Anda di halaman 1dari 6

DLI (Distributorless Ignition)

MODUL IV
SISTEM PENGAPIAN DLI
esi                    : Mendiagnosis dan Memperbaiki Sistem Pengapian   DLI
petensi           : 1. Memperbaiki komponen sistem pengapian DLI
  2. Membaca DTC (Diagnostic Trouble Code) sistem  pengapian DLI

nsial     : Mampu melakukan trouble shooting dan perbaikan sistem pengapian DLI.

D. Uraian Materi

I.Sistem Pengapian DLI

Sistim pengapian DLI adalah sistim pengapian elektronik tanpa distributor


(distributorless). Yang terdiri dari komponen-komponen berikut ini.
• ECM
Mendeteksi kondisi mesin dan kendaraan melalui sinyal dari sensor, untuk
menentukan ignition timing yang tepat dan waktu mengalirnya arus listrik ke primary coil
dan mengirim sinyal ke igniter (power unit) di pengapian coil assy.
• Ignition coil assy. (termasuk igniter)
Ignition coil assy dimana terdapat ignitor di dalamnya yang meng-ON-OFFkan aliran
listrik ke primary coil sesuai sinyal dari ECM. Ketika arus mengalir ke primary coil
diputus, terjadi tegangan tinggi pada secondary coil.
• Kabel busi dan busi.
• Sensor CMP dan sensor CKP
Menggunakan sinyal dari sensor-sensor ini, ECM mengidentifikasi cylinder mana
yang pistonnya pada langkah kompresi, mendeteksi sudut crank dan menyetel ignition
timing secara otomatis.
• Sensor TPS, sensor ECT, sensor MAP dan sensor lainnya/switch
Sistim pengapian tidak dilengkapi distributor, tetapi dilengkapi dengan ignition
coil assy. (coil pertama untuk busi No.1 dan No.4 dan coil kedua untuk
busi No.2 dan No.3). Ketika sinyal pengapian dikirim dari ECM ke ignitor pada
ignition coil assy. untuk busi No.1 dan No.4, terjadi tegangan tinggi pada secondary coil
dan busi No.1 dan No.4 secara bersamaan. Seperti, ketika sinyal pengapian dikirim ke
ignitor pada ignition coil assy., busi No.2 dan No.3 secara bersamaan. Sistem
Pengapian DLI ini digunakan pada mobil Suzuki APV. Sedang untuk type lain, misal
Suzuki Grand Excudo XL.7, masing busi di hubungkan dengan sebuah ignition coil
assy.
            Secara umum sistem pengapian DLI dilengkapi dengan ESA ( Electronic Spark
Advancer), sebagai ganti Spark Advancer Konvensional, sehingga tidak akan terjadi
kerugian akibat gesekan barang yang berputar sekaligus tidak ada suara yang keras
karena tumbukan gigi-gigi.

Gambar 4.1. Macam-macam Penggunaan ESA


A. Macam-macam Sensor yang digunakan.

            Pada sistem pengapian DLI diperlukan beberapa sensor, yaitu :


            1. IAT ( Intake Air Temperatur ) , fungsinya untuk memberikan data temperatur
udara masuk.
            2. ECT ( Engine Coolant Temperatur ), fungsinya untuk memberikan data
temperatur air pendingin.
            3. TPS (Trottle Position Sensor), fungsinya untuk memberikan data posisi katup
throttle.
            4. MAP ( Manifold Absolut Pressure), fungsinya untuk memberikan data tekanan
udara absolut pada saluran udara masuk.
            5. MAF (Mass Air Flow), fungsinya untuk memberikan data massa aliran udara
masuk.
            6. CMP (Camshaft Position), fungsinya untuk memberikan data posisi camshaft.
            7. CKP (Crankshaft Position), fungsinya untuk memberikan data posisi
crankshaft.
            8. VSS (Vehicle Speed Sensor), fungsinya untuk memberikan data laju
kendaraan.
            9. Knock sensor (digunakan pada mobil-mobil tertentu), fungsinya untuk
memberikan data tentang terjadinya detonasi (knocking) pada mesin.

Gambar 4-2. Lokasi Komponen Sistem Pengapian DLI.


           

B. Macam-macam Rangkaian Sistem Pengapian Elektronik yang Menggunakan


ESA.

            Pada sistem pengapian elektronik yang menggunakan ESA ada yang masih
menggunakan distributor dan tanpa distributor. Adapun gambar rangkaian sistem
pengapian dapat dilihat pada Gambar 4-3, 4-4, 4-5 dan 4-6.

