2. Aspek Keterampilan:
4.4.1 Mengidentifikasi komponen-komponen sistem pengapian elektronik sesuai
spesifikasi kendaraan dan pedoman servis kendaraan
4.4.2 Menggambar ulang rangkaian sistem pengapian elektronik sesuai pedoman servis
kendaraan
4.4.3 Membuka, mengganti dan merakit kembali komponen sistem pengapian
elektronik sesuai prosedur operasional standar dan pedoman servis kendaraan
4.4.4 Melakukan pemeriksaan komponen sistem pengapian elektronik sesuai prosedur
operasional standar dan pedoman servis kendaraan
4.4.5 Melakukan perawatan berkala sistem pengapian elektronik sesuai prosedur
operasional standar dan pedoman servis kendaraan
B. Uraian Materi
Sistem Pengapian
Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi pada saat yang tepat
untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder sesuai waktu
yang sudah ditentukan yaitu pada akhir langkah kompresi.
Dalam perkembangannya, ditemukan sistem pengapian elektronik sebagai penyempurna
sistem pengapian. Salah satu sistem pengapian elektronik yang populer adalah sistem
pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition). Sistem pengapian CDI merupakan system
pengapian elektronik yang bekerja dengan memanfaatkan pengisian (charge) dan pengosongan
(discharge) muatan kapasitor. Proses pengisian dan pengosongan muatan kapasitor
dioperasikan oleh saklar elektronik seperti halnya kontak platina (pada sistem pengapian
konvensional).
Sistem Pengapian Elektronik (CDI) dibagi 2 :
1) Sistem Pengapian Magnet Elektronik (AC-CDI)
Sumber tegangan didapat dari alternator, sehingga arus yang digunakan merupakan arus bolak-
balik (AC)
2) Sistem Pengapian Baterai Elektronik (DC-CDI)
Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai (yang disuplay oleh sistem pengisian),
sehingga arus yang digunakan merupakan arus searah (DC)
1. Gera
kan
putar flywheel magneto menyebabkan source coil (power supply coil) menghasilkan
arus AC.
2. Rectifier (diode) mensearahkan arus ini dan menyimpannya di dalam condenser.
3. Steps selanjutnya sama dengan prinsip kerja pada DC-CDI.
4. Listrik yang tersimpan di dalam condenser mengalir ke primary coil.
5. Arus diinduksi menjadi tegangan tinggi oleh secondary coil menyebabkan percikan api di
busi (spark plug).
6. Sistem Pengapian Baterai Elektronik (DC-CDI)
Prinsip kerja sistem pengapian DC adalah sebagai berikut:
1. Arus DC dari battery dinaikkan tegangannya oleh booster dan disimpan di dalam
condenser (capasitor). Tidak ada arus mengalir dari A ke K pada thyrister.
2. Signal pengapian mengalir dari pulsar coil ke thyrister (antara G dan K).
3. Fungsi switch pada thyrister menyebabkan tersambungnya A ke K.
4. Listrik yang tersimpan di dalam condenser mengalir ke primary coil.
5. Arus diinduksi menjadi tegangan tinggi oleh secondary coil menyebabkan percikan api di
busi (spark plug).
Prosedur Pemeriksaan
OTO.SM02.033.01 Memperbaiki Sistem Pengapian
PERINGATAN !!
Saat melakukan pemeriksaan tegangan/voltase, JANGAN menyentuh busi dan jarum jarum
pemeriksa untuk mencegah terjadinya kejutan listrik.
Fungsi : ………………………..…………………………....................................
…………………………………………
Fungsi : ………………………..…………………………....................................
Fungsi : ………………………..…………………………....................................
Fungsi : ………………………..…………………………....................................
Fungsi : ………………………..…………………………....................................
Fungsi : ………………………..…………………………....................................
Fungsi : ………………………..…………………………...............
5. Melakukan pemeriksaan komponen sistem pengapian secara visual dan alat ukur (Tahanan,
Voltase/Tegangan):
Pemeriksaan Busi
Pemeriksaan Visual
Warna Busi Kesimpulan
SALURAN DAYA
- Lepaskan ICM 18P connector.
- Putar kunci kontak ke “ON”.
- Ukur voltase baterai antara ICM 18P connector pada sisi
wire harness dan massa.
- Set Avo ke DCV 12
- SAMBUNGAN: Kabel positif avo (+) pada kabel
Merah/Hitam, sedangkan kabel negatif avo pada
massa ( - ). Harus ada voltase baterai dengan kunci
kontak pada “ON”.
- Standard pengukuran : min. 0,7 V
- Jika tidak ada voltase dengan kunci kontak pada “ON”,
periksalah sebagai berikut: :
- Wire harness dari baterai antara ICM, (2) Kunci kontak, dan (3) Sekering
Hasil pengukuran : ……….. Volt
SALURAN MASSA
- Putar kunci kontak ke “OFF”.
- Lepaskan ICM 18P connector.
- Periksa terhadap kontinuitas antara ICM 18P connector
dari sisi wire harness dan massa.
- SAMBUNGAN: Hijau – Massa badan. Harus ada
kontinuitas pada setiap waktu.
- Jika tidak ada kontinuitas, periksa rangkaian terbuka
pada kabel hijau.
Hasil Pengukuran ………….…….…….……..
8. Pemeriksaan Pickup Coil / Pulser
(Yamaha Jupiter Z)
Tahanan Pickup coil/pulser :
- Lepaskan sambungan pickup
coil dari kabel bodi.
- Pasang pocket tester (Ω × 100)
pada sambungan pickup coil
seperti gambar.
- Kabel positive tester→ Putih
(W) (1)
- Kabel negative tester → Merah (R) (2)
- Ukur tahanan Pickup Coil
- Tahanan Pickup coil 248 ~ 372 Ω pada 20°C (antara putih dan merah)
Hasil Pengukuran …… Ω