Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)

DISUSUN OLEH :

1. ADITYA CHIKAL RUDISTY


2. AFRIZA MULTAZAM
3. CHANIA RIZGITA DEWI
4. MAWAR DATUNISAUL

AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK SEMARANG (ATEM)


TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Di era modern seperti sekarang, listrik merupakan salah satu
kebutuhan yang pokok bagi kehidupan. Banyak daerah-daerah terpencil di
Indonesia yang belum mendapat pasokan energi yang cukup untuk
kebutuhan sehari-hari. Keterbatasan pasokan listrik ini disebabkan oleh
penggunaan listrik yang berlebihan dalam kehidupan sehari-hari baik itu di
rumah tangga, perusahaan industri. Untuk menanggulangi keterbatasan
pasokan listrik ini, maka banyak di dirikan pembangkit-pembangkit listrik di
Indonesia, salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Pembangkit listrik ini (PLTD) biasanya menggunakan bahan bakar minyak
bumi. Sistem penggerak yang digunakan tanpa generator. Listrik yang
dihasilkan dari pembangkitan ini mengalami proses siklus energi, yaitu dari
bahan bakar (minyak bumi) menjadi energi magnet, kemudian
menghasilkan energi listrik. Energi arus panas yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar (minyak bumi), diubah menjadi energi mekanik
yang dapat menggerakan atau memutar generator. Ada beberapa faktor
yang dapat dipertimbangkan dalam suatu siklus energi, seperti halnya jenis
sumber energi yang akan digunakan dalam proses pembakaran, dan juga
jenis mesin yang akan digunakan pada proses ini

2. LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN PLTD
Pembangkit listrik tenaga diesel adalah pembangkit listrik yang
dibangkitkan dari tenaga diesel melalui bahan bakar diesel dimana
digerakkan oleh motor berupa pembakaran dalam dimana bahan bakar
diubah menjadi tenaga mekanis yang dihasilkan dari pembakaran tersebut.
Proses tersebut terjadi dalam silinder/torak yang dibatasi pyston dan
cylinder head. Mesin diesel ada yang bekerja dengan proses dua langkah
maupun empat langkah. Namun yang lazim digunakan adalah proses empat
langkah, yaitu mesin yang dapat menghasilkan kerja dengan dua kali
putaran poros engkol. Sistim penyalaan bahan bakar yang digunakan pada
mesin diesel berbeda dengan motor bakar lain.

Gambar 2.1 pembangkit listrik tenaga diesel

2.2 KEGUNAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL


Kegunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)Di daerah-daerah
yang terpencil atau pada pedesaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam kapasitas
kecil, dan juga untuk ketersediaan bahan bakar yang mudah ditemui
dipasaran dimana minyak sangat murah jika dibandingkan dengan
batubara.Kegunaaan utama PLTD adalah penyediaan daya listrik yang
memiliki fungsi sebagai berikut:
- Pusat pembangkitan
- Cadangan (stand by plant)
- Beban puncak
- Cadangan untuk keadaan darurat (emergency)

2.3 BAGIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL


1. Tangki penyimpanan bahan baker.
2. Penyaring bahan bakar.
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang
disaring).
4. Pengabut.
5. Mesin diesel.
6. Turbo charger.
7. Penyaring gas pembuangan.
8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).
9. Generator.
10. Trafo.
11. Saluran transmisi