Gambar 4-3. Rangkaian Pengapian Baleno 1600 CC

Gambar 4-4. Rangkaian Pengapian Aerio/Baleno Next-G 1500 CC

Gambar 4-5. Rangkaian Pengapian Escudo 2.0


Gambar 4-6. Rangkaian Pengapian Grand Escudo XL-7

C. Perawatan Kendaraan

1. Tes Pengapian Busi

1) Pindahkan tuas transmisi ke posisi “Netral”, aktifkan rem tangan, dan


ganjal setir.
2) Lepas semua soket injector dari injector.
3) Lepas busi dari cylinder head lihat “Melepas dan Memasang Busi”.
4) Periksa kondisi dan tipe busi lihat “Memeriksa Busi”.
5) Jika OK, pasang soket pengapian coil ke pengapian coil assy. dan pasang busi ke
pengapian coil assy. atau hightension cord, dan kemudian groundkan busi.
6) Crank engine dan periksa apakah busi memercikkan bunga api.
7) Jika tidak ada percikan, periksa komponen yang berhubungan lihat “
Diagnosa Gejala Sistim Pengapian”.
8) Setelah tes, lepas soket pengapian coil dari pengapian coil assy.
9) Pasang busi ke cylinder head lihat “Melepas dan Memasang Busi”.
10) Pasang semua soket injector ke injector.

Gambar 4-7. Tes Pengapian Busi.

2. Memeriksa Kabel Busi.

Ukur tahanan kabel busi No.1 (1) dan No.3 (2) dengan menggunakan ohmmeter.
Jika tahanan tidak sesuai spesifikasi, ganti kabel busi.

Tahanan kabel busi No.1


1.2 – 3.2 Ω
Tahanan kabel busi No.3
0.5 – 1.6 Ω

Gambar 4-8. Pengukuran Tahanan Kabel Busi

3. Memeriksa Ignition Coil Assy. (Termasuk Igniter)

Ukur tahanan lilitan secondair dengan menggunakan ohmmeter.


Jika tahanan tidak sesuai spesifikasi, ganti ignition coil assy.

Tahanan lilitan sekunder


7.1 – 9.5 kΩ pada 20°C, 68°F
Gambar 4-9. Pengukuran Ignition Coil Assy.

4.Memeriksa Ignition Timing

CATATAN:
 • Ignition timing tidak dapat disetel. Jika ignition timing tidak
   sesuai spesifikasi, periksa komponen pada sistim yang    berhubungan.

                         •Sebelum menghidupkan mesin, tuas transmisi pada posisi“Netral”

a. Langkah Kerja :

1) Ganjal semua roda.


2) Lepas console box.
3) Lepas kabel rem tangan dan connector kabel switch rem tangan
4) Lepas engine room center member (1) dari bodi dengan melepas
baut-baut engine room center member, dan kemudian geser
engine room center member ke sisi air cleaner case.
5) Lepas cap lubang memeriksa (2) pada case transmisi untuk
mengetahui pengapian timing.
6) Pasang SUZUKI scan tool ke DLC (1) dengan kunci kontak OFF.
Jika SUZUKI scan tool tidak ada, lanjut ke langkah berikut.
.
Special tool
(A): SUZUKI scan tool

7) Hidupkan mesin dan panaskan hingga suhu kerja normal.


8) Pastikan semua beban kelistrikan pada kondisi OFF kecuali
pengapian.
9) Periksa apakah putaran idle sesuai spesifikasi.
10) Tepatkan ignition timing dengan menggunakan mode “Fixed
Spark” SUZUKI scan tool.
Jika SUZUKI scan tool tidak ada, pasang test switch terminal (3)
dan ground terminal (4) connector diagnosa (1) dengan
menggunakan kabel jumper (2) agar timimg pengapian tepat
pada saat pertama dilakukan.
11) Gunakan timing light (1) ke kabel busi No.1, dan kemudian
periksa ignition timing harus sesuai spesifikasi.

Ignition timing awal (Test switch terminal ground atau


tepatkan dengan SUZUKI scan tool)
5 ± 3° BTDC pada putaran mesin idle

   
        Gambar 4-10. Pemasangan Scan Tool   Gambar 4-11. Pemasangan Jumper Wire
   

             Gambar 4-12. Cup Lubang Pemeriksa.    Gambar 4-13. Arah Sinar TLT

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Latihan Suzuki. 2000. Text Book SQ 420 Grand Escudo.Jakarta: PT ISI


Pusat Latihan Suzuki. 2002. Grand Escudo XL-7. Jakarta: PT ISI
Pusat Latihan Suzuki. 2004. Suzuki APV GC 415. Jakarta: PT ISI
Pusat Latihan Suzuki. 2006. Suzuki Grand Vitara Pedoman Perbaikan JB 420 Vol. 1-
2. Jakarta: PT ISI
Pusat Latihan Suzuki. 2007. Suzuki SX4 Pedoman Perbaikan RW 415 Vol.1-2.Jakarta: PT
ISI

Diposting oleh Wahyu Putri Permata Sari di 21.35 


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

2 komentar:

1.

dm22 Agustus 2014 16.05

saya juga membuat sebuah modul untuk konversi dari sistem pengapian distributor ke
distributorless. bisa lihat disini http://durux.webmuapp.com
Balas

2.

Tri Martanto6 November 2015 14.56

kalau penjelasan tentang pengapian Dis ada?


Balas

Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

About
Pages
 Beranda

Google+ Followers
Follow by Email
Submit

Google+ Badge
Translate

Powered by  Translate

Mengenai Saya

Wahyu Putri Permata Sari 


Lihat profil lengkapku

Followers

Free Blog Calendar

Archives
 ▼  2013 (1)
o ▼  Jun
i (1)
 D
LI (Distributorless 

Anda mungkin juga menyukai