Anda di halaman 1dari 12

Pengertian dan definsi Genset darurat

5.10 Generator Set menurut PUIL 2000 (Pasal 8.21.1.1)


adalah :
”Keadaan darurat adalah keadaan yang
5.10.1 Pendahuluan tidak biasa atau tidak dikehendaki yang
membahayakan keselamatan manusia,
Generator set atau disingkat Genset bahaya kebakaran dan keamanan ba-
merupakan seperangkat pembangkit te- ngunan serta isinya, yang ditimbulkan
naga listrik yang merupakan gabungan karena penyediaan listrik utama ter-
antara mesin penggerak yang berupa ganggu. Penerangan darurat biasanya
mesin diesel sebagai penggerak mula dipasang di gedung-gedung umum yang
dan generator sebagai mesin yang yang banyak dikunjungi orang seperti hotel,
mengubah energi mekanik menjadi pasar, toserba, gedung pertunjukan,
energi listrik. Pada umumnya generator tempat ibadah, gelanggang olah raga,
yang digunakan adalah jenis generator rumah sakit dan gedung lain yang
sinkron seperti telah dibahas pada sub sejenisnya. Genset darurat dapat me-
bab sebelumnya. nyediakan daya untuk beberapa ke-
perluan seperti pendingin, pelayanan
Genset biasanya dimanfaatkan sebagai alat bantu mekanis, ventilasi jika penting
pembangkit energi listrik pada daerah- untuk keselamatan jiwa, penerangan
daerah atau lokasi yang belum ter- dan tenaga untuk kamar operasi di
jangkau oleh suplai listrik PLN, selain itu rumah sakit, sistem alarm kebakaran,
genset banyak dimanfatkan sebagai proses industri yang bila aliran listrik
sumber daya darurat (catu daya darurat) terputus dapat menyebabkan bahaya
ketika PLN atau sumber utama daya yang serius, komunikasi dan hal yang
listrik mengalami pemadaman. sejenisnya”.

Sumber: http://www.chinapower-online.com/Mitsubishi series.html

Gambar 5.170 Contoh Generator Set

Mesin Listrik 465


Pada pasal berikutnya (pasal 8.21.3.1.1)
dijelaskan bahwa generator darurat ha- 5.10.2 Mesin Diesel
rus memenuhi beban sebagai berikut:
Jika ditinjau dari cara memperoleh ener-
Kelengkapan penggerak utama yang gi termalnya, motor diesel atau mesin
menggunakan tenaga listrik dan per- diesel dikelompokan ke dalam mesin
lengkapan pengasutan. dengan pembakaran dalam mesin itu
Lift keadaan darurat dengan ang- sendiri, yaitu proses pembakaran terjadi
gapan pada suatu kumpulan lift di dalam silinder mesin, sehingga gas
hanya satu lift yang bekerja. pembakaran yang terjadi sekaligus ber-
Daya yang digunakan untuk menu- fungsi sebagai fluida kerja.
runkan lift.
Kipas untuk mengisap asap. Motor menggunakan beberapa selinder,
Pompa air untuk sistem pemadam dimana didalamnya terdapat torak yang
kebakaran saat terjadi kebakaran. bergerak secara translasi (bolak-balik).
Pemanfaatan listrik yang digunakan Di dalam silinder inilah terjadi pem-
pada saat terjadi kebakaran. bakaran antara bahan bakar dengan
Penerangan darurat yang dihubung- oksigen dari udara. Gas pembakaran
kan dangan generator tersebut. yang dihasilkan oleh proses tersebut
Jumlah beban lain yang dapat mampu menggerakkan torak yang me-
disuplai dari sistem pembangkit nyebabkan gerakan rotasi pada poros
tersebut kecuali yang tersebut dalam engkol dan sebaliknya gerak rotasi po-
8.21.3.1.1. ros engkol menimbulkan gerak translasi
pada torak.

Gambar 5.171 Prinsip Kerja Mesin Diesel

466 Mesin Listrik


Prinsip kerja mesin diesel bila ditinjau tinggi. Akhirnya torak mencapai TMA
dari sistem penyalaan bahan bakarnya, dan gas pembakaran mampu mendo-
disebut motor penyalaan kompresi. rong torak untuk bergerak kembali dari
Karena cara penyalaan bahan bakarnya TMA ke TMB. Pada saat yang sama,
dilakukan dengan menyemprotkan ba- baik katup isap (intake valve) maupun
han bakar ke dalam silinder berisi udara katup buang (exhaust valve) masih ter-
bertemperatur dan bertekanan tinggi. tutup. Dalam proses ini volume gas
Cara kerja mesin diesel dapat dijelaskan pembakaran di dalam silinder bertam-
seperti pada gambar 5.171. bah besar dan tekanannya turun.