Gambar2.3 bagian bagian pltd

2.4 BAGIAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL


1) SistemPenggerakMula
Termasuk aki, tangki hampa udara, starter sendiri dan sebagainya.
Fungsi sistem penggerak mula adalah menjalankan mesin. Sistem ini
memungkinkan mesin pada awalnya berputar dan berjalan sampai
terjadi pembakaran dan unit meninggalkannya untuk memperoleh
daya.
2) SistemBahanBakar(FuelSystem)
Berfungsi untuk mengatur pendistribusian pemakaian bahan bakar
pada tiap-tiap silinder sesuai dengan tekanan pengabutan dan volume
yang dibutuhkan pada tiap perubahan beban saat mesin beroperasi[6].
3) SistemPelumasan(lubeoilsystem)
Termasuk pompa minyak pelumas, tangki minyak, penyaring,
pendingin, alat pembersih dan sambungan pipa kerja. Fungsi sistem
pelumasan yaitu untuk mengurangi pergeseran dari bagian yang
bergerak dan mengurangi pemakaian dan sobekan bagian-bagian
mesin.
4) SistemPendinginan(CoolerSystem)
Termasuk pompa-pompa pendingin, menara pendingin, perawatan air
atau mesin penyaring dan sambungan pipa kerja. Kegunaan system
pendinginan adalah untuk meningkatkan panas dari mesin silinder yang
menyimpan temperature silinder dalam tempat yang aman. Pompa
mengedarkan air melewati silinder dan kepala selubung mengangkut
panas. Sistem pendinginan membutuhkan sumber air, sebuah pompa
dan tempat untuk pembuangan air panas, penyebaran air oleh mesin
pendingin ini seperti dalam alat radiator, pendingin uap, menara
pendingin, penyemprot dan sebagainya.
5) SistemUdaraMasuk
Termasuk saringan udara, saluran pompa kompresor (bagian integral
dari mesin). Kegunaan saringan udara adalah untuk membersihkan
debu dari udara yang disuplai ke mesin, juga semua ini dapat
menimbulkan kenaikan daya keluaran.
Berfungsi untuk mengarahkan aliran udara masuk agar temperatur
udara masuk konstan dan gas sisa pembakaran dari tiap-tiap silinder
untuk dimanfaatkan serta meredam polusi saat mesin beroperasi. Dan
untuk Menyaring udara masuk dari partikel debu yang dapat merusak
komponen yang berhubungan dengan ruang bakar.
6) SistemPembuanganGas
Termasuk peredam dan penyambungan saluran. Temperatur
pembuangan gas panasnya cukup tinggi, gas ini merupakan pemanas
minyak atau persediaan udara pada mesin. Peredam mengurangi
kegaduhan suara.
Berfungsi untuk meredam polusi dari gas buang yang terdiri dari panas,
gas beracun, suara dan debu-debu carbon

2.5 PRINSIP KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL


 Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar
dipompakan ke dalam penyimpanan sementara namun
sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian disimpan di
dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank).Jika bahan
bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari
daily tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar
dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut.
 Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam
tangki udara start melalui saluran masuk (intake manifold)
kemudian dialirkan ke turbocharger. Di dalam turbocharger
tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara
yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu
mencapai ±600°C.
 Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke
dalam ruang bakar (combustion chamber).
Gambar 1 ruang bakar
 Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).
 Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya
berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada
tekanan yang tinggi (35 - 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder
naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang
bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar
sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan
bakar.

Gambar 2. Terjadi penyalaan pada ruang bakar


 Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston 3) yang
kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas
hasil pembakaran bahan bakar danudara akan mendorong torak yang
dihubungkan denganporos engkol menggunakan batang torak, sehingga
torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating).
 Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol
(crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi
gerak bolak-baliktorak pada langkah kompresi.
 Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor
generator. Pada generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik
sehingga terjadi gaya gerak listrik (ggl). Ggl terbentuk berdasarkan hukum
faraday. “Hukum faraday menyatakan bahwa jika suatu penghantar berada
dalam suatu medan magnet yang berubah-ubah dan penghantar tersebut
memotong gais-garis gaya magnet yang dihasilkan maka pada penghantar
tersebut akan diinduksikan gaya gerak listrik.”
 Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan
trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip
kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik
dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo
dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada
kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan
primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya
berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya
antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.

