Anda di halaman 1dari 21

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

Disusun Oleh :

Mei Satriyo Utomo ( 200603010)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
GRESIK
2021/2022
Kata pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gresik, 15 Mei 2022

Mei Satriyo Utomo


Daftar isi

KATA PENGANTAR……………………………………………………………....i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..ii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………….iii
ABSTRAK………………………………………………………………………….iv
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………….……1
a. Latar belakang……………………………………………………………….1
b. Rumusan masalah……………………………………………………………2
c. Tujuan penulisan…………………………………………………………….2
d. Manfaat penulisan…………………………………………………………...2
BAB II : PEMBAHASAN PANAS BUMI…………………………………….…..3
a. Pengertian energi………………………………………………………..…..3
b. Peran energi panas bumi………………………………………..…………...4
c. Pembentukan energi panas bumi……………………………………………4
d. Sistem pemanfaatan energi panas bumi……………………………………..5
BAB III : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI…………….….6
a. Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga panas bumi…………………..……6
b. Peralatan utama pembangkit listrik tenaga panas bumi…………………….9

BAB IV : PENUTUP …………………………………………………………...…16

a. Kesimpulan………………………………………………………..……….16
b. Saran………………………………………………………..………………16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...…17
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1………………………………………………………….4
Gambar 2………………………………………………………….6
Gambar 3………………………………………………………….7
Gambar 4………………………………………………………...10
Gambar 5………………………………………………………...10
Gambar 6………………………………………………………...11
Gambar 7………………………………………………………...12
Gambar 8………………………………………………………...13
Gambar 9…………………………………………………….…..13
Gambar 10………………………………………………………14
Gambar 11……………………………………………………….14
Gambar 12……………………………………………………….15
ABSTRAK

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki tidal hanya potensi sumber
daya energi yang besar tapi juga laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Untuk dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri, Indonesia memerlukan pasokan energi yang
cukup besar di mana saat ini konsumsi energi Indonesia masih sangat tergantung pada
sumber energi tidak terbarukan seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam. Dalam
komposisi energi terbarukan tersebut, sumber energi panas bumi mendapat porsi lebih dari
5%. Target bauran energi ini bertujuan untuk mewujudkan keamanan pasokan energi dalam
negeri. Sejak pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama, Kamojang-1, diresmikan di
tahun 1983 sampai dengan tahun 2017, Indonesia baru berhasil memanfaatkan energi panas
bumi sekitar 6% dari total potensi nasional. Studi ini, melalui penelusuran pustaka, berusaha
untuk merangkum berbagai tantangan yang dihadapi oleh negara Indonesia dalam
mendorong pemanfaatan energi panas bumi untuk mencapai target pemerintah di tahun 2025.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Energi merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia modern. Hampir semua
aspek kehidupan memerlukan energi sebagai penggerak utama. Dampak kenaikan bahan
bakar minyak semakin membebani rakyat yang belum pulih dari krisis ekonomi
berkepanjangan yang masih terus melanda negeri ini. Kenaikan harga BBM memberikan
efek secara ekonomi, sosial dan politik seperti kenaikan berbagai barang kebutuhan pokok
atau rendahnya daya beli masyarakat, meningkatnya pengangguran, frustrasi sosial, bahkan
konflik politik dapat saja terjadi. Selain itu, diperlukan pemikiran-pemikiran alternatif dalam
pengelolaan sistem kelitrikan nasional agar lebih efisien.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Apakah Energi Panas Bumi di Indonesia (Geothermal Energy) merupakan teknologi
pengelolaan energi listrik masa depan yang efisien dan berpotensi sebagai sumber energi
alternatif pembangkit listrik berdasarkan pemetaan potensi energi, persyaratan teknologis
dan ekonomis?

C. Tujuan penulisan
Mengetahui dan menjelaskan apakah Energi Panas Bumi di Indonesia (Geothermal Energy)
merupakan teknologi pengelolaan energi listrik masa depan yang efisien dan berpotensi
sebagai sumber energi alternatif pembangkit listrik berdasarkan pemetaan potensi energi,
persyaratan teknologis dan ekonomis.

D. Manfaat penulisan

Manfaat yang diharapkan dalam penulisan ini adalah :

1. Memberikan sumbangan pengetahuan terhadap pembaca dan penulis berupa


pemahaman ilmiah tentang potensi energi panas bumi.
2. Menjelaskan tentang ketergantungan terhadap energi fosil perlu diakhiri dengan
memanfaatkan potensi energi alternatif.
3. bahwa Energi Panas Bumi merupakan Energi baru terbarukan yang sangat
berpotensi dan menjanjikan untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif
pembangkit listrik dibandingkan energi baru terbarukan lainnya.