Proses pembakaran di dalam motor 4. Langkah Buang


bakar terjadi secara berulang-ulang
(periodik), yaitu setiap satu siklus Apabila totak telah mencapai TMB,
mengalami 2 kali putaran poros engkol katup buang sudah terbuka sedangkan
dan membutuhkan 4 langkah kerja. katup isap tetap tertutup. Torak ber-
gerak kembali ke TMA mendesak gas
1. Langkah Isap yang sudah terbakar keluar dari dalam
silinder melalui saluran buang. Setelah
Pada awal langkah isap, piston berada langkah buang ini selesai, siklus kerja
pada Titik Mati Atas (TMA) dan baru dimulai lagi dari langkah isap dan
kecepatan torak nol (belum bergerak). seterusnya.
Torak bergerak menuju Titik Mati Bawah
(TMB), katup isap (intake valve) terbuka,
5.10.2.1 Bagian-bagian Utama
sehingga udara bersih masuk ke dalam
silinder. Langkah isap ini berlangsung Mesin Diesel
hingga piston mencapai TMB.
Bagian-bagian utama yang berfungsi
2. Langkah Kompresi sebagai penunjang operasional Mesin
Diesel adalah sistem bahan bakar,
Setelah mencapai TMB, torak bergerak sistem pelumasan, sistem pendingin
kembali ke TMA, sementara katup isap serta sistem udara dan gas buang.
dan katup buang tertutup. Udara yang
telah ada di dalam silinder terkompresi 1. Sistem Bahan Bakar
oleh torak yang bergerak ke TMA.
Volume udara kini menjadi kecil se- Fungsi Sistem bahan bakar adalah
hingga tekanan dan temperaturnya naik. mengalirkan bahan bakar mulai dari
tangki bahan bakar sampai menyem-
3. Langkah Ekspansi protkan dari pengabut pada waktu pem-
bakaran di dalam silinder. Jenis bahan
Pada saat torak hampir mencapai TMA, bakar yang digunakan umumnya adalah
bahan bakar disemprotkan ke dalam minyak solar atau minyak IDO (Ignation
silinder dan terjadilah proses pembakar- Diesel Oil).
an sehingga tekanan dan temperaturnya
naik. Sementara itu torak masih berge- 2. Sistem Pendingin
rak menuju TMA, berarti volume ruang
bakar menjadi semakin kecil sehingga Saat genset beroperasi, maka tempe-
tekanan dan temperatur udara bahan ratur kerja mesin akan meningkat, untuk
bakar di dalam silinder menjadi semakin

Mesin Listrik 467


Sumber: http://www.cumminspower.com

Gambar 5.172 Bagian-bagian Utama Generator Set


menurunkannya diperlukan sistem pen- dan mengeluarkan gas bekas dari silin-
dinginan dengan menggunakan air. der waktu langkah buang.
Air yang digunakan untuk sistem pen- Knalpot adalah bagian dari mesin diesel
dinginan adalah air murni yang tidak yang berfungsi untuk menyalurkan gas
mengandung kotoran dan kadar garam bekas sisa pembakaran ke udara luar,
untuk mencegah terjadinya korosi. Air selain itu knalpot berfungsi juga sebagai
berfungsi untuk mendinginkan blok silin- peredam geteran akibat ledakan pemba-
der dan turbocharger . aran dan tekanan gas buang.

3. Sistem Pelumasan
5.10.3 Mengoperasikan
Fungsi sistem pelumasan adalah untuk Generator Set
mengurangi keausan mesin dengan
cara mengalirkan minyak pelumas dari
karter ke bagian-bagian yang memer- 5.10.3.1 Menganalisa Data
lukan pelumasan pada waktu mesin Pengoperasian
sedang beroperasi.
Saat melakukan pengoperasian genera-
4. Sistem Udara dan Gas Bekas tor set ada beberapa hal yang harus di-
perhatikan:
Fungsi sistem udara dan gas bekas
(buang) adalah untuk mengatur udara 1) Menerapkan prosedur pengoperasi-
pembakar ke dalam ruang bakar atau an generator set sesuai dengan
silider diwaktu langkah isap, udara ini kriteria unjuk kerja yang mencakup
dikompresikan waktu langkah kompresi peralatan yang berkaitan dengan