Gambar 3. Trafo
 Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban.
Di sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step
down (jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi
sekunder)
Gambar 4. Pendistribusian ke rumah warga

2.6 LANGKAH KERJA MESIN DIESEL


1)langkah hisap
Pada langkah hisap, udara dimasukkan ke dalam silinder.
Piston bergerak dari TMA ke TMB, sehingga terjadi k evakuman di dalam
silinder.

2) Langkah kompresi.
Piston bergerak dari TMB ke TMA, pada saat ini kedua katup dalam
keadaan menutup. Udara dimampatkan (dikompresikan) sampai tekanan
naikdan temperaturnya juga naik sekitar 500-800 °C (932- 1472 °F) (PT.
Toyota Astra Motor Diesel Engine Step 2, 1995).
3)Langkah usaha.
Udara yang dimampatkan terjadi kenaikan temperatur, pada akhir
langkah kompresi atau 10° sebelum TMA, nosel injeksi menyemprotkan
bahan bakar dengan tekanan tertentu. Bahan bakar ini akan mengabut
dan bercampur dengan udara panas, temperature bahan bakar akan naik
dan ketika suhu bahan bakar telah mencapai titik nyala, maka bahan
bakar akan terbakar, tenaga pembakaran ini akan mampu mendorong
piston ke TMB.

4) Langkah buang.
Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup buang membuka dan
katupmasuk menutup, sehingga menyebabkan gas bekas pembakaran
terdorong keluar melalui saluran buang. Proses tersebut akan berulang
selama mesin bekerja. 4 Langkah.(New Step I Training Manual, 1995)
Sistem bahan bakar berfungsi untuk melayani kebutuhan bahan bakar
selama mesin Diesel bekerja. Maka dibutuhkan kerja komponen yang
kompak

2.7 PEMILIHAN MESIN DIESEL


Pemilihan Mesin Diesel
Untuk suatu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, pemilihan mesin
diesel sebagai penggerak mula didasarkan atas:
2.7.1 Faktor Kecepatan
Mesin seringkali dibagi menjadi beberapa kelas kecepatan,
yaitu mesin kecepatan rendah, mesin kecepatan sedang dan mesin
kecepatan tinggi. Penggolongan kecepatan mesin berdasarkan putaran
permenit tidak sesuai sebagai karakteristik kecepatan disebabkan tidak
10

diperhitungkannya ukuran dari mesin. Suatu karakteristik kecepatan


yang baik, yang disebut faktor kecepatan dan dilambangkan dengan Cs,
diperoleh sebagai hasil kali putaran tiap menit dan kecepatan torak. Agar
didapat besaran yang kecil dan mudah diingat, hasilnya dibagi dengan
4 100.000
Faktor kecepatan untuk berbagai mesin diesel yang ada dibagi menjadi
empat kelas:
1. Mesin kecepatan rendah dengan faktor kecepatan < 3.
2. Mesin kecepatan sedang dengan faktor kecepatan 3 sampai 9. 3. Mesin
kecepatan tinggi dengan faktor kecepatan 9 sampai 27
4. Mesin kecepatan sangat tinggi dengan faktor kecepatan 27 sampai 81
atau lebih.
Jika mesin dipasang untuk operasi kontinu dan kalau diinginkan umur
panjang dengan biaya perawatan murah, maka sebuah mesin kecepatan
rendah atau sedang dengan faktor kecepatan tidak lebih clari 6 adalah
pilihan yang sesuai.
Keuntungan utama dari mesin dengan faktor kecepatan Cs > 6 adalah
lebih ringan, menyita sedikit ruang, dan memerlukan fundasi ringan.
Mesin kecepatan tinggi, dengan faktor kecepatan 27 atau lebih, sesuai
untuk instalasi yang bersifat sementara

2.7.2 Jumlah Silinder


Untuk menghindari terjadinya light-flicker (naik turunnya
tegangan), maka jumlah silinder minimal diambil 4 buah. Patokan agar
sudah tidak terasa light flicker, maka dalam 1 detik jumlah dorongan
harus jauh dari 16 dorongan, dimana jumlah dorongan dalam 1 detik
3 dapat dihitung melalui persamaan berikut :
Jumlah dorongan - —— 120
dimana: n = kecepatan putaran mesin diesel (rpm)
i = jumlah pembakaran (sama dengan jumlah silinder).

