Anda di halaman 1dari 12

1.

Kegiatan Pembelajaran 1 : Sistem Pengapian

A. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Aspek Pengetahuan
3.4.1 Menjelaskan prinsip kerja, nama komponen beserta fungsi komponen sistem
pengapian elektronik
3.4.2 Menginterpretasikan rangkaian sistem pengapian konvensional elektrik sesuai
pedoman servis kendaraan
3.4.3 Memahami prosedur membuka, mengganti dan merakit kembali komponen
sistem pengapian elektronik sesuai prosedur operasional standar dan pedoman
servis kendaraan
3.4.4 Menjelaskan prosedur pemeriksaan komponen sistem starter elektrik sesuai
sesuai pedoman servis kendaraan
3.4.5 Mendeskripsikan prosedur pembongkaran, penggantian dan perakitan kembali
komponen sistem pengapian elektronik sesuai pedoman servis kendaraan
3.4.6 Mendeskripsikan prosedur perawatan berkala sistem pengapian konvensional
sesuai pedoman servis kendaraan

2. Aspek Keterampilan:
4.4.1 Mengidentifikasi komponen-komponen sistem pengapian elektronik sesuai
spesifikasi kendaraan dan pedoman servis kendaraan
4.4.2 Menggambar ulang rangkaian sistem pengapian elektronik sesuai pedoman servis
kendaraan
4.4.3 Membuka, mengganti dan merakit kembali komponen sistem pengapian
elektronik sesuai prosedur operasional standar dan pedoman servis kendaraan
4.4.4 Melakukan pemeriksaan komponen sistem pengapian elektronik sesuai prosedur
operasional standar dan pedoman servis kendaraan
4.4.5 Melakukan perawatan berkala sistem pengapian elektronik sesuai prosedur
operasional standar dan pedoman servis kendaraan

B. Uraian Materi
Sistem Pengapian
Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi pada saat yang tepat
untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder sesuai waktu
yang sudah ditentukan yaitu pada akhir langkah kompresi.
Dalam perkembangannya, ditemukan sistem pengapian elektronik sebagai penyempurna
sistem pengapian. Salah satu sistem pengapian elektronik yang populer adalah sistem
pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition). Sistem pengapian CDI merupakan system
pengapian elektronik yang bekerja dengan memanfaatkan pengisian (charge) dan pengosongan
(discharge) muatan kapasitor. Proses pengisian dan pengosongan muatan kapasitor
dioperasikan oleh saklar elektronik seperti halnya kontak platina (pada sistem pengapian
konvensional).
Sistem Pengapian Elektronik (CDI) dibagi 2 :
1)      Sistem Pengapian Magnet Elektronik (AC-CDI)
Sumber tegangan didapat dari alternator, sehingga arus yang digunakan merupakan arus bolak-
balik (AC)
2)      Sistem Pengapian Baterai Elektronik (DC-CDI)
Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai (yang disuplay oleh sistem pengisian),
sehingga arus yang digunakan merupakan arus searah (DC)

1)    Sistem Pengapian Magnet Elektronik (AC-CDI)


Prinsip kerja sistem pengapian AC CDI adalah sebagaimana berikut:

1. Gera
kan

putar flywheel magneto menyebabkan source coil (power supply coil) menghasilkan
arus AC.
2. Rectifier (diode) mensearahkan arus ini dan menyimpannya di dalam condenser.
3. Steps selanjutnya sama dengan prinsip kerja pada DC-CDI.
4. Listrik yang tersimpan di dalam condenser mengalir ke primary coil.
5. Arus diinduksi menjadi tegangan tinggi oleh secondary coil menyebabkan percikan api di
busi (spark plug).
6. Sistem Pengapian Baterai Elektronik (DC-CDI)
Prinsip kerja sistem pengapian DC adalah sebagai berikut:

1. Arus DC dari battery dinaikkan tegangannya oleh booster dan disimpan di dalam
condenser (capasitor). Tidak ada arus mengalir dari A ke K pada thyrister.
2. Signal pengapian mengalir dari pulsar coil ke thyrister (antara G dan K).
3. Fungsi switch pada thyrister menyebabkan tersambungnya A ke K.
4. Listrik yang tersimpan di dalam condenser mengalir ke primary coil.
5. Arus diinduksi menjadi tegangan tinggi oleh secondary coil menyebabkan percikan api di
busi (spark plug).
Prosedur Pemeriksaan
OTO.SM02.033.01 Memperbaiki Sistem Pengapian
PERINGATAN !!
Saat melakukan pemeriksaan tegangan/voltase, JANGAN menyentuh busi dan jarum jarum
pemeriksa untuk mencegah terjadinya kejutan listrik.

1. Mengidentifikasi nama dan fungsi komponen-komponen sistem pengapian

Fungsi : ………………………..…………………………....................................