468 Mesin Listrik


pengoperasian dan diagram kerja Exhaust System
dengan prinsip kerjanya. (Sistem Pembuangan)
2) Mengindentifikasi alat ukur dengan Exhaust Gas Flow : 52.2 m3/min
kriteria unjuk kerja yang mencakup (Aliran Gas Buang)
instrumen yang berupa besaran lis- Exhaust Tempera- : 519° C
trik maupun besaran mekanik (arus, ture ( Temperatur
tekanan, suhu, dll) diinterpretasi se- Pembuangan)
suai dengan prinsip kerja, prosedur Max Back Pres- : 10kPA
dan hasilkan dibandingkan dengan sure (Tekanan
nilai / angka yang ditetapkan dalam Balik Maksimum)
sistem sesuai dengan batasan
operasi. Air Intake System
(Sistem Udara Masuk)
3) Mengoperasikan generator set se- Max Intake Res- : 5kPA
suai dengan kriteria unjuk kerja triction(Batas Pe-
yang mencakup seluruh komponen masukkan Maks)
dan sistem pendinginan siap diope- Burning Capacity : 19.6m3/min
rasikan sesuai dengan standar. (Kapasitas Pemba-
Sistem air pendingin dioperasikan karan)
dengan urutan kerja sesuai SOP. Intake Flow : 456m3/min
(Aliran Masuk)
Untuk meyakinkan bahwa mesin genset
dioperasikan sesuai dengan unjuk kerja-
Fuel System
nya, maka perlu diamati data mesin
(Sistem Bahan Bakar)
genset sebelum dioperasikan. Berikut ini
110%(Standby : 73.6 L/h
contoh data sebuah mesin genset :
Power) Load
100%(Prime : 66.3L/h
1. Engine Data (Data Mesin )
Power) Load
Manufacture/Type : POWERING/
75%(Prime Power) : 49.2L/h
(Pabrikan/ Tipe) NEM 435 WA,
Load
4- cycle
Total Fuel Flow : 108L/h
Air Intake System : Turbo, Air/ Air
(Sistem Udara Cooling
Masuk) Oil System
(Sistem Oli)
Fuel System : Elec.Injection
(Sistem Bahan Fuel System Total Oil Capacity : 35L
Bakar) (Total Kapasitas
Oli)
Cylinder Arrange- : 6 in line
ment (Susunan Oil Consumption : 0.04L/h
Silinder) (Konsumsi Oli)
Bore and Stroke : 120×138mm Engine Oil Tank : 31L
Capacity (Kapasi-
Compression : 17.4 : 1
tas Tangki Oli
Ratio (Perban-
Mesin)
dingan Kompresi)
Oil Pressure at : 350kPA
Rated RPM : 1500
Rated RPM
(Kecepatan RPM)
(Tekanan Oli pada
Governor Type : Engine Manage-
RPM nominal)
(Tipe Governor) ment System 1

