Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Dosen Pengampu: Drs. Sriadhi, M.Pd., M.Kom.


Mata Kuliah : Pembangkit Tenaga Listrik

Disusun oleh :

Anderson Silalahi (5172131008)


Eva Sri H. Simamora (5173131007)
Syahbani Alwi Nasution (5172131013)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih
atas bantuan dalam menyusun makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu
mata kuliah kami yaitu Pembangkit Tenaga Listrik.

Kelompok kami berharap semoga makalah ini dapat membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kepada para pembaca saya mohon masukan-masukannya yang bersifat
membangun guna memperbaiki makalah ini agar bisa jauh lebih baik.

Medan, September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN .................................................................................... 2

A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ............................... 2


B. Sumber Daya Energi Panas Bumi ........................................................... 3
C. Kegiatan Usaha Panas Bumi ................................................................... 4
D. Komponen-Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ........... 5
E. Jenis-Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi............................... 7
F. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ........................... 9
G. Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi .... 9

BAB III : PENUTUP .............................................................................................. 11

A. Kesimpulan ............................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sumber Energi yang saat ini paling popular digunakan di seluruh dunia adalah sumber
energi yang berasal dari fosil berupa minyak bumi, batu bara dan gas alam. Namun, seiring
berjalannya waktu, sumber energi minyak bumi, batu bara dan gas alam lambat laun akan
semakin berkurang seiring dengan pertumbuhan umat manusia dan pertumbuhan industri
didunia sehingga pada akhirnya minyak bumi akan menjadi barang langka dan sangat mahal.
Tetapi akhir-akhir ini, para ilmuwan telah menenukan sumber energi alternatif baru
yang dapat menggantikan energi yang berasal dari fosil. Para ilmuwan dari berbagai penjuru
dunia melakukan riset untuk mendapatkan sumber energi baru yang murah, bersih dan dapat
diperbarui. Sumber energi alternatif yang ditemukan antara lain bersumber dari matahari, air,
angin, panas bumi (geothermal), dan lain-lain. Tetapi dalam makalah ini, kami hanya akan
menjelaskan tentang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi?
2. Darimanakah sumber daya energi panas bumi didapatkan?
3. Apa kegiatan usaha panas bumi yang dilakukan?
4. Apa saja komponen-komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi?
5. Apa saja jenis-jenis Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi?
6. Bagaimana prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi?
7. Apa kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
2. Untuk mengetahui sumber daya energi panas bumi.
3. Untuk mengetahui kegiatan usaha panas bumi.
4. Untuk mengetahui komponen-komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
6. Untuk mengetahui prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

Energi panas bumi (geothermal) adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan di
bawah permukaan bumi dan fluida yang terkandung didalamnya. Energi panas bumi
merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan
disimpan di dalam inti bumi. Istilah geothermal berakar dari bahasa Yunani dimana kata,
"geo", berarti bumi dan, "thermos", berarti panas, menjadi geothermal yang juga sering
disebut panas bumi. Energi panas di inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan
radioaktif dari berbagai mineral di dalam inti bumi.

Gambar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PLTPb di Ulubelu, Lampung

Sedangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPb) adalah pembangkit listrik
yang menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya. Percobaan pertama untuk
membangkitkan tenaga listrik dengan energi panas bumi dimulai di Lardarello, Italia, 1904.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPb) pertama dengan daya terpasang mulai
beroperasi tahun 1913. Namun saat ini PLTPb sudah beroperasi di 24 negara di seluruh
dunia, dan negara yang terbesar di dunia dalam hal kapasitas instalasi energi panas bumi
adalah Amerika Serikat. Pada tahun 2010 Amerika Serikat memiliki 77 pembangkit listrik
tenaga panas bumi yang memproduksi lebih dari 3000 MW.
Sejarah PLTPb di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20. Pemboran percobaan di
kawah Kamojang, Garut (Jawa Barat) dan dataran inggi Dieng ( Jawa Tengah) dalam tahun
1928 membuktikan bahwa terdapat uap panas bumi. Diperkirakan bahwa seluruh sumber

