Anda di halaman 1dari 32

JOBSHEET

ELEKTRONIK FUEL INJECTION

SKEMA SISTEM EFI

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 1


KELENGKAPAN PRAKTEK

BUKU MANUAL GELAS UKUR


TOOL SET BATTERY 70 Ah / 120 Ah
MEJA PRAKTEK TIMING LIGHT
MULTI METER TACHO METER
KABEL JUMPER SOUND SCOPE
FUEL PRESSURE GAUGE PERALATAN PENDUKUNG YANG LAIN

ENGINE EFI
TIPE MESIN SPESIFIKASI
1. TOYOTA KIJANG 7K- E
4A – FE / AT (automatic transaxle) /
2. COROLLA
TWC (Tree Way Catalyst)

KESELAMATAN KERJA

1. Lakukan prosedur pemeriksaan dengan benar


2. Pastikan kekencangan sambungan sIstem bakar dalam keadaan kencang
(pompa bahan bakar memiliki tekanan yang cukup kuat)
3. Segera matikan engine bila terjadi kebocoran (KK OFF). Keringkan tumpahan
bensin pada engine
4. Jauhkan dari hal-hal yang bisa menyebabkan kebakaran
5. Pastikan selector multimeter sesuai dengan pengukuran yang akan di lakukan
(tahanan / tegangan). Kabel positif dan negative multi sesuai petunjuk
6. Pastikan prosedur pengukuran kelistrikan benar ( posisi kk on/off dan
konektor yang akan diukur). Lihat urutan pengukuran atau bertanya pada
instruktur . Kesalahan bisa berakibat fatal
7. Amankan peralatan ukur dari terjatuh, terinjak atau terbentur karena akan
merusak alat tersebut. Letakkan pada tempat yang aman

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 2


PERHATIAN !!!!

 BERTANYA KEPADA INSTRUKTUR BILA MENGALAMI KESULITAN / BINGUNG


 PASTIKAN YANG ANDA LAKUKAN BENAR.
 SATU KESALAHAN DAPAT BERAKIBAT FATAL (KERUSAKAN ENGINE , PERALATAN ,
KESELAMATAN)
 GUNAKAN PERALATAN YANG MEMADAHI (STANDART)

PROSEDUR PRAKTEK
PERSIAPAN AWAL
1. Tempatkan semua peralatan dan kelengkapan praktek
2. Pasang kabel battery . kesalahan dalam pemasangan dapat merusak engine
Positif battery = terminal 30 motor starter
Negative battery = massa engine
3. Hidupkan engine dan nyalakan kipas pendingin
4. Naikkan rpm pelan – pelan (rasakan putaran dan suara mesin)
5. Pastikan kondisi engine normal ( MIL pola normal)
6. Hidupkan engine ± 2 menit kemudian matikan
7. Pastikan KK kondisi OFF

A. PEMERIKSAAN SISTEM BAHAN BAKAR


Toyota 7K-E
Corolla 4A-FE

Gambar Wiring Fuel Pump


EFI
Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 3
LANGKAH KERJA:
1. Identifikasi nama , letak dan alur komponen pendukung sistem bahan bakar
pada engine saudara (diskusikan dengan kelompok)

2. Fungsi Masing- Masing Komponen Tersebut

NO NAMA KOMPONEN FUNGSI


1

3. Pemeriksaan Kerja Pompa Bahan Bakar

a. Kondisi KK OFF, jumper terminal + B dengan


FP pada DLC (check konektor)
b. Putar KK posisi ON
c. Tanda pompa bekerja normal
1) Terdengar suara pompa

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 4


2) Bila selang pengembali pada pressure
regulator ditekan dengan jari akan
terasa tekanan kuat (aliran bensin)
d. Putar KK ke posisi OFF, lepas jumper
Beri kesimpulan = …………

Catatan : Bila pompa tidak bekerja, maka periksa tegangan baterai pada
konektor pompa
1) Bila 12 volt : periksa pompa bahan bakar dan sirkuit masanya
2) Bila 0 volt : periksa circuit opening relay dan circuit pompa bahan
bakarnya

4. Pemeriksaan Debit Pemompaan Bahan Bakar


a) KK kondisi OFF
b) Lepas selang bensin yang menuju delivery pipe
(setelah filter bensin)
c) Pasang selang penghubung untuk memudahkan
pemeriksaan
d) Ukur jumlah bahan bakar yang dipompa menggunakan
gelas ukur (spt gbr)
e) Jumper terminal +B dengan FP
f) Mulai pengukuran dengan memutar KK posisi ON selama 30 detik (hati –
hati) setelah itu OFF kan
Hasil pengukuran =.............. ml. Standar minimal 750 ml / 30 detik.
g) Lepas jumper
h) Masukkan bensin pada gelas ukur pada tangki kembali. Selang jangan
dipasang dulu

