Anda di halaman 1dari 11

Makalah "pembangkit listrik tenaga panas bumi" 02

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


Sebagai Energi Baru Terbarukan

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2014

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan syukur kehadirat Allah swt. atas berkat rahmat dan karunia-Nya, syukur
alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah pembangkit listrik semester 3. Makalah ini bertujuan agar
mahasiswa dapat paham dan mengerti tentang wawasan dan pengetahuan pembangkit tenaga listrik di indnesia
khususnya tentang pembangkit listrik tenaga panas bumi dan mengenai potensi di masa depannya.
Tugas ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ikhsan kamil sebagai dosen pembimbing danpembangkit tenaga listrik.

Semoga semua budi baik yang telah saya terima diridhoi ALLAH SWT dan diberikan limpahan rahmat serta selalu
mendapatkan pelindungan-Nya.
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan tugas ini. Penulis berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun.
Depok, 6 januari 2015

Wahyu Eko Pradana

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3 Manfaat ...............................................................................................................................4
BAB II. ISI
2.1 Proses terjadinya lumpur panas dan panas bumi..........................................................5
2.2 Macam macam teknologi pada PLTPB................................................................................7
2.3 Komponen utama PLTPB beserta fungsinya.......................................................................8
BAB III
3.1Kesimpulan..........................................................................................................................13
3.2 Saran...13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kekayaan alam Indonesia memang melimpah ruah, dari mulai sumber daya alam sampai sumber daya
mineral semua tersedia. Sumber daya mineral yang melimpah di negara tercinta ini antara lain emas,
tembaga, platina, nikel, timah, batu bara, migas, dan panas bumi. Untuk mengelola panas bumi
(geothermal) Pertamina telah membentuk PT Pertamina Geothermal Energy, Desember 2006 yang lalu.
Geothermal adalah salah satu kekayaan sumber daya mineral yang belum banyak dimanfaatkan. Salah
satu sumber geothermal kita yang berpotensi besar tetapi belum dieksploitasi adalah yang ada di Sarulla,
dekat Tarutung, Sumut. Sumber panas bumi Sarulla bahkan dikabarkan memiliki cadangan terbesar di
dunia. Adalah Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang mengatakan hal itu ketika berkunjung ke lokasi
panas bumi tersebut, seperti dimuat oleh koran lokal Medan beberapa tahun lalu.
Saat ini panas bumi (geothermal) mulai menjadi perhatian dunia karena energi yang dihasilkan dapat
dikonversi menjadi energi listrik, selain bebas polusi. Beberapa pembangkit listrik bertenaga panas bumi
telah terpasang di manca negara seperti di Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia, Swedia, Swiss,
Jerman, Selandia Baru, Australia, dan Jepang. Amerika saat ini bahkan sedang sibuk dengan riset besar
mereka di bidang geothermal dengan nama Enhanced Geothermal Systems (EGS). EGS diprakarsai oleh
US Department of Energy (DOE) dan bekerja sama dengan beberapa universitas seperti MIT, Southern
Methodist University, dan University of Utah.Proyek ini merupakan program jangka panjang dimana pada
2050 geothermal meru-pakan sumber utama tenaga listrik Amerika Serikat. Program EGS bertujuan untuk
meningkatkan sumber daya geothermal, menciptakan teknologi ter-baik dan ekonomis,
memperpanjang life time sumur-sumur produksi, ekspansi sumber daya, menekan harga listrik geothermal
menjadi seekono-mis mungkin, dan keunggulan lingkungan hidup. Program EGS telah mulai aktif sejak
Desember 2005 yang lalu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana memanfaatkan sumber daya panas bumi yang ada di daerah-daerah
terpencil?
2. Bagaimaina energi panas bumi diproduksi menjadi energi listrik?
3. Apa pengaruh PLTPB terhadap lingkungan?

