Anda di halaman 1dari 14

“DAMPAK KETERBATASAN SUMBER ENERGI BAGI

KEHIDUPAN DAN UPAYA PENYELESAIAN MASALAH


DENGAN ENERGI ALTERNATIF”

SAVE ENERGY, SAVE EARTH, AND SAVE LIFE.

DISUSUN OLEH :

1. M. FARHAN ADHITYA. K
2. NAYLATUSSYIFA
3. EKA PUTRI JULIANTI
4. YOLANDA JUNIA

Kelas XII MIPA 3

MAN 1 KUANTAN SINGINGI


TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah S.W.T atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga
penyusunan makalah ini akhimya dapat terselesaikan dengan baik. Kami mengharap dari isi
makalah ini dapat di jadikan suatu pedoman bagi para siswa untuk mengetahui sumber energi,
keterbatasan energy, dan dampaknya sehingga pesan/materi dapat sampai dengan baik.

Adapun saya kira makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami meminta kritik dan
sarannya dari para pembaca untuk memperbaiki makalah ini. Akhirnya penulis mengharapkan
semoga penyusunan makalah ini bermanfa'at bagi kita semua, Aamiin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………….... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SUMBER ENERGI ………………………………... 2
B. KEGUNAAN ENERGI ……………………………………………... 2
C. SOLUSI PENANGGULANGAN
KETERBATASAN ENERGI ……………………………………...... 3
D. PEMBANGKIT LISTRIK …………………………………………... 4
E. DAMPAK PENGGUNAAN SUMBER
ENERGI TERHADAP LINGKUNGAN …………………………… 8
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ……………………………………………………… 10
B. SARAN ……………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Energi erat kaitannya dengan alam dan teknologi. Dari alamlah energi dihasilkan dan dengan
teknologi energi akan dapat digunakan secara optimal. Saat ini kebutuhan energi sangat
meningkat, hal ini di pengaruhi adanya peningkatan pertambahan penduduk dan aktivitas
manusia. Ketidakseimbangan permintaan dan penawaran energi yang didorong pesatnya laju
pertambahan penduduk dan perkembangan industri dunia, mengakibatkan terkurasnya cadangan
energi, khususnya energi fosil yang merupakan sumber energi utama dunia.
Banyak negara di dunia yang sudah mulai sadar dan khawatir akan krisis energi yang
mengerikan ini. Sehingga tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh kecuali dua hal utama yaitu
gerakan penghematan energi dan program penemuan sumber energi baru. Dua program besar
inilah saat ini menjadi perhatian besar bagi beberapa negara maju seperti Jepang. Amerika,
Jerman dan lain-lain. Krisis energi ini juga dialami pada negara Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Energi
Sumber energi adalah yang dapat menghasilkan energi, baik secara langsung maupun melalui
proses konversi. Adapun sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan
baik schagai sumber energi maupun sebagai energi. Berdasarkan ketersediaannya, sumber energi
diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tak
terbarukan (non renewable energy).
1. Sumber energi terbarukan
Adalah sumber energi yang bisa diperbarui sehingga dalam penggunaannya dapat dengan cepat
dan mudah didapatkan. Pemanfaatan sumber energi terbarukan dapat dalam jangka waktu yang
lama dan berkelanjutan. Sumber energi ini memiliki kelebihan tidak mencemari lingkungan.
Contoh: energi matahari/surya, energi panas bumi, energi angin, dan energi air.
2. Sumber energi tak terbarukan
Adalah sumber energi dari sumber daya alam yang tidak dapat bara. Diperbarui artinya
ketersediaannya di alam ini terbatas karena proses pembentukannya yang memerlukan waktu yang
sangat lama. Dalam memanfaatkan energi tak terbarukan harus sangat diperhatikan jumlahnya di
alam serta dampaknya bagi lingkungan. Contoh: minyak bumi. gas alam, dan batu bara.

B. Kegunaan Energi
1. Penggunaan energi untuk keperluan industry
Berbagai industri baik industri kecil maupun besar memerlukan sumber energi dalam proses
produksinya. Sumber industri yang biasa digunakan adalah minyak bumi, batu bara, atau gas
alam. Untuk industri kecil tak jarang juga memanfaatkan sumber energi dari kayu bakar untuk
bahan bakar.

2. Penggunaan Energi untuk Keperluan Rumah Tangga


Skala rumah tangga juga memerlukan bahan bakar dalam kegiatan sehari-hari. Untuk sekarang
ini pemanfaatan energi dalam rumah tangga antara lain energi listrik dan gas untuk memasak.