Catatan : Jika debit minimum tidak tercapai, tegangan pompa harus dicek
(kira-kira 11 V) dan filter diganti. Bila masih kurang dari spek berarti
pompa diperiksa / ganti

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 5


5. Pemeriksaan Tekanan Bensin

Toyota 7K-E Manual hal


Corolla 4A-FE Manual hal (MES- 212 s/d 215)

a) Pastikan tegangan battery diatas 12 volt


b) KK dalam posisi OFF
c) Pasang fuel pressure gauge (setelah filter bensin)
d) Pastikan sambungan kencang dan aman
e) Jumper terminal +B dengan FP
f) Putar KK ke posisi ON (waspadai kebocoran bensin bertekanan)
g) Baca tekanan pada alat ukur

Engine Standar (kgf/cm2) Hasil ukur(kgf/cm2) kesimpulan


Toyota 7K - E 2,7 – 3,1
Corolla 4A-FE 2,7 – 3,1

Catatan : - tekanan lebih tinggi = ganti pressure regulator

-tekanan lebih rendah = periksa selang, pompa, filter dan pressure reg

h) KK OFF kemudian lepas jumper


i) Lepas selang saluran vakum (vacuum
sensing hose) di pressure regulator yang
berhubungan dengan air chamber.
i) Sumbat ujung selang yang berhubungan
dengan air chamber dengan baut
k)Hidupkan mesin pada putaran idle
(waspadai kebocoran bensin bertekanan)
l) Baca tekanan pada alat ukur

Engine Standar (kgf/cm2) Hasil ukur(kgf/cm2)


Toyota 7- KE 2,7 – 3,1
Corolla 4A-FE 2,7 – 3,1

m) Kondisi mesin hidup pasang kembali saluran vacuum sensing hose pada
pressure regulator

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 6


n) Baca tekanan pada alat ukur

Engine Standar (kgf/cm2) Hasil ukur(kgf/cm2) kesimpulan


Toyota 7- KE 2,1 – 2,6
Corolla 4A-FE 2,1 – 2,6

catatan : bila tidak sesuai spek maka periksa pompa, pressure reg, injektor
o) Matikan mesin. Pastikan KK kondisi OFF
p) Lepas fuel pressure gauge (hati-hati terhadap pancaran sisa tekanan bahan
bakar ketika dilepas)
q) Pasang kembali selang bensin . pastikan klem kencang dan aman
6. Pemeriksaan Kerja Injektor
1) Pemeriksaan kerja injector menggunakan sound scope
a) Hidupkan engine pada putaran idle
b) Gunakan sound scope tetapi kalau
tidak ada bisa menggunakan jari
tangan untuk merasakan rambatan
kerja injektor
c) Pasang sound scope pada telinga
kemudian arahkan ujung jarum
pemeriksanya ke body injector.
Dengar kan bunyi kerja dari plunger
injector
d) Pada kondisi kerja injector normal terdengar bunyi “ clik – clik – clik – clik “
pada injektor, pada masing-masing injektor mempunyai bunyi yang sama
(antara injector 1 dan injector yang lainnya) dengan frekuensi sesuai
putaran mesin.
e) Catat hasil (normal /tidak normal)

Injector 1 Injector 2 Injector 3 Injector 4


……. ……. ……. …….

f) Matikan engine. Pastikan KK kondisi OFF


Catatan : Apabila tidak ada suara atau ada suara tetapi tidak normal,
periksa konektor rangkaian kabel, injektor atau signal injeksi dari ECU.
2) Pemeriksaan Volume Penginjeksian Injektor dan Kebocoran Injektor

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 7


(SIMULASI INI DILAKUKAN PADA ALAT INJECTOR TESTER)

PEMERIKSAAN VOLUME INJEKSI

atau coba bersihkan Injektornya terlebih dahulu


PEMERIKSAAN KEBOCORAN INJEKTOR

Bila terjadi kebocoran maka coba bersihkan injektor dengan


injektor cleaner, bila masih bocor maka ganti injektornya

B. DIAGNOSTIC TROUBLE CODE (DTC) DAN GEJALANYA


LANGKAH KERJA :
1. Identifikasi nama sensor dan letaknya di Engine
KIJANG 7-KE = WTS, IAT, MAP, TPS, O2 SENSOR, ISC, NE SIGNAL
SIRKUIT / RPM SIGNAL, IGNITION SIGNAL CIRCUIT

KIJANG 7- KE

COROLLA 4A - FE = WTS, IAT, MAP, TPS, O2 SENSOR, NE SIGNAL SIRKUIT /


RPM SIGNAL, IGNITION SIGNAL CIRCUIT

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 8


2. Melakukan trouble shooting pada sensor ( lihat tabel yang harus diisi )
Langkah Kerja:
a) Melepas konektor pada salah satu sensor
(sesuai urutan di tabel) dengan hati- hati jangan
sampai patah / rusak