Mesin Listrik 469


Cooling System 5.10.3.2 Mempersiapkan
(Sistem Pendinginan) Pengoperasian Genset
Total Coolant : 41L
Capacity (Kapasi-
Langkah-langkah persiapan yang harus
tas Total Pendi-
dilakukan adalah memeriksa kondisi
nginan)
mesin dan sistem pendukungnya. Yakin-
Thermostat : 82-92°C
kan sistem baterai (accumulator) dalam
Max Water Tem- : 103°C
keadaan stand by dan harus selalu diisi
perature ( Tempe-
(charging) secara baik sehingga dapat
ratur Air Maks)
menunjang keandalan dan kesiapan
penyalaan mula (start up).
2. Alternator Data (Data Alternator)
Manufacture/Type : POWERING/ Saat pemeriksaan harus diperhatikan
(Pabrikan/ Tipe) PWR 888P3 juga mur baud yang ada pada bagian:
Number of Phase : 3 mesin, fuel injection pump, cylinder
(Jumlah Fasa) heads, timing gear, crankshaft pulley,
Connecting Type : 3 Phase and 4 coupling-drive shaft, mounting bracket,
(Tipe Hubungan) Wires, “Y” type turbo charger, dan exhaust pipe. Perha-
connecting tikan jangan sampai ada mur baud yang
Power Factor : 0.8 lepas atau longgar.
(Faktor Daya)
Protection Grade : IP23 Bagian-bagian lain yang harus diperiksa
(Kelas Proteksi) sebelum genset dioperasikan adalah:
Exciter Type : Brushless, self- Sistem Bahan Bakar (Fuel System)
(Tipe Penguatan) exciting Sistem Pelumasan (Lubrication
Insulation Class/ : H/H System)
Temperature Rise Sistem Pendingin (Cooling System)
( Kelas Isolasi) Sistem Udara Masuk (Air Inlet System
Voltage Regulation : ± 1% Sistem Kelistrikan (Electrical System)
(Pengaturan
Tegangan) 1) Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar
Alternator Capacity : 325 KVA
(Kapasitas Alterna- Sebelum melakukan pengisian bahan
tor) bakar pada tangki, periksa terlebih
Alternator : 93.3% dahulu kondisi tangki dan pipa-pipanya
Efficiencies bersih dari air, kotoran, dan bahan lain-
(Efisiensi Alterna- nya yang akan mengganggu sistem
tor) pembakaran mesin.
Air Cooling Flow : 0.486m3/s Setelah pemeriksaan selesai dilakukan,
(Aliran Pendingin- baru lakukan pengisian bahan bakar.
an Udara) Setelah pengisian, yakinkan bahan
bakar berada pada batas level yang
mencukupi dengan cara mengamati pe-
nunjukan level gauge bahan bakar.
Selanjutnya sebelum pompa bahan
bakar dioperasikan, lakukan pemeriksa-

470 Mesin Listrik


an terlebih dahulu pada bagian saringan Operasikan priming pump handle (2)
(filter) bahan bakar dengan cara sebagai Kencangkan kembali (3) ketika aliran
berikut : bahan bakar tidak terjadi gelembung
udara
a. Fuel Filters (Wire Element Type)
c. Pompa Injeksi Bahan Bakar (Fuel
Injection Pumps)

Gambar 5.173 Fuel Filters (Wire-element Type)


Gambar 5.175 Pompa Injeksi Bahan Bakar
Buka tutup venting udara (1) dari filter
Buka priming handle pump (2) dari Longgarkan penutup venting udara
pompa bahan bakar dengan memutar (4) pompa injeksi bahan bakar
berlawanan arah jarum jam, periksa Operasikan priming pump sampai
filter dan coba operasikan. aliran bahan bakar pada penutup tidak
Kencangkan kembali penutup (1), terjadi gelembung udara. Kencangkan
indikator penutup tersebut baik ketika priming pump dengan cara memutar
ada aliran bahan bakar, maka tidak searah jarum jam dan lakukan pene-
terjadi gelembung udara. kanan sebelum pengencangan penu-
tup venting terakhir.
b. Fuel Filter (Paper Element Type)
2) Pemeriksaan Sistem Pelumasan
(Lubrication System)

Tujuan pemeriksaan sistem pelumasan


adalah untuk memastikan bahwa mesin
terisi pelumas dengan cukup sehingga
bisa melumasi bagian-bagian mesin
secara baik, untuk menghindari terjadi-
nya keausan pada bagian-bagian mesin.

Pemeriksaan minyak pelumas dilakukan


dengan cara mencabut tuas duga mi-
Gambar 5.174 Fuel Filters (Paper Element nyak pelumas (oil level) berada pada
Type) level sekitar tigaperempat dari level
yang seharusnya seperti yang diper-
Longgarkan penutup venting udara (3) lihatkan pada gambar 5.176. Bila level
dari fuel filter tidak mencukupi maka lakukan menam-

Mesin Listrik 471


bahan minyak pelumas dengan meng- minyak menunjukkan normal. Jika
gunakan penuang yang bersih dengan tekanan minyak tidak naik dalam 30
minyak pelumas sesuai standar/ direko- detik, biarkan 1 menit sebelum
mendasikan pembuat mesin. dilakukan cranking kembali.
d. Jalankan mesin dengan kecepatan
600 sampai 700 rpm dalam tiga
sampai lima menit.
e. Hentikan mesin dan periksa level air
pendingin . Bila level air menunjukan
penurunan (rendah) tambahkan
kembali air pendingin.
f. Periksa kembali radiator dan yakin-
kan tidak ada rembesan dan kebo-
coran air dari sambungan-sambu-
ngan dan penutup radiator.
Gambar 5.176 Pemeriksaan Minyak
Pelumas

