PENGAPIAN BATTERY KONVENSIONAL
Oleh:
Wahyu Hartono, S.Pd., M.Pd
d. Periksa Gasket Busi
Periksa keausan gasket, kebocoran gas sering terjadi gasket antara insulator dan
rumah busi (plug housing) aus atau rusak.
e. Periksa Celah/Gap Elektroda Busi
Periksa celah busi dengan memasukkan alat pengukur (feeler gauge) antara
elektroda tengah dan elektroda sisi. Celah busi disetel dengan membengkok-kan
elektroda massa dan celahnya disesuaikan dengan petunjuk yang tertera pada
buku pedoman reparasi.
a) Pastikan bahwa silinder I pada posisi Top Kompresi dengan cara melihat
posisi katup, jika kedua katup pada silinder I (intake valve dan exhaust
valve) sedang menutup, berarti posisi piston silinder I pada posisi Top
Kompresi.a) Posisikan piston silinder I pada posisi Top Kompresi dengan
cara memutar crank shaft sehingga tanda / alur pada pulley crank shaft satu
garis lurus dengan angka “0” yang terdapat di timing cover.
b) Periksa celah breaker point / point gap dengan menggunakan feeler
gauge (0,20 – 0,30 mm, lihat manual book).
c) Jika celahnya tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, stel celah
breaker point.
d) Kendorkan baut pengikat dan baut penyetel breaker point.
e) Stel pointer dengan cara mengungkit pointer ke kanan atau kiri dengan
menggunakan obeng.
Daftar Pustaka:
harus dirawat sedemikian rupa sehingga kondisi komponen-komponen tersebut selalu siap pakai.
Selain dilakukan secara visual, komponen sistem pengapian juga harus diperiksa dengan pengukuran.
1. Pemeriksaan Koil
Pada dasarnya sebuah koil tidak memerlukan pemeliharaan yang rumit karena bagian-bagiannya tidak
banyak. Walaupun demikian pada kondisi tertentu koil perlu diperiksa agar kemampuannya bisa
diketahui. Dewasa ini pada sistem pengapian konvensional, selain menggunakan koil biasa, juga
terdapat sistem pengapian yang koilnya dilengkapi dengan external resistor (ballast resistor),
dengan demikian tahanan koilpun berbeda, oleh karena itu dalam pemeriksaan koil harus selalu
merujuk pada buku petunjuk. Satu hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan
koil yakni temperatur koil harus dalam suhu normal (tidak dingin) dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
Periksa kumparan primer dengan menggunakan ohmmeter pada skala “X satu” ohm. Hubungkan
kedua kabel ohmmeter pada terminal (-) dan (+) koil. Baca penunjukkan pada ohmmeter dan
Untuk memeriksa tahanan kumparan sekunder gunakan skala 1000 (kilo)ohm. Hubungkan salah satu
kabel ohmmeter pada terminal (-) koil dan kabel yang lain dihubungkan pada terminal tegangan
Hubungkan salah satu kabel ohmmeter pada terminal (+) koil dan kabel yang lain pada badan koil.
Bila koil dalam keadaan baik maka penunjukkan jarum pada ohmmeter ke arah tidak terhingga.
Untuk memeriksa external resistor, gunakan skala “X satu ohm”Hubungkan kabel ohmmeter seperti
ditunjukkan pada gambar berikut ini. Baca penunjukkan tahanan pada ohmmeter dan bandingkan
Resistansi kabel tegangan tinggi dan tutup distributor diperiksa dengan menggunakana ohmmeter.
Rentang nilai resistansi kabel tegangan tinggi biasanya berkisar antara 10 – 25 K ohm, tergantung
panjangnya.
Kabel yang diidentifikasi mempunyai resitansi tinggi harus dilepas dari distributor. Terminalnya harus
dilepas, periksa dan uji kembali jika terdapat permasalahan karat. Tutup distributor harus diperiksa
secara visual untuk mengetahui keretakan, terminal yang berkarat atau rusak.
Saat pengapian pada kendaraan harus tepat karena saat pengapian yang tidak
tepat dapat menimbulkan masalah. Penyetelan saat pengapian perlu
dilakukan, jika saat pengapian tidak tepat. Untuk kendaraan toyota
kijang seri 5k, spesifikasi atau nilai standar saat pengapiannya adalah
5o ± 2o sebelum TMA. Prosedur penyetelan saat pengapian dapat
dilakukan pada saat mesin mati atau pada saat mesin hidup. Sebelum
melakukan penyetelan saat pengapian, maka siapkan peralatan-
peralatan kerja terlebih dahulu yaitu tool box 1 set dan timing light.
6. Jika sudah terlihat percikkan bunga api pada platina, putar kunci
kontak ke posisi Off kemudian kencangkan kembali baut pengikat
distributor.
7. Pasang kembali rotor dan tutup distributor dengan benar.
8. Periksa kembali saat pengapian menggunakan timing light dengan
cara yang sama seperti langkah pemeriksaan saat pengapian diatas.