3. Penggunaan Energi untuk Keperluan Transportasi


Sektor transportasi juga salah satu sektor yang memanfaatkan banyak energi tak terbarukan. Hal
ini karena bahan bakar untuk kendaraan di Indonesia masih didominasi oleh bahan bakar minyak
(BBM). Penggunaan untuk sektor transportasi juga menimbulkan beberapa masalah yaitu
menimbulkan pencemaran udara.
4. Penggunaan Energi untuk Keperluan Komersial
Penggunaan energi untuk komersial seperti sektor perhotelan. rumah sakit, ataupun rumah
makan antara lain listrik, elpiji, BBM, dan gas bumi.

C. Solusi Penanggulangan Keterbatasan Energi


Krisis energi dan berbagai pencemaran yang berdampak sangat negatif bagi lingkungan dan
kehidupan manusia mengharuskan kita mencari solusi untuk mengatasau permasalahan tersebut.
Secara umum solusi untuk mengatasi permasalahan akibat energi antara lain sebgai berikut.
1. Penghematan Energi
Dengan cara melakukan penghematan energi dapat mengatasi krisis energi. Penghematan energi
dapat menyebabkan berkurangnya biaya, meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara,
keamanan pribadi, dan kenyamanan. Selain itu, dengan mengurangi emisi penghematan emisi
penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan
iklim.

2. Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan sebagai Sumber Energi Alternatif


Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi energi terbarukan yang sangat
melimpah. Namun, pada kenyataannya potensi sumber energi terbarukan masih belum
dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena saat ini Indonesia masih bergantung
pada sumber energi fosil yang sudah jelas menyajikan masalah besar. Sumber energi fosil yang
ketersediaannya di alam sangat terbatas juga dapat menyebabkan polusi udara, air dan tanah,
serta menghasilkan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
Peraturan Pemerintah No 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional menunjukan bahwa
kebijakan pemerintah juga masih kurang mendukung terhadap pemanfaatan energi alternatif atau
terbarukan untuk tahun 2025 yang hanya sekitar 15%. Hal ini dapat dilihat dalam bab II Pasal 2
Peraturan Pemerintahan bahwa target konsumsi energi yang digunakan di Indonesia pada tahun
2025 antara lain sebagai berikut:
1. Minyak bumi kurang dari 20%
2. Gas bumi lebih dari 33%
3. Batu bara lebih dari 5%
4. Biofuel lebih dari 5%
5. Panas bumi lebih dari 5%
6. Energi baru terbarukan lainnya, khususnya biomassa, nuklir, tenaga air
skala kecil, tenaga surya dan angin lebih dari 5%.
7. Bahan bakar lain yang berasal dari pencarian batu bara lebih dari 2%
D. Pembangkit Listrik
1. Pengertian Pembangkit Listrik
Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa pembangkit listrik adalah alat yang dapat menghasilkan energi
listrik. Inti dari sebuah pembangkit listrik adalah generator. Generator merupakan alat atau mesin berputar
yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.

2. Macam Macam Pembangkit Listrik


Saat ini ada banyak sekali jenis pembangkit listrik baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri.
Beberapa diantaranya adalah pembangkit listrik tenaga uap, tenaga air, tenaga surya atau matahari, tenaga
gas, dan masih banyak lagi yang lain. Berikut detail informasinya,

3. Pembangkitan Listrik Tenaga Air (PLTA)


Pembangkitan listrik tenaga air atau yang lebih akrab disebut dengan PLTA merupakan pembangkitan
listrik yang memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan turbin pada generatornya. Pembangkitan listrik
ini sangat erat kaitannya dengan bendungan air dibendung kemudian dialirkan dan mengerakkan turbin
generator sehingga menghasilkan energi listrik.

4. Pembangkitan Listrik Tenaga Uap (PLTU)


Pembangkitan listrik tenaga uap alias PLTU adalah pembangkitan listrik yang memanfaatkan uap hasil
pemanasan ketel uap alias boiler untuk menggerakan turbin generator. Jadi energi utama yang digunakkan
pada PLTU adalah bahan bakar yang nantinya digunakan untuk memanaskan air sehingga menimbulkan
uap penggerak turbin generator penghasil listrik.

5. Pembangkitan Listrik Tenaga Surya (PLTS)


Pembangkitan listrik tenaga surya atau PLTS adalah pembangkit listrik yang sering digunakan di skala
rumahan. Prinsip kerja dari pembangkitan listrik tenaga surya adalah memanfaatkan panel surya atau
solar cell untuk menyimpan energi listrik dari panas ke dalam baterai, energi listrik tersebut dapat
digunakan sewaktu-waktu saat dibutuhkan.