1.3 Manfaat
1. Mengetahui dan mengenal PLTPB
2. Mengetahui langkah-langkah membangun PLTPB
3. Mengetahui dan mengenal proses pembentukan energi panas bum
4. Memberi solusi kepada pemerintah atas masalah listrik di Indonesia saat ini

BAB 2
ISI

2.1 Pembentukan Energi Panas Bumi


Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan
bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam
suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfataannya diperlukan proses penambangan . Panas bumi
adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar serta sebagai salah satu sumber
energi pilihan dalam keanekaragaman energi. Panas Bumi merupakan sumber energi panas yang
terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut berasal dari pemanasan
batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung Panas Bumi yang tersimpan di dalam kerak
bumi.
Gb 1. Proses Pembentukan Energi Panas Bumi Air Panas
Energi primer ini di Indonesia tersedia dalam jumlah sedikit (terbatas) dibandingkan dengan cadangan
energi primer dunia. Semakin ke bawah, temperatur bawah permukaan bumi semakin meningkat atau
semakin panas. Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari reaksi peluruhan unsur-unsur
radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang sama saat ini masih terjadi di matahari dan
bintang-bintang yang tersebar di jagad raya. Reaksi ini menghasilkan panas hingga jutaan derajat
celcius. Permukaan bumi pada awal terbentuknya juga memiliki panas yang dahsyat. Namun setelah
melewati masa milyaran tahun, temperatur bumi terus menurun dan saat ini sisa-sisa reaksi nuklir
tersebut hanya terdapat dibagian inti bumi saja. Pada kedalaman 10.000 meter atau 33.000 feet, energi
panas yang dihasilkan bisa mencapai 50.000 kali dari jumlah energi seluruh cadangan minyak bumi dan
gas alam.
Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air (erat hubungan dengan arus
konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak di atas kompor, setelah panas, air akan berubah
menjadi uap air . Hal serupa juga terjadi pada pembentukan energi panas bumi. Air tanah yang terjebak
di dalam batuan yang kedap dan terletak di atas dapur magma atau batuan yang panas karena kontak
langsung dengan magma, otomatis akan memanaskan air tanah yang terletak diatasnya sampai suhu
yang cukup tinggi ( 100 250 C). Sehingga air tanah yang terpanaskan akan mengalami proses
penguapan.Apabila terdapat rekahan atau sesar yang menghubungkan tempat terjebaknya air tanah
yang dipanaskan tadi dengan permukaan maka pada permukaan kita akan melihat manifestasi thermal.
Salah satu contoh yang sering kita jumpai adalah mata air panas, selain solfatara, fumarola, geyser yang
merupakan contoh manifestasi thermal yang lain. Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam
tanah akan tetap tanah jika tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat keberadaan uap
dengan permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi dan apabila pada daerah
tersebut kita bor sehingga ada saluran penghubung ke permukaan, maka uap tersebut akan mengalir
keluar. Uap yang mengalir dengan cepat dan mempunyai entalpi inilah yang kita mamfaatkan dan kita
salurkan untuk memutar turbin sehingga dihasilkanlah energi listrik (tentunya ada proses-proses lain
sebelum uap memutar turbin).
Dipermukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas, bahkan sumber uap panas. Panas itu
datangnya dari batu-batu yang meleleh atau magma yang menerima panas dari inti bumi. Magma yang
terletak di dalam lapisan mantel memanasi suatu lapisan batu padat. Di atas lapisan batu padat terletak
suatu lapisan batu berpori yaitu batu yang mempunyai lubang-lubang kecil. Bila lapisan batu berpori ini
berisi air yang berasal dari air tanah atau air resapan hujan atau resapan air danau maka air itu turut
dipanaskan oleh lapisan batu padat yang panas. Bila panasnya besar maka terbentuk air panas bahkan
dapat terbentuk uap dalam lapisan batu berpori. Bila di atas lapisan batu berpori terdapat satu lapisan
batu padat maka lapisan batu berpori berfungsi sebagai boiler. Uap dan juga air panas bertekanan akan
berusaha keluar. Dalam hal ini ke atas yaitu permukaan bumi. Gejala panas bumi pada umumnya tampak
pada permukaan bumi berupa mata air panas, geyser, fumarola dan sulfatora.

