ENGINE EFI
TIPE MESIN SPESIFIKASI
1. TOYOTA KIJANG 7K- E
4A – FE / AT (automatic transaxle) /
2. COROLLA
TWC (Tree Way Catalyst)
KESELAMATAN KERJA
PROSEDUR PRAKTEK
PERSIAPAN AWAL
1. Tempatkan semua peralatan dan kelengkapan praktek
2. Pasang kabel battery . kesalahan dalam pemasangan dapat merusak engine
Positif battery = terminal 30 motor starter
Negative battery = massa engine
3. Hidupkan engine dan nyalakan kipas pendingin
4. Naikkan rpm pelan – pelan (rasakan putaran dan suara mesin)
5. Pastikan kondisi engine normal ( MIL pola normal)
6. Hidupkan engine ± 2 menit kemudian matikan
7. Pastikan KK kondisi OFF
Catatan : Bila pompa tidak bekerja, maka periksa tegangan baterai pada
konektor pompa
1) Bila 12 volt : periksa pompa bahan bakar dan sirkuit masanya
2) Bila 0 volt : periksa circuit opening relay dan circuit pompa bahan
bakarnya
Catatan : Jika debit minimum tidak tercapai, tegangan pompa harus dicek
(kira-kira 11 V) dan filter diganti. Bila masih kurang dari spek berarti
pompa diperiksa / ganti
-tekanan lebih rendah = periksa selang, pompa, filter dan pressure reg
m) Kondisi mesin hidup pasang kembali saluran vacuum sensing hose pada
pressure regulator
catatan : bila tidak sesuai spek maka periksa pompa, pressure reg, injektor
o) Matikan mesin. Pastikan KK kondisi OFF
p) Lepas fuel pressure gauge (hati-hati terhadap pancaran sisa tekanan bahan
bakar ketika dilepas)
q) Pasang kembali selang bensin . pastikan klem kencang dan aman
6. Pemeriksaan Kerja Injektor
1) Pemeriksaan kerja injector menggunakan sound scope
a) Hidupkan engine pada putaran idle
b) Gunakan sound scope tetapi kalau
tidak ada bisa menggunakan jari
tangan untuk merasakan rambatan
kerja injektor
c) Pasang sound scope pada telinga
kemudian arahkan ujung jarum
pemeriksanya ke body injector.
Dengar kan bunyi kerja dari plunger
injector
d) Pada kondisi kerja injector normal terdengar bunyi “ clik – clik – clik – clik “
pada injektor, pada masing-masing injektor mempunyai bunyi yang sama
(antara injector 1 dan injector yang lainnya) dengan frekuensi sesuai
putaran mesin.
e) Catat hasil (normal /tidak normal)
KIJANG 7- KE
3) Setelah semua isian tabel DTC di atas selesai, coba lakukan percobaan dibawah
ini sesuai urutan tabel di bawah.
Urutan pekerjaan : Lakukan trouble dengan melepas konektor sensor WTS
kemudian hidupkan engine naikkan putaran mesin . Rasakan ada perbedaan
KONDISI ENGINE
URUTAN MELEPAS SENSOR
(NORMAL / TERSENDAT / MATI, DLL)
WTS
IAT
TPS
IDLE SPEED CONTROL (7K-E)
OXYGEN SENSOR (7K-E)
MAP
KNOCK SENSOR (4A-FE)
NE SIGNAL / RPM SIGNAL
LANGKAH KERJA:
1. Prosedur pada engine TOYOTA 7 KE dan COROLLA 4A-FE sama.
2. Panaskan mesin 5- 10 menit hingga mencapai temperature kerja normal (80 0
– 900 C)
3. Matikan engine sebentar untuk memasang instalasi tachometer dan timing
light (didampingi instruktur).