6. Pembangkitan Listrik Tenaga Gas (PLTG)


Pembangkitan listrik tenaga gas atau yang juga dikenal dengan nama PLTG adalah pembangkitan listrik
yang memanfaatkan tekanan gas sebagai penggerak turbin generator. Gas yang berada dalam ruang bakar
akan memiliki tekanan tinggi yang mampu menggerakkan turbin. Pembangkit listrik jenis ini
menggunakan bahan bakar baik cair maupun gas.
7. Pembangkitan Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkitan listrik tenaga panas bumi atau PLTP adalah pembangkitan listrik yang memanfaatkan
panas uap bumi untuk menggerakkan turbin. Sebenarnya prinsip kerja dari PLTP sama seperti PLTU,
hanya saja uap panas yang dihasilkan langsung dari bumi. Jadi PLTP banyak ditemukan di pegunungan
yang dekat kawah berapi.

8. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)


Pembangkit listrik tenaga diesel atau yang juga disebut dengan PLTD adalah pembangkit listrik yang
menggunakan bahan bakar solar. Biasanya pembangkit listrik jenis ini hanya digunakan untuk skala
rumahan saja. Putaran pada poros diesel dapat menggerakkan generator sehingga menghasilkan energi
listrik.

9. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)


Pembangkit listrik tenaga nuklir alias PLTN merupakan pembangkit listrik yang bahan bakarnya
menggunakan reaksi pembelahan inti urianium dalam reaktor nuklir. Jadi lebih ramah lingkungan
dibanding dengan menggunakan bahan bakar seperti batubara,minyak,gas,dll. Prinsip kerja dari PLTN ini
tak berbeda dari pembangkit listrik konvesional.

10. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)


Adalah gabungan antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG digunakan untuk
menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja di PLTU, dan bagian yang digunakan untuk
menghasilkan uap tersebut adalah HRSG(HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR). PLTGU
merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran
bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini
merupakan pergabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas
buang hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG, sehingga menjadi uap jenuh kering.
Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu (baling-baling). Gas yang dihasilkan
dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas akan menggerakan turbin dan kemudian generator, yang
akan mengubahnya menjadi energi listrik sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud
cair(BBM) maupun gas(gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran
dan prosesnya.

11. Prinsip Kerja PLTGU


Prinsip kerja PLTGU adalah sebagai berikut, mula – mula udara dimasukkan kedalam kompresor dengan
melalui air filter penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke dalam kompresor tersebut. Pada
kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar.
Disini,penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak. Jika
menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan
BBM harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dan dibakar.
Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekan tinggi yang
berenergi(enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbin menjadi
energi gerak yang memutar generator untuk menghailkan listrik. Setelah melalui turbin sisa gas panas
tersebut dibuang melalui cerobong/stack, karena gas yang disemprotkan keturbin bersuhu tinggi, maka
pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang udara pada
turbuin. Untuk mencegah korosi akibat akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan
tidak boleh mengandung logam potasium, Vanadium, dan Sodium yang melampaui 1 part per mill(PPM).

12. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro


Pembangkit listrik tenaga mikrohidro(PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang
menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperi, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam
dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan(head) dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah
istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hindro yang berarti air. Secara teknis,
mikrohidro memiliki 3 komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator.
Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada
dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air(head). Semakin tinggi jatuhan air maka
semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis
(tata letak sungai), tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga
permukaan air menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit yang
pada umumnya dibangun dibagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau kincir aair mikrohidro.
Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah
generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan
ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400watt. Relatif kecilnya energi yang dihasilkan
mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar,berimplikasi pada relatif sederhananya peralat serta
kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan
salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara
pembangkit listrik tenaga air(PLTA) dengan mikrohidro teruatma pada besarnya tenaga listrik yang
dihasilkan, PLTA di bawah ukuran 200 kw digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem
pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah – daerah
terpencil dan perdesaan.

Beberapa keuntungan yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro adalah sebagai
berikut :
 Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah karena
menggunakan energi alam.
 Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat di operasikan di daerah terpencil dengan
tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.
 Tidak menimbulkan pencemaran.