3) Pemeriksaan Sistem Pendingin


(Coolant System)

Tujuan pemeriksaaan sistem pendingin


adalah untuk memastikan bahwa mesin
beroperasi dengan pendinginan yang Gambar 5.177 Pemeriksaan Sistem Pendingin
memadai sehingga terhindar dari proses
keausan dan tidak terjadi pemanasan 4) Sistem Udara Masuk (Air Inlet)
yang berlebihan yang bisa mengakibat-
kan kerusakan pada mesin atau menu- Tujuan pemeriksaan sistem udara ma-
runnya efisiensi mesin. suk adalah untuk memastikan bahwa
sistem saringan udara pembakaran da-
Pemeriksaan sistem pendingin dilaku- lam kondisi optimal sehingga debu/
kan dengan cara sebagai berikut : kotoran dapat tersaring dan tidak masuk
ke ruang bakar.
a. Periksa dan yakinkan tidak ada ke-
bocoran atau rembesan air secara 5) Pemeriksaan Sistem Kelistrikan
teliti pada setiap bagian sistem (Electrical System)
pendingin terutama di bagian radia-
tor . Tujuan pemeriksaan sistem kelistrikan
b. Periksa level air pada radiator dan adalah untuk memastikan start up mesin
pastikan bahwa level pendingin diesel dapat dilakukan tanpa mengalami
(coolant level) mencukupi, bila kesulitan yang diakibatkan oleh kurang-
kurang tambahkan air sampai level nya pasokan tegangan/tenaga dari
yang mencukupi. baterai (accumulator).
c. Engkol (Cranking) mesin dengan
menutup bahan bakar selama 30
detik untuk meyakinkan tekanan

472 Mesin Listrik


1) Tahap Pengasutan Awal (Start Up)

Cara pengasutan mesin diesel genset


dapat dilakukan dengan tiga sistem,
yaitu pengasutan sistem manual, elek-
trik, dan kompresi.

a. Sistem Pengasutan Manual

Cara untuk menghidupkan mesin diesel


pada sistem ini adalah dengan meng-
gunakan penggerak engkol pada poros
Gambar 5.178 Pemeriksaan Baterai engkol atau poros hubung yang akan
digerakkan oleh tenaga manusia. Jadi
Langkah-langkah pemeriksaan yang sistem pengasutan ini sangat tergantung
harus dilakukan adalah sebagai berikut: pada faktor manusia sebagai operator-
a. Buka tutup baterai (accumulator), nya. Sistem ini biasanya digunakan
lalu periksa level larutan elektrolit untuk menjalankan mesin diesel dengan
pada masing-masing sel, pastikan daya yang relatif kecil.
berada pada 1 cm diatas lempeng-
lempeng sel. b. Sistem Pengasutan Elektrik
b. Bila level terlalu rendah tambahkan
larutan elektrolit pada sel-sel yang Sistem ini menggunakan motor arus
memiliki level rendah. searah (DC) dengan suplai listrik dari
c. Periksa semua terminal-terminal ba- baterai (accumulator) 12 atau 24 volt
terai, bila ada yang longgar lakukan untuk mengasut mesin diesel. Saat
pengencangan. pengasutan dilakukan motor DC menda-
d. Setelah selesai operasi genset, pat suplai listrik dari baterai dan
periksa kembali level elektrolit, bila menghasilkan torsi yang timbul pada
ada rendah tambahkan air murni. poros motor diguankan untuk mengge-
e. Periksa Spesific Gravity (SG) elek- rakkan mesin diesel sampai mencapai
trolit bila dibawah ketentuan, isi putaran tertentu. Baterai yang diguna-
(charge) kembali baterai. kan harus bisa dimanfaatkan untuk me-
ngasut mesin beberapa kali tanpa harus
5.10.3.3 Melaksanakan diisi kembali. Pengisian ulang baterai
Pengoperasian Genset dilakukan dengan menggunakan battery
charger. Pada saat mesin diesel tidak
bekerja maka battery charger mendapat
Untuk mengoperasikan genset harus pasokan listrik dari PLN, sedangkan
dilakukan sesuai dengan SOP ( pada saat mesin diesel bekerja maka
Standard Operation Procedure) yang pasokan untuk battery charger diperoleh
berlaku pada institusi/perusahaan peng- dari generator set.
guna genset tersebut.
Secara umum prosedur/tahapan peng- c. Sistem Pengasutan Kompresi
operasian genset adalah : tahap penga-
sutan awal (start up), tahap pemanasan Sistem pengasutan ini menggunakan
(warming up), tahap pembebanan motor dengan udara bertekanan tinggi
(loading), dan tahap penghentian (stop). untuk mengasut mesin diesel. Adapun

