Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH

TEKNOLOGI MOTOR BENSIN

MAKALAH SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL TIPE COMMON RAIL

NAMA ANGGOTA KELOMPOK


JALALUDDIN RAHMAT
AHMAD FAJAR SADIQ
MUH. JABARULLAH
AIMAN BANNE TIRANDA
JAY HARUN SETIAWAN
BERYL WISNU WIRDANA
AMING
MUH. NIZAM

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF (S1)


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat Allah, hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang common rail.
Makalah ini telah di susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah common rail ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................2
C. Tujuan makalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian common rail................................................................................3
B. Komponen common rail................................................................................5
C. Cara kerja common rail...............................................................................11
1. Sistem Low Pressure Circuit......................................................................11
2. Sistem High Pressure Circuit......................................................................11
3. Electronic Driver Control (EDC) dan Sensor-Sensor.................................12
D. Tekananan ideal bahan bakar diesel common rail......................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem bahan bakar diesel Common Rail adalah teknologi injeksi bahan bakar
yang digunakan pada mesin diesel modern. Sistem ini memiliki latar belakang
yang menarik dan penting dalam perkembangan teknologi mesin diesel. Berikut
adalah latar belakang sistem bahan bakar diesel Common Rail:

1. Perkembangan Mesin Diesel:


Mesin diesel telah menjadi bagian integral dari industri otomotif dan
sektor transportasi, terutama dalam penggerak kendaraan berat seperti
truk, bus, dan kapal. Namun, mesin diesel tradisional memiliki beberapa
kelemahan, termasuk tingkat emisi yang tinggi dan efisiensi yang terbatas.
2. Tuntutan Lingkungan:
Seiring dengan perhatian yang semakin besar terhadap masalah
lingkungan dan regulasi ketat terkait emisi gas buang, ada tekanan untuk
mengembangkan mesin diesel yang lebih ramah lingkungan dengan emisi
yang lebih rendah.
3. Peningkatan Efisiensi:
Sistem injeksi bahan bakar tradisional pada mesin diesel tidak selalu
efisien dalam mengontrol tekanan dan jumlah bahan bakar yang
disemprotkan ke dalam ruang bakar. Hal ini mengakibatkan peningkatan
konsumsi bahan bakar dan emisi yang lebih tinggi.
4. Pengenalan Teknologi Common Rail:
Sistem Common Rail pertama kali dikembangkan oleh perusahaan-
perusahaan seperti Bosch pada tahun 1960-an, tetapi tidak segera
diterapkan secara luas. Teknologi ini menjadi lebih populer pada tahun
1990-an dan awal 2000-an ketika produsen kendaraan menyadari potensi
besar untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi emisi mesin diesel.
Dengan demikian, latar belakang sistem bahan bakar diesel Common Rail
berkaitan dengan evolusi teknologi mesin diesel untuk menjawab tuntutan
lingkungan dan efisiensi yang lebih tinggi dalam industri otomotif dan

1
transportasi. Teknologi ini telah menjadi standar di banyak kendaraan diesel
modern dan terus berkembang untuk mencapai tingkat efisiensi dan kebersihan
yang lebih tinggi.

B. Rumusan masalah
1. Sebutkan pengertian dari common rail?
2. Sebutkan komponen bahan bakar diesel common rail beserta fungsinya?
3. Sebutkan cara kerja bahan bakar diesel common rail?
4. Sebutkan berapa tekanan ideal bahan bakar diesel common rail?
C. Tujuan makalah
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian common rail
2. Agar mahasiswa mengetahui komponen bahan bakar diesel common rail
beserta fungsinya
3. Agar mahasiswa mengetahui cara kerja bahan bakar diesel common rail
4. Agar mahasiswa mengetahui tekanan ideal bahan bakar diesel common
rail

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian common rail
Sebelum mengetahui apa itu common rail ada sebuah analogi
yangdigunakan untuk memermudah pemahan mengenai sistem common rail.
Analogy tersebut yaitu : terdapat sebuah rumah dengan sebuah sumur air yang
dilengkapidengan pompa air, tangki penampungan, dam kran air di beberapa
tempat. Ketika pemilik rumah menginginkan air keluar dari kran, maka ia akan
menghidupkan pompa air untuk menghisap air dari sumur dan megirim ke
penampungan air. Didalam tangki penampungan terdapat pelampung yang akan
mematikan pompa saat airsudah penuh.

