Anda di halaman 1dari 10

Nama : Jhon Holden Sirait

Nim : 5193122027

Mata kuliah : Listrik dan Elektronika Otomotif

Jawaban

1. Kemungkinan penyebab.
a. V – belt putus
b. Regulator rusak
c. Alternator rusak
d. Rotor coil putus
e. Stator coil putus
f. Dioda putus
g. Wiring dan sirkuit
h. Komponen pengaman putus

2. Rasionalnya masing-masing kemungkinan penyebab gangguan


a. V- belt
V-belt merupakan komponen yang berfungsi untuk menghhubungkan antara
putaran mesin dengan alternator. Apabila v-belt putus maka putaran mesin
tidak akan terhubung dengan alternator sehingga alternator tidak akan
berputar. Akibatnya maka tidak akan terjadi induksi tegangan pada alternator
atau tegangan listrik tidak akan dihasilkan oleh alternator walaupun pada
alternator terjadi kemagnetan pada field coil atau kumparan rotor.

b. Regulator rusak
Apabila regulator mengalami kerusakan maka dapat mengakibatnya sistem
pengisian tidak bekerja. Beberapa komponen yang terdapat pada regulator yang
apabila terjadi kerusakan maka sistem pengisian tidak akan bekerja antara lain
resistor putus kontak point pada voltage regulator kotor.
Apabila resistor dan kontak point yang ada pada rangkaian voltage regulator ini
putus maka aliran listrik dari terminal IG akan terhambat atau bahkan tidak
dapat di alirkan ke komponen rotor coil sehingga kemagnetan pada alternator
tidak dapat dibangkitkan oleh rotor coil.

c. Alternator rusak
Alternator merupakan bagian penting di dalam sistem pengisian yang berfungsi
untuk membangkitkan energi listrik yang nantinya digunakan untuk mengisi
kembali baterai dan untuk mensuplai arus listrik ke komponen-komponen
kelistrikan selama mesin hidup. Bila alternator ini rusak maka tentunya sistem
pengisian tidak akan bekerja, komponen-komponen alternator yang dapat
mempengaruhi hilangnya tegangan pengisian antara lain :

d. Rotor coil putus


Rotor coil merupakan kumparan yang ada di dalam alternator yang bergerak
bersama-sama dengan pully alternator. Rotor coil ini merupakan bagian
alternator yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.
Rotor coil akan dapat membangkitkan medan magnet apabila ada arus listrik
yang melewati rotor coil sehingga apabila arus listrik ini hilang atau tidak ada
maka rotor coil tidak akan dapat membangkitkan kemagnetan.
Tegangan listrik dapat dihasilkan jika penghantar atau kumparan stator
memotong gaya medan magnet, apabila medan magnet tidak ada maka tegangan
listrik juga tidak akan dihasilkan. Arus listrik tidak dapat mengalir ke rotor coil
dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah sambungan rotor coil
dengan slip ring putus, sikat habis, kumparan rotor terbakar atau terjadi
hubungan singkat.Stator coil putus
Stator coil merupakan bagian di dalam alternator yang berfungsi sebagai
pemotong garis medan magnet yang dibangkitkan oleh rotor coil. jika kumparan
pada stator coil ini putus maka sistem pengisian tidak akan terjadi.
Dioda putus Dioda atau rectifier merupakan komponen elektronika yang
berfungsi untuk menyearahkan arus, atau merubah arus bolak balik (AC)
menjadi arus searah (DC). Jika doda penyearah ini putus maka arus listrik yang
dihasilkan oleh alternator tidak dapat disearahkan dan tidak dapat dialirkan.
Akibatnya tidak akan ada arus pengisian atau sistem pengisian tidak akan
bekerja. Wiring dan sirkuit
Komponen-komponen sistem pengisian saling dihubungkan melalui sebuah
rangkaian sistem pengisian. Komponen penghubung rangkaian tersebut adalah
kabel dan socket. Bila kabel penghubung ini putus atau sambungan socket lepas
maka akan dapat menyebabkan sistem pengisian tidak bekerja karena sudah
tentu bila kabel putus atau socket lepas maka aliran listrik juga akan terputus,
misalnya saja kabel yang menghubungkan antara kunci kontak dengan terminal
IG regulator putus atau socket IG regulator lepas maka listrik tidak akan dapat
dialirkan menuju ke rotor coil sehingga rotor coil tidak akan terjadi kemagnetan
dan menyebabkan sistem pengisian tidak bekerja.

e. Komponen pengaman putus


Setiap komponen kelistrikan selalu dilengkapi dengan komponen pengaman
yaitu fuse. Fuse atau sekering berfungsi untuk emngamankan komponen-
komponen pada sistem pengisian agar tidak rusak bila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan misalnya terjadi hubungan pendek (konslet) atau arus yang mengalir
besar.

