Disusun Oleh :
LT-2D
i
PRAKATA
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................... i
Prakata............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 18
3.2 Saran........................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
melaksanakan program percepatan pembangunan pembangkit listrik
nasional 10.000 MW tahap ke-II yang salah satu prioritas sumber energi-
nya adalah panas bumi (Geothermal).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini,
diantaranya adalah :
1. Apa itu energi panas bumi?
2. Apa pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)?
3. Apasaja komponen-komponen utama pada Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP)?
4. Bagaimana prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP)?
5. Bagaimana perkembangan teknologi yang digunakan pada Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)?
6. Apasaja kelebihan dan kekurangan dari Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP)?
7. Bagaimanakah potensi energi panas bumi di Indonesia?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, diantaranya adalah :
1. Memenuhi tugas Mata Kuliah Pembangkit Tenaga Listrik
2. Mengetahui pengertian Energi Panas Bumi
3. Mengetahui Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP)
4. Mengetahui komponen-komponen utama pada Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi (PLTP)
5. Mengetahui prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP)
6. Mengetahui perkembangan teknologi yang digunakan pada
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2
7. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP)
8. Mengetahui potensi energi panas bumi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1. Lempeng Pasifik,
3
3. Lempeng Eurasia
4
2.3 Komponen-komponen utama pada PLTP
Komponen pada PLTP ini terbentang mulai dari kepala sumur produksi
hingga ke rumah turbin dan berakhir di sumur injeksi. Komponen-
komponen tersebut yaitu :
5
Gambar 2.2 Steam Receiving Header
3. Separator
6
selama di separator untuk mencegah terjadi endapan (scaling) dan
korosi di sudu turbin (blade) serta menghasilkan output listrik yang
tinggi. Uap selanjutnya masuk ke pipa alir uap dan air beserta partikel
padat selanjutnya masuk ke pipa alir brine.
4. Demister
Demister adalah sebuah alat yang berbentuk tabung silinder yang pada
umumnya berukuran 14.5 m3 yang didalamnya terdapat kisi-kisi baja.
Peralatan ini berfungsi untuk menangkap butiran-butiran air yang masih
terkandung di dalam uap sesaat sebelum uap tersebut memasuki turbin.
Demister ini dipasang pada jalur uap utama setelah alat pemisah akhir
(final separator) yang ditempatkan pada bangunan rangka besi yang
sangat kokoh dan terletak di luar gedung pembangkit sehingga demister
biasanya dipasang tidak jauh dari turbin.
7
5. Turbin
Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida kerja, dalam
hal ini adalah uap, dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin.
Bagian turbin yang berputar dinamakan roda turbin. Roda turbin ini
terletak didalam rumah turbin. Roda turbin memutar poros yang
menggerakan atau memutar bebannya, yang dalam hal ini adalah
generator listrik. Generator disini berfungsi untuk mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik.
6. Generator
8
7. Kondensor
Hot Well Pump adalah pompa pendingin utama yang berfungsi untuk
memompakan air kondensat dari kondensor ke cooling tower untuk
kemudian didinginkan.
9
9. Main Cooling Water Pump
10
2.4 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Gambar 2.9 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi secara sederhana
dapat dijelaskan dalam urutan sebagai berikut :
1. Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang
kemudian masuk ke dalamSteam Receiving Header sebagai media
pengumpul uap. Steam Receiving Header dilengkapi dengan Rupture
Disc yang berfungsi sebagai pengaman terakhir unit .Bila terjadi tekanan
berlebih (over pressure) di dalam Steam Receiving maka uap akan
dibuang melalui Vent Structure.Vent Structure berfungsi
untuk warming-up di pipe line ketika akan start unit dan sebagai katup
pengaman yang akan membuang tekanan bila sudden trip terjadi.
2. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan
ke Separator (Cyclone Type) yang berfungsi untuk memisahkan uap
(pure steam) dari benda-benda asing seperti partikel berat (Sodium,
Potasium, Calsium, Silika, Boron, Amonia, Fluor dll).
11
3. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan
moisture yang terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih
yang akan masuk ke dalam Turbin.
4. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi
Kalor yang terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima
oleh sudu-sudu Turbin. Turbin yang dikopel dengan generator akan
menyebabkan generatkut berputar saat turbin berputar sehingga terjadi
konversi dari Energi Kinetik menjadi Energi Mekanik.
5. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)
6. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam
Condensor dengan sistem Jet Spray (Direct Contact Condensor).
7. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap
oleh First Ejectorkemudian masuk ke Intercondensor sebagai media
pendingin dan penangkap NCG. Setelah dariIntercondensor, NCG
dihisap lagi oleh Second Ejector masuk ke
dalam Aftercondensor sebagai media pendingin dan kemudian dibuang
ke atmosfir melalui Cooling Tower.
8. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water
Pump masuk ke Cooling Tower. Selanjutnya air hasil pendinginan
dari Cooling Tower uap kering disirkulasikan kembali ke dalam
Condensor sebagai media pendingin.
9. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary
Cooling System juga mengisi air pendingin
ke Intercondensor dan Aftercondensor.
10. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk
kepentingan Reinjection Pump.
11. River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin
Cooling Tower.
12
2.5 Teknologi pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap
panas (steam) langsung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator
untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dari
production well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui injection
well. Pembangkit tipe tertua ini pertama kali digunakan di Lardarello,
Italia, pada 1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di
Amerika Serikat pun dry steam power masih digunakan seperti yang
ada di Geysers, California Utara. PLTP sistem dry steam mengambil
sumber uap panas dari bawah permukaan. Sistem ini dipakai jika fluida
yang dikeluarkan melalui sumur produksi berupa fasa uap. Uap tersebut
yang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan kemudian
turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang
13
akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik. Contoh
penerapan sistem Dry Steam Power Plants di Indonesia sendiri adalah
pada PLTP Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
14
3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)
15
kalangan memerkirakan bahwa pembangkit listrik panas bumi BCPP
akan semakin banyak digunakan di masa yang akan datang.
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP)
16
2. Biaya investasi yang tinggi yaitu proses pengeboran untuk mendapatkan
panas bumi yang akan digunakan membutuhkan dana yang besar.
3. Untuk teknologi dry steam dan flash masih menghasilkan emisi walau
sangat kecil.
4. Effisiensi agak rendah, namun karena tidak perlu bahan bakar, sehingga
effisiensi tidak merupakan faktor yang sangat penting
5. Kerugian terakhir menyangkut potensi bahaya energi panas bumi.
Ketika dilakukan pengoboran kedalam tanah dan yang dapat ditambang
bisa jadi ini juga berarti bahwa ada kemungkinan zat-zat lain yang tidak
ramah lingkungan bisa juga terikut. Gas dan mineral berbahaya dapat
merembes dari bawah tanah dan sangat sulit menemukan cara untuk
membuang zat ini dengan aman ke lingkungan sekitar.
6. Dapat menimbulkan scaling dan korosi pada pipa uap.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah memanfaatkan
panas bumi atau geothermal sebagai energi penggerak pembangkit
listrik (Power Generator).
2. Komponen-komponen utama pada PLTP terdiri dari Sumur Produksi
(Production Wells), Steam Receiving Header, Separator, Demister,
Turbin, Generator, Kondensor, Main Cooling Water Pump, Sumur
Injeksi (Injection Wells)
3. Prinsip kerja PLTP pada dasarnya sama seperti prinsip kerja PLTU,
hanya saja dibedakan dari asal didapatkannya sumber energi
primernya. Jika PLTU menggunakan boiler untuk mendapatkan uap
panas untuk mneggerakka turbin, sedangkan PLTP sumber energi
primernya sudah berupa uap panas yang didapatkan dari dalam perut
bumi yang berupa panas bumi (geothermal)
4. Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit panas bumi
(geothermal power plants) yang dapat mengkonversi panas bumi
menjadi sumber daya listrik, yaitu dry steam, flash steam, dan binary
cycle. Ketiga macam teknologi ini pada dasarnya digunakan pada
kondisi yang berbeda-beda.
5. Berdasarkan data Kementerian ESDM tahun 2013 terdapat 299
lokasi.Titik-titik tersebut tersebar di sepanjang jalur vulkanik mulai
dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara lalu berbelok ke Maluku dan
Sulawesi. Sumber panas bumi di Indonesia kebanyakan sistem
hidrotermal bertemperatur tinggi dan sedang.
18
3.2 Saran
Saat ini panas bumi (Geotermal) mulai menjadi perhatian dunia. Beberapa
pembangkit listrik bertenaga panas bumi sudah dimanfaatkan di banyak
negara. Indonesia merupakan negara yang paling kaya akan energi panas
bumi/geothermalnya karena terletak pada busur vulkanik dunia dan juga
terketak di salah satu kerangka tektonik yang paling aktif di dunia.
Sehingga Indonesia sangat berpotensi sumber energi geotermalnya untuk
dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif untuk menghasilkan energi
listrik. Tetapi pada kenyatannya sumber energi panas bumi ini masih
belum dapat dimanfaatkan dengan maksimal di Indonesia. Saran penulis
apabila sumber daya alam ini dapat dimanfaatkan dengan semaksimal
mungkin dengan melihat potensi panas bumi yang sangat melimpah di
Indonesia pasti kebutuhan listrik di Indonesia dapat terpenuhi lebih baik
lagi sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan
kesejahteraan masyarakat dapat tercapai lebih baik lagi.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://www.cnzahid.com/2016/12/sistem-kerja-pembangkit-listrik-tenaga.html
https://amirulilmi.wordpress.com/2016/01/20/sistem-pltp-dan-komponennya/
https://pii.or.id/pembangkit-listrik-tenaga-panas-bumi-pltp
http://rohmattullah.student.telkomuniversity.ac.id/cara-kerja-bagian-bagian-pltp/
https://jurnalbumi.com/panas-bumi/
https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/berita/berita-nasional/Pages/Potensi-
Energi-Panas-Bumi-Indonesia-Capai-29.215-GWe.aspx
20