- Lihat model penguncinya (tiap sensor


berbeda)

- Tangan kiri memegang sensor, tangan kanan


menekan pengunci konektor sambil menarik
(agak digoyang)

b) Lakukan pekerjaan sesuai prosedur pada contoh ( pengecekan lampu MIL,


gejala mesin, kode DTC, penghapusan memory ECU)
c) Data yang diperoleh masukkan pada tabel
d) Setiap trouble pada salah satu sensor selesai, lakukan pemasangan sensor
kembali dan dilanjutkan urutan sensor berikutnya (sesuai tabel)
e) Lakukan pekerjaan secara berurutan sesuai pada tabel yang telah disediakan
f) Agar lebih jelas, coba lihat contoh petunjuk pengisian

PETUNJUK PENGISIAN TABEL DTC DAN GEJALA ENGINE

Contoh : Pada Water Temperature Sensor (WTS)

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 9


1. Lakukan pengecekan MIL dan gejala pada engine
a) Kunci kontak posisi OFF
b) Lakukan pengkondisian (lihat tabel)
1) Lepas Konektor Water Temperature Sensor (WTS) dengan hati – hati
Cara melepas : tangan kiri memegang sensor, tangan kanan
menekan pengunci konektor sambil menarik (agak digoyang)
2) Hidupkan mesin pada putaran idle/stationer
c) Tunggu beberapa saat . Amati lampu
MIL menyala atau tidak? (hasil
pengamatan masukkan ke tabel)

d) Naikkan putaran mesin (akselerasi), perhatikan gejala / reaksi engine


yang terjadi. Apakah mesin normal / tersendat / mati / dll (hasil
pengamatan masukkan ke tabel)
e) Matikan mesin, pastikan kunci kontak posisi OFF
2. Lakukan pengecekan kode DTC menggunakan prosedur NORMAL
MODE
a) Kunci kontak posisi OFF
b) Jumper terminal Te1 dan E1 pada konektor DLC
(di dampingi instruktur)
c) Putar KK ON (engine mati), kemudian baca
kedipan MIL (masukkan pada tabel)
d) KK OFF dan lepas jumper,
3. Lakukan perbaikan gangguan dan penghapusan memory ECU
a) Kunci kontak posisi OFF
b) Pasang kembali konektor sensor WTS
c) Lepas fuse EFI selama minimal 10 detik atau lebih
d) Posisikan kunci kontak pada posisi ON
e) Cek memori DTC, apakah masih menyimpan kode DTC atau tidak,
dengan melakukan kembali prosedur pengecekan MIL (Te1-E1).
f) Pastikan KK OFF kembali. Lanjutkan pada sensor yang lain secara
berurutan sampai selesai

3) Setelah semua isian tabel DTC di atas selesai, coba lakukan percobaan dibawah
ini sesuai urutan tabel di bawah.
Urutan pekerjaan : Lakukan trouble dengan melepas konektor sensor WTS
kemudian hidupkan engine naikkan putaran mesin . Rasakan ada perbedaan

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 10


atau tidak (catat). Teruskan untuk melepas sensor berikutnya sesuai tabel
dibawah (sensor yang tadi dilepas jangan dipasang dulu). Tujuannya untuk
mengetahui sejauh mana sensor mempengaruhi kerja engine. Bila telah selesai
pasang semua sensor dan pastikan engine kembali normal

KONDISI ENGINE
URUTAN MELEPAS SENSOR
(NORMAL / TERSENDAT / MATI, DLL)
WTS
IAT
TPS
IDLE SPEED CONTROL (7K-E)
OXYGEN SENSOR (7K-E)
MAP
KNOCK SENSOR (4A-FE)
NE SIGNAL / RPM SIGNAL

BERIKAN KESIMPULAN : sensor mana yang paling berpengaruh terhadap


engine …………

C. PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN TIMING PENGAPIAN ENGINE EFI

LANGKAH KERJA:
1. Prosedur pada engine TOYOTA 7 KE dan COROLLA 4A-FE sama.
2. Panaskan mesin 5- 10 menit hingga mencapai temperature kerja normal (80 0
– 900 C)
3. Matikan engine sebentar untuk memasang instalasi tachometer dan timing
light (didampingi instruktur).
Perhatian : untuk mencegah kerusakan pada timing light, dilarang
memainkan gas (RPM) sewaktu timing light menyala

4. Hubungkan terminal TE1 dan E1 dengan kabel


jumper
5. Hidupkan mesin, periksa setelah putaran
mesin bertahan antara 1000 – 1500 rpm
selama 5 detik, cek bahwa rpm mesin kembali
ke putaran idle.

