TUGAS RUTIN 2
MATA KULIAH
TEKNOLOGI ALAT BERAT
Skor Nilai:
Disusun Oleh :
NIM : 5193122027
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Ynag Maha Esa
karena dengan Rahmat dan Penyertaan-Nya, Saya masih bisa menyelesaikan tugas
ini dengan baik yang mana untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Teknologi
Alat Berat. Terimakasih kepada Dosen Pengampu saya yaitu Bapak Prof. Dr
Siman, M.Pd, Budi Harto S.Pd. M.T
Adapun ulasan ulasan yang saya paparkan yaitu mengenai Common Rail.
Terlepas dari itu, Saya juga menyadari bahwa tugas yang saya kerjakan ini masih
ada kekurangan dan kesalahan baik dari segi penyusunan kalimat maupun
pembahasan materinya serta jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, Saya sangat berharap kepada Saudara Saudari sekalian
yang membaca Makalah saya ini dengan senang hati kami menerima dan
membutuhkan saran, kritik serta ide ide dari pembaca sekalian. Demikianlah kata
pengantar dari saya, jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Sekian dan
Terimakasih.
Medan,Desember 2021
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yeng telah dipaparkan dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut,
a. Pengertian dan fungsi common rail?
b. Komponen-komponen sistem common rail?
c. Cara Kerja common rail?
d. Kelebihan dan kekurangan common rail?
e. Perawatan pada sistem common rail?
C. Tujan Penulisan
Penulisan makalah ini dijabarkan sebagai berikut,
a. Mengetahui pengertian dan sistem common rail.
b. Mengetahui komponen-komponen sistem common rail
c. Mengetahui cara kerja common rail
d. Mengetahui kelebihan dan kekurangan common rail
e. Mengetahui perawatan pada sistem common rail
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ELEMEN POMPA
2.2 COMMON RAIL
1. Pengertian dan Fungsi
Pengertian Common Rail
Common Rail system adalah mesin diesel yang sistem bahan bakarnya
dikontrol secara elektrikal. Pada saat mesin bekerja selalu terdapat tekanan
bahan bakar yang cukup tinggi. Kontrol tekanan tinggi tersebut pada setiap
injector diatur secara independen. Sistem tekanan dan waktu penginjeksian
dirangcang untuk mesin high speed direct injection. Parameter injeksi seperti
waktu penginjeksian, jumlah injeksi dan tekanan dikontrol oleh Electronic
Control Unit (ECU). Pada mesin diesel biasa, pompa digerakkan oleh engine
dan fungsinya adalah untuk memastikan jumlah bahan bakar yang sesuai dan
distribusi bahan bakar ke setiap injector dan mengatur bukaannya. Pada
sistem Common Rail, pompa hanya bertugas untuk manumpuk bahan bakar
pada tekanan yang sangat tinggi di dalam jalur pengumpan biasa (common
feeding line) dari cabang injectors.Pembukaan injectors dikontrol
oleh Electronic Control Unit (ECU) dan sensor-sensor. Disamping
meningkatkan performa dan mengurangi noise serta menurunkan tingkat
emisi gas buang, sistem Common Rail ini juga memungkinkan mesin diesel
untuk mencapai keinginan pemakai kendaraan di dunia.
Kontrol secara elektronik pengiriman bahan bakar dan injeksi di depan
memungkinkan bahan bakar dapat dipompa secara optimal terlepas dari
kecepatan putaran mesin. Oleh karena itulah tekanan tinggi dapat
dipertahankan secara konstan meskipun mesin berputar dengan kecepatan
rendah. Masalah utama yang harus dihadapi untuk meningkatkan performa
dan konsumsi bahan bakar adalah : tingkat keakuratan jumlah bahan bakar
yang disemprotkan ke ruang bahan bakar.
Fungsi Common Rail
Menyediakan bahan bakar terhadap engine
Membangkitkan tekanan tinggi bahan bakar yang diperlukan serta
mendistribusikannya ke masing-masing silinder
Menginjeksikan bahan bakar dengan jumlah dan waktu injeksi yang tepat /
presisi
Suction Discharge
2. Tipe Elektrik
Terdiri dari :
Roller cell pump
Roller cell digerakkan oleh elecrik motor
Electric motor
Non-return valve
b. High Pressure Pump
Cara kerja :
Ketika plunyer bergerak ke bawah, katup inlet terbuka sehingga
bahan bakar masuk ke ruangan pompa.
Pada posisi titik mati bawah dan plunyer mulai bergerak naik,
katup tertutup karena katup ini jenis katup satu arah, dan bahan
bakar terkompresi akibat plunyer yang bergerak naik, sehingga
bahan bakar terdorong keluar.
Terdapat electromagnetic switch off yang berfungsi untuk
menghentikan aliran bahan bakar saat engine stop.
Fungsi :
Menyimpan bahan bakar
Mencegah terjadinya fluktuasi tekanan bahan bakar
Kontruksi :
Rail dibuat dari pipa baja tempa
Diameter dalam kira-kira 10 mm
Panjang rail antara 280-600 mm
Volume bias dibuat sekecil mungkin dan sebesar yang diperlukan
d. Pressure Control Valve
Fungsi :
Menjaga tekanan didalam pipa rail agar selalu pada keadaan
konstan
e. Injector
Fungsi :
Untuk menginjeksikan bahan bakar dengan jumlah yang tepat
kedalam ruang bakar pada waktu (timing injection) yang tepat.