…………………………………………

Fungsi : ………………………..…………………………....................................

Fungsi : ………………………..…………………………....................................

Fungsi : ………………………..…………………………....................................

Fungsi : ………………………..…………………………....................................
Fungsi : ………………………..…………………………....................................

Fungsi : ………………………..…………………………...............

2. Mengidentifikasi Pengkodean Warna Kabel Pada Sistem Pengapian


Jenis Warna Kabel Pada
Kendaraan Pulser Koil Positif CDI Massa CDI
Honda Biru/kng Hitam/kng Mrh/htm Hijau
Suzuki Biru/kng Pth/biru Orange Htm/pth
Yamaha pth orange coklat hitm

3. Membaca posisi Soket CDI


- kunci Kontak Off
- Buka soket CDI
- Posisikan soket CDI (jalur masuk kabel ke CDI) ke posisi depan mata kita
- Perhatikan warna kabel
4. Menggambar wiring diagram sistem pengapian
- Cetak ulang diagram kelistrikan pada pedoman servis dalam ukuran A3
- Perhatikan wiring diagram sistem pengapian pada buku pedoman reparasi/ servis
- Pahami pengkodean warna kabel sesuai spesifikasi kendaraan
- Urutkanlah kabel yang keluar dari sumber arus (baterai maupun spul pengapian) dan CDI. Berilah
penegasan dengan cara menggunakan pensil.
- Tuangkan pemahaman terhadap wiring diagram pada diagram potongan dari wiring diagram
sistem pengapian yang telah disiapkan
- Gunakan pensil sebagai gambar dasar/konsep gambar
- Gunakan penggaris agar wiring diagram yang digambar rapi dan mudah dipahami oleh yang
membacanya.

 Rangkaian Sistem Pengapian CDI-AC Honda Supra Series

 Wiring diagram pengapian DC Supra X 125 (Karbu)


 Wiring diagram pengapian DC Suzuki Shogun 125 (Karbu)

5. Melakukan pemeriksaan komponen sistem pengapian secara visual dan alat ukur (Tahanan,
Voltase/Tegangan):
Pemeriksaan Busi
 Pemeriksaan Visual
Warna Busi Kesimpulan

 Pemeriksaan loncatan bunga api pada busi


- Kunci Kontak Off
- Buka busi dari dudukanya
- Pasang busi pada tutupnya/ cap busi dan
arahkan elektroda busi ke body kendaraan
(kepala silinder) dengan jarak kisaran 5-7 mm
sebagaimana gambar diatas.
- Tutup lubang busi (gunakan busi lain) agar terhindar dari bahaya kebakaran akibat
bahan bakar yang masuk keluar dari lubang busi.
- Hidupkan mesin dengan kickstarter atau starter motor dan perhatikan warna
percikan bunga api pada elektroda busi
- Warna nyala api pada busi : ……………………….., lemah/ kuat

 Pemeriksaan menggunakan alat ukur


- Kerenggangan/Gap busi : 0.6 ~ 0.7 mm
- Hasil Pengukuran : ….. mm
 Pemeriksaan Tahanan tutup / cap busi
- Lepas Cap Busi dari Kabel Busi/spark plug lead.
- Pasangkan pocket tester (“Ω × 1k” range) pada
Cap Busi seperti gambar
- Ukuran tahanan Cap Busi standard 7.5 ~ 12.5 kΩ
pada 20°C
- Hasil pengukuran : ……… kΩ

6. Pemeriksaan Koil Pengapian


 Tahanan Ignition coil Primer
- Lepaskan sambungan ignition coil dari terminal
ignition coil
- Pasangkan pocket tester (Ω × 1) pada ignition coil
seperti pada gambar.
- Kabel positive tester→ terminal (1)
- Kabel negative tester → masa ignition coil (2)
- Tahanan Coil Primar 0.32 ~ 0.48 Ω pada 20 °C
- Hasil Pengukuran ……. Ω

 Tegangan Puncak Koil Primer


- SAMBUNGAN: Terminal Hitam/Kuning (+)
ke Massa (-)
- Putar kunci kontak ke posisi “ON”.
- Hidupkan mesin dan baca tegangan primer
puncak dari coil pengapian primer.
- TEGANGAN PUNCAK: minimum 100 V
- Hasil Pengukuran ……. V

 Tahanan Koil Sekunder


- Pasang pocket tester (Ω × 1k) pada ignition coil seperti pada
gambar.
- Kabel Negative tester→ terminal/masa (1)
- Kabel Positive tester→ kabel busi (2)
- Ukur tahanan coil secondary.
- Tahanan coil secondary 5.68 ~ 8.52 kΩ pada 20°C
Hasil Pengukuran ……. kΩ
7. Pemeriksaan CDI

 CDI – AC (Honda Supra Series)


Bagian Terminal Hasil Pengukuran
Kumparan primer coil Hitam/merah dan hijau …………………. Ω pada 20°C
pengapian
Kabel kumparan Hitam/merah dan hijau …………………. Ω pada 20°C
pembangkit alternator
Kabel kumparan generator Biru /Kuning dan hijau …………………. Ω pada 20°C
pulsa pengapian
Kabel massa Hijau dan Massa Harus ……………………….