Mesin Listrik 473


ara kerjanya adlah dengan menyimpan g. Pastikan bahwa genset hidup tidak
udara ke dalam suatu tabung udara. ada gangguan dan kipas Radiator
Kemudian udara tersebut dikompresikan sudah berputar.
sehingga menjadi udara panas dan ba- h. Masukkan MCCB yang berada di
han bakar dimasukkan ke dalam pompa panel kontrol genset, maka lampu
injeksi bahan bakan serta disemprotkan “CB ON” akan menyala dan lampu
lewat nozzle dengan tekanan tinggi. “G” juga menyala.
Proses ini mengakibatkan terjadinya
pengkabutan dan pembakaran di ruang 2) Tahap Pemanasan (Warming Up)
bakar. Pada saat tekanan di dalam
tabung turun sampai batas minimum Setelah proses pengasutan selesai dila-
yang telah ditentukan, maka kompressor kukan biarkan mesin bekerja selama
akan secara otomatis menaikkan tekan- kurang lebih 10 menit dalam kondisi
an udara di dalam tabung hingga tekan- generator tidak dibebani, langkah ini
an dalam tabung mencukupi dan siap dilakukan untuk pemanasan (warming
dipakai untuk melakukan pengasutan up) dengan tujuan pelumasan pada
mesin diesel. bagian-bagian mesin dapat berlangsung
Berikut ini contoh langkah pengasutan dengan baik.
mesin diesel genset :
a. Masukkan semua MCB yang ada di
3) Tahap Pembebanan (Loading)
panel kontrol mesin diesel ke posisi
“ON”
Setelah tahap pemanasan selesai dila-
b. Masukkan Toggle Switch (TSW) ke
kukan maka genset dapat dibebani.
atas “alarm normal”.
Selama genset dioperasikan pastikan
c. Putar kunci starter pada posisi “ON”
bahwa tidak terdapat suara-suara yang
dan akan terlihat lampu tekanan mi-
tidak normal dan getaran yang besar,
nyak pelumas, lampu suplai baterai
warna gas buang normal tidak terlalu
“DC ON” dan lampu Water High
pekat atau keputihan. Selanjutnya perik-
Level menyala.
sa semua meter dan indikator menun-
d. Putar kunci stater pada posisi
jukkan normal, meter dan indikator yang
“START”, setelah mesin diesel
perlu diamati adalah :
hidup, lepaskan pegangan tangan
Tachometer
pada kunci, maka kunci akan kem-
bali pada posisi “ON”. Indikator tekanan minyak
e. Jangan lakukan penyalaan dengan Indikator/Meter suhu air pendingin
cara mengoperasikan kunci stater Ammeter berada pada (+)
terus menerus tanpa berhenti sela- Indikator/Meter suhu minyak pelumas
ma lebih dari 10 detik. Bila mesin Filter minyak alarm tidak menyala.
belum hidup lakukan penyalaan ber-
ulang–ulang dalam jangka waktu 4) Tahap Penghentian
sekitar 1 menit. Hal ini dilakukan
untuk menjaga agar umur baterai Langkah yang harus diperhatikan saat
tahan lama. menghentikan/mematikan genset yaitu
f. Setelah mesin diesel hidup dan janganlah menghentikan/mematikan
putarannya stabil pada 1500 rpm, genset secara mendadak dalam kondisi
maka lampu tekanan minyak beban penuh, kurangilah beban secara
pelumas akan mati dan lampu bertahap hingga genset beroperasi
“Radiator Fan Run” akan menyala. tanpa beban. Biarkanlah genset hidup