Makin banyak jumlah silinder juga berpengaruh pada makin seragam


putaran mesin dan keseimbangan mesin lebih baik. Jumlah silinder lebih
dari enam terutama digunakan untuk meningkatkan daya mesin tanpa
menambah tinggi dan beratnya.
Dilain pihak, makin banyak jumlah silinder akan makin besar jumlah
bagian yang bergerak, lebih banyak tempat yang menderita keausan,
makin banyak jumlah kerja perawatan yang diperlukan dan makin besar
peluang untuk rusaknya suatu bagian.

2.7.3 Proses Kerja


Menurut proses bekerjanya, mesin diesel dapat dibagi dalam
mesin 4 langkah dan mesin 2 langkah.
Yang dimaksud dengan mesin 4 langkah ialah bahvva torak
harus membuat 4 langkah untuk memperoleh satu langkah kerja. Berarti
poros engkol harus berputar dua kali untuk mendapatkan daya satu kali.
Yang dimaksud dengan mesin 2 langkah ialah bahwa torak harus
membuat 2 langkah untuk memperoleh satu langkah kerja. Berarti poros
engkol harus berputar satu kali untuk mendapatkan daya satu kali.
 Keuntungan dari mesin 4 langkah:
1. Proses pelumasannya lebih sederhana.
2. Efisiensinya tinggi.

 Kerugian mesin 4 langkah:


1. Dalam tiap dua perputaran poros engkol hanya diperoleh satu
langkah kerja (daya).
2. Ukuran mesin lebih besar sehingga ruangan yang diperlukan juga lebih
besar.
3. Harganya lebih mahal.
 Keuntungan dari mesin 2 langkah:
1. Dalam setiap satu perputaran poros engkol diperoleh satu langkah
daya.
2. Setengah dari perpindahan torak untuk daya yang diberikan, yang
berarti mesin tersebut praktis beratnya setengahnya sehingga lebih
murah.
3. Roda gilanya kira-kira beratnya hanya setengahnya untuk keseragaman
putaran yang sama karena langkah kerja berjumlah dua kali lipat.
4. Ukuran mesin lebih kecil sehingga ruangan yang diperlukan juga lebih
kecil.
 Kerugian mesin 2 langkah:
1. Pembilasan dan pembakaran kurang sempuma.
2. Pemakaian bahan bakar tidak hemat.
3. Suhu torak dan dinding silinder tinggi, sehingga air pendingin
yang dibutuhkan lebih banyak.
Keputusan akhir, apakah memilih mesin dua langkah ataukah empat
langkah, biasanya lebih dipengaruhi oleh tersedianya mesin dari daya dan
faktor kecepatan yang cocok, daripada pilihan pribadi untuk satu jenis
atau jenis yang lain.
Pemilihan mesin diesel untuk suatu instalasi daya sebaiknya dipilih dari
jenis mesin yang sama. Pemilihan jenis mesin yang sama, yaitu dari merk,
dengan lubang dan jumlah langkah yang sama maka akan diperoleh
beberapa keuntungan, yaitu:
- mengurangi jumlah suku cadang yang harus disediakan untuk mencegah
lamanya kerusakan.
- memudahkan operasi dan perawatan untuk petugas PLTD.

2.8 GENERATOR PADA PLTD


Generator adalah alat yang mengkonversikan energi mekanis menjadi
energi listrik. Energi mekanik diperoleh dari suatu putaran penggerak mula
yaitu mesin diesel dan kemudian energi mekanik ini diteruskan pada poros
generator sehingga memutar rotor generator dan menghasilkan daya
listrik.