 CDI – DC (Honda Vario) : pemeriksaan saluran daya dan Massa

SALURAN DAYA
- Lepaskan ICM 18P connector.
- Putar kunci kontak ke “ON”.
- Ukur voltase baterai antara ICM 18P connector pada sisi
wire harness dan massa.
- Set Avo ke DCV 12
- SAMBUNGAN: Kabel positif avo (+) pada kabel
Merah/Hitam, sedangkan kabel negatif avo pada
massa ( - ). Harus ada voltase baterai dengan kunci
kontak pada “ON”.
- Standard pengukuran : min. 0,7 V
- Jika tidak ada voltase dengan kunci kontak pada “ON”,
periksalah sebagai berikut: :
- Wire harness dari baterai antara ICM, (2) Kunci kontak, dan (3) Sekering
Hasil pengukuran : ……….. Volt

SALURAN MASSA
- Putar kunci kontak ke “OFF”.
- Lepaskan ICM 18P connector.
- Periksa terhadap kontinuitas antara ICM 18P connector
dari sisi wire harness dan massa.
- SAMBUNGAN: Hijau – Massa badan. Harus ada
kontinuitas pada setiap waktu.
- Jika tidak ada kontinuitas, periksa rangkaian terbuka
pada kabel hijau.
Hasil Pengukuran ………….…….…….……..
8. Pemeriksaan Pickup Coil / Pulser
(Yamaha Jupiter Z)
 Tahanan Pickup coil/pulser :
- Lepaskan sambungan pickup
coil dari kabel bodi.
- Pasang pocket tester (Ω × 100)
pada sambungan pickup coil
seperti gambar.
- Kabel positive tester→ Putih
(W) (1)
- Kabel negative tester → Merah (R) (2)
- Ukur tahanan Pickup Coil
- Tahanan Pickup coil 248 ~ 372 Ω pada 20°C (antara putih dan merah)
Hasil Pengukuran …… Ω

 Voltase pickup coil / pulser (Honda Revo)


- Kunci Kontak posisi Off
- Pasang pocket tester (impedansi 10 Mega
Ohm/DCV minimum)
- Sambungkan terminal Biru/Kuning (+) ke Hijau
(-).
- Hidupkan mesin dengan kickstarter atau starter
motor dan baca voltase puncak.
- TEGANGAN PUNCAK: minimum 0,7 V.
Hasil Pengukuran …………. V

9. Pemeriksaan Kumparan Pembangkit / Spul (Pengapian AC- Pada Supra Series)


 Pemeriksaan Tahanan / Hambatan spul
- Lepaskan konektor pembangkit/spul.
- Pasang pocket tester (Ω × 10) pada
kabel spul seperti gambar.
- Ukur tahanan kumparan pembangkit
alternator antara terminal
Hitam/Merah dan Massa.
- STANDAR: 100 - 400 Ω pada 20°C
Hasil Pengukuran …… Ω
 Pemeriksaan Tegangan Kumparan Pembangkit / Spul Pengapian (Supra Series)
- Kunci Kontak Off
- SAMBUNGAN:Terminal Hitam/Merah (+)
ke Hijau (-).
- Pasang pocket tester (minimal 150 ACV)
pada kabel spul seperti gambar.
- Hidupkan mesin dan baca tegangan
puncak.
- TEGANGAN PUNCAK: minimum 100 V
Hasil Pengukuran : …… V
PENILAIAN KOMPETENSI (blm saya edit lagi, menyesuaikan dengan praktik yg diatas)
Pencapaian
Waktu Paraf
No Komponen/Sub komponen Penilaian Kompetensi
Penilaian Penguji
K BK
1 Membedakan pengkodean warna kabel sistem
pengapian sesuai standar / spesifikasi kendaraan
2 menggambar wiring diagram sistem pengapian AC
3 menggambar wiring diagram sistem pengapian DC
4 mengidentifikasi jenis dan warna kabel CDI
5 Melakukan pemeriksaan komponen sistem pengapian
secara visual dan alat ukur (Tahanan, Voltase/Tegangan):
a. Spul / Generator
b. Pulser
c. CDI
d. koil
e. Kabel busi, tutup busi dan Busi
6 Menyetel jarak kerenggangan busi
7 Merangkai kabel sistem pengapian pengapian AC
8 Merangkai kabel sistem pengapian pengapian DC

Anda mungkin juga menyukai