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 11


6. Periksa timing pengapian dengan
menggunakan timing light, pastikan timing
pengapian pada 100 sebelum TMA pada
putaran idle (posisi netral).
7. Jika timing pengapian belum sesuai, lakukan
penyetelan timing pengapian dengan cara
mengendorkan baut distributor dan memutar
distributor ke kanan atau ke kiri sampai timing
pengapian sesuai, kencangkan dua baut
pengikat dan cek kembali.
8. Lepas kabel jumper pada konektor DLC
9. Cek timing pengapian, jika tanpa menjumper
terminal TE1 dan E1 pada konektor DLC, timing
pengapian menunjukkan nilai antara 5 0 - 150
sebelum TMA pada putaran idle (posisi netral)
10. Matikan engine. Pastikan KK kondisi OFF
11. Lepas Tachometer dan Timing light dari mesin
Berikan kesimpulan : …..

D. NAMA TERMINAL PADA ECU


Coba pelajari nama – nama terminal ECU berikut posisinya pada ECU.
Dibawah ini terminal milik corolla 4A-FE sedangkan pada kijang 7K-E menyesuaikan
penempatan terminalnya (lihat pada pemeriksaan tegangan)

COROLLA 4A-FE ( ECT / AT )

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 12


TOYOTA KIJANG 7 - KE

E. PENGUKURAN TEGANGAN PADA ECU


LANGKAH KERJA :

1. Prosedur ini wajib didampingi dan MANUAL BOOK


dijelaskan instruktur. Kesalahan prosedur
COROLLA 4A – FE
HAL. 196 – 209

KIJANG 7 – KE
Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 13
HAL. 15
bisa menyebabkan ecu / engine / alat ukur
rusak

2. Pengukuran ini di lakukan dengan posisi


soket ecu terpasang pada ecu dan
sesuaikan letak terminalnya (lihat gambar
ECU sesuai engine nya)

3. Pahami terlebih dahulu proses


pengukurannya secara keseluruhan.dan
diskusikan dengan kelompok. Setiap
langkah pengukuran dilakukan dengan
tidak terburu – buru, pastikan yang anda
lakukan benar

4. Pastikan penggunaan selector multimeter (DC V) sesuai petunjuk manual dan


instruktur

5. Kondisi KK(ON/OFF) atau engine (hidup / mati) sesuai petunjuk manual

6. Proses pengukuran dilakukan dengan hati - hati

a) Probe multi harus yang berujung kecil panjang (khusus) supaya tidak
merusak kabel ecu maupun konektornya

b) Ketika mengukur terminal ecu pastikan kabel probe (+) dan (-) multi meter
sesuai petunjuk manual (bila terbalik bisa terjadi kerusakan)

c) Masukkan ujung probe tester pada bagian belakang kabel soket ecu
menyentuh terminal soket bukan merusak kabel / melukainya

7. Catat hasil pengukuran aktual

Lakukan pengukuran tegangan pada ECU corolla 4A-FE sesuai urutan tabel
Contoh pengukuran tegangan pada (+B – E1)  tabel no 1
1. Setting multimeter pada 50 DCV
2. Posisikan IG SW ON (KK ON)
3. Lakukan pengukuran pada ECU
(lihat gambar). Probe pengukur
jangan sampai terbalik. Masukkan
Workshop. Otomotif Teknik ujung
Mesin probe
Unnes multi merah pada +B 14

dan probe hitam pada E1


4. Baca hasil ukur dan catat.
hitam
merah

Lakukan pengukuran tegangan pada ECU kijang 7K-E sesuai urutan tabel

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 15


E. SISTEM KELISTRIKAN ENGINE
Pelajari sistem kelistrikan dibawah dan cari letak komponen fuse EFI, Main
relay, Opening relay, Starter relay pada engine saudara

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 16


Starter relay Opening relay
(motor starter (pompa bahan bakar)

ST 2

Cara kerja :

 KK OFF/ON/ST (tidak dipengaruhi posisi KK) = arus dari battery 12 v FL 


fuse EFI  BATT (ECU)  E1 (ECU)  massa sehingga ECU selalu
menyimpan memory

 KK ON = arus dari battery 12 v FL  fuse AM2  fuse IGN  Main relay 
massa sehingga main relay aktif menyebabkan arus dari fuse EFI  Main
relay  +B & +B1 (ECU)  E1 (ECU)  massa sehingga ECU aktif / bekerja

 KK ST = sebelumnya ECU telah aktif dan ada arus yang dikirim ke starter
relay sehingga motor stater bekerja. ECU membaca bahwa mesin berputar
kemudian ECU mengaktifkan opening relay (pompa bekerja), sistem
pengapian, injektor , sensor, dll sehingga engine menyala.