Ada dua jenis generator berdasarkan kumparan utama di stator,

yaitu:

- generator dengan kutub menonjol di rotor.

- generator dengan kutub tid3k menonjol atau rotor silindris.

Generator dengan kutub menonjol biasanya lebih ekonomis dari kutub


silindris untuk mesin putaran rendah yaitu 1500 rpm ke bawah sehingga
biasanya generator dengan kutub menonjol dipakai pada mesin putaran
rendah. Sedangkan generator dengan kutub tidak menonjol mempunyai
kumparan yang terdistribusi secara merata sehingga untuk putaran tinggi
rotor ini mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi dibandingkan dengan
kutub menonjol. Biasanya generator dengan kutub silindris dipakai untuk
putaran tinggi 3000 rpm.

Sedangkan pemilihan tegangan generator hams memperhatikan CB yang ada


di pasaran berapa Ampere. CB generator yang ada di pasaran biasanya
sebesar 3000 A. Sehingga pemilihan tegangan generator dibatasi oleh arus
generator maksimal sebesar 3000 A.

2.8 PERAWATAN PADA MESIN DIESEL


 Perawatan adalah suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan
terhadap seluruh mesin yaitu
memelihara,menjaga,mempertahankan,mengembangkan serta
memaksimalkan daya guna dari suatu mesin serta selalu berada
pada kondisi siap pakai.
 Fungsi perawatan adalah menyelenggarakan teknik-teknik
pemeliharaan dan perlindungan dari segala macam kegiatan
produksi,non produksi yang ada diperusahaan tersebut.
 Tujuan perawatan :
1. Mesin dapat menghasilkan output sesuai dengan kebutuhan yang
direncanakan
2. Kualitas produk yang dihasilkan oleh mesin dapat terjaga dan
sesuai dengan standart
3. Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya
perbaikan yang lebih tinggi
4. Menjamin keselamatan pekerja yang menggunakan mesin tersebut
5. Tingkat ketersediaan mesin yang maksimum (berkurangnya
downtime)
6. Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja

 Jenis-jenis perawatan
1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).

 Bentuk-bentuk perawatan
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan
(preventif).
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil,
pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin mesin selama
beroperasi terhindar dari kerusakan.
2. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang
dapat diterima.
3. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan
dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-
peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan
atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan.
Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau
alat- alat monitor yang canggih.
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan,
dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-
alat
dan tenaga kerjanya.
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi
kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

3. PERTANYAAN
1. Perbedaan mesin 2 tak dan 4 tak (dimas dwi priyono)
Jawab :

Mesin diesel dua tak, adalah mesin pembakaran dalam (internal


combustion engine) yang hanya memiliki dua langkah kerja dalam satu
siklus mesin untuk membuat mesin bekerja secara
berkesinambungan.Prinsip kerja mesin diesel 2 tak, yakni dengan hanya
menggunakan dua langkah dimana setiap langkah berlangsung selama
setengah putaran engkol. Dengan kata lain, mesin diesel 2 tak
menghasilkan satu siklus sempurna dengan hanya satu putaran engkol.

Mesin diesel 4 tak adalah internal combustion engine yang memiliki empat
langkah (4-stroke) dalam satu siklusnya. Ini sangat mirip dengan mesin
bensin 4 tak, sehingga sulit untuk membedakan dalam keadaan bongkaran
mana mesin bensin dan mana mesin diesel.Prinsip kerja mesin diesel 4 tak,
yakni menghasilkan satu pembakaran tiap siklus dimana persiklus terdapat
empat langkah. Setiap langkah berlangsung selama setengah putaran
engkol, sehingga bisa dikatakan mesin diesel 4 tak menghasilkan satu
putaran dalam dua kali putaran engkol.

2. Perubahan energy pada pltd (candra kusuma)

pada pembangkit ini ia hanya menggunakan bahan bakar


seperti solar untuk menggerakkan piston agar
memperoleh listrik. Biasanya pembangkit listrik jenis ini
hanya untuk daerah terpencil. Jadi prosesnya adalah
energi kimia diubah menjadi energi gerak lalu diubah lagi
ke energi listrik.