474 Mesin Listrik


tanpa beban beberapa saat, agar susut
yang tinggi karena adanya beban ber- 5.10.3.5 Membuat Laporan
angsur turun secara perlahan lahan. Hal Pengoperasian
ini juga mengurangi regangan pada
konstruksi mesin diesel karena adanya
beban dan panas. Pada saat mesin diesel dioperasikan
harus dilakukan pemantauan yang teliti
sehingga terjadinya kerusakan saat
5.10.3.4 Mengamati dan mesin dioperasikan dapat dihindari,
Menanggulangi Masalah yang bisa mengakibatkan pada ketidak-
Operasi siapan mesin untuk beroperasi. Hal-hal
yang harus tercatat dalam laporan
operasi adalah sebagai berikut:
Apabila genset saat dioperasikan timbul 1) Lama pengoperasian;
gangguan atau masalah maka lakukan 2) Banyaknya minyak pelumas, bahan
segera langkah-langkah untuk menga- bakar dan air pendingin yang
tasinya sesuai dengan SOP yang ditambahkan;
berlaku. Adapun hal-hal yang harus di- 3) Penggantian minyak pelumas dan
perhatikan diantaranya adalah: air pendingin;
4) Tekanan minyak pelumas, tempera-
1) Mengindentifikasi dan menanggulangi tur gas buang (exhaust) dan tempe-
masalah operasi sesuai dengan ratur suhu udara masuk;
kriteria unjuk kerja yang mencakup 5) Bagian-bagian yang diganti, jenis
gangguan yang berkaitan dengan perbaikan yang dilakukan dan hasil
penyimpangan penunjukan alat ukur perbaikan;
(arus, tekanan, suhu, dll) diindetifikasi 6) Unjuk kerja selama mesin dioperasi-
dengan memperhatikan toleransi yang kan seperti “Putaran mesin tidak
ditetapkan sesuai dengan instruction stabil ” dan lain-lain.
manual, penyimpangan yang terinden-
tifikasi dianalisa penyebabnya dan Hasil pemantauan oleh operator harus
ditetapkan alternatif penanggulangan; dilaporkan kepada pengawas operasi
masalahnya dikonsultasikan kepada untuk dilakukan evaluasi.
pihak yang terkait dengan memper-
hatikan spesifikasi standar yang
berlaku dan penanggulangan masalah
yang telah disetujui; diterapkan se-
hingga gangguan teratasi.

2) Membuat laporan gangguan dengan


kriteria unjuk kerja yang mencakup
laporan dan dibuat dengan format dan
prosedur yang ditetapkan oleh insti-
tusi/lembaga.

Tabel 5.9 memperlihatkan contoh


pelacakan gangguan pada genset dan
langkah perbaikan yang perlu dilakukan
untuk mengatasinya.

Mesin Listrik 475


Tabel 5.9 Pelacakan Gangguan pada Genset

Jenis Diagnosa Perbaikan


Gangguan
Mesin tidak bisa Tidak ada tenaga Periksa amper baterai
berputar putar pada motor Periksa mesin diesel
starter
Mesin hidup ke- 1. Solar habis Periksa level bahan bakar
mudian berhenti Buka kran bahan bakar
lagi 2. Sistem injeksi Pompa bahan bakar sampai
udara keluar
Mesin berputar 1. Filter bahan ba- Ganti filter bahan bakar
tidak normal kar kotor
2. Saluran bahan Periksa saluran dan pompa
bakar tersumbat keluar

Mesin berputar 1. Throttle terlalu Longgarkan bukaan throttle


sangat cepat membuka
2. Beban turun Periksa Governor
drastis Periksa Voltmeter & Amper-
meter
Mesin berhenti Mesin mengalami Periksa sistem pendinginan
secara tiba-tiba beban lebih Periksa Circuit Breaker
Kurangi Beban listriknya
Mesin tenaga- 1. Saluran udara Periksa sistem saluran udara
nya hilang ter-tutup masuk
2. Gas buang me- Periksa sistem pembuangan
nekan masuk gas buang
3. Kompressi hilang Periksa dan test kompresi
Periksa dudukan klep dan ring
torak
Gas buang 1. Ada pelumas ter- Periksa level pelumas Crank-
hitam bakar case
Periksa ring torak
Periksa dinding mesin dan seal
2. Injektor bahan Bongkar dan bersihkan injektor
bakar kotor
Suara Mesin 1. Ada asoseris me- Periksa semua baut dan
berisik sin yang longgar/ dudukan mesin
lepas
2. Katup longgar Periksa jarak katup
3. Bearing longgar Periksa hubungan Poros dan
bearing crankshaft
Tegangan 1.Gangguan AVR Periksa komponen pada AVR
hilang 2.Belitan hubung Periksa belitan denganMegger
singkat

476 Mesin Listrik

Anda mungkin juga menyukai