Kegiatan praktek pada job kelistrikan ini meliputi : pemeriksaan sumber arus
pada ECU, pemeriksaan EFI main relay, pemeriksaan opening relay dan analisis
kerusakan berdasar kedipan MIL

1. PEMERIKSAAN SUMBER ARUS PADA ECU

Bila tidak ada aliran arus pada ECU pada terminal BATT, +B dan +B1
yang dimassakan E1, maka ECU tidak akan bekerja sehingga engine tidak
akan menyala. Pengecekan sebelumnya yang telah dilakukan pada ECU
adalah sebagai berikut

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 17


Bila tegangan tidak sesuai spesifikasi maka lakukan pekerjaan dibawah ini
(didampingi instruktur). Perhatian untuk gambar pengukuran ECU dibawah ini
adalah milik corolla 4A-FE sedangkan kijang 7-KE proses pengukurannya sama,
tinggal menyesuaikan posisi terminal ECUnya  BATT (E5-2), E1 (E4-24), +B (E5-
9) jangan sampai salah (fatal)

TERMINAL ECU KIJANG 7-KE = BATT (E5-2), E1 (E4-24), +B (E5-9)

DCV 50

DCV 50
hitam
merah

(negative battery dilepas)


Ωx1

PERHATIAN : TERMINAL ECU KIJANG 7K-E = BATT (E5-2), E1 (E4-24), +B (E5-9)

hitam
merah DCV 50

DCV 50
hitam
merah

(negative battery dilepas)


Ωx1
hitam
merah

hitam
merah

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 18

hitam
merah
2. PEMERIKSAAN EFI MAIN RELAY

Relay ini digunakan sebagai sumber tegangan untuk ECU dan circuit
opening relay (pompa bahan bakar). Relay ini berfungsi mencegah penurunan
tegangan didalam sirkuit ECU. Ketika KK posisi ON, arus yang mengalir pada
KK kecil karena hanya untuk mengaktifkan relay itu sendiri sedang arus yang
digunakan untuk komponen diteruskan oleh saklar relaynya. Relay tersebut
berfungsi untuk memutus atau menghubungkan arus sesuai posisi kunci kontak.
Tipe relay ini adalah normally open (NO). Langkah kerja :

A. Pemeriksaan Relay
1. Lepas main relay dari soketnya
2. Pasang kabel penghubung pada relay untuk memudahkan pemeriksaan

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 19


3. Lakukan pemeriksaan seperti pada gambar sesuai terminalnya (jangan
sampai salah)
Kijang 7-KE : 30, 87, 85, 86
Corolla 4A-FE : 1, 2, 3, 5

3 30 87 5

Ωx1
1 85 86 2
OHM METER

BATTERY
12 V

4. Main Relay (Normally Open) ini dinyatakan baik bila ketika kumparan relay
dialiri arus maka harus ada kontinuitas pada contact pointnya, sebaliknya bila
arus kumparan diputus maka tidak ada kontinuitas
Hasil pemeriksaan : ……..
5. Bila relay mengalami rusak, maka untuk sementara fungsi main relay bisa
digantikan oleh kabel jumper dengan cara :
a. KK off
b. Kondisi main relay dilepas lakukan jumper konektor di soket wire
hardnessnya (hati-hati jangan sampai salah minta didampingi instruktur)
Kijang 7-KE = 85 – 87
Corolla 4A-FE =1–5
c. Coba hidupkan engine sebentar kemudian off kan dan lepas kembali
jumpernya
Catatan : Bila ada kasus dimana tadinya tidak ada arus yang masuk ke ECU +B
& +B1 (IG SW ON) dan setelah di cek kondisi main relay dalam keadaan baik
maka pemeriksaan dilanjutkan ke rangkaian main relay

B. Pemeriksaan rangkaian main relay


3 30 87 5

1. Lepas main relay dari soketnya

1 85 86 2
Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 20
2. Lakukan pengukuran sesuai urutan gambar dan terminal engine masing –
masing. Posisi terminal soket wire hardness sesuai terminal relaynya (lihat
gambar)

DCV
50 OHM

a c

DCV
50 OHM

b d

a. Pengukuran pada terminal 3/30. Setting multimeter DCV 50, Posisi KK


always, posisi pengukuran probe multimeter jangan sampai terbalik (lihat
gambar). Kondisi yang baik harus ada tegangan terukur (9-14V). Hasil
ukur = …..v
Catatan : bila tidak terdapat tegangan lakukan pemeriksaan pada fuse
EFI, fusible link (FL), terminal battery, battery
b. Pengukuran pada terminal 1/85. Setting multimeter DCV 50, Posisi KK
ON, posisi pengukuran probe multimeter jangan sampai terbalik (lihat
gambar). Kondisi yang baik harus ada tegangan terukur (9-14V). Hasil
ukur = …..v
Catatan : bila tidak terdapat tegangan lakukan pemeriksaan pada fuse
IGN, KK, fuse AM2, fusible link (FL), terminal battery, battery