Perhatian : untuk mencegah kerusakan pada timing light, dilarang
memainkan gas (RPM) sewaktu timing light menyala
KIJANG 7 – KE
Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 13
HAL. 15
bisa menyebabkan ecu / engine / alat ukur
rusak
a) Probe multi harus yang berujung kecil panjang (khusus) supaya tidak
merusak kabel ecu maupun konektornya
b) Ketika mengukur terminal ecu pastikan kabel probe (+) dan (-) multi meter
sesuai petunjuk manual (bila terbalik bisa terjadi kerusakan)
c) Masukkan ujung probe tester pada bagian belakang kabel soket ecu
menyentuh terminal soket bukan merusak kabel / melukainya
Lakukan pengukuran tegangan pada ECU corolla 4A-FE sesuai urutan tabel
Contoh pengukuran tegangan pada (+B – E1) tabel no 1
1. Setting multimeter pada 50 DCV
2. Posisikan IG SW ON (KK ON)
3. Lakukan pengukuran pada ECU
(lihat gambar). Probe pengukur
jangan sampai terbalik. Masukkan
Workshop. Otomotif Teknik ujung
Mesin probe
Unnes multi merah pada +B 14
Lakukan pengukuran tegangan pada ECU kijang 7K-E sesuai urutan tabel
ST 2
Cara kerja :
KK ON = arus dari battery 12 v FL fuse AM2 fuse IGN Main relay
massa sehingga main relay aktif menyebabkan arus dari fuse EFI Main
relay +B & +B1 (ECU) E1 (ECU) massa sehingga ECU aktif / bekerja
KK ST = sebelumnya ECU telah aktif dan ada arus yang dikirim ke starter
relay sehingga motor stater bekerja. ECU membaca bahwa mesin berputar
kemudian ECU mengaktifkan opening relay (pompa bekerja), sistem
pengapian, injektor , sensor, dll sehingga engine menyala.
Kegiatan praktek pada job kelistrikan ini meliputi : pemeriksaan sumber arus
pada ECU, pemeriksaan EFI main relay, pemeriksaan opening relay dan analisis
kerusakan berdasar kedipan MIL
Bila tidak ada aliran arus pada ECU pada terminal BATT, +B dan +B1
yang dimassakan E1, maka ECU tidak akan bekerja sehingga engine tidak
akan menyala. Pengecekan sebelumnya yang telah dilakukan pada ECU
adalah sebagai berikut
DCV 50
DCV 50
hitam
merah
hitam
merah DCV 50
DCV 50
hitam
merah
hitam
merah
hitam
merah
2. PEMERIKSAAN EFI MAIN RELAY
Relay ini digunakan sebagai sumber tegangan untuk ECU dan circuit
opening relay (pompa bahan bakar). Relay ini berfungsi mencegah penurunan
tegangan didalam sirkuit ECU. Ketika KK posisi ON, arus yang mengalir pada
KK kecil karena hanya untuk mengaktifkan relay itu sendiri sedang arus yang
digunakan untuk komponen diteruskan oleh saklar relaynya. Relay tersebut
berfungsi untuk memutus atau menghubungkan arus sesuai posisi kunci kontak.
Tipe relay ini adalah normally open (NO). Langkah kerja :
A. Pemeriksaan Relay
1. Lepas main relay dari soketnya
2. Pasang kabel penghubung pada relay untuk memudahkan pemeriksaan
3 30 87 5
Ωx1
1 85 86 2
OHM METER
BATTERY
12 V
4. Main Relay (Normally Open) ini dinyatakan baik bila ketika kumparan relay
dialiri arus maka harus ada kontinuitas pada contact pointnya, sebaliknya bila
arus kumparan diputus maka tidak ada kontinuitas
Hasil pemeriksaan : ……..