Untuk membatasi tekanan yang ada dalam pipa rel agar tidak
berlebihan .
Cara kerjanya adalah sama dengan cara kerja dari overpressure
valve, yaitu Pressure limiter valve dipasang pada ujung pipa rel dan
dihubungkan dengan saluran pengembali bahan bakar.
Apabila terdapat tekanan yang berlebih pada pipa rel, Pressure
limiter valve akan membatasi tekanan dengan cara membuka
saluran pengembali bahan bakar.
Tekanan yang dijinkan dari Pressure limiter valve adalah
maksimum sekitar 1500 (untuk kendaraan baru dapat mencapai
1800 bar).
Fungsi :
Untuk mencegah terjadinya injeksi yang berlanjut ketika terjadi
ganguan salah satu injector membuka terus.
Cara kerjanya adalah Flow limiter akan menutup saluran ke
injector segera setelah bahan bakar keluar dari pipa rel apabila
terjadi ganguan tersebut.
a. Low-Pressure Circuit
b. High-Pressure Circuit
c. ECU dan Sensor-Sensor
a. Low-Pressure Circuit
Low-pressure circuit bertujuan untuk mengalirkan bahan bakar
menuju High-pressure circuit. Aliran bahan bakar pada low-pressure
circuit adalah :
Bahan bakar dialirkan dari tangki bahan bakar oleh pre-supply pump
menuju ke pompa tekanan tinggi melewati saringan bahan bakar.
b. High-Pressure Circuit
High-pressure circuit berfungsi untuk membangkitkan tekanan tinggi
yang konstan didalam pipa rel (Rail), dan juga untuk menginjeksikan
bahan bakar ke ruang bakar melewati injector. Aliran bahan bakarnya
pada high-pressure circuit adalah :
Pressure-control
High – pressure Rail (pipa rel)
pump valve
a. Crankshaft-speed sensor
Berfungsi untuk mendeteksi seberapa kecepatan yang dihasilkan dari poros
engkol.
b. Camshaft sensor
Berfungsi untuk mendeteksi posisi dari camshaft.
e. Coolant-temperature sensor
Berfungsi untuk mendeteksi seberapa suhu/temperature dari air pendingin
untuk menegetahui suhu engine.
a) Memanaskan mesin terlalu lama. Hal ini hanya akan membuat bahan
bakar terbuang percuma. Kinerja mesin sudah dikontrol oleh ECU yang
mengatur suplai bahan bakar dan udara berdasarkan suhu mesin yang ada
dan posisi throttle saat itu. Jadi, cukup hidupkan mesin tak lebih dari
semenit tunggangan pun sudah bisa dikendarai.
b) Membiarkan filter solar kotor terlalu lama. Ini yang perlu diperhatikan
ketika pengguna kerap menggunakan bahan bakar solar yang kadar
sulfurnya tinggi.
c) Demi keselamatan injektor yang harganya tak murah, sebaiknya
mengganti filter solar lebih cepat dari jadwalnya. Misalnya, ketika
disarankan 100 ribu kilometer, untuk penggunaan dengan solar sulfur
tinggi (setara biosolar) sebaiknya diganti tiap 40 ribu kilometer.
d) Mengisi bahan bakar ketika sisa seperempat tangki. Hal ini tak perlu
dilakukan, hingga bahan bakar dalam tangki ludes pun tak perlu khawatir
mesin akan ada ‘angin palsu’ seperti pada diesel konvensional.
e) Membiarkan soket kotor. Anggapan mesin diesel lebih tahan air, karena
tidak ada sistem pengapian, untuk jenis common-rail sebaiknya agak
dikesampingkan. Karena mirip dengan mesin bensin yang menggunakan
ECU, banyak sensor yang dipakai untuk mengatur kinerja mesin.
Sebaiknya perhatikan soket terpasang dengan baik, ketika ingin
melakukan off-road.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem injeksi common rail adalah sistem injeksi bahan bakar diesel modern
yang penyaluran bahan bakarnya menggunakan pipa rel (rail) dan pengaturan
timing injeksi bahan bakar serta jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
menggunakan sistem elektrik terpadu. Pompa Injeksi dengan menggunakan
sistem common rail ini berfungsi untuk mengefisiensikan kerja dari sebuah pompa
injeksi. Common rail akan mengumpulkan tekanan yang berasal dari pompa
sebelum masuk pada nozzle. Bagian utama dari sistem common rail adalah pre-
supply pump, high-pressure pump, high-pressure accumulator (rail), pressure-
control valve, rail-pressure sensor, injectors, ECU with sensors, pressure-limitter
valve, dan flow limiter. Perbedaan dibanding dengan pompa injeksi lainnya ialah
dalam Common rail ini dihubungkan dengan sistem Electronic Control Unit
(ECU). Penggunaan common rail ini biasanya terdapat pada mobil dengan CC
yang kecil.
B. Saran
Teknologi apapun selalu banyak mengalami perubahan, bahkan satu menit pun
kita tidak tahu perkembangan apa yang sedang terjadi diluar sana. Maka dari itu
sudah sepatutnya kita harus selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi
yang cukup pesat ini khususnya dalam dunia otomotif.