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 21


c. Pengukuran pada terminal 5/87 (terminal +B kijang 7-KE = E5-9). Setting
multimeter OHM x1 kalibrasi, Posisi KK OFF & lepas negatif battery,
Lakukan pengukuran (lihat gambar). Kondisi yang baik harus ada
kontinuitas. Hasil ukur = …..
Catatan : bila tidak terdapat kontinuitas kemungkinan kabel putus
(perbaiki/ganti kabel)
d. Pengukuran pada terminal 2/86. Setting multimeter OHM x1 kalibrasi,
Posisi KK OFF & lepas negatif battery, Lakukan pengukuran (lihat
gambar). Kondisi yang baik harus ada kontinuitas. Hasil ukur = …..
Catatan : bila tidak terdapat kontinuitas kemungkinan kabel putus
(perbaiki/ganti kabel)

3. PEMERIKSAAN OPENING RELAY

Opening relay pada EFI befungsi sebagai relay untuk pompa bahan bakar.
Pelajari cara kerja opening relay pada corolla 4A-FE dan kijang 7-KE

Corolla 4A-FE

Cara kerja (corolla 4A-FE) : Ketika mesin distart (KK posisi ST), arus listrik akan
mengalir dari Battery  KK (ST)  STA (opening relay)  kumparan L2  E
(opening Relay)  massa,sehingga terjadi kemagnetan pada kumparan L2.
Sebagai akibatnya kontak point pada circuit opening relay akan tertutup (ON) dan
selanjutnya arus akan mengalir ke pompa bahan bakar (pompa bekerja selama
starter). Saat mesin berputar distributor memberi signal “Ne” ke ECU sehingga
transistor di ECU menjadi ON. Sebagai akibatnya arus mengalir ke coil L1
opening relay  FC (ECU)  massa sehingga pompa dipertahankan ON selama
mesin hidup. Resistor dan capasitor opening relay berfungsi untuk mencegah
loncatan api pada kontak point.

Kijang 7- KE

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 22


Cara kerja (Kijang 7K-E) : Ketika mesin di start (KK posisi ST), relay starter bekerja
(motor starter berputar) dan ada arus yang di teruskan ke STA (ECU) serta ada
signal “Ne” yang dikirim ke ECU menyebabkan transistor di ECU ON. Sebagai
akibatnya arus mengalir ke coil opening relay  FC (ECU)  massa sehingga
opening relay ON dan pompa bahan bakar bekerja selama mesin hidup.
Bila Opening relay mengalami kerusakan maka pompa tidak akan bekerja.
Pemeriksaan yang dilakukan pada fungsi kerja relay dan rangkaian kelistrikan
opening relay sesuai wiring masing-masing. Lakukan pemeriksaan dibawah ini
Langkah kerja :
1. Lepas opening relay dari soketnya
2. Pasang kabel penghubung pada relay untuk memudahkan pemeriksaan
3. Lakukan pemeriksaan seperti pada gambar sesuai terminalnya (didampingi
Instruktur)

Kijang 7K-E : 30, 87, 85, 86 ( cara pemeriksaannya sama dengan main
relaynya)
Corolla 4A-FE : STA, +B, FP, E1, FC ( sebelum melakukan pemeriksaan
pastikan posisi terminal relay telah sesuai dengan gambar,)

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 23


4. Opening relay (Tipe Normally Open) ini dinyatakan baik bila ketika kumparan
relay
COROLLA dialiri(TIDAK
4A-FE arusSEMUA
maka harus
SENSOR ada kontinuitas
ADA TERGANTUNG pada contact pointnya,
TIPE MESINNYA)
sebaliknya bila arus kumparan diputus maka tidak ada kontinuitas. Hasil
pemeriksaan : ……..
5. Bila Relay mengalami rusak maka untuk sementara fungsi opening relay
bisa digantikan oleh kabel jumper dengan cara :
a. KK off dan lepas opening relaynya
b. Lakukan jumper pada DLC terminal +B dengan FP
c. Coba hidupkan engine sebentar kemudian off kan
d. Lepas kabel jumpernya dan pasang kembali opening relaynya
4. ANALISIS KERUSAKAN BERDASAR KEDIPAN MIL

Bila ECU tidak menerima sinyal kembali dari suatu sensor maka ECU akan
memberitahu dengan kedipan lampu MIL (malfungtion indicator lamp) dengan
pola tertentu yang menandakan ada masalah dalam fungsi sensor tersebut.
Kerusakan yang terjadi pada fungsi sensor tersebut belum tentu yang rusak
sensornya akan tetapi dimungkinkan kerusakan juga bisa dari rangkaian
(hubungan terbuka / konslet), ECU, dll Setiap jenis kendaraan (merk)
mempunyai prosedur jumper dan kode tertentu / tidak sama (lihat lampiran di
belakang). Berikut ini prosedur jumper “normal mode” dan tabel pola kedipan
MIL serta analisis kerusakan pada corolla 4A-FE dan Kijang 7K-E