BAB II
PEMBAHASAN PANAS BUMI

A. Pengertian Energi
Panas bumi merupakan sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas,
uap air dan batuan, yang keberadaannya bersama mineral dan gas lainnya dalam satu
sistem yang secara terjadiannya tidak bisa saling dipisahkan. Dibagian dalam Bumi
terdapat suatu kelebihan dan keistimewaan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia
sebagai salah satu jenis energi, yaitu Energi Panas Bumi. Energi panas Bumi adalah
energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di dalam bumi. Menurut bahasa,
geothermal berasal dari kata Yunani «Geo» dan «Therme» berarti geothermal .
Eenergi panas bumi atau energi geothermal adalah salah satu jenis energi yang tidak
diketahui oleh kebanyakan orang sebagai sumber daya alternatif.

B. Peran Energi Panas Bumi

Energi panas bumi telah digunakan sejak zaman Romawi ketika itu digunakan untuk
pemanas ruangan dan mandi. Di masa lalu, energi panas bumi terbatas pada batas lempeng
tektonik. Energi panas bumi adalah termasuk energi primer yaitu energi yang diberikan oleh
alam seperti minyak bumi, gas bumi, batu bara dan tenaga air. Energi panas bumi saat ini
telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 negara, termasuk Indonesia.

C. Pembentukan Energi Panas Bumi

Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar serta sebagai
salah satu sumber energi pilihan dalam keanekaragaman energi. Panas Bumi merupakan
sumber energi panas yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi. Reaksi nuklir
yang sama saat ini masih terjadi di matahari dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya.
Reaksi ini menghasilkan panas hingga jutaan derajat celcius. Permukaan bumi pada awal
terbentuknya juga memiliki panas yang dahsyat. Terbentuknya panas bumi, sama halnya
dengan prinsip memanaskan air . Air yang terdapat pada teko yang dimasak di atas kompor,
lalu setelah panas, maka air akan berubah menjadi uap air. Hal serupa juga terjadi pada
pembentukan energi panas bumi.

D. Sistem Pemanfaatan Eenrgi Panas Bumi

Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara langsung
sebagai pemanas. Air panas alami bila bercampur dengan udara akan menimbulkan uap
panas . Agar panas bumi dapat dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan
pembangkit . panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua katagori yaitu Katagori low
temperature yang dapat digunakan untuk sumber pembangkit tenaga listrik dan yang
dikomersialkan masuk dalma katagori high temperature.

BAB III

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

A. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


Prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja yang digunakan padaPLTP adalah
uap panas bumi yang telah dipisahkan dari air, yang berasal langsung dari perut bumi.
Karena itu PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya
operasional PLTP juga lebih murah dibandingkan dengan PLTU, karenatidak perlu membeli
bahan bakar, namun membutuhkan biaya investasi yang cukup besar untuk biaya eksplorasi
dan pengeboran perut bumi.Pengeboran dilakukan di atas permukaan kantong uap di perut
bumi, tepatnya, diatas lapisan batuan yang keras di atas penggerak generator, hingga uap dari
dalam akanmenyembur keluar. Namun ada dampak yang tidak menguntungkan dari uap
yang menyembur keluarini. Uap yang keluar dari sumur sering mengandung berbagai unsur
kimia yang terlarutdalam bahan-bahan padat sehingga uap itu tidak begitu murni. Zat-zat
pengotor antaralain Fe, Cl, SiO2, CO2, H2S dan NH4. Pengotor ini akan mengurangi
efisiensi PLTP,merusak sudu-sudu turbin dan mencemari lingkungan.Setelah menggerakan
turbin, uap akan diembunkan dalam kondensor menjadi airdan disuntikan kembali ke dalam
perut bumi menuju kantong uap. Jumlah kandunganuap dalam kantong uap ini terbatas,
karenanya daya PLTP yang sudah maupun akandibangun harus disesuaikan dengan
perkiraan jumlah kandungan tersebut.Untuk membangkitkan listrik dengan panasbumi
dilakukan dengan cara mengebortanah di daerah yang berpotensi untuk membuat lubang gas
panas yang akandimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya
bisamenggerakkan turbin uap yang tersambung ke Generator.

Panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi dapat langsung memutar turbingenerator,
setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu. Pembangkit listriktenaga panas bumi
termasuk sumber energi terbarukan
Keterangan gambar :

1. Sumur uap, mengambil uap panas yang didapatkan dari kantung uap di perut bumi

2. Steam receiving header (header penerima uap)

3. Separator (pemisah)

4. Demister

5. Governing valve (katup pengatur)

6. Turbine, mengubah energi uap menjadi energi gerak yang memutar generator

7. Generator, menghasilkan energi listrik

8. Main transformer

9. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen

10. Condenser, mengembunkan uap menjadi air

11. Sumur reinjection, menyuntikkan air kembali ke perut bumi (tanah)

12. Tanah
Prinsip kerja pembangkit listik tenaga panas bumi secara singkat adalah
sebagai berikut :

a. Uap dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke steam receiving


header (berfungsimenampung uap panas bumi). Pada steam receiving
terdapat Vent structure (katup pelepas uap) yang berfungsi menjaga
tekanan pasokan uap ke pembangkit bila terjadi perubahan pasokan dari
sumur uap atau pembebanan dari pembangkit

b. Karena uap panas bumi dari sumur uap tidak murni uap maka uap
kemudiandisalurkan ke separator yang berfungsi memisahkan partikel
padat yang terbawa bersama uap.

c. Dari separator, masuk ke deminister. (berfungsi memisahkan butiran


air dari uap panas bumi, untuk menghindari terjadinya vibrasi, erosi, dan
pembentukan kerak padasudu dan nozzle turbine).

d. Uap yang sudah bersih dialirkan menuju turbine melalui main steam
valve.

e. Uap akan menggerakan turbin dan memutar generator dengan


kecepatan 3000 rpm.keluaran generator berupa energi listrik dengan arus
3 phasa, frekuensi 50 Hz, dantegangan 11,8 kV

f. Uap bekas memutar turbin dikondensasikan di dalam kondenser.


Proses kondensasiterjadi akibat penyerapan panas oleh air pendingin
yang diinjeksikan lewat spray-nozzle. level air kondenser dijaga dalam
kondisi normal oleh cooling water pump, laludidinginkan di cooling
tower sebelum disirkulasi kembali.

g. kelebihan air kondeser akan diinjeksikan kembali (reinjeksi) ke dalam


reservoirmelalui injection well. Reinjeksi dilakukan untuk mengurangi
pengaruh pencemaranlingkungan, mengurangi ground subsidence,
menjaga tekanan, serta recharge water bagi reservoir.

B. Peralatan Utama Pembangkit Listrik tenaga panas bumi


1. Sumur Produksi (Production Wells)
Sumur produksi merupakan fasilitas utama yang bertugas mengalirkan uap
darireservoir menuju ke permukaan tanah. Sumur produksi geothermal
biasanyamemiliki kedalaman sekitar 2000 hingga 2500 meter di bawah permukaan
tanah.Sumur ini ada yang dibor dengan arah vertikal dan ada pula yang dibor dengan

arahdan belokan tertentu (directional well). Sepanjang lubang sumur diselubungi


oleh semacam pipa baja khusus yang disebut casing. Casing ini direkatkan ke
formasi batuan di sampingnya dengan menggunakan semen khusus. Untuk sumur
berukuran besar (big hole), diameter dari production casing biasanya 133,8 inch

2. Steam Receiving Header


Steam receiving header adalah stasiun pengumpul uap dari beberapa sumur sebelum
uap tersebut dialirkan menuju turbin.

3. Separator
Separator adalah tempat untuk memisahkan uap dari air atau tempat
untukmemisahkan uap dari partikel padat dan mist. Bentuk fisik dari separator dan
gayagravitasi yang bekerja memungkinkan uap bergerak ke atas dan air beserta
partikel padat jatuh ke bawah. Dengan cara ini, maka uap akan terpisahkan dari air
dan partikel padat. Uap selanjutnya masuk ke pipa alir uap dan air beserta partikel
padat selanjutnya masuk ke pipa alir brine

4. Demister
Demister adalah peralatan yang berfungsi untuk menangkap butiranbutiran airyang
masih terkandung di dalam uap sesaat sebelum uap tersebut memasuki
turbin.Sehingga demister biasanya dipasang tidak jauh dari turbin

5. Governing Valve
6. Turbin
Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida kerja, dalam hal iniadalah
uap, dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Bagian turbin yang berputar
dinamakan roda turbin. Roda turbin ini terletak didalam rumah turbin. Rodaturbin
memutar poros yang menggerakan atau memutar bebannya, yang dalam halini
adalah generator listrik.Secara umum, terdapat dua jenis turbin yaitu turbin tanpa
kondenser (Atmospheric Exhaust/Back Pressure Turbine) dimana yang keluar dari
turbinlangsung dibuang ke udara dan turbin dengan kondenser dimana fluida yang
keluardari turbin dialirkan ke kondenser untuk dikondensasikan.Turbin kondensor
dilengkapi dengan kondensor (condensing unit). Uap (baikyang berupa uap kering
ataupun uap hasil separasi) yang keluar dari turbindimasukkan ke dalam kondensor
dengan tekanan vakum sehingga Output Power Yang dihasilkan menjadi lebih tinggi
dan menjadi lebih efisien. Uap keluaran dariturbin diubah menjadi kondensat di

dalam kondensor.

