Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN MESIN BENSIN


Teknik Perawatan Mesin Industri
Dosen Pengampu:
Munir Fahmi, S.T., M.T.

Disusun Oleh :
Fajar Maulana Sidiq (201211010)

Faris Ihsan Pratama (201211011)

Fauzan Ferdiansyah A (201211012)

Geri Ryan R (201211013)

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2022
Tujuan
1. Dapat mengganti contact point dan condenser pada system pengapian konvensional.
2. Dapat menyetel celah contact point dan ignition timing pada system pengapian
konvensional.
3. Dapat menggunakan alat pengukur engine analyzer pada pengapian konvensional.
4. Dapat merangkai hubungan kabel pada system pengapian konvensional.
5. Dapat menyebutkan komponen, fungsi atau cara kerja pada system pengapian
konvensional.

Peralatan yang diperlukan


1. 1 buah lampu kerja / lampu senter
2. 1 set obeng Philips
3. 1 set obeng flat
4. 1 set kunci soket
5. 1 set kunci pas / ring
6. Sand blasting pembersih busi
7. 1 buah feeler gauge
8. 1 tang ebonit
9. Engine analyzer
10. Ohm meter
11. Majun / lap bersih
12. 2 buah penutup fender mobil

Keselamatan kerja umum


1. Sebelum menghidupkan mesin, perhatikan gigi transmisi harus netral.
2. Perhatikan kabel alat ukur jangan sampai terlibas kipas angin pendingin.
3. Ikuti petunjuk instruktur saat menghubungkan kabel-kabel alat ukur.
4. Sebelum bekerja baca buku pedoman yang sesuai, gunakan peralatan kerja yang tepat dan
ikuti petunjuk instruktur.

Tugas 1
Pengambilan data awal
1. Sebelum melakukan perbaikan atau penggantian komponen pada rangkaian system
pengapian konvensional, lakukanlah pemeriksaan kondisi awal dengan menggunakan
engine analyzer seperti gambar dibawah.
Keterangan gambar :
1. Penunjuk :
- Tegangan baterai
- Rugi-rugi tegangan pada contact point
- Tegangan pada terminal tanda positif atau tanda B ignition coil
- Cam dwell angle
- Derajat ignition time
- Persentase putaran mesin akibat pemutusan tegangan tinggi (cut off) pada kebel
busi nomor tertentu
2. Penunjuk putaran mesin
3. Lampu indicator
4. Pemilih program untuk no.1
5. Tombol pemilih karakter mesin, mesin torak atau rotary
6. Tombol pemilih jumlah silinder mesin
7. Tombol pemilih pemutus tegangan tinggi pada kabel busi nomor tertentu
8. Tombol ON-OFF
9. Tombol pemilih tegangan tingkat rendah atau tinggi
10. Tuas penepat osilasi pada layer monitor
11. Pemilih osilasi
- Osilogram arus alternator
- Osilogram tegangan primer coil secara berbaris
- Osilogram tegangan sekunder coil secara berbaris
- Osilogram tegangan sekunder coil secara berderet
- Osilogram tegangan sekunder coil menjadi satu (superimposed)
12. Layar monitor
13. Kabel diagnose
14. Kabel induksi
15. Kabel timing light
16. Kabel kapasitif
A.1 Kabel negative baterai
A.2 Kabel positif baterai
A.3 Kabel negative coil (hijau)
A.4 Kabel positif coil (kuning)
B. Klem induktif
C. Timing light
D. Klem kapasitif

2. Rangkailah kabel-kabel engine analyzer pada mesin, amati data-data yang muncul
dari mesin yang diuji tersebut. Catatlah dan gambar data tersebut :
Jenis pengukuran Satuan Hasil Perubahan yang diperlukan
Putaran idling mesin Rpm
Tegangan baterai Volt
Rugi-rugi tegangan Volt
contact point
Tegangan pada terminal Volt
“+” coil
Tegangan pada terminal Volt
“B“ coil
Cam dwell angle °
Derajat ignition timing °
Cut off tegangan tinggi :
Busi no 1 %
Busi no 2 %
Busi no 3 %
Busi no 4 %

3. Buatlah gambar osilogram tegangan primer dan sekunder pada kolom dibawah ini :
4. Bandingkan gambar osilogram diatas dengan osilogram standar dibawah ini :
Normal pattern
1. Contact breaker point
2. Ignition voltage
3. Spark voltage
4. Ignition spike
5. Spark line
6. Contact breaker close
A. Open time
B. Closed time
a. Spark duration
b. Open time
c. Closed time

