1. Sebutkan dan jelaskan fungsi AVR pada sistem generator!
Fungsi dari AVR yaitu a) Mengatur tegangan nominal generator, AVR membandingkan tegangan generator, yang diukur dengan PT, dengan nilai tertentu (set point oleh voltage setter (90R)) dalam AVR. Beda atau selisihnya digunakan untuk mengatur berapa besar arus eksitasi yang diperlukan oleh belitan medan (rotor) generator. Sehingga tegangan terminal generator akan menyesuaikan besaran nominalnya sesuai dengan setting dari yang ditetapkan. b) Mengatur MVAR (Daya Reaktif) Generator, Ketika generator sudah terhubung ke power grid (jaringan), AVR mengatur daya reaktif dengan cara mengatur arus eksitasi (penguatan). AVR dapat menyediakan fungsi pengaturan daya reaktif (VAr) dan Faktor daya (cos phi) secara otomatis. c) Meningkatkan power system stability (PSS), Terdapat dua stabilitas, yaitu stabilitas transient (ditingkatkan oleh AVR) dan stabilitas dynamic (ditingkatkan oleh PSS) d) Mencegah terjadinya over-voltage pada saat load rejection, Ketika terjadi pelepasan beban (load rejection), arus dan tegangan penguatan magnet (field current & Voltage) harus dikurangi dengan cepat untuk menjaga tegangan terminal generator konstan dan mencegah terjadinya tegangan berlebih (over-voltage).
2. Sebutkan fungsi OEL, MEL dan V/HZ pada AVR!
a) Over Excitation Limiter (OEL), Over Excitation Limiter melindungi belitan medan generator dari temperature berlebih (overheating) ketika terjadi arus eksitasi berlebih (over excitation). Input dari Over Excitation Limiter adalah tegangan yang proporsional terhadap besar arus eksitasi generator. b) Minimum Excitation Limiter (MEL), MEL (minimum eksitasi limiter) yaitu untuk mencegah terjadinya output yang berlebihan pada generator dan adanya penambahan penguatan (excitacy) untuk meningkatkan tegangan terminal generator pada level konstan. Rangkaian ini digunakan untuk mendeteksi operasional dari generator yaitu dengan mendeteksi keluaran tegangan dan arus pada generator. Rangkaian inijuga digunakan untuk membandingkan keluaran tegangan generator dengan eksitasi minimum yang telah diseting. Rangkaian ini akan memberikan batas sinyal pada rangkaian AVR apabila melebihi eksitasi minimum, kemudian output dari MEL (Minimum Eksitasi Limiter) dikuatkan oleh amplifier. c) V/Hz Limiter (Over Flux), V/Hz limiter digunakan sebagai pencegah kejenuhan inti pada saat generator beroperasi tanpa beban dan pada saat start up. Kejenuhan inti dapat menyebabkan overheating pada trafo yang terhubung pada generator yang dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada inti trafo. 3. Sebutkan fungsi dari bagian Digital AVR berdasarkan gambar berikut! Sistem Digital AVR (D-AVR) adalah sistem pengendalian tegangan secara otomatis yang diproses dengan menggunakan sebuah pengendali berbasis mikrokontroler. Kontroler ini bias berupa sebuah PLC atau pengontrol yang dirancang khusus untuk pengendalian AVR. Prinsip kerja DAVR ini tidak berbeda dengan AVR konvensional, hanya saja pada pemrosesan sinyal pada AVR konvensional dilakukan diperangkat elektronik, sedangkan D-AVR diproses di mikrokontroler yang berisi program. Hasil pemrosesan sinyal dari AVR ini akan digunakan untuk mengendalikan thyristor sebagai aktuator dalam pengendalian tegangan generator. Pada gambar diagram alur di atas, menjelaskan proses konversi data dari lapangan agar dapat diproses di kontroler digital dan sampai dengan konversi data hingga data tersebut bisa untuk mengendalikan tegangan eksitasi generator.