Anda di halaman 1dari 34

UJIAN AKHIR SEMESTER

PRAKTIKUM MESIN DIESEL

Disusun oleh :
Kelompok 3
Agung Krisna Nugroho ( 194308032 )

Aviana Wahyu Kusuma W ( 194308059 )

Nur Mustofa ( 194308073 )

Sifara Feby Nugraheny ( 194308090 )

Muhammad Adhi Maulana ( 194308091 )

Dosen Pengampu :

INDARTO YUWONO, S.T., M.T

JURUSAN TEKNIK

PROGRAM STUDI PERKERETAAPIAN

POLITEKNIK NEGERI MADIUN

2021
DAFTAR ISI
PRAKTIKUM 1
REVIEW TEORI MESIN DIESEL

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat
2. Bbbbb

B. DASAR TEORI

C. PERALATAN
PERALATAN BISA KALIAN GANTI TERGANTUNG ISI YANG COCOK DARI
MATERIMU. CONTOH PERALATAN DIGANTI KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

D. KESIMPULAN

E. DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM 2
K3 DAN PENGENALAN ALAT

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. sds
2. sfgs

B. DASAR TEORI

C. PERALATAN
PERALATAN BISA KALIAN GANTI TERGANTUNG ISI YANG COCOK DARI
MATERIMU. CONTOH PERALATAN DIGANTI KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
D. KESIMPULAN

E. DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM 3
IDENTIFIKASI SISTEM DAN KOMPONEN

A. TUJUAN PRAKTIKUM

B. DASAR TEORI

C. PERALATAN
PERALATAN BISA KALIAN GANTI TERGANTUNG ISI YANG COCOK DARI
MATERIMU. CONTOH PERALATAN DIGANTI KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
D. KESIMPULAN

E. DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM 4
TIMING DAN SINKONISASI

A. TUJUAN PRAKTIKUM

B. DASAR TEORI

C. PERALATAN
PERALATAN BISA KALIAN GANTI TERGANTUNG ISI YANG COCOK DARI
MATERIMU. CONTOH PERALATAN DIGANTI KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

D. KESIMPULAN

E. DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM 5
SISTEM BAHAN BAKAR DAN PENGAPIAN

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat mengetahui dan memahami sistem bahan bakar dan pengapian secara umum.
2. Dapat mengetahui cara kerja sistem bahan bakar mesin diesel.
3. Dapat mengidentifikasi setiap komponen dari motor diesel.
4. Mengimplementasi sistem bahan bakar dan pengapian dalam kehidupan sehari-hari.

B. DASAR TEORI
1. Pengertian Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk menyimpan bahan bakar secara aman, menyalurkan bahan bakar ke mesin dan
mengkabutkan bahan bakar agar bercampur dengan udara.

2. Cara Kerja Sistem Bahan Bakar


Bahan bakar yang ada pada tangki bahan bakar akan mengalir keluar
karena adanya hisapan oleh pumpa bahan bakar. Bahan bakar yang terhisap oleh
pumpa akan keluar melalui saluran keluar menuju saringan bahan bakar. Didalam
saringan, bahan bakar akan disaring dari adanya kotoran, minyak dan benda-benda
yang dapat menggangu bahan bakar.
Setelah bahan bakar keluar dari saringan, selanjutnya akan diteruskan ke
karburator. Ini merupakan langkah akhir yang dilewati oleh bahan bakar untuk
dicampurkan oleh udara. Bahan bakar yang sudah tercampur dengan udara akan
masuk ke dalam ruang bakar akibat adanya hisapan pada silinder. Pada sekala garis
besar, sistem bahan bakar yang ada pada kendaraan adalah cair yang menggunakan
bensin ataupun solar.

Gambar sistem bahan bakar


Pada gambar diatas, dapat dilihat beberapa komponen yang termasuk dalam sistem
bahan bakar. Berikut adalah fungsi dari setiap komponen yang ada, yaitu :

1. Tangki Bahan Bakar

Gambar tangki bahan bakar

Tangki bahan bakar terbuat dari pelat besi, dipasangkan dibagian belakang
kendaraan untuk menghindari bocor pada saat terjadi tabrakan dan udara panas
yang ditimbulkan dari mesin.  Pada bagian dalam dilapisi dengan lapisan anti
karat. Selain itu juga dipasang sparator didalam tangki yang berfungsi untuk
mencegah bahan bakar turun – naik pada saat mobil berjalan pada tanjakan
ataupun turunan. Ujung pipa hisap bahan bakar, diletakkan dengan jarak 2 – 3 cm
dari dasar tangki, untuk mencegah terhisapnya air dan kotoran yang mengendap
didasar tangki.