Terdapat juga lubang overflow untuk membuang kelebihan air. Karena


letak penampung air lebih tinggi dari posisi kran, maka dihasilkan energy
potensian. Energy tersebut menyebabkan air mempunyai tekanan sehingga akan
mengalir ketika kran dibuka analogi diatas sedikit dapat menjelaskan mengenai
sistem common rail. Setiap komponen tersebut ada kaitannya dengan sistem
common rail. Jika sumur ada-lah tanki bahan bakar, pompa adalah supply pump,
tanki penampungan adalah common rail, pelampung dan pembukaan kran adalah
kontrol elektroniknya sedangkan kran adalah injektor bahan bakar.

Pada aktualnya, sistem common rail lebih komplek. Ada pengaturan


tekanan bahan bakar, volume dan saat injeksi, kontrol putaranidle dan pengaturan
sistem lainnya. Hal tersebut disesuaikan dengan beban dan putaran mesin,
sehingga dihasilkan tenaga pembakaran yang optimal Jadi sistem common rail
dapat diterjemahkan sebagai sistem bahan bakar pada mesin diesel, yang mana
proses sirkulasi, pengaturan tekanan bahan bakar control volume dan timing
injeksi diatur secara optimal oleh engine ECU (electronic control unit), untuk
menghasilkan tekanan pembakaran yang maksimal sesuai dengan beban dan
putaran mesin. Sebagai perbandingan saja, tekanan bahan bakar pada EFI bensin
sekitar 0.3 Mpa, sedangkan di sistem common rail tekanan bisa mencapai 160
Mpa.

3
Gambar 2. 1 Mekanisme Common rail

Sistem Common rail menggunakan bahan bakar bertekanan tinggi yangdihasilkan


oleh supply pump untuk memperbaiki penggunaan bahan bakar yangekonomis
dan menambah kekuatan ( power)
mesin, juga mengurangi vibrasi dan noise mesin. Sistem ini menyimpan bahan
bakar, yang telah mempunyai tekananyang dihasilkan oleh supply pump, pada
common rail . Dengan menyimpan bahan bakar dengan tekanan tinggi sistem
common rail dapat menyediakan bahan bakardengan tekanan bahan bakar yang
stabil, tidak terpengaruh oleh cepatnya mesinatau beban mesin. ECM
menghasilkan arus listrik ke solenoid valve pada injektor, menggunakan EDU ,
untuk mengatur waktu dan jumlah injeksi ba-han bakar, dan juga memonitor
tekanan bahan bakar di dalam common rail dengan menggunakan fuel pressure
sensor. ECM memerintahkan supply pump untuk menyuplai bahan bakar di dalam
common rail
dengan menggunakan fuel pressure sensor. ECM memerintahkan supply pump
untuk menyuplai bahan bakar yangdibutuhkan untuk memperoleh target tekanan
bahan bakar, kira-kira 20 sampai 135MPa (204 sampai 1,337 kgf/cm2, 2,901
sampai 19,581 psi).Sebagai tambahan, sistem ini menggunakan 2-Way Valve
(TWV) di dalam injektor untuk membuka dan menutup saluran bahan bakar.
Walau demikian, waktu dan volume injeksi bahan bakar dapat di atur secara

4
presisi oleh ECM. Sistem common rail menghasilkan dua injeksi bahan bakar
yang terpisah. Untuk memperlembut kejutan pembakaran, sistem ini melakukan
pilot-injection
sebagai bagianinjeksi bahan bakar lebih dulu ke injeksi bahan bakar utama. Hal
ini dapat membantu mengurangi vibrasi dan noise mesin.

Gambar 2. 2 Diagram sistem common rail (sistem bahan bakar)

Common Rail system adalah mesin diesel yang sistem bahan bakarnya dikontrol
secara elektrikal. Pada saat mesin bekerja selalu terdapat tekanan bahan bakar
yang cukup tinggi. Kontrol tekanan tinggi tersebut pada setiap injector diatur
secara independen. Sistem tekanan dan waktu penginjeksian dirangcang untuk
mesin high speed direct injection. Parameter injeksi seperti waktu penginjeksian,
jumlah injeksi dan tekanan dikontrol oleh Electronic Control Module (ECM).
B. Komponen common rail
Komponen sistem common rail memliki beberapa komponen utama.
Diantaranya adalah high preasure pump, ECM, Rail Preassure sensor,Common
rail, Injektor :
1. ECU (Electronic Control Unit) dan Sensor
ECM adalah kependekan dari Engine Control module. Beberapa menyebutnya
ECU (Electronic Control Unit). Fungsinya sebagai processor utama pada mesin
untuk melakukan berbagai perhitungan khususnya menghitung jumlah bahan
bakar yang diinjeksikan ke dalam mesin sesuai data sensor yang masuk.