2
daya energi panas bumi di Indonesia berjumlah 16.000 MW. Pada tahun 1980an telah
beroperasi di Garut (Jawa Barat), PLTPb Kawah Kamojang dengan daya terpasang 140 MW.
Kegiatan eksplorasi panas bumi di Indonesia baru dilakukan secara luas pada tahun
1972. Direktorat Vulkanologi dan Pertamina, dengan bantuan Pemerintah Perancis dan
New Zealand melakukan survey pendahuluan di seluruh wilayah Indonesia. Dari hasil
survey dilaporkan bahwa di Indonesia terdapat 217 prospek panas bumi, yaitu di sepanjang
jalur vulkanik mulai dari bagian Barat Sumatera, terus ke Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara
dan kemudian membelok kearah utara melalui Maluku dan Sulawesi.
Proyek pemerintah terbaru dalalm membuat PLTPb dibangun di Sarulla, Sumatera Utara
yang didesain untuk menjadi PLTPb terbesar di dunia dengan total kapasitas bersih 330 MW
yang terjamin untuk periode 30 tahun.
Tabel di bawah mendaftarkan lima negara yang paling banyak menghasilkan listrik
menggunakan energi geothermal:

1. Amerika Serikat 3,092 MWe


2. Filipina 1,904 MWe
3. Indonesia 1,197 MWe
4. Meksiko 958 MWe
5. Italia 843 MWe

B. SUMBER DAYA ENERGI PANAS BUMI

Menurut salah teori, pada prinsipnya bumi merupakan pecahan yang terlempar dari
matahari, karena hingga kini bumi masih memiliki suatu inti yang panas sekali dan meleleh.
Kegiatan-kegiatan gunung merapi di permukaan bumi dipandang sebagai bukti dari teori ini.
3
Magma yang menyebabkan letusan-letusan vulkanik juga menghasilkan sumber-sumber uap
dan air panas pada permukaan bumi. Semua energi panas bumi ini sering tampak di
permukaan bumi berupa mata air panas, semburan air panas (geyser), uap panas (fumarola),
dan sumber air berelang (sulfatora).

Perkiraan atau penilaian potensi panas bumi pada prinsipnya menggunakan data
geologi, geofisika, dan geokimia. Diantara rumus, atau metode yang sering dipakai, dapat
disebut metode Perry, yang memberikan estimasi kasar secara empiris mengenai arus energi
yang tersedia:

E = D × Dt × P

Dimana:

E = arus energi (kcal/s)

D = debit air panas (l/s)

Dt = perbedaan suhu permukaan air panas dan air dingin (°C)

P = panas jenis (kcal/kg)

C. KEGIATA USAHA PANAS BUMI

Kegiatan Usaha Panas Bumi adalah suatu kegiatan untuk menemukan sumber daya
Panas Bumi sampai dengan pemanfaatannya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan ini di atur dalam UU NO. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi.

Tahapan kegiatan usaha panas bumi meliputi:

a) Survei Pendahuluan
Survei Pendahuluan adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, analisis dan penyajian
data yang berhubungan dengan informasi kondisi geologi, geofisika, dan geokimia untuk
memperkirakan letak dan adanya sumber daya Panas Bumi serta Wilayah Kerja.
b) Eksplorasi
Eksplorasi adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyelidikan geologi, geofisika,
geokimia, pengeboran uji, dan pengeboran sumur eksplorasi yang bertujuan untuk

4
memperoleh dan menambah informasi kondisi geologi bawah permukaan guna
menemukan dan mendapatkan perkiraan potensi Panas Bumi.
c) Studi Kelayakan
Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan Panas Bumi untuk
memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan
kelayakan usaha pertambangan Panas Bumi, termasuk penyelidikan atau studi jumlah
cadangan yang dapat dieksploitasi.
d) Eksploitasi
Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan pada suatu wilayah kerja tertentu yang meliputi
pengeboran sumur pengembangan dan sumur reinjeksi, pembangunan fasilitas lapangan
dan operasi produksi sumber daya Panas Bumi.
e) Pemanfaatan
Pemanfaatan Langsung adalah kegiatan usaha pemanfaatan energi dan/atau fluida Panas
Bumi untuk keperluan nonlistrik, baik untuk kepentingan umum maupun untuk
kepentingan sendiri.
Pemanfaatan Tidak Langsung untuk tenaga listrik adalah kegiatan usaha pemanfaatan
energi Panas Bumi untuk pembangkit tenaga listrik, baik untuk kepentingan umum
maupun untuk kepentingan sendiri.