2. Sistem Saluran (Fuel Line)


Gambar saluran bahan bakar
Ada 3 saluran bahan bakar
a. Saluran utama untuk mengirimkan bahan bakar ke pompa bahan bakar.
b. Saluran pengembali, untuk mengembalikan kelebihan bahan bakar ke tangki.
c. Saluran untuk emisi bahan bakar (untuk menyalurkan gas HC ke charcoal
canister).

3. Saringan Bahan Bakar

Gambar saringan bahan bakar

Fungsi saringan bahan bakar adalah untuk memisahkan air dan debu yang
terkandung didalam bensin dan  untuk menurunkan kecepatan aliran sehingga
partikel – partikel yang lebih berat dari bensin akan tertinggal didasar saringan.

4. Fuel Pump (Pumpa Bahan Bakar)

Gambar pumpa bahan bakar mekanik


Gambar pumpa bahan bakar elektrik

Posisi tangki bahan bakar yang terletak dibagian belakang serta posisinya
yang lebih rendah dari karburator, maka diperlukan pumpa untuk menghisap
bahan bakar dari tangki bahan bakar menuju ke karburator. Pumpa bahan bakar
pada mobil mempunyai 2 jenis penggerak, yaitu jenis penggerak mekanik yang
digerakkan oleh cam lobe poros bubungan ( camshaft ) dan jenis penggerak listrik
yang digerakkan oleh motor listrik 12 volt.

5. Karburator

Gambar karburator

Fungsi karburator adalah untuk mencampurkan udara dan bahan bakar


sebelum masuk ke dalam ruang bakar. karbutaor adalah komponen terakhir pada
sistem bahan bakar yang akan mengatur sedikit banyaknya campuran udara dan
bahan bakar sesuai kondisi mesin pada saat itu. 
3. Sistem Pengapian
Sistem pengapian berfungsi untuk menghasilkan percikan api yang kuat dan
tepat untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar.
Secara  umum  komponen sistem  pengapian terdiri  dari  baterai,  kunci kontak, koil,
distributor, kabel tegangan tinggi dan busi.
Di dalam distributor terdapat  beberapa  komponen  pendukung lainnya  yaitu  kontak
pemutus  (atau pulse generator pada sistem pengapian elektronik), kondensor,cam,
vakum dan sentrifugal advancer.

Gambar sistem pengapian

Fungsi dari masing-masing sistem pengapian adalah:


 Baterai sebagai sumber arus.
 Kunci kontak untuk menghidupkan dan mematikan sistem pengapian.
 Coil untuk menaikkan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi diatas 10000
Volt.
 Distributor berfungsi untuk mendistribusikan tegangan tinggi dari koil ke tiap
busi sesuai dengan urutan penyalaannya.
 Kabel berfungsi untuk menghantarkan tegangan tinggi dari koil sampai ke
busi.
 Busi berfungsi untuk meloncatkan bunga api.
Gambar detail komponen sistem pengapian

Kontak  pemutus  (platina)  berfungsi untuk  memutuskan  dan


menghubungkan arus ke kumparan primer koil. Lamanya arus mengalir ke kumparan
primer terjadi selama kontak pemutus tertutup. Sudut yang terbentuk pada cam di
mana kontak pemutus dalam keadaan tertutup disebut sudut dwell.
Kondensor  berfungsi  untuk  mengurangi  percikan  bungan  api  pada
kontak pemutus akibat adanya induksi diri kumparan pada primer. Cam berfungsi
untuk mendorong tumit kontak pemutus sehingga bisa terbuka dan tertutup kembali
oleh pegas. Vakum dan sentrifugal advancer berfungsi untuk memajukan atau
memundurkan saat pengapian sesuai dengan putaran dan beban mesin. Saat
pengapian (ignition timing) pada suatu motor bensin adalah saat di mana busi
memercikan  bungan api  dengan  tepat  pada  akhir  langkah  kompresi  untuk
memulai pembakaran di dalam ruang bakar.