5
Sistem common rail adalah system injeksi yang dikontrol oleh EDC (Elec-
tronic Driver Control) dimana ECU mengontrol dan memonitor system
injeksisecara menyeluruh. Sensor-sensor pada mesin berfungsi untuk membaca
data yangterukur didalam proses yang nantinya akan dikirim ke ECU dengan
akurasi yang tepat dan secepat mungkin.

Gambar 2. 3 ECM common rail

2. High preassure pump


High preassure pump bertugas untuk membangkitkan tekanan bahan bakarsolar
dari tangki hingga 60MPa. Pompa ini bekerja mekanis mirip sistem bahan bakar
konvensional, namun dengan konstruksi yang lebih simple.
Pada umumya pompa ini terpasang pada kepala silinder dan terhubunng
dengan camshaft sebagai penggerak pompa

Gambar 2. 4 high pressure pump

Cara kerja :

6
a) Ketika plunyer bergerak ke bawah, katup inlet terbuka sehingga bahan
bakarmasuk ke ruangan pompa.

Gambar 2. 5 posisi plunyer bergerak kebawah

b) Pada posisi titik mati bawah dan plunyer mulai bergerak naik, katup
tertutupkarena katup ini jenis katup satu arah, dan bahan bakar
terkompresi akibat plunyer yang bergerak naik, sehingga bahan bakar
terdorong keluar.
c) Terdapat electromagnetic switch off yang berfungsi untuk menghentikan
aliran bahan bakar saat engine stop
3. Rail pressure sensor

Sensor tekanan rel (rail pressure sensor) adalah komponen penting dalam
sistem penyemprotan bahan bakar pada mesin diesel, terutama pada mesin
diesel injeksi langsung. Fungsi utamanya adalah mengukur tekanan bahan
bakar dalam bahan bakar (rail) dan mengirimkan informasi tentang
tekanan ini ke unit kontrol mesin (ECU atau Engine Control Unit).
Dengan kata lain, rail pressure sensor adalah komponen kunci dalam
sistem penyemprotan bahan bakar pada mesin diesel modern. Fungsi
utamanya adalah memastikan tekanan bahan bakar yang tepat untuk

7
menjaga kinerja mesin yang optimal, efisiensi bahan bakar, dan
mengurangi emisi gas buang yang tidak diinginkan.
Cara kerja Rail-Pressure Sensor adalah,
1) Ketika bahan bakar memasuki pipa rail dan melewati Rail-Pressure
Sensor,tekanan tersebut akan menekan diafragma sensor sebesar tekanan
yang ada.
2) Elemen sensor (semikonduktor device) akan merubah pembacaan dari
di-afragma sensor tadi menjadi sinyal elektrik yang selanjutnya dikirimkan
keECU untuk diproses.
3) Perubahan tekanan untuk pergerakan diafragma sebesar 1 mm kira-kira
ada-lah 1500 bar.
4. Injector

Gambar 2. 6 nozzel common rail

injector merupakan komponen utama dalam sistem bahan bakar diesel


yang fugsinya untuk mengeluarkan bahan bakar (solar) dari sistem bahan
bakar dengan jumlah yang tepat kedalam ruang bakar dalam bentuk
kabutan. Pada sistem common rail injector didesain khusu hingga
memiliki rangkaian solenoidyang akan bekerja saat arus listrik
mengairinya. Saat solenoid terbuka, maka nozzle akan terbuka dan bahan
bakar bertekan dari fuel rail akan keluar dalam bentuk kabutan.