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 24


Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 25
KIJANG 7K-E

1. Water Temperature Sensor (WTS) / Engine Coolant Temperature (ECT)


Cara kerja WTS:
Mil berkedip : 22+B menunjukkan bahwa fungsi WTS bermasalah. Lakukan
Resistor R pada ecu dirangkaikan seri dengan
prosedur reset THW
ECU terlebih dahulu sebelum dan sesudah perbaikan untuk
thermister didalam THW, signal tegangan THW
memastikan sensorE2 tersebut memang bermasalah atau sudah normal (bukan data
berubah sesuai dengan perubahan nilai resistan pada
memory ecu) E1 thermister. Semakin tinggi sinyal tegangan
temperature yang diterima ecu maka jumlah injeksi
akan ditambah
Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 26
Aliran arus = ketika mesin hidup / KK ON ada
Suhu dingin = tahanan THW besar =
tegangan dari THW (ECU)  sensor WTS (perubahan
sinyal tegangan temperature tinggi tahanan)  E2 (ECU)  E1 (ECU)  massa.
Urutan pemeriksaan dan kemungkinan kerusakan : konektor kendor, sumber arus
sensor dan massa, Hubungan terbuka atau hubungan singkat pada rangkaian
WTS, WTS sensor rusak, ECU rusak
a) Pemeriksaan konektor sensor dan ECU
Langkah kerja: lakukan melepas dan memasang kembali konektor WTS dan
konektor ECU kemudian coba apakah trouble WTS masih terjadi
Catatan : hubungan konektor yang tidak baik bisa menyebabkan terjadinya
trouble. Bila pemasalahan masih terjadi maka lanjutkan pemeriksaan berikut
b) Pemeriksaan sumber arus sensor dan massa (lakukan sesuai urutan)

DCV
50

OHM

2
1. Pengukuran pada terminal THW ecu (terminal THW kijang 7K-E = E4-3).
Setting multimeter DCV 50, Posisi KK ON, posisi pengukuran probe
multimeter jangan sampai terbalik (lihat gambar). Kondisi yang baik harus
ada tegangan terukur. Hasil ukur = …..v

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 27


Catatan : bila tidak terdapat tegangan lakukan pemeriksaan pada sumber
arus ECU (+B), bila sumber arus ECU baik maka cobalah ECU yang lain
2. Pengukuran pada terminal E2 ecu (terminal E2 kijang 7K-E = E4-16).
Setting multimeter OHM x1 kalibrasi, Posisi KK OFF & lepas negatif
battery, Lakukan pengukuran (lihat gambar). Kondisi yang baik harus ada
kontinuitas. Hasil ukur = …..
Catatan : bila tidak terdapat kontinuitas lakukan pemeriksaan pada massa
ECU (E1), bila massa ECU baik maka cobalah ECU yang lain

c) Pemeriksaan hubungan terbuka dan hubungan singkat pada rangkaian


WTS. Langkah kerja : KK OFF dan lepas negative battery , lepas soket pada
WTS dan ECU kemudian lakukan pengukuran sesuai gambar dan urutan di
bawah

OHM

1
b a

OHM
a

2
b

1. Pemeriksaan kabel THW


a. Pemeriksaan hubungan terbuka
Pengukuran pada kedua ujung kabel THW. Setting multimeter OHM x1
kalibrasi. Kondisi yang baik harus ada kontinuitas. Hasil ukur = …..
b. Pemeriksaan hubungan singkat
Pengukuran pada salah satu ujung kabel THW dengan massa body.
Setting multimeter OHM x1 kalibrasi. Kondisi yang baik harus tidak ada
kontinuitas. Hasil ukur = …..

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 28


2. Pemeriksaan kabel E2
a. Pemeriksaan hubungan terbuka
Pengukuran pada kedua ujung kabel E2. Setting multimeter OHM x1
kalibrasi. Kondisi yang baik harus ada kontinuitas. Hasil ukur = …..
b. Pemeriksaan hubungan singkat
Pengukuran pada salah satu ujung kabel E2 dengan massa body.
Setting multimeter OHM x1 kalibrasi. Kondisi yang baik harus tidak ada
kontinuitas. Hasil ukur = …..
Catatan : Bila ada hubungan terbuka pada kabel THW / E2 maka lakukan
perbaikan pada kabel yang putus / ganti kabel. Bila ada hubungan singkat
maka lakukan perbaikan pada kabel yang konslet / ganti kabel
d) Pemeriksaan sensor WTS