Gambar diagram pembakaran pada motor bensin


Gambar pemajuan saat pengapian

Pembakaran pada motor bensin diawali dengan pecikan bungan api pada busi
(titik 1) sekitar 100 menjelang titik mati atas (TMA = TDC) pada akhir langkah
kompresi. Pembakaran dimulai pada titik 2 dengan mulai terjadinya perambatan api
dan pembakaran maksimum terjadi di sekitar 100 setelah TMA Proses pembakaran
di dalam ruang bakar membutuhkan waktu yang relative konstan baik pada putaran
lambat maupun tinggi. Oleh karena itu, pada putaran tinggi saat pengapian harus
dimajukan untuk memenuhi waktu pembakaran sehingga tekanan maksimum
pembakaran tetap berada sekitar 100  setelah titik mati atas baik pada putaran rendah
maupun tinggi.

C. KOMPONEN
1. Komponen utama dalam sistem bahan bakar terdiri dari :
 Tangki Bahan Bakar
 Saluran Bahan Bakar
 Penyaring Bahan Bakar
 Pompa Bahan Bakar
 Karburator atau Sistem Injeksi Bahan bBkar
 Nozzle

2. Komponen sistem pengapian


 Accu / Aki
 Engine Control Unit (ECU)
 CDI (Capacitor Discharge Ignition)
 Platina
 Koil Pengapian
 Kunci Kontak
 Kabel Tegangan Tinggi
 Busi /Spark Plug
D. KESIMPULAN
1. Sistem bahan bakar dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
menyimpan bahan bakar secara aman, menyalurkan bahan bakar ke mesin dan
mengkabutkan bahan bakar agar bercampur dengan udara.
2. Sistem pengapian adalah sistem berfungsi untuk menghasilkan percikan api yang kuat
dan tepat untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar.
3. Dalam sistem bahan bakar dan pengapian, komponen merupakan hal yang penting
dalam mengidentifikasi suatu permasalahan yang terjadi dalam motor diesel.

E. DAFTAR PUSTAKA
 https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_bahan_bakar#:~:text=Sistem%20bahan
%20bakar%20dalam%20teknik,Tangki%20bahan%20bakar.
 https://www.lksotomotif.com/2018/08/sistem-bahan-bakar-fuel-system-pada.html.
 https://ilmuteknikmesinindonesia.blogspot.com/2016/09/sistem-pengapian-motor-
bensin.html.
 https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/5-komponen-sistem-
bahan-bakar-pada-mobil-serta-fungsinya.
PRAKTIKUM 6
FIRING ORDER

A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. DASAR TEORI
C. HASIL PRAKTIKUM
D. KESIMPULAN
E. DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM 7
PENYETELAN KATUP

A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. DASAR TEORI
C. HASIL PRAKTIKUM
D. KESIMPULAN
E. DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM 8
TIMING BELT

A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. DASAR TEORI
C. HASIL PRAKTIKUM
D. KESIMPULAN
E. DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM 9
PENYELETAN POMPA BAHAN BAKAR

A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. DASAR TEORI
C. HASIL PRAKTIKUM
D. KESIMPULAN
E. DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM 10
KALIBRASI INJEKTOR

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat mengkalibrasi injector pada mesin diesel.
2. Dapat mengetahui sistem injeksi bahan bakar mesin diesel.
3. Dapat mengetahui dan memahami komponen-komponen yang terdapat pada injector
mesin diesel.
4. Dapat mengetahui prosedur kerja kalibrasi pompa injeksi.

B. DASAR TEORI
1. Pengertian Sistem Injeksi Bahan Bakar Mesin Diesel
Sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel merupakan sistem paling
penting di antara sistem-sistem yang lain. Dengan sistem injeksi bahan bakar yang
baik dan tepat akan menghasilkan tenaga mesin yang optimal. Sistem injeksi bahan
bakar mesin diesel mencakup rangkaian komponen-komponen yang berhubungan
dengan bahan bakar, yang berfungsi mengisap bahan bakar dari tangki bahan bakar,
memompakan bahan bakar, sampai bahan bakar tersebut diinjeksikan ke dalam ruang
bakar silinder mesin dalam rangka memperoleh tenaga.