3. Cara menguji atau meverifikasi masing-masing dugaan anda di atas


a. V – belt
Ada pun cara menguji dugaan v belt antara lain :
1. Periksa lah ketegangan belt dengan cara menekannya dengan jari tangan,
kalau belt kendur maka akan terasa lendutan belt yang jauh kearah dalam.
Lakukan penekanan dengan kekuatan normal kira-kira 10 kg
2. Kalau dibengkel biasanya menggunakan alat/special tools bernama “Belt
Tension Gauge” dimana alat ini bisa untuk menekan atau menarik sesuai
dengan kekuatan yang kita inginkan, nanti kekuatannya akan terukur pada
jarum indicator.

3. Nilai standard kelenturan dari belt bila ditekan dengan tenaga 10kg kira-kira
7.0-9.0 mm
4. Bila ternyata belt tidak standard kelenturannya bisa dilakukan penyetelan

b. Regulator
Adapun cara memverifikasi kemungkinan pada regulator adalah sbb :

A.Voltage regulator
Pengujian Periksa keadaan kumparan magnetnya apakah terjadi hubung
singkat pada kumparan tersebut. Periksa kawat kumparan, mungkin terkelupas
atau putus. Jika kawat kumparan terkelupas atau putus ganti dengan yang baik.
Setel celah dilakukan dengan menutup alat pengukur ( regulator) dinamo pada
suhu kerja motor. Suhu kerja motor dapat dicapai setelah motor dihidupkan
selama kurang lebih 10 menit. Setelah itu lakukan pengujian sebagai berikut:

1. Hidupkan motor serta nyalakan beberapa lampu dan alat – alat listrik lainnya
untuk memperoleh arus dinamo sebesar 10 – 15 Amper. Besarnya arus yang
mengalir bisa dilihat pada ampere meter.
2. Tambah putaran motor secara bertahap dari putaran idel sampai 1600 rpm
untuk regulator merk Delco Remy, Ford atau Bosch, dan 2000 rpm untuk
model Autolite.
3. Tegangan yang ditunjukkan oleh voltmeter harus bertambah sesuai dengan
bertambahnya putaran motor sampai voltage regulator bekerja. Pada
tegangan tertentu harus tidak berubah – ubah.
4. Tambah putaran motor. Tegangan yang ditunjukkan voltmeter harus tidak
berubah – ubah.
5. Jika tegangan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan ( terlalu tinggi atau
rendah), atau tidak tetap dan berubah – ubah maka regulatornya harus
disetel atau diganti karena mungkin ada kerusakan.

Cara menyetel voltage regulator dinamo untuk masing – masing


model regulator tidak sama. Untuk itu lakukan penyetelan sebagai berikut:
1. Untuk model Delco Remy, penyetelan dapat dilakukan dengan memutar baut
pengaturnya. Jika baut diputar searah jarum jam maka tegangan akan naik.
Sebaliknya bila diputar berlawanan arah dengan jarum jam maka
tegangannya akan turun.
2. Voltage regulator Autolite dapat disetel dengan membengkokkan batang
gantungan per ke atas atau ke bawah. Jika dibengkokkan ke bawah berarti
akan menaikan batas maksimum teganganya. Jika dibengkokkan ke atas,
maka akan menurunkan batas maksimum teganganya.
3. Voltage regulator ford dan bosch dapat disetel dengan membengkokkan
tangkai ke atas untuk meningkatkan batas maksimum tegangannya dan
membengkokkan ke bawah untuk menurunkan batas maksimum
tegangannya. 

Pembatas Arus
Pengujian ini juga harus dilakukan dengan regulatornya tertutup dan
pada suhu kerja motor. Langkah pengujian adalah sebagai berikut:

1. Sambungkan ampere meter dan voltmeter seperti pada gambar. 


2. Hidupkan motor agar mencapai suhu kerja normal kemudian nyalakan
lampu besar dan semua peralatan listrik untuk meningkatkan tegangan
dinamo hingga  sekurang – kurangnya 1 volt di bawah batas tegangan
yang ditentukan pabrik.
3. Matikan motor dan kemudian hidupkan lagi. Tambahkan putaran motor
hingga 1600 rpm untuk model Ford, Bosch, dan Delco Remy, atau 2000
rpm untuk model Autolite.
4. Bandingkan besar arus yang ditunjukkan oleh ampere meter dengan
ketentuan buku pedoman servisnya (pabrik). Arus yang dihasilkan harus
pada batas – batas ketentuan dari pabriknya. Jika tidak maka pembatas
arus harus disetel. Cara menyetel untuk masing – masing regulator sama
seperti cara penyetelan voltage regulator.