D. KOMPONEN-KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

5
Berikut komponen-komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi beserta fungsinya:

1. Steam Receiving Header


Alat ini merupakan suatu tabung yang memiliki diameter 1800 mm. Dan memiliki
panjang 19500 mm yang memilki fungsi sebagai pengumpul uap sementara dari
beberapa sumur produksi sebelum didistribusikan menuju turbin.
2. Separator
Separator merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memisahkan zat-zat padat, silica,
dan zat lain yang bercampur dengan uap yang masuk ke dalam separator.
3. Demister
Alat ini berbentuk tabung silinder yang berukuran 14.5 m3 didalamnya terdapat kisi-
kisi baja yang berfungsi untuk mengeliminasi butir - butir air yang terbawa oleh uap dari
sumur-sumur panas bumi.
4. Turbin
Hampir di semua pusat pembangkit tenaga listrik memiliki turbin sebagai penghasil
gerakkan mekanik yang akan diubah menjadi energi listrik melalui generator.
5. Generator
Generator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk merubah energi mekanik putaran poros
turbin menjadi energi listrik.
6. Transformator Generator
Transformator Generator berfungsi sebagai penaik tegangan yang dihasilkan
oleh generator tanpa mempengaruhi nilai frekuensi yang bekerja.
7. Switch Yard
Switch yard adalah perangkat yang berfungsi sebagai pemutus dan penghubung aliran
listrik yang berada di wilayah PLTP maupun aliran yang akan didistribusikan.
8. Vent Structure
Alat ini merupakan pelepas uap dengan peredam suara. Vent structure ini terbuat dari
beton bertulang berbentuk bak persegi panjang, bagian bawahnya disekat dan bagian
atasnya diberi tumpukan batu agar pada saat pelepasan uap ke udara tidak mencemari
lingkungan. Dengan menggunakan nozzle diffuser maka getaran dan kebisingan dapat
diredam.
9. Kondensor
Kondensor adalah suatu alat untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin dengan
kondisi tekanan yang hampa.

6
10. Main Cooling Water Pump
Main Cooling Water Pump (MCWP) adalah pompa pendingin utama yang berfungsi
untuk memompakan air kondensat dari kondensor ke cooling tower untuk kemudian
didinginkan.
11. Cooling Tower
Fungsi Cooling Tower adalah sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor
dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa menggunakan
fan/kipas atau konveksi secara natural dengan memanfaatkan aliran udara.

E. JENIS-JENIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

Saat ini terdapat tiga jenis Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPb), yaitu dry
steam, flash steam, dan binary cycle. Pembagian ini didasarkan pada suhu dan tekanan
reservoir. Ketiga jenis PLTPb ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-beda.

1. Pembangkit Uap Kering (Dry Steam)


Pembangkit ini bekerja pada suhu uap reservoir yang sangat panas (>150 °C), dan air
yang tersedia di reservoir amat sedikit jumlahnya. Seperti terlihat digambar, cara kerjanya
adalah uap dari sumber panas bumi langsung masuk ke turbin melalui pipa. kemudian turbin
akan memutar generator untuk menghasil listrik. Pembangkit ini merupakan pembangkit
yang tertua yang telah digunakan pada Lardarello, Italia pada tahun 1904.
Jenis ini adalah cocok untuk PLTP kapasitas kecil dan untuk kandungan gas yang tinggi.

7
2. Pembangkit Flash Steam
Pembangkit ini bekerja pada suhu sekurang-kurangnya 180°C, biasanya lebih. Cara
kerjanya adalah bilamana lapangan menghasilkan terutama air panas, perlu dipakai suatu
separator yang memisahkan air dan uap dengan menyemprotkan cairan ke dalam tangki yang
bertekanan lebih rendah sehingga cairan tersebut menguap dengan cepat menjadi uap yang
memutar turbin dan generator akan menghasilkan listrik. Air panas yang tidak menjadi uap
akan dikembalikan ke reservoir melalui injection wells.
Contoh ini adalah PLTP Salak dengan 2 x 55 MW.