2. Fungsi Sistem Injeksi Bahan Bakar


Berdasarkan pengertian sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel di atas, maka
fungsi sistem injeksi bahan bakar mesin diesel yaitu:
 Menyimpan bahan bakar.
 Menyaring bahan bakar.
 Memompa atau menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder
mesin.
 Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.
 Memajukan saat penginjeksian bahan bakar.
 Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui pengaturan
penyaluran bahan bakar.
 Mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar.

3. Komponen-komponen Sistem Injeksi Bahan Bakar Mesin Diesel


Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel dapat dibedakan menjadi 2 (dua) cara yaitu:

a) Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris (inline fuel injection
pump)
Gambar Skema aliran bahan bakar dengan pompa injeksi jenis in-line

b) Cara Kerja Pompa Injeksi in-line


1. Injection pump mendorong bahan bakar menuju Injection Nozzle dengan
tekanan dan dilengkapi dengan sebuah mekanisme untuk menambah dan
mengurangi jumlah bahan bakar yang menuju nozzle. Plunger di dorong ke
atas oleh camshaft dan dikembalikan oleh Plunger Spring. Plunger bergerak
ke atas dank e bawah di dalam Plunger barrel dan pada jarak stroke yang
telah ditetapkan guna mensuplai bahan bakar dengan tekanan. Dengan naik
dan turunya Plunger berarti akan membuka dan menutup section dan
discharge port sehingga mengatur banyaknya injeksi bahan bakar. Dan
pengaturan pergerakan naik turun plunger diatur oleh governor.
2. Governor yang terpasang pada pompa injeksi digunakan untuk mengatur
kecepatan mesn. Kecepatan mesin ini sebanding dengan mengalirnya bahan
bakar ke dalam silinder ruang bakar.
3. Pada governor mekanik, pengaturan injeksi bahan bakarnya sesuai dengan
kerja governor yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Plunger dari
pompa injeksi berputar oleh gerakan dari batang gerigi pengatur bahan
bakar ( Control Keterangan: 1. Fuel tank (tangki bahan bakar) 2. Fuel line
(pipa bahan bakar) 3. Priming pump (pompa priming) 4. Feed pump 5.
Water Sedimenter dan Fuel filter 6. Injection pump (pompa injeksi) 7.
Injection pipe (pipa injeksi) 8. Injection nozzle (injektor) 9. Over flow pipe
(pipa pengembali)Rod ), dengan demikian mengatur jumlah bahan bakar
yang diinjeksikan ke dalam silinder.
4. Control Rod dihubungkan ke governor melalui floating lever. Bila putaran
mesin naik, batang gerigi pengatur bahan bakar bergerak mengurangi
jumlah bahan bakar yang di injeksikan. Bila putaran mesin turun, batang
gerigi pengatur bahan bakar ( Control Rod ) bergerak menambah bahan
bakar yang di injeksikan. Dengan demikian governor adalah suatu
mekanisme untuk lever ratio dari floating lever.
5. Jika mesin berputar idling, gaya sentrifugal dari bobot Flyweight adalah
kecil. Jika gaya sentrifugal ini tidak cukup besar untuk mengatasi tahanan
dari batang gerigi pengatur bahan bakar ( control Rod ) mesin dapat.

4. Pengontrolan Jumlah Bahan Bakar yang diinjeksikan

Gambar Pengontrolan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan

Jumlah pengiriman bahan bakar dari pompa diatur oleh governor sesuai
dengan kebutuhan mesin. Governor mengatur gerakan control rack yang berkaitan
dengan control pinion yang diikatkan pada control sleeve. Control sleeve ini berputar
bebas terhadap silinder. Bagian bawah plunyer (flens) berkaitan dengan bagian
bawah control sleeve. Jumlah bahan bakar yang dikirim tergantung pada posisi
plunyer dan perubahan besarnya langkah efektif (Gambar). Langkah efektif adalah
langkah plunyer dimulai dari tertutupnya lubang masuk oleh plunyer sampai control
groove bertemu dengan lubang masuk. Langkah efektif akan berubah sesuai dengan
posisi plunyer dan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan besarnya
langkah efektif.
5. Injector