7. Generator
Generator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk merubah energi mekanik putaran
poros turbin menjadi energi listrik

8. Trafo Utama ( Main Transformer)Trafo utama yang digunakan adalah type ONAN
dengan tegangan 11,8 KV padasisi primer dan 150 KV pada sisi sekunder. Tegangan
output generator 11,8 KV inikemudian dinaikkan ( step up trafo ) menjadi 150
KVdan dihubungkan secara parallel dengan system Jawa Bali. Kapasitas dari trafo
utama adalah 70.000 KVA.

9. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumenSwitch yard adalah perangkat


yang dberfungsi sebagai pemutus dan penghubungaliran listrik yang berada di
wilayah PLTP maupun aliran yang akan didistribusikanmelalui system inter koneksi
Jawa Bali.

10. Kondensor
Kondensor adalah suatu alat untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbindengan
kondisi tekanan yang hampa.. Uap bekas dari turbin masuk dari sisi ataskondensor,
kemudian mengalami kondensasi sebagai akibat penyerapan panas olehair pendingin
yang diinjeksikan melalui spray nozzle. Uap bekas yang tidakterkondensasi
dikeluarkan dari kondensor oleh ejector. Ejector ini juga berfungsiuntuk
mempertahankan hampa kondensor pada saat operasi normal dan membuathampa
kondensor sewaktu start awal. Air kondensat dipompakan oleh dua buah pompa
pendingin utama ( Main Cooling Water Pump ) ke menara pendingin (Cooling
Tower ) untuk didinginkan ulang sebelum disirkulasikan kembali kekondensor. Pada
saat sedang operasi normal, tekanan dalam kondensor adalah 0,133 bar,dan
kebutuhan air pendingin adalah 11.800 m/jam. PLTP Kamojangmenggunakan
kondensor kontak langsung yang dipasang dibawah turbin, karenakondensor kontak
langsung memiliki efisiensi perpindahan panas yang jauh lebih besar daripada
kondensor permukaan, sehingga ukuran dan biaya investasinya jugalebih kecil.
Pemakaian kondensor ini sangat cocok karena pembangkit listriktenaga panas bumi
memiliki siklus terbuka sehingga tidak diperlukan system pengambilan kembali
kondensat seperti yang dilakukan oleh

11. Sumur Injeksi (Injection Wells)


Sumur injeksi adalah sumur yang digunakan untuk mengalirkan air hasil pemisahan
dan air kondensat kembali ke dalam perut bumi. Sumur ini biasanyadiletakkan pada
topografi yang relatif lebih rendah sehingga tidak diperlukan pompa untuk
mengalirkan fluida tersebut menuju ke wellpad sumur injeksi
12. Tanah

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

1. Ketergantungan terhadap energi fosil perlu diakhiri dengan memanfaatkan potensi


energi alternatif yang ada di seluruh wilayah Indonesia seperti tenaga air, angin,
panas bumi, dan biomasa.

2. Potensi energi alternatif yang sangat menjanjikan untuk dimanfaatkan adalah enegi
panas bumi Indonesia, karena negara kita memiliki cadangan terbesar di dunia yakni
40%, selain itu penggunaan panas bumi sangat efesien dan ekonomis serta ramah
lingkungan dibandingkan dengan energi fosil.

3. Potensi energi panas bumi di Indoenesia mampu dijadikan sebagai sumber alternatif
pembangkit listrik untuk saat ini dan masa depan.

4. Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi (PLTP) hampir tidak menimbulkan polusi
atau emisi gas rumah kaca. Tenaga yang digunakan juga tidak berisik dan dapat
diandalkan. Pembangkit listik tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%,
dibandingkan 65-75% pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Saran

Pemerintah perlu mendorong pemanfaatan energi alternatif terutama energi panas bumi
sebagai salah satu alternatif dalam menangani krisis energi di Indonesia. Pemanfaaatan
tersebut tidak hanya untuk sektor kelistrikan tetapi diperluas untuk sektor-sektor yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar N., 1978, Usulan Kerja Studi Pendahuluan, Daerah Kenampakan Gejala Panas Bumi
Panti – Pasaman (Sumatera Barat) dan Pahei – Sipirok (Tapanuli Selatan – Sumatera Utara),
Sub-Direktorat Panas Bumi, Direktorat Vulkanologi.

Asikin S., 2008. Diktat Geologi Struktur Indonesia, Kelompok Bidang Keahlian Teknik
Geologi, Institut Teknologi Bandung.

Fournier, R.O., 1981. Application of Water Geochemistry Geothermal Exploration and


Reservoir Engineering, Geothermal System: Principles and Case Histories. John Willey &
Sons. New York.

Anda mungkin juga menyukai