Rail No. 2
Engine Front

10. Pasang Piston Sub-Assembly Dengan Connecting Rod


a. Berikan engine oil ke dinding cylinder, piston dan permukaan dari connecting rod
bearing.
b. Periksa bahwa gap piston ring terletak dengan benar.
c. Periksa tanda depan. Gunakan piston ring compressor, pasang piston dengan
connecting rod ke dalam cylinder block.
d. *a = Tanda Depan

d. Pastikan bahwa connecting rod dan cap dalam kombinasi yang benar dan bahwa
tanda depan menghadap dengan benar, kemudian pasang cap pada connecting
rod.

e. Oleskan lapisan tipis engine oil pada ulir dan pemukaan dudukan baut-baut.
f. Gunakan SST, perlahan kencangkan baut dalam beberapa tahap, kemudian
kencangkan ulang ke momen spesifikasi.
Momen:
22 N*m{ 224 kgf*cm , 16 ft.*lbf }
g. Tandai bagian depan baut dengan cat.

h. Kencangkan kembali baut dengan tambahan 90°.


i. Periksa bahwa crankshaft dapat berputar dengan lembut.
11. Memasang Head Cylinder
Menggunakan beberapa tahap, untuk sementara pasang baut cylinder head dengan
kunci bi-hexagon 8 mm dalam urutan seperti ditunjukkan dalam gambar, kemudian
kencangkan baut ke momen spesifikasi.
Momen:
34 N*m{ 347 kgf*cm , 25 ft.*lbf }

Berikan tanda cat pada bagian depan dari baut cylinder head dengan cat.
Teks dalam Gambar
*a =Tanda Cat
Kencangkan kembali baut-bautnya dengan tambahan 180° dalam urutan yang sama
seperti pada langkah (c).
Periksa bahwa semua tanda-tanda cat sekarang berada pada sudut 180° ke depan.

12. Pemasangan Cam Shaft


Periksalah tanda depan dan nomor pada bearing cap No. 1 dan No. 2 dan periksa
bahwa urutan tahapannya seperti ditunjukkan dalam gambar. Kemudian kencangkan
baut-baut dalam beberapa tahap secara merata seperti ditunjukkan dalam gambar.
Momen:
13 N*m{ 127 kgf*cm , 9 ft.*lbf }

13. Pasang Camshaft Timing Sprocket


Untuk sementara pasang camshaft timing sprocket assembly dengan bautnya.
Untuk sementara pasang camshaft timing gear atau sprocket dengan baut satunya.
Pasang chain sehingga tanda pemasangan dari camshaft timing sprocket dan tanda
cat, yang dibuat sebelum pembongkaran, telah segaris.
PETUNJUK:
Pertama, pasang chain pada salah satu camshaft. Putar camshaft ke kanan dan ke
kiri menggunakan hexagonal lobe pada camshaft sehingga tanda pemasangan pada
sprocket dan tanda cat pada chain menjadi lurus.
14. Putar crankshaft pulley searah jarum jam dan pasang 2 baut yang tersisa pada
camshaft timing gear atau sprocket. Kemudian kencangkan semua 3 baut ke momen
spesifikasi.
Momen:
8.0 N*m{ 82 kgf*cm , 71 in.*lbf }

15. Luruskan knock pin dari camshaft dan alur pin dari sprocket, kemudian pasang
sprocket pada camshaft.
Gunakan hexagonal lobe dari camshaft, pasang camshaft timing sprocket assembly
dengan baut.
Momen:
47 N*m{ 479 kgf*cm , 35 ft.*lbf }

16. Pasang timing chain tension arm dengan baut.


Momen:
19 N*m{ 194 kgf*cm , 14 ft.*lbf }

17. Pasang timing chain tension arm dengan baut.


Momen:
19 N*m{ 194 kgf*cm , 14 ft.*lbf }

18. Luruskan plat tanda warna yellow (kuning) dari timing chain dengan tanda
pemasangan dari crankshaft timing sprocket seperti pada gambar, kemudian pasang
chain assembly.
Pasang timing chain guide No. 2 dengan 2 baut.
Momen:
7.5 N*m{ 77 kgf*cm , 66 in.*lbf }
19. Luruskan plat tanda warna yellow (kuning) dari timing chain dengan tanda
pemasangan dari camshaft timing sprocket dan timing sprocket gear seperti pada
gambar, kemudian pasang timing chain.

20. Saat menggunakan hexagonal lobe pada camshaft, putar sedikit camshaft ke kiri,
kemudian pasang tensioner dengan rantai kendor pada sisi tensioner.
Pasang chain tensioner plunger dengan baut dan mur.
Momen:
9.0 N*m{ 92 kgf*cm , 80 in.*lbf }

21. Lepas Kunci L dari tensioner


22. Pasang crankshaft position senor plate No. 1 dengan tanda F menghadap ke keluar.

23. Pasang timing chain cover gasket pada timing chain atau belt cover sub-assembly.

24. Pasang timing chain atau belt cover sub-assembly dengan 15 baut dan 2 mur.
Momen:
12 N*m{ 122 kgf*cm , 9 ft.*lbf } untuk baut A
23 N*m{ 238 kgf*cm , 17 ft.*lbf } untuk baut B
44 N*m{ 449 kgf*cm , 33 ft.*lbf } untuk baut C
12 N*m{ 122 kgf*cm , 9 ft.*lbf } untuk mur D
12 N*m{ 122 kgf*cm , 9 ft.*lbf } untuk baut E
12 N*m{ 122 kgf*cm , 9 ft.*lbf } untuk baut F
44 N*m{ 449 kgf*cm , 33 ft.*lbf } untuk mur G
25. Pasang oil pan sub-assembly dengan 11 baut dan 3 mur.
Momen:
8.5 N*m{ 87 kgf*cm , 75 in.*lbf } untuk baut A
42 N*m{ 428 kgf*cm , 31 ft.*lbf } untuk baut B
8.5 N*m{ 87 kgf*cm , 75 in.*lbf } untuk mur C
8.5 N*m{ 87 kgf*cm , 75 in.*lbf } untuk baut D

26. Pasang cylinder head cover sub-assembly dengan 11 baut dan 2 mur.
Kencangkan baut-baut dan mur dalam beberapa tahap seperti ditunjukkan dalam
gambar.
Momen:
12 N*m{ 122 kgf*cm , 9 ft.*lbf } untuk baut
9.0 N*m{ 92 kgf*cm , 80 in.*lbf } untuk mur
27. Bersihkan tempat praktik
28. Kembalikan alat dan bahan praktik.

Anda mungkin juga menyukai