3. Pembangkit Binary Cicle


Pembangkit dengan sistem siklus biner adalah pengembangan terbaru dan
memungkinkan suhu terendah fluida hingga 57 °C. Cara kerjanya adalah uap panas di alirkan
ke salah satu pipa di heat exchanger untuk menguapkan cairan di pipa lainnya yang disebut
pipa kerja. Pipa kerja adalah pipa yang langsung terhubung ke turbin. Uap ini akan
menggerakan turbin yang telah dihubungkan ke generator dan hasilnya adalah energi listrik.
Cairan di pipa kerja memakai cairan yang memiliki titik didih yang rendah seperti Iso-butana
atau Iso-pentana.

8
F. PRINSIP KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

Secara umum, proses kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPb) memiliki
kesamaan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Uap yang dihasilkan digunakan
untuk memutar turbin yang seporos dengan rotor generator. Yang membedakan adalah PLTU
mendapatkan uap air dengan cara memanaskan air yang ada pada boiler dengan
menggunakan bahan bakar batubara atau gas sedangkan PLTPb mendapatkan uap air
langsung dari perut bumi melalui sumur produksi. Uap air yang telah digunakan untuk
memutar turbin akan diembunkan dengan menggunakan kondensor. Air hasil pengembunan
akan diinjeksikan ke perut bumi melalui sumur injeksi.

G. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLTPb


 Kelebihan:
1. Bebas emisi (binary-cycle).
2. Mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam, sehingga tidak membutuhkan
tempat penyimpanan energi (energy storage).
3. Sumber tidak fluktuatif dibanding dengan energi terbarukan lainnya (angin, Solar cell
dll).

9
4. Tidak memerlukan bahan bakar.
5. Biaya operasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPb) lebih rendah
dibandingkan dengan biaya operasi pembangkit listrik yang lain.
6. Ramah lingkungan, tidak menghasilkan polusi.
7. Lokasi pembangkit listrik untuk energi panas bumi tidak memerlukan area yang luas dan
karenanya cenderung memiliki dampak yang sedikit terhadap lingkungan sekitar.
8. Tingkat ketersediaan (availability) yang sangat tinggi yaitu diatas 95%.

 Kelemahan :
1. Potensi panas bumi terdapat di kawasan pengunungan yang biasanya dijadikan kawasan
konservasi sebagai hutan lindung. Dengan adanya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
sumber-sumber panas bumi di kawasan tersebut dapat mengganggu daerah konservasi
tersebut.
2. Cairan bersifat Korosif.
3. Effisiensi agak rendah, namun karena tidak perlu bahan bakar, sehingga effiensi tidak
merupakan faktor yg sangat penting.
4. Untuk teknologi dry steam dan flash masih menghasilkan emisi walau sangat kecil.
5. Terjadi pencemaran air tanah oleh kontaminan yang terbawa naik fluida panas bumi.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Sedangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPb) adalah pembangkit listrik
yang menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya.
2. PLTPb memanfaatkan uap panas bumi sebagai pemutar generator.
3. Prinsip kerja PLTPb dengan PLTU pada dasarnya adalah sama.
4. Jenis-jenis PLTPb dibedakan menjadi 3 yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle.

B. SARAN

Semoga dengan adanya makalah ini, dapat menambah pengetahuan para pembaca
tentang Pembangkit Tenaga Listrik khususnya tentang Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTPb). Sekian dan terimakasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul. (2010). Pembangkit Tenaga Listrik. Jakarta: UI-Press.


https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/energi-panas-
bumi/item268 (di akses pada tanggal 7 september 2018)
http://n-pangestu.blogspot.com/2014/05/makalah-energi-panas-bumi-geothermal.html
(di akses pada tanggal 7 september 2018)
http://www.geothermal.itb.ac.id/ (di akses pada tanggal 7 september 2018)
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_panas_bumi (di akses pada
tanggal 7 september 2018)
http://pembangkitlistriktenagapanasbumi.blogspot.com/ (di akses pada tanggal 7
september 2018)
http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/11/pembangkit-listrik-tenaga-panas-
bumi.html (di akses pada tanggal 7 september 2018)
UU NO. 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi

12

Anda mungkin juga menyukai