8
Pada injector terdapat beberapa komponen utama, yaitu :
a) 2/2 electromagnetic servo valve
b) Nozzle
c) Valve control chamber
d) Return line
5. High presseure akumulator (pipa rail)

Gambar 2. 7 pipa rail

High pressure akumulator merupakan sebuah pipa yang terletak setelah


pompa tekanan tinggi (high-preassure pump). High pressure akumulator
berfungsi untuk mempertahankan bahan bakar dalam tekanan tinggi
setelah dibangkitkan oleh pompa tekanan tinggi. Pada umunya fuel rail
terbuat dari pipa baja yang ditempa dengandiameter ±10mm dan panjang
antara 280-600 mm dengan volume yang dibuatsekecil mungkin serta
tekanan sebesar yang diperlukan.
6. Tanki bahan bakar
Tangki bahan bakar merupakan salah satu syarat wajib pada sistem bahan
bakar injeksi motor diesel yang memiliki fungsi untuk menampung bahan
bakar. Secara konstruksi setiap tangki bahan bakar adalah sama yang mana
terdapat sparator untuk mencegah bahan bakar tumpah ketika mendapat
goncangan.
7. Pree suplay pump

9
Gambar 2. 8 pree supay pump

Pree suplay pump merupakan bagian dari sistem injeksi common rail yang
memiliki fungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke high
pressure suplay pump. Pre suplay pump biasanya terletak di tangki bahan
bakar. Pada umumnya memiliki dua jenis yaitu tipe mekanik dan tipe
elektrik.
8. Pressure control valve

Gambar 2. 9 pressure control valve

Pressure control valve merupakan salah satu bagian dari sistem common rail yang
memiliki fungsi untuk menjaga tekanan pada pipa rail agar selalu konstan atau
tidak terjadi fluktuasi. Pada pressure control valve dilengkapi dengan rail pressure
sensor yang memiliki fungsi untuk memeriksa dan mengatur tekanan bahan bakar
didalam rail serta memberikan data input ke EDC atau electronic drivel control.
EDC ini kemudian yang mengatur kinerja dari pressure control valve

10
C. Cara kerja common rail
Pada dasarnya sistem common rail dibagi menjadi tiga yaitu skema low
pressure, high pressure circuit, dan EDC with sensor. Berikut
merupakan cara kerja common rail:
1. Sistem Low Pressure Circuit
Pada sistem low pressure circuit bahan bakar dialirkan dari tangki bahan
bakar menuju ke pre suplay pump → fuel filter → high pressure pump.
Jadi pada sistem low pressure circuit fungsinya hanya untuk
menghantarkan bahan bakar ke high pressure pump. Bahan bakar pada
sistem low pressure circuit hanya memiliki tekanan rendah.

2. Sistem High Pressure Circuit


Pada sistem high pressure circuit merupakan sistem yang berfungsi untuk
membangkitkan tekanan tinggi yang konstan dan menginjeksikan bahan
bakar ke ruang bakar melalui injektor. Aliran bahan bakar pada high
pressure circuit yaitu

High Pressure Pump → Pressure Control Valve → Rail → Rail Pressure


Sensor → Saluran Tekanan Tinggi → Injector

Bahan bakar masuk ke dalam high pressure pump dalam keadaan tekanan
rendah. Didalam high pressure pump ini bahan bakar dinaikkan
tekanannya agar lebih mudah diinjeksikan. Bahan bakar bertekanan tinggi
kemudian dialirkan ke pipa rail yang sebelumnya melewati pressure
control valve untuk menyesuaikan tekanan didalam rail berdasarkan

11
informasi dari EDC. Selanjutnya bahan bertekanan tinggi yaitu sekitar
1350-1800 bar disimpan terlebih dahulu sebelum diinjeksikan. Pada rail
terdapat rail pressure sensor yang mendeteksi tekanan bahan bakar yang
ada didalam rail. Kemudian diujung rail terdapat limiter pressure valve
yang berfungsi untuk mengembalikan bahan bakar ke tangki apabila
tekanan berlebih.
Saat EDC memberikan informasi kepada injector untuk menginjeksikan
bahan bakar maka bahan bakar akan diinjeksikan dengan timing dan
jumlah yang sesuai kebutuhan mesin. Jumlah dan timing dikontrol
langsung oleh EDC. Diinjektor juga dilengkapi dengan saluran kembali
untuk mencegah terjadinya tekanan berlebih.

3. Electronic Driver Control (EDC) dan Sensor-Sensor


Selain skema low dan high pressure circuit, didalam sistem common rail
juga terdapat skema EDC dan sensor-sensor. EDC berfungsi untuk
mengontrol dan memonitor sistem injeksi secara menyeluruh sedangkan
sensor berfungsi untuk membaca data yang diukur yang nantinya akan
dikirimkan ke EDC secara cepat dan tepat. Berdasarkan dari data-data
sensor kemudian diolah dan dihitung agar mendapatkan komposisi
penginjeksian yang tepat sesuai kebutuhan mesin.