Gambar injector

Hasil penginjeksian bahan bakar dan bagaimana proses pencampuran antara


udara dan butiran bahan-bakar tadi akan sangat menentukan performa yang
dihasilkan pada mesin diesel tersebut. Injektor nozzle pada mesin diesel terbagai
menjadi dua macam berdasarkan cara kerjanya yaitu injektor nozzle yang dikontrol
secara elektrik (ada pada mesin dengan sistem common rail) dan injektor nozzle yang
bekerja berdasarkan tekanan hidrolik dari bahan bakar (mesin konvensional).
Injektor nozzle terdiri dari beberapa komponen yang terpisah dan saling
bekerjasama sehingga dapat disatukan menjadi sebuah injektor nozzle. Perhatikan
pada gambar injektor nozzle dibawah ini berikut nama-nama komponennya.
Gambar komponen injector

Komponen-komponen injektor nozzle pada mesin diesel konvensional


1. Nozzle holder
2. Overflow pipe
3. Adjusting washer
4. Pressure spring
5. Pressure pin
6. Distance piece
7. Nozzle needle
8. Nozzle body
9. Retaining nut

C. PROSEDUR KERJA
Kalibrasi pompa injeksi tipe distribusi :
a) Melepaskan injector pada engine
- Lepaskan injector pada engine dengan menggunakan kunci ring kunci pas 17
dengan cara menahan baut penghubung lalu lepas baut pada sambungan injektor
dengan kunci ring.

Gambar melepas pipa

- Setelah itu lepas pipa delivery bahan bakar baik yang terhubung pompa bahan
bakar.
Gambar melepas pipa delivery di pompa
b) Lepas injector dari mesin
c) Letakan injektor sesuai dengan urutan silindernya.
d) Membongkar injector
- Tahan body nozzle pada ragum, lalu kendorkan mur yang ada pada nozzle
holder dengan menggunakan kunci socket 10 atau pas 10 dan kunci ring 12
untuk menahan.

Gambar pembongkaran injektor


- Melakukan tes tekanan penyemprotan injector. Bertujuan untuk memastikan
berapa tekanan yang dihasilkan injektor. Besar tekanan sangat berpengaruh
terhadap kesempurnaan pembakaran serta bentuk penyemprotan.
- Melakukan tes pemeriksaan tekanan pada injektor dengan cara :
 Letakkan injektor pada posisi yang telah disediakan pada injektor tester
lalu kencangkan. Pompa dan amatilah jarum pada pembaca tekanan.
 Setelah itu lihat besarnya tekanan pada injektor tester, kemudian
bandingkan hasil tekanan dengan spesifikasi standar tekanan dari engine
diesel Hyundai yang memiliki nilai 11 – 15 Mpa.
 Apabila tekanan melebihi spesifikasi maka kurangi komponen shim pada
nozzle karena shim dengan ketebalan 0,1 mm akan mengurangi tekanan
sebesar 1Mpa dan sebaliknya apabila tekanan penyemprotan kurang dari
spesifikasi maka harus menambah shim pada injektor agar sesuai dengan
standar.
 Pastikan dari keempat injector memiliki tekanan yang sama agar mesin
dapat bekerja dengan pembakaran sempurna.

e) Pemeriksaan bentuk penyemprotan


Langkah – langkah melakukan tes bentuk penyemprotan :
 Pasang injektor pada tester tekan kuas tester secara penuh .
 Amatilah pada ujung injector yang sepetri jarum apakah ada tetesan. Jika tidak
maka tidak terjadi kebocoran.
 Amatilah bentuk dari pengabutan injector.

f) Perakitan Injektor
Setelah semua penyetelan tekanan penyemprotan selesai, hasil tes menunjukan
tekanan penyemprotan sudah sama dengan standar spesifikasi dan bentuk
penyemprotan pada injektor sudah bagus, kemudian pasang injektor lagi dan pasang
pada mesin.

D. KESIMPULAN
1. Proses kalibrasi injector bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengkalibarasi
pompa injeksi agar jumlah bahan bakar yang disemprotkan oleh nozzle jumlahnya
sama, sehingga dapat meminimalisir jumlah pemakaian bahan bakar dan juga untuk
menjaga performa mesin agar tetap stabil.
2. Injector pada mesin diesel perlu adanya perawatan berkala dengan cara di kalibrasi.
3. Kalibrasi dapat mengembalikan performa mesin menjadi lebih baik.

E. DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.lksotomotif.com/2018/09/fungsi-injection-nozle-injektor-dan.html.
2. https://wanitaiklan.wordpress.com/2009/01/25/sistem-kerja-injektor-diesel.
3. https://www.teknik-otomotif.com/2018/01/cara-kerja-injektor-nozzle-pada-
mesin.html.
4. https://www.medcom.id/otomotif/mobil/GbmLR0oN-injektor-harus-presisi-
penyebab-mesin-diesel-wajib-kalibrasi.
PRAKTIKUM 11
LUBRICATING SYSTEM

A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. DASAR TEORI
C. PERALATAN
PERALATAN BISA KALIAN GANTI TERGANTUNG ISI YANG COCOK DARI
MATERIMU. CONTOH PERALATAN DIGANTI KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

D. KESIMPULAN
E. DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM 12
COOLING SYSTEM

A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. DASAR TEORI
C. PERALATAN
PERALATAN BISA KALIAN GANTI TERGANTUNG ISI YANG COCOK DARI
MATERIMU. CONTOH PERALATAN DIGANTI KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

D. KESIMPULAN
E. DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM 13
FORCED INDUCTION

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat mengetahui dan memahami induksi paksa pada motor diesel.
2. Dapat mengetahui jenis-jenis dan pentingnya komprosesor pada motor diesel.
3. Dapat mengetahui perbedaan mekanisme komproser Turbocharger dan Supercharger
secara detail.
4. Mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

B. DASAR TEORI
1. Pengertian
Induksi paksa adalah proses memberikan udara terkompresi ke asupan mesin
pembakaran internal. Sebuah mesin induksi paksa menggunakan kompresor
gas untuk meningkatkan tekanan, suhu dan kepadatan udara.  Induksi paksa
digunakan dalam industri otomotif dan penerbangan untuk meningkatkan tenaga dan
efisiensi mesin. Sebuah mesin induksi paksa pada dasarnya adalah dua kompresor
secara seri. Langkah kompresi mesin adalah kompresi utama yang dimiliki setiap
mesin. Kompresor tambahan yang masuk ke saluran masuk mesin menyebabkan
induksi paksa udara. Tekanan pengumpanan kompresor ke yang lain sangat
meningkatkan rasio kompresi total seluruh sistem.

2. Jenis Kompresor
Gambar komponen pada mobil kompetisi

a) Turbocharger
Turbocharger bergantung pada volume dan kecepatan gas buang untuk
memutar (spool) roda turbin, yang terhubung ke roda kompresor melalui poros
umum. Tekanan dorongan yang dibuat dapat diatur oleh sistem katup pelepas dan
pengontrol elektronik. Manfaat utama dari turbocharger adalah bahwa ia
mengkonsumsi lebih sedikit daya dari mesin daripada supercharger; secara
historis, kelemahan utama adalah bahwa respons mesin sangat terganggu karena
turbocharger membutuhkan waktu untuk mencapai kecepatan (spool up).
Keterlambatan dalam pengiriman daya ini disebut sebagai turbo lag. Setiap desain
turbo yang diberikan secara inheren merupakan salah satu kompromi; turbo yang
lebih kecil akan berputar dengan cepat dan memberikan tekanan boost penuh pada
kecepatan engine rendah, tetapi boost pressure akan berkurang pada RPM engine
tinggi. Turbo yang lebih besar, di sisi lain, akan memberikan peningkatan kinerja
putaran tinggi dengan mengorbankan respons low-end. Masalah desain umum
lainnya termasuk umur turbin yang terbatas, karena suhu gas buang yang tinggi
yang harus ditahannya, dan efek pembatasan yang dimiliki turbin terhadap aliran
gas buang. Karena turbocharger dapat secara dramatis meningkatkan efisiensi
mesin, turbocharger menjadi semakin umum pada mesin mobil arus
utama; turbocharger geometri variabel dan teknologi lainnya telah diperkenalkan
dalam upaya mengurangi turbo lag dan meningkatkan kemampuan berkendara.
Gambar mesin Nissan RB turbocharged