Tugas 2
Memeriksa loncatan bunga api tegangan tinggi
1. Periksa firing order (FO) mesin yang bersangkutan , susunan kabel tegangan tinggi pada
distributor cap dan pada busi.
2. Perhatikan letak kabel tegangan tinggi untuk busi no.1 pada distributor cap.
3. Lepas semua kabel tegangan tinggi dari busi.
4. Lepas semua busi.
5. Pasang busi pada masing-masing kabel tegangan tinggi.
6. Periksa gap elektroda masing-masing busi, gap elektroda berkisar antara 0,6 mm s/d 1,00
mm dan catat datanya pada table dibawah.
7. Starter selama 5 detik.
8. Isilah data dibawah ini :
No. Tipe / merk busi Gap elektroda Loncatan Bungan api Penyebab
Busi (mm) Biru / Merah / Merah /
Didalam busi Didalam busi
1 Denso K20PU 0,2 Merah
2 Denso W16X-U 0,6 Merah
3 Denso K20PU 0,2 Biru
4 Denso K20PU 0,1 Biru

9. Lepas busi dari kabel tegangan tinggi, bersihkan semua busi dengan spark plug cleaner
atau dengan sand blasting, kemudian semprot dengan udara kompresor.
10. Ukur dengan feeler gauge atau pengukur celah busi, pasangkan Kembali pada kabel, Uji
Kembali dengan distarter. Periksa kondisi sekarang :
No. Tipe / merk busi Gap elektroda Loncatan Bungan api Penyebab
Busi (mm) Biru / Merah / Merah /
Didalam busi Didalam busi
1 Denso K20PU
2 Denso W16X-U
3 Denso K20PU
4 Denso K20PU

Tugas 3
Memeriksa kabel tegangan tinggi

1. Hidupkan mesin, pasang engine analyzer, posisikan selektro sebelah kiri ke kondisi
cut off tegangan tinggi.
2. Pijit satu-satu tombol silinder mesin yang di cut off. Catat kolom dibawah persentase
penurunan putaran mesin akibat pemutusan tegangan tersebut.
3. Matikan mesin, periksa firing order (FO) mesin yang bersangkutan, susunan kabel
tegangan tinggi pada distributor cap dan pada busi.
4. Perhatikan letak kabel tegangan tinggi untuk busi No, 1 pada distributor cap
5. Lepas semua kabel tegangan tinggi pada busi.
6. Ukur tahanan kabel tegangan tinggi busi satu persatu menggunakan ohm meter, besar
tegangan yang diizinkan maksimum …… ohm.
7. Catat hasil pengukuran pada table dibawah ini :
Kabel busi silinder Persentase putaran Besar tahanan kabel Penyebab kerusakan
No. mesin akibat cut off tegangan tinggi
1
2
3
4
Kabel dari coil ke
distributor
Tugas 4
Memeriksa coil pembangkit tegangan tinggi
1. Pengertian coil panas dan coil dingin adalah menunjukkan suhu kerja coil tersebut
ketika sedang beroperasi. Coil panas suhunya berkisar antara ….. ℃ s/d ….℃ ,
sedangkan coil dingin suhunya berkisar antara ….℃ s/d ….℃ .
2. Pengertian coil with internal resistor berarti resistronya tertanam didalam coil,
terpasang sebelum kumparan primer. Terminalnya antara tanda + dengan tanda B.
Penjelasan ini ditulis pada badan coil.
3. Pengertian coil with external resistor berarti resistornya dipasang diluar coil,
terpasang sebelum kumparan primer. Terminalnya antara tanda + dengan tanda kabel
yang berasal dari kunci kontak. Penjelasan ini ditulis pada badan coil.
4. Pengertian coil without resistor berarti coil tersebut tidak perlu dipasang resistor.
Tidak ada penjelasan pada badan coil.
5. Lepas kabel tegangan tinggi dari coil yang menuju ke distributor.
6. Besar tahanan resistor luar dihitung :
I = Arus yang mengalir ke coil (Amper)
RB = Tahanan resistor / ballast (ohm)
E = Tegangan baterai (volt)
RP = Tahanan primer (ohm)
RB = (E / I ) - RP
7. Mengukur tahanan kumparan primer, lihat gambar dibawah ;
Hasil pengukuran 5 Ohm
Seharusnya …. Ohm
8. Mengukur tahanan resistor / ballast, lihat gambar dibawah ;
Hasil pengukuran 15.000 Ohm
Seharusnya …. Ohm
9. Mengukur tahanan kumparan sekunder, lihat gambar dibawah ;
Hasil pengukuran 15.000 Ohm
Seharusnya …. Ohm

Anda mungkin juga menyukai