Langkah kerja :
1. Lepas soket WTS
2. Lakukan pengukuran nilai tahanan pada kedua terminal sensor WTS
3. Nilai tahanan sensor harus sesuai sesuai suhu air pendingin engine (lihat grafik
spesifikasi). Hasil ukur = ….
Catatan : Bila nilai tahanan tidak sesuai spesifikasi maka ganti sensor WTSnya

2. Intake Air Temperature Sensor (IAT)


Mil berkedip : 24 menunjukkan bahwa fungsi IAT bermasalah. Lakukan prosedur
reset ECU terlebih dahulu sebelum dan sesudah perbaikan untuk memastikan
sensor tersebut memang bermasalah atau sudah normal (bukan data memory
ecu) Cara kerja dan pemeriksaan pada IAT sama dengan
+B WTS perbedaannya di terminal ecunya. Pemeriksaan
THA
juga dapat dilihat pada manual masing – masing.
E2
E1 Corolla 4A-FE : manual hal MES-203

Kijang 7K-E : manual hal DI-29 s/d 31


IAT

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 29


3. Throttle Position Sensor (TPS)
Mil berkedip : 41 menunjukkan bahwa fungsi TPS bermasalah. Lakukan prosedur
reset ECU terlebih dahulu sebelum dan sesudah perbaikan untuk memastikan
sensor tersebut memang bermasalah atau sudah normal (bukan data memory
ecu). Prosedur lihat manual book

Corolla 4A-FE hal MES - 199 Kijang 7K-E hal. DI-39 s/d 41
VTA – E2

IG SW ONThrotel valve tertutup penuh0,3 – 0,8 vThrotel valve


terbuka 3,2 – 4,9 v

4. Manifold Absolute Pressure Sensor (MAP) / Vacuum Sensor


Mil berkedip : 31 menunjukkan bahwa fungsi TPS bermasalah. Lakukan prosedur
reset ECU terlebih dahulu sebelum dan sesudah perbaikan untuk memastikan
sensor tersebut memang bermasalah atau sudah normal (bukan data memory
ecu). Prosedur lihat manual book

Corolla 4A-FE hal MES - 201 Kijang 7K-E hal. DI-32 s/d 34

5. Sensor – sensor lain dapat di lihat pada buku manual (O 2, dll)


6. Rangkaian Injektor
 Corolla 4A-FE menggunakan sistem injeksi group (2 injektor menyemprot
bersamaan 1-3, 2-4)
 Kijang 7K-E menggunakan sistem injeksi simultan (4 injektor menyemprot
bersamaan

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 30


Corolla 4A-FE hal MES - 202 Kijang 7K-E hal. DI-59

7. Rangkaian MIL

8. Rangkaian lain lihat pada buku manual masing-masing

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 31


PEMERIKSAAN DTC (DIAGNOSIS TROUBLE CODE) DAN GEJALA ENGINE SESUAI KONDISI ACTUAL
(manual : corolla 4A-FE hal. 161 , kijang 7K-E hal. 13 )
MIL Reaksi Mesin Kode Kemungkinan
Nama Sensor PENGKONDISIAN
(Nyala/mati) DTC kerusakan
WATER TEMPERATURE Lepas konektor sensor kemudian
lihat manual
SENSOR ( WTS) / ECT hidupkan mesin kondisi idle
INTAKE AIR TEMPERATURE Lepas konektor sensor kemudian
lihat manual
(IAT) hidupkan mesin kondisi idle
MANIFOLD ABSOLUTE Lepas konektor sensor kemudian
PRESSURE (MAP) / VACUUM lihat manual
SENSOR
hidupkan mesin kondisi idle
THROTTLE POSITION SENSOR Lepas konektor sensor kemudian
lihat manual
(TPS) hidupkan mesin kondisi idle
OXYGEN SENSOR Lepas konektor sensor kemudian
lihat manual
( KIJANG 7 – KE ) hidupkan mesin > 1500 rpm
KNOCK SENSOR Lepas konektor sensor kemudian
lihat manual
( COROLLA 4A – FE) hidupkan mesin > 5000 rpm
IDLE SPEED CONTROL Lepas konektor sensor kemudian
lihat manual
( KIJANG 7 – KE ) hidupkan mesin > 1500 rpm
NE SIGNAL CIRCUIT / RPM Lepas kabel NE signal kemudian
lihat manual
SIGNAL (12) start ± 5 detik
Hidupkan engine > 1500 rpm
NE SIGNAL CIRCUIT/ RPM
SIGNAL (13) kemudian lepas kabel NE signal lihat manual

Lepas konektor igniter kemudian


IGNITION SIGNAL CIRCUIT lihat manual
start engine ± 5 detik

Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes PETUNJUK


32 PENGISIAN LIHAT JOBSHEET HAL . 10

Anda mungkin juga menyukai