12
D. Tekananan ideal bahan bakar diesel common rail
Yang paling utama, perbedaan mesin diesel konvensional dan common rail ada
pada sistem kontrol bahan bakar. Kontrol mesin diesel konvensional masih
mengandalkan gerakan kabel besi penghubung dari pedal gas, putaran komponen
yang bisa menggeser pintu besar atau kecilnya solar, dan lain-lain. Dengan kata
lain, sistem pengiriman bahan bakar mesin diesel konvensional masih mekanikal.
Jadi semakin dalam pedal gas diinjak, semakin banyak bahan bakar yang
dikirimkan.
Kalau common rail, mulai dari injakan pedal gas, rpm mesin, panas mesin, dll
diatur oleh sensor. Itu semua pakai ECU atau komputer untuk menentukan kapan
dan berapa banyak solar yg harus di semprotkan ke dalam ruang bakar
Jadi bahan bakar yang dipakai atau disemprotkan sesuai dengan kebutuhan mesin.
Hal ini yang membuat mesin diesel common rail lebih efisien dan bertenaga
dibanding mesin diesel konvensional. Namun, teknologi common rail ini wajib
dipadu dengan turbocharger dan sistem direct injection.
Konsekuensinya tekanan pada sistem bahan bakar mesin diesel common rail
sangat tinggi. Tekanan bahan bakar diesel common-rail berkisar 1.600-2.000
bar sedang diesel konvensional hanya mencapai 176-225 bar.
Oleh karena tekanan sistem bahan bakarnya tinggi, mesin diesel common rail
membutuhkan bahan bakar berkualitas tinggi yang rendah kandungan sulfur.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Konstruksi dari Common Rail adalah Sistem Bahan Bakar Diesel
denganteknologi Common Rail yang dilengakpi dengan Fuel tank, Prefilter,
PresupplyPump, Fuel filter, Low pressure fuel lines, high pressure pump, high
pressure fuellines, rail, injector,fuel return line, ECU, EDU, serta dilengkapi
dengan sensor,sensor tambahan untuk mendukung kinerja Common rail tersebut.
2. Bahan bakar yang ada di tangki bahan bakar, disedot oleh feed pump dan
diterus-kan menuju supply pump untuk di pompakan ke common rail dengan
tekananyang tinggi sehingga di common rail tersebut mampu untuk menampung
1600 bar, dan apabila tekanan di common rail tersebut berlebih, maka katup
pengaturtekanan akan bekerja dan mengembalikan bahan bakar menuju tangki
lagi, dilainsisi, setelah bahan bakar menuju common rail, selanjutnya bahan bakar
menujuinjector untuk diteruskan ke ruang bakar, injector bekerja dengan adanya
sinyaldari ECU dan diperkuat oleh EDU untuk mengangkat katup solenoid yang
ada didalam inject
B. Saran
1. Penyediaan alat untuk praktek nanti mohon untuk diperlengkap agar
memudahkan mahasiswa untuk praktek.
2. Pembelajaran pada sistem Common rail harus lebih banyak pembahasannya,
agar dapat lebih dimengerti lagi dengan seksama

14
DAFTAR PUSTAKA
https://otoseken.gridoto.com/read/341727572/common-rail-vs-konvensional-nih-
perbedaannya-di-mesin-diesel-sob#:~:text=Tekanan%20bahan%20bakar%20diesel
%20common-rail%20berkisar%201.600-2.000,bar%20sedang%20diesel%20konvensional
%20hanya%20mencapai%20176-225%20bar.
https://www.sekolahkami.com/2019/09/sistem-injeksi-common-rail-fungsi-komponen-
cara-kerja.html#:~:text=Cara%20kerja%20common%20rail%20sebenarnya%20sangat
%20sederhana%20yang,Semua%20hal%20tersebut%20dikontrol%20untuk
%20memenuhi%20kebutuhan%20mesin.
http://edukasi.net/online/2008/sistemdiesel/mat2.html
http://panggiheka.blogspot.com/2011/11/diesel-common-rail.html

15

Anda mungkin juga menyukai