2.2 Macam-macam teknologi pada PLTPB


1. Dry Steam Power Plants
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas (steam) langsung diarahkan ke turbin
dan mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dariproduction well dialirkan
kembali ke dalam reservoir melalui injection well. Pembangkit tipe tertua ini pertama kali digunakan di Lardarello,
Italia, pada 1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih
digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara.
2. Flash Steam Power Plants
Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu 1750 C dapat digunakan sebagai
sumber pembangkit Flash Steam Power Plants. Fluida panas tersebut dialirkan kedalam tangki flash yang
tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas yang disebut dengan flash inilah yang
menggerakkan turbin untuk mengaktifkan generator yang kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang tidak
terpakai masuk kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh dari Flash Steam Power Plants adalah CalEnergy
Navy I flash geothermal power plants di Coso Geothermal field, California, USA.
3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)
BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi sebelumnya yaitu dry steam danflash
steam. Pada BCPP air panas atau uap panas yang berasal dari sumur produksi (production well) tidak pernah
menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang disebut denganworking fluid pada heat
exchanger. Working fluid kemudian menjadi panas dan menghasilkan uap berupaflash. Uap yang dihasilkan di heat
exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator untuk menghasilkan
sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary
(binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke
atmosfer.
Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu antara 90 -
1750C. Contoh penerapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific Binary
Geothermal Power Plants di Casa Diablo geothermal field, USA. Diperkirakan pembangkit
listrik panas bumi BCPP akan semakin banyak digunakan dimasa yang akan datang.

2.3 Komponen Utama PLTPB dan fungsinya


Peralatan utama PLTP
Peralatan utama PLTP terdiri dari kepala sumur dan valve, separator, silincer, kondensor, gas
extraction dijelaskan pada penjelasan dibawah ini.
Kepala Sumur dan Valve
Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di sumur panas bumi juga dipasang beberapa
Valve (katup) untuk mengatur aliran fluida. Valve-valve tsb ada yang dipasang di atas atau di
dalam sebuah lubang yang dibeton (Concrete cellar).
Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve, yaitu valve untuk menyemburkan ke
udara dengan laju aliran sangat kecil (bleeding), saat sumur tidak diproduktifkan. Fluida perlu
dikeluarkan dengan laju alir sangat kecil agar sumur tetap panas dan gas tidak terjebak di dalam
sumur, dan juga untuk menghindari terjadinya thermal shock atau perubahan panas secara tiba-
tiba yang disebabkan karena pemanasan atau pendinginan mendadak dapat dihindarkan.
Disamping itu ada juga yang dilengkapi dengan Ball Floatt Valve yang merupakan Valve
pengaman dari kemungkinan terbawanya air ke dalam aliran pipa uap. Bila ada air yang terbawa,
bola akan naik dan menghentikanaliran. Kenaikkan tekanan akan menyebabkan Bursting Disc
pecah dan mengalihkan aliran ke Silincer.

Gb 1. Valve Pada Kepala Sumur PLTP


Separator
Separator berfungsi untuk memisahkan uap dari air yang bercampur dalam aliran dua fasa.
Separator yang mempunyai effisiensi yang tinggi adalah jenis Cyclone, dimana aliran uap yang
masuk dari arah samping dan berputar menimbulkan gaya sentrifugal. Air akan terlempar ke
dinding, sedangkan uap akan mengisi bagian tengah pipa, dan mengalir keatas. Uap yang keluar
dari separator jenis ini mempuyai tingkat kekeringan (dryness) yang sangat tinggi, lebih dari 99%.
Effisiensi dari jenis ini akan berkurang bila kecepatan masuk lebih dari 50 m/detik.

Gb 2. Cyclone Separator

Silincer
Silincer merupakan silinder yang didalamnya diberi suatu pelapis untuk mengendapkan suara
dan bagian atasnya terbuka. Fluida dari sumur yang akan disemburkan untuk dibuang, akan
menimbulkan kebisingan yang luar biasa hingga dapat memekakkan telinga dan bahkan bila tanpa
perlindungan telinga, dapat menyebabkan rusaknya pendengaran. Maka diperlukan Silencer untuk
mengurangi kebisingan dan biasanya juga mengontrol aliran fluida yang akan dibuang.
Apabila fluida dari sumur berupa uap kering, silincer yang digunakan biasanya berupa lubang yang
diisi dengan batuan yang mempunyai ukuran dan bentuk beragam.

Gb 3. Silincer
Turbin Uap
Turbin uap adalah suatu mesin penggerak, yang menggunakan energi dari fluida kerja (uap)
untuk menggerakkan / memutar sudu-sudu turbin. Sudu sudu turbin ini memutar poros, poros
karena dikopling dengan generator, maka akan menggerakkan generator yang akan menghasilkan
listrik.
Pada dasarnya dikenal 2 jenis turbin :

Turbin dengan tekanan keluaran sama dengan tekanan udara luar (Atmospheric Exhaust / Back
Pressure Turbine) atau disebut juga turbin tanpa condenser. Pada jenis ini uap keluar dari turbin
langsung dibuang ke udara.
Turbin dengan condenser (Condensing unit Turbine). Pada jenis ini uap keluar dari turbin
dikondensasikan lagi menjadi air di condenser.
Gb 4. Turbin Uap PLTP

Kondensor
Fungsi kondensor adalah untuk mengkondensasikan uap menjadi air dengan cara membuat
kondisi vakum di dalam bejana (kondensor). Proses terjadinya vakum dengan
cara thermodinamika bukan cara mekanik.