Cut Out Relay

1. Pasang amperemeter dan voltmeter seperti pada gambar.


2. Hidupkan motor sampai regulator mencapai suhu kerja.
3. Tambah putaran motor setahap demi setahap dari putaran idel. Catat
tegangannya pada saat kontak relay cut out menutup. Sesudah kontak
tersebut menutup, jarum amperemeter akan bergerak dari nol ke positif.
Hal ini berarti arus mengalir dari dinamo ke baterai.
4. Secara bertahap kurangi putaran motor. Arus yang mengalir dari dinamo
ke baterai akan berkurang. Jarum amperemeter akan bergerak ke arah
negatif. Pada saat itu cut out membuka dan jarum amperemeter
melompat ke nol. Catat besar arus listrik sesaat sebelum kontak tersebut
membuka. Besar arus tersebut adalah yang diperlukan untuk membuat
kontak tersebut membuka.
5. Jika kontak cut out menutup dan membuka dalam batas – batas ukuran
tegangan dan amper sesuai dengan ketentuan maka berarti cut out ada
dalam keadaan baik.
6. Jika pembukaan dan penutupan kontak relay cut out tidak sesuai dengan
ketentuan pabrik berarti cut out rusak atau kena gangguan. Periksalah
permukaan kontak relay cut outnya dari kemungkinan terbakar atau
berlubang. Jika perlu kontak – kontak tersebut diganti. Jika kontak baik
tetapi pembukaan dan penutupannya terjadi pada voltase yang tidak
tepat berarti cut out perlu disetel lagi.
7. Untuk merk Delco Remy berkotak tunggal, penyetelan dapat dilakukan
dengan cara memutar baut pengatur searah  jarum jam jika ingin
meningkatkan tegangan sambungannya, dan sebaliknya untuk
menurunkan tegangan sambungan.
8. Penyetelan unit autolite dilakukan dengan cara membengkokkan pegas
penopang cut outnya sedikit ke bawah jika ingin meningkatkan tegangan
sambungan dan sebaliknya.
9. Penyetelan unit regulator merek Bosch dan Ford dilakukan dengan cara
membengkokkan tangkai relay cut outnya ke atas untuk meningkatkan
tegangan sambungan. Dan sebaliknya, membengkokkan tangkai relay cut
out ke bawah , jika ingin menurunkan tegangan sambungannya.

c. Alternator
a. Periksa aki lebih dulu. Aki diperlukan untuk memutar alternator,
yang mana kemudian akan mengisi aki. Artinya, jika aki anda
lemah, anda tidak bisa menstart alternator. Memeriksa tegangan
pada saat ini tidak akan berguna. Jika cuaca dingin dan aki sudah
tua, mungkin masalah ada pada aki anda. Maka dari itu periksa aki
terlebih dulu.
1. Matikan mesin. Anda harus memastikan mesin mati
sebelum anda pasang voltmeter.
2. Buka kap mesin.
3. Pasang voltmeter pada aki. Letakkan ujung voltmeter
berwarna merah pada terminal positif aki dan hitam pada
negatif. Jangan sampai kulit anda menyentuh aki.
4. Baca angka yang ditunjukkan voltmeter. Jika aki
menunjukkan masih di atas 12.2 volt, maka aki masih baik
dan cukup untuk menstart alternator, yang kemudian bisa
dites menggunakan voltmeter.
5. Jika aki lemah, charge dulu aki dan tes kembali, atau
gunakan metode lainuntuk mengecek alternator.
b. Nyalakan mesin dan jalankan hingga 2000 RPM. ini akan
memberikan arus pada aki anda, yang akan menyebabkan
regulator mengaktifkan alternator.
c. Biarkan mesin menyala dan cek ulang aki dengan voltmeter. Jika
anda melihat voltmeter menunjukkan angka antara 13 dan 14.5,
artinya alternator dalam kondisi baik. Jika tidak, alternator kurang
baik.

No Gejala atau gangguan Cara mengatasi


1 V-belt putus Ganti V-belt dengan yang baru
2 Regulator terbakar Ganti regulator
3 Rotor coil terbakar Perbaiki kumparan rotor coil atau ganti
alternator
4 Stator coil terbakar Perbaiki kumparan stator coil atau ganti
alternaor
5 Socket atau sambungan kabel Perbaiki sambungan kabel dan socket
putus atau kendor
6 Sikat (brush) habis Ganti sikat
7 Dioda putus Ganti dioda
8 Fuse putus Ganti fuse dengan spesifikasi yang sama

Anda mungkin juga menyukai