b) Supercharger
Supercharger hampir tidak memiliki jeda waktu untuk membangun
tekanan karena kompresor selalu berputar secara proporsional dengan putaran
mesin. Mereka tidak biasa seperti turbocharger karena mereka menggunakan torsi
yang dihasilkan dari mesin untuk beroperasi. Hal ini menyebabkan beberapa
kehilangan daya dan efisiensi. Sebuah Akar-tipe supercharger menggunakan
dayung pada dua drum berputar untuk mendorong udara ke intake. Karena
merupakan perangkat perpindahan positif, kompresor ini memiliki keuntungan
menghasilkan rasio tekanan yang sama pada setiap putaran mesin. Sebuah sekrup-
tipe supercharger juga perpindahan positif perangkat, seperti supercharger tipe
Roots. Supercharger tipe sekrup lebih kompleks untuk diproduksi daripada
supercharger tipe Roots, tetapi lebih efisien untuk dioperasikan, menghasilkan
keluaran udara yang lebih dingin. Sebuah sentrifugal tipe supercharger bukan
sebuah perangkat perpindahan positif dan biasanya akan memiliki efisiensi termal
lebih baik daripada Akar-tipe supercharger. Supercharger sentrifugal juga lebih
ringkas dan lebih mudah digunakan dengan intercooler.

Gambar supercharger tipe Roots pada mesin Nissa VQ

3. Intercooler
Efek samping yang tidak dapat dihindari dari induksi paksa adalah bahwa
kompresi udara menaikkan suhunya. Akibatnya, kerapatan muatan berkurang dan
silinder menerima lebih sedikit udara daripada yang ditentukan oleh tekanan
pendorong sistem. Risiko ledakan, atau " ketukan ", sangat meningkat. Kelemahan
ini diatasi dengan pendinginan udara-charge, yang melewatkan udara meninggalkan
turbocharger atau supercharger melalui penukar panas yang biasanya
disebut intercooler. Hal ini dilakukan dengan mendinginkan udara muatan dengan
aliran udara ambien (air-air intercooler) atau cairan (liquid-to-air
intercooler). Kepadatan udara muatan meningkat dan suhu berkurang. Dengan cara
ini, intercooler dapat sangat meningkatkan kemampuan untuk menjalankan rasio
kompresi absolut yang lebih tinggi dan memanfaatkan sepenuhnya penggunaan
kompresor secara seri. Satu-satunya kelemahan intercooling adalah ukuran
intercooler (biasanya mendekati ukuran radiator), dan pemipaan dan pemipaan yang
terkait.

4. Injeksi Air
Injeksi air adalah cara lain yang efektif untuk mendinginkan udara muatan
untuk mencegah detonasi . Metanol dicampur dengan air untuk mencegah
pembekuan dan bertindak sebagai bahan bakar yang pembakarannya lebih lambat.
Injeksi air, tidak seperti nitrous oxide atau induksi paksa, tidak menambahkan
banyak tenaga ke mesin dengan sendirinya, tetapi memungkinkan lebih banyak
tenaga untuk ditambahkan dengan aman. Ia bekerja dengan disemprotkan ke dalam
muatan udara terkompresi. Air menyerap panas saat menguap untuk mendinginkan
muatan dan menurunkan suhu pembakaran. Alkohol juga merupakan bahan bakar
yang terbakar lebih lambat dan lebih dingin daripada bensin. Karena suhu intake
yang lebih rendah dan muatan udara yang lebih padat, lebih banyak tekanan boost
dan timing advance dapat ditambahkan dengan aman tanpa menggunakan bahan
bakar dengan oktan yang lebih tinggi. Ini paling sering digunakan dalam aplikasi
balap, namun juga terbukti praktis untuk penggunaan jangka panjang.