Fluida yang keluar dari turbin masuk ke condenser sebagian besar adalah uap bercampur dengan
air dingin, di kondensor akan mencapai kesetimbangan massa dan energi.

Pada volume yang sama, air akan mempunyai massa ratusan kali lipat dibandingkan dengan uap.
Sehingga jika uap dalam massa tertentu mengisi seluruh ruangan dalam kondensor, kemudian
disemprotkan air maka uap akan menyusut volumenya, karena sebagian atau seluruhnya berubah
menjadi air (tergantung jumlah air yang disemprotkan) yang memiliki volume jauh lebih kecil.
Akibat penyusutan volume uap dalam kondensor inilah akan mengakibatkan kondisi ruangan
dalam kondensro menjadi vakum.

Gas Extraction
Untuk menjaga agar kondisi di dalam kondensor tetap vacuum, maka Non Condensable Gas
(NCG) harus dikeluarkan dari kondensor, dengan cara dihisap oleh Ejector .
BAB III

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, maka
dapat diambil kesimpulan :
1. PLTPB adalah energi baru terbarukan yang berpotensi untuk dikembangkan di
Indonesia karena Indonesia berada di daerah Ring of Fire
2. Panas bumi dapat dijadikan energi litrik yang ramah lingkungan.
3. PLTPB merupakan sumber energi yang murah karena tidak memerlukan banyak biaya
untuk membeli sumbernya.
4. Ada 2 jenis PLTB yaitu sistem Dry Steam dan Flash Steam.
3.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang sangat
bermafaat dan dapat membantu mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi untuk masa yang akan dating, yaitu :
o Perlunya kesadaran kita terhadap pembangkit panas bumi sebagai sumber energi
listrik.
o Memanfaatkan lingkungan yang berpotensi menghasilkan panas bumi untuk dijadikan
sebagai pembangkit listrik.

DAFTAR PUSTAKA

Irshamukti Robi, Fasilitas Lapangan Gheotermal www.irsamukhti.com, diakses dari


http://www.irsamukhti.com/2012/10/fasilitas-lapangan-geothermal.html (27 Desember 2014)

Maryadi Rudi,"Pemanfaatan Energi Panas Bumi rudimayardi.wordpress.com diakses dari


http://rudimayardi.wordpress.com/2012/10/05/pemanfaatan-energi-panas-bumi (27 Desember
2014)

Tris Bagus, Skema dan Cara Kerja Pembangkit Listrik www.bagustris.blogspot.comdiakses


dari http://bagustris.blogspot.com/2012/12/skema-dan-cara-kerja-pembangkit-
listrik.html (27 Desember 2014)
Wijoyo Santoso, Energi Panas Bumi, www.jurnalinsinyurmesin.com, diakses dari
http://www.jurnalinsinyurmesin.com/index.php?option=com_content&view=article&id=52 (27
Desember 2014)

Anonim (b). 2009. Pemkab Kulonprogo kerjasama dengan UGM; bangun pembangkit listrik
tenaga mikro hidro. Tanggal 28 April 2009.
Website: http://www.esdm.go.id/
(Diakses pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 22.30)

Ghazali, A. & A. M. A. Rahman. 2012. The performance of three different solar panels for
solar electricity applying solar tracking device under the Malaysian climate condition.
Energy and Environment Research 2(1): 436-442.
Jayakumar, P. 2009. Asian and Pacific centre for transfer of technology of the United Nations
Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP). Solar Energy
12(4): 708-712.

Karisma, G. 2014. PLTS : stand alone system. Tanggal 17 Maret 2014.


Website: https://gautamakarisma.wordpress.com/2014/03/17/plts-stand-alone-system/
(Diakses pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 16.58)

Malau, S. 2013. 87 Persen pulau di Indonesia belum berpenghuni. Tanggal 24 November


2014. Website: http://www.tribunnews.com/
(Diakses pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 21.25)

Anda mungkin juga menyukai