3. Keuntungan pltd dari pembangkit listik lainnya (defa putrid kamila)


Dapat mengaliri listrik dengan cepat, lebih efisien, waktu
pembangunannya juga lebh cepat dan bahan bakarnya lebih murah dan
mudah di temukan, selain itu pltd juga sangat efektif jika di gunakan di
daerah terpencil yang jauh dari pusat listrik, contohnya di pulau pulau
kecil di Indonesia.
4. Bagian dari pltd? (agus prasetyo)

BAGIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL

1. Tangki penyimpanan bahan baker.


2. Penyaring bahan bakar.
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang
disaring).
4. Pengabut.
5. Mesin diesel.
6. Turbo charger.
7. Penyaring gas pembuangan.
8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).
9. Generator.
10. Trafo.
11. Saluran transmisi

5. KESIMPULAN
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pemula (Prime Mover).
Prime mover merupakan alat yang mempunyai fungsi menghasilkan energi
mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Pada mesin
diesel, energi bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan proses
pembakaran di dalam mesin itu sendiri. PLTD mempunyai ukuran mulai dari
40 kw sampai dengan puluhan MW.Jika perkembangan pemakaian tenaga
listrik telah melebihi 100 MW, penyediaan listrik yang menggunakan PLTD
tidak lagi ekonomis sehingga harus di bangun pusat listrik lain. Unit PLTD
yang terbesar di pasaran adalah 12,5 MW. Unit-unit pembangkit diesel di
pasaran umumnya mempunyai putaran (untuk frekuensi 50Hertz) dari 300
putaran per menit sampai dengan 1.500 putaran per menit (ppm).mesin-
mesin yang mempunyai nilai ppm rendah, sampai dengan 500 ppm, dapat
menggunakan bahan bakar minyak (BBM) kualitas No. 2 yaitu Intermediate
Diesel Oil(IDO) dan kualitas No. 3 yaitu Marine Fuel Oil(MFO). Jika
memakaimfo harus di panaskan terlebih dahulu agar tercapai viskositas
yang cukup rendah. Apabila menggunakan IDO, maka tidak perlu
pemanansan terlebih dahulu. Mesin diesel dengan ppm di atas 500 ppm
harus menggunakan BBM kualitas No. 1 yaitu High Speed Oil(HSO). Dalam
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) umumnya terdapat 2 jenis mesin
diesel yang di gunakan yaitu mesin 2 langkah dan mesin 4 langkah. Namun
pada kenyataannya pada PLTD mesin yang di gunakan adalah mesin 4
langkah, karena pada proses kerja mesin ini untuk menghasilkan 1 kali
pembakaran (usaha/kerja) torak bergerak 4 kali. Pada mesin 4 langkah
pemakaian bahan bakarnya lebih hemat dan masalah ruangan pun tidak
menjadi soal, proses pembakaran pun lebih sempurna di banding dengan
mesin diesel 2 langkah 19

6. DAFTAR PUSTAKA
Masrianto, Edi Suhardi Rahman, RuslanProgram Studi (S1) Pendidikan
Teknik elektro, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri
Makassar
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol.8 No.3 September- Desember
2019, P-ISSN : 2301-8402; E-ISSN: 2685-368X
Buchari Ali1), Prasetyo Adi Nugroho2)Program Studi Teknik Mesin, Fakultas
Teknologi Industri,Institut Sains dan Teknologi Nasional,PRESISI, VOL 18, NO
2, JULI 2017
Sulasno. Pusat Pembangkit Tenaga Listrik (Semarang: Satya Wacana,1922
New Jersey: Prentice-Hall Inc., 1985). p. 233.Joel Weisman, and L.E. Eckart.
Modern Power Plant Engineering.

Anda mungkin juga menyukai