Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain
itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya
baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Pembangkit. Penulis
sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Pembangkit, Dhimas Dhesah Kharisma S.T, M.T dan semua pihak yang turut
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-
kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur
penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para
pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin.
Penulis
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I ......................................................................................................................3
1.4 Metodologi................................................................................................5
BAB II ....................................................................................................................6
2.5 Teknologi dan Prinsip Kerja yang Di Gunakan Dalam PLTP ...............18
3.1 Kesimpulan.............................................................................................33
3.2 Saran.......................................................................................................33
12. Dimana contoh pembangkit listrik tenaga panas bumi yang ada di
Indonesia ?
1.4 Metodologi
Energi panas bumi adalah energi panas yang berasal dari dalam perut
bumi yang berinteraksi dengan air dan keluar ke permukaan bumi karena terjadi
pergerakan-pergerakan di bawah permukaan bumi sehingga sumber panas yang
ada didalam bumi terdesak dan bergerak menuju permukaan bumi biasanya
berwujud sebagai geyser,fumarol dll.
2.7 Separator
3. Demister
Demister berfungsi untuk memisahkan uap dari butir-butir air yang
masih tersisa dari separator.
2.8 Demister
4. Vent Structure
Vent structure merupakan bangunan yang berfungsi untuk
meredam suara.bangunan ini terdiri dari batuan-batuan, selain berfungsi
sebagai peredam suara vent structure ini juga berfungsi untuk mengontrol
uap yang akan di buang. Pada saat unit tidak beroperasi (trip) uap yang
berasal dari cluster seluruhnya akan dibuang pada bangunan ini, sehingga
akan terlihat uap dengan kapasitas besar akan terbuang.
2.12 Generator
8. Kondensor
Fungsi dari kondensor adalah untuk menghasilkan tekanan balik
dari turbin, selain itu juga kondensor berfungsi untuk mengkindensasikan
uap dan pelepasan gas non-condensable. Permukaan kondensor disediakan
untuk meminimalisasi terjadinya sedimentasi dari gas non condensible
pada kondensor untuk mengantisipasi penurunan dari hidrogen sulfida
yang akan di butuhkan pada proses selanjutnya.
Banyak sistem pembangkitan listrik dari fluida panas bumi yang telah
diterapkan di lapangan, diantaranya:
Jika antara sistem dan lingkungan tidak terjadi perpindahan massa, maka
system dikatakan tertutup dan massa konstan. Untuk sistem seperti ini, semua
energi yang berpindah antara sistem dan lingkungan berbentuk panas dan kerja,
sehingga persamaan (4.1) dapat dijabarkan menjadi :
(energi lingkungan) = Q W (4.2)
(energi sistem) = U + Ek + Ep (4.3)
8. Force Majeure.
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang
berkaitan dengan sumberdaya, diantaranya adalah:
Pada kesempatan ini saya akan membahas sedikit tentang kendala yang
dialami dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, salah
satunya yang banyak menyedot perhatian masyarakat Indonesia adalah
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) di Kawasan
Bedugul.
Masalah lain yang akan timbul dari pembangunan PLTP ini adalah
berpotensi terjadinya bentrokan dengan budaya Bali setempat. Filosofi Tri
Mandala menempatkan kawasan hulu seperti hutan, gunung dan danau sebagai
tempat suci atau sakral. Kawasan hulu oleh masyarakat setempat dianggap sebagai
hulu amerta atau sumber kemakmuran dan kesejahteraan bagi daerah-daerah
sekitar. Proyek pembangunan Bedugul ini dianggap bertentangan dengan nilai
wanakerti dan nilai filosofi Tri Hita Karana bagi masyarakat Bali dan sekitarnya.
Filosofi Tri Hita Karana yang menjunjung tinggi hubungan erat antara manusia,
Tuhan (Parahyangan) dan alam sekitarnya. Terganggunya nilai-nilai kesakralan
kawasan suci ini dikhawatirkan akan menganggu keseimbangan hubungan
manusia dengan lingkungan alam (palemahan) yang secara langsung akan
mempengaruhi nilai-nilai pawongan (masyarakat) yang terkait dengan aspek
kedamaian, keamanan, kemakmuran dan kesejahteraan hidupnya.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, kiranya dapat disimpulkan bahwa
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi cukup menjanjikan.
Apalagi kalau diingat bahwa pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber
penyedia tenaga listrik adalah termasuk teknologi yang tidak menimbulkan
pencemaran terhadap lingkungan. Bila pemanfaatan energi panas bumi dapat
berkembang dengan baik, maka kota-kota di sekitar daerah sumber energi panas
bumi yang pada umumnya terletak di daerah pegunungan, kebutuhan tenaga
listriknya dapat dipenuhi dari pusat listrik tenaga panas bumi. Apabila masih
terdapat sisa daya tenaga listrik dari pemanfaatan energi panas bumi, dapat
disalurkan ke daerah lain sehingga ikut mengurangi beban yang harus
dibangkitkan oleh pusat listrik tenaga uap, baik yang dibangkitkan oleh batubara
maupun oleh tenaga diesel yang keduanya menimbulkan pencemaran udara.
Selain itu cara kerja pembangkit listrik tenaga panas bumi ini memiliki
cara kerja yang hamper sama dengan pembangkit listrik tenaga uap. Pembangkit
listrik tenaga panas bumi ini bahkan lebih simple daripada pembangkit listrik
tenaga uap yang membutuhkan batu bara sebagai bahan bakarnya untuk
memanaskan air menjadi uap penggerak turbin. Sedangkan pada pembangkit
listrik tenaga panas bumi yang diambil dari bumi merupakan uap panas dan dapat
dimanfaatkan secara langsung. Tetapi pembangunan dari pembangkit listrik
tenaga panas bumi ini masih sedikit karena pembangunannya cukup sulit dan
membutuhkan biaya yang besar, namun sebanding dengan besarnya daya listrik
yang akan dihasilkan.
3.2 Saran
Dari pembahasan diatas saran-saran yang dapat penulis sampaikan yaitu:
diharapkan kepada semua Masyarakat dapat mengetahui tentang perlunya
pembangkit listrik tenaga panas bumi mengingat masih jarang pembangunan
pembakit listrik tenaga panas bumi di Indonesia.
http://ksbforblog.blogspot.com/2009/05/Fisika-Energi.html.
http://jo-hnz.blog.orang indonesia PLTP (Geothermal) Bedugul.html.
http://suharto-pump.blogspot.com/2008/pltp/panas.bumi.html.
I G. B. Wijaya Kusuma . Program Studi Teknik Mesin. Fakutas Teknik. Bali.
Universitas Udayana.
Ir. Nenny Miryani Saptadji PH.d. TEKNIK PANAS BUMI. Bandung. ITB