5. Bila relay mengalami rusak, maka untuk sementara fungsi main relay bisa
digantikan oleh kabel jumper dengan cara :
a. KK off
b. Kondisi main relay dilepas lakukan jumper konektor di soket wire
hardnessnya (hati-hati jangan sampai salah minta didampingi instruktur)
Kijang 7-KE = 85 – 87
Corolla 4A-FE =1–5
c. Coba hidupkan engine sebentar kemudian off kan dan lepas kembali
jumpernya
Catatan : Bila ada kasus dimana tadinya tidak ada arus yang masuk ke ECU +B
& +B1 (IG SW ON) dan setelah di cek kondisi main relay dalam keadaan baik
maka pemeriksaan dilanjutkan ke rangkaian main relay
1 85 86 2
Workshop. Otomotif Teknik Mesin Unnes 20
2. Lakukan pengukuran sesuai urutan gambar dan terminal engine masing –
masing. Posisi terminal soket wire hardness sesuai terminal relaynya (lihat
gambar)
DCV
50 OHM
a c
DCV
50 OHM
b d
Opening relay pada EFI befungsi sebagai relay untuk pompa bahan bakar.
Pelajari cara kerja opening relay pada corolla 4A-FE dan kijang 7-KE
Corolla 4A-FE
Cara kerja (corolla 4A-FE) : Ketika mesin distart (KK posisi ST), arus listrik akan
mengalir dari Battery KK (ST) STA (opening relay) kumparan L2 E
(opening Relay) massa,sehingga terjadi kemagnetan pada kumparan L2.
Sebagai akibatnya kontak point pada circuit opening relay akan tertutup (ON) dan
selanjutnya arus akan mengalir ke pompa bahan bakar (pompa bekerja selama
starter). Saat mesin berputar distributor memberi signal “Ne” ke ECU sehingga
transistor di ECU menjadi ON. Sebagai akibatnya arus mengalir ke coil L1
opening relay FC (ECU) massa sehingga pompa dipertahankan ON selama
mesin hidup. Resistor dan capasitor opening relay berfungsi untuk mencegah
loncatan api pada kontak point.
Kijang 7- KE
Kijang 7K-E : 30, 87, 85, 86 ( cara pemeriksaannya sama dengan main
relaynya)
Corolla 4A-FE : STA, +B, FP, E1, FC ( sebelum melakukan pemeriksaan
pastikan posisi terminal relay telah sesuai dengan gambar,)
Bila ECU tidak menerima sinyal kembali dari suatu sensor maka ECU akan
memberitahu dengan kedipan lampu MIL (malfungtion indicator lamp) dengan
pola tertentu yang menandakan ada masalah dalam fungsi sensor tersebut.
Kerusakan yang terjadi pada fungsi sensor tersebut belum tentu yang rusak
sensornya akan tetapi dimungkinkan kerusakan juga bisa dari rangkaian
(hubungan terbuka / konslet), ECU, dll Setiap jenis kendaraan (merk)
mempunyai prosedur jumper dan kode tertentu / tidak sama (lihat lampiran di
belakang). Berikut ini prosedur jumper “normal mode” dan tabel pola kedipan
MIL serta analisis kerusakan pada corolla 4A-FE dan Kijang 7K-E
DCV
50
OHM
2
1. Pengukuran pada terminal THW ecu (terminal THW kijang 7K-E = E4-3).
Setting multimeter DCV 50, Posisi KK ON, posisi pengukuran probe
multimeter jangan sampai terbalik (lihat gambar). Kondisi yang baik harus
ada tegangan terukur. Hasil ukur = …..v
OHM
1
b a
OHM
a
2
b
Langkah kerja :
1. Lepas soket WTS
2. Lakukan pengukuran nilai tahanan pada kedua terminal sensor WTS
3. Nilai tahanan sensor harus sesuai sesuai suhu air pendingin engine (lihat grafik
spesifikasi). Hasil ukur = ….
Catatan : Bila nilai tahanan tidak sesuai spesifikasi maka ganti sensor WTSnya
Corolla 4A-FE hal MES - 199 Kijang 7K-E hal. DI-39 s/d 41
VTA – E2
Corolla 4A-FE hal MES - 201 Kijang 7K-E hal. DI-32 s/d 34
7. Rangkaian MIL