5. Mesin Diesel
 Empat Ketukan
Mesin diesel tidak memiliki masalah penyalaan awal karena bahan bakar
disuntikkan pada akhir langkah kompresi, oleh karena itu digunakan kompresi
yang lebih tinggi. Kebanyakan mesin diesel modern menggunakan
turbocharger. Ini karena knalpot dari diesel sangat kuat sehingga sangat baik
untuk menyalakan turbo. Kisaran kecepatan engine lebih sempit,
memungkinkan satu turbo memberi daya penuh pada seluruh rentang
engine. Turbocharger juga dapat mencapai tekanan boost yang lebih tinggi
daripada supercharger, yang diperlukan untuk sebagian besar mesin diesel.
 Dua Pukulan
Diesel dua langkah bekerja dengan cara yang berbeda dengan bensin dan
harus memiliki beberapa bentuk induksi paksa - umumnya supercharger -
untuk bekerja sama sekali.
6. Pertimbangan Desain
Desain mesin bensin dan rasio kompresi berdampak pada peningkatan
maksimum yang mungkin. Untuk mendapatkan lebih banyak tenaga dari tingkat
dorongan yang lebih tinggi dan mempertahankan keandalan, banyak komponen
mesin yang harus diganti atau ditingkatkan dari powertrain yang disedot secara
alami. Pertimbangan desain meliputi pompa bahan bakar, injektor bahan bakar,
piston, batang penghubung, poros engkol, katup, paking kepala, dan baut
kepala. Dorongan maksimum yang mungkin tergantung pada nilai oktan bahan bakar
dan kecenderungan yang melekat pada setiap mesin tertentu
terhadap ledakan. Bensin premium atau bensin balap dapat digunakan untuk
mencegah ledakan dalam batas yang wajar. Etanol, metanol, gas minyak cair (LPG)
dan gas alam terkompresi (CNG) memungkinkan dorongan yang lebih tinggi
daripada bensin, karena ketahanannya yang lebih tinggi terhadap penyalaan otomatis
(kecenderungan mengetuk lebih rendah). Mesin diesel juga dapat mentolerir tingkat
tekanan dorongan yang jauh lebih tinggi daripada mesin siklus Otto , karena hanya
udara yang dikompresi selama fase kompresi, dan bahan bakar disuntikkan
kemudian, menghilangkan masalah ketukan sepenuhnya.

C. KOMPRESSOR YANG UMUM DIGUNAKAN


Dua kompresor induksi paksa yang umum digunakan adalah Turbocharger dan
Supercharger. Turbocharger adalah kompresor sentripetal yang digerakkan oleh aliran
gas buang. Supercharger menggunakan berbagai jenis kompresor yang berbeda tetapi
semuanya ditenagai langsung oleh putaran mesin, biasanya melalui penggerak sabuk.
Perbedaan utama antara Turbocharger dan Supercharger adalah terletak pada pasokan
daya masing-masing. Jika supercharger bekerja dengan bantuan perputaran kruk-as di
mesin sedangkan turbo didukung oleh aliran gas buang (exhaust system).
Karena perbedaan pasokan daya tersebut, membuat proses aktifnya berbeda pula.
Supercharger akan aktif saat mesin dihidupkan (on) dan dapat bekerja di semua putaran
mesin. Sementara turbo baru akan aktif jika laju kecepatan mobil berjalan di atas rpm
tertentu. Nah, waktu antara putaran dan dorongan yang diberikan Turbo dikenal sebagai
turbo lag. Turbo lag minimal tenaga akan semakin baik.
Dalam mengatur tingkat dorongan (boost) terlalu tinggi dapat mengakibatkan umur mesin
berkurang karena tekanan udara extra.
Besarnya daya kuda yang diperoleh untuk mesin tergantung pada perangkat yang
sudah di pasang dan diatur. Tekanan normal suatu kendaran tanpa forced induction
adalah 14,7 psi, jika ingin menambahkan udara ke dalam mesin, tenaga mesin akan
meningkat 100% (jika mobil anda memiliki 100 hp, dorongan dari 14,7 psi akan
memberikan 200 hp). Biasanya, pengguna Turbo mengatur boost ke tingkat rendah dari
atau sebesar 14 psi, karena lebih dari itu akan mengakibatkan kerusakan serius pada
mesin, seperti mesin akan mati.

D. KESIMPULAN
1. Induksi paksa adalah proses memberikan udara terkompresi ke asupan mesin
pembakaran internal. 
2. Induksi paksa digunakan dalam industri otomotif dan penerbangan untuk
meningkatkan tenaga dan efisiensi mesin.
3. Pada mesin diesel 4 ketukan tidak memiliki masalah penyalaan awal karena bahan
bakar disuntikkan pada akhir langkah kompresi.
4. Perbedaan utama antara Turbocharger dan Supercharger adalah terletak pada pasokan
daya masing-masing. Jika supercharger bekerja dengan bantuan perputaran kruk-as di
mesin sedangkan turbo didukung oleh aliran gas buang (exhaust system).

E. DAFTAR PUSTAKA
1. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Forced_induction.
2. http://dutro99.blogspot.com/2013/01/modifikasi-mesin-turbo-ecu-dan-lcp.html.
3. https://jejakjabar.com/wiki/Forced_induction.
4. https://www.liputan6.com/otomotif/read/3080328/mengenal-turbocharger-dan-
supercharger-bagaimana-triplecharger.

Anda mungkin juga menyukai