1. Waduk (reservoir)
Waduk adalah danau yang dibuat untuk membandung sungai untuk memperoleh air sebanyak
mungkin sehingga mencapai elevasi.
2. Bendungan (dam)
Dam berfungsi menutup aliran sungai sungai sehingga terbentuk waduk Tipe bendungan harus
memenuhi syarat topografi. geologi dan syarat lain seperti bentuk serta model bendungan.
3. Saringan (sand trap)
Saringan ini dipasang didepan pintu pengambilan air, berguna untuk menyaring kotoran kotoran atau
sampah yang terbawa sehingga air menjadi bersih dan tidak mengganggu operasi mesin PLTMH.
4. Pintu pengambilan air (intake)
Pintu Pengambilan Air adalah pintu yang dipasang diujung pipa dan hanya digunakan saat pipa
pesat dikosongkan untuk melaksanakan pembersihan pipa atau perbaikan.
5. Pipa pesat (penstok)
Fungsinya untuk mengalirkan air dari saluran pnghantar atau kolam tando menuju turbin. Pipa pesat
mempunyai posisi kemiringan yang tajam dengan maksud agar diperoleh kecepatan dan tekanan air
yang tinggi untuk memutar turbin. Konstruksinya harus diperhitungkan agar dapat menerima
tekanan besar yang timbul termasuk tekanan dari pukulan air.
6. Katub utama (main value atau inlet value)
Katub utama dipasang didepan turbin berfungsi untuk membuka aliran air, Menstart turbin atau
menutup aliran (menghentikan turbin). Katup utama ditutup saat perbaikan turbin atau perbaikan
mesin dalam rumah pembangkit. Pengaturan tekanan air pada katup utama digunakan pompa
hidrolik.
7. Power house
Gedung Sentral merupakan tempat instalasi turbin air generator, peralatan Bantu, ruang
pemasangan, ruang pemeliharaan dan ruang control. Beberapa instalasi PLTMH dalam rumah
pembangkit adalah:

a. Turbin, merupakan salah satu bagian penting dalam PLTMH yang menerima energi potensial air
dan mengubahnya menjadi putaran (energi mekanis). Putaran turbin dihubungkan dengan
generator untuk menghasilkan listrik.
b. Generator, generator yang digunakan adalah generator pembangkit listrik AC. Untuk memilih
kemampuan generator dalam menghasilkan energi listrik disesuaikan dengan perhitungan daya
dari data hasil survei. Kemampuan generator dalam menghasilkan listrik biasanya dinyatakan
dalam Volt Ampere (VA) atau dalam Kilo Volt Ampere (KVA).
c. Penghubung turbin dengan generator, penghubung turbin dengan generator atau sistem
transmisi energi mekanik ini dapat digunakan sabuk atau puli, roda gerigi atau dihubungkan
langsung pada porosnya.
1) Sabuk atau puli digunakan jika putaran per menit (rpm) turbin belum memenuhi putaran rotor
pada generator, jadi puli berfungsi untuk menurunkan atau menaikan rpm motor generator.
2) Roda gerigi mempunyai sifat yang sama dengan puli.
3) Penghubung langsung pada poros turbin dan generator, jika putaran turbin sudah lama dengan
putaran rotor pada generator.
Perhitungan Teknis Potensi daya mikrohidro dapat dihitung dengan persamaan daya:
(P)=9,8 x Q x Hn x n
Dimana:
P = Daya (kW)
Q = debit aliran (m/s)
Hn = Head net (m)
9,8 = konstanta gravitasi
n = efisiensi keseluruhan.
Misalnya, diketahui data di suatu lokasi adalah sebagai berikut:
Q = 300 m3/s2, Hn 12 m dan h=0.5. Maka,besarnya potensi daya (P)
adalah:
P 9.8 x Qx Hn xh
= 9.8 x 300 x 12 x 0.5
= 17 640 W
= 17.64 Kw
E. Dampak Penggunaan Sumber Energi Terhadap Lingkungan

1. Dampak Terhadap Udara dan Iklim


A . Selain menghasilkan Energy, pembakaran sumber energy fosil misalnya : minyak bumi, batu
bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NO2),dan
sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan
global).
B. Emisi NO2 (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NO2 ke udara. Di udara, setengah dari
konsentrasi NO2 berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk
pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan
mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NO2 tersebut berubah menjadi
asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
C. Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NO2di udara, setengah dari
konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas S02 yang teremisi ke udara dapat
membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
D. Emisi gas NO2 dan S02 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk
asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan
tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang
merupakan pII "hujan normal"), yang dikenal sebagai "hujan asam". Hujan asam menyebabkan
tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan
asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam
akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara
langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).
E. Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NO2, SO2, 03
di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog
dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam
memandang.
F. Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi
CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi
peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari
(radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal
tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
G. Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas 1
bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana, Metana
merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global. h. Batu bara selain
menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi. juga menghasilkan karbon dioksida
terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon
dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas
oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton
2. Dampak Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan. pengangkutan minyak bumi yang
tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan
tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan.
Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.

3. Dampak Terhadap Tanah


Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu
bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan
terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu
diketahui bahwa lapisan batu hara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut
digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk
pertanian atau hutan selama waktu tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Sumber energi adalah yang dapat menghasilkan energi


2. Penggamaan sumber energi secara umum atau berdasarkan ketersediaannya baik itu energi
terbarukan maupun tidak terbarukan yaitu:

 Penggunaan Energi untuk Keperluan Industri


 Penggunaan Energi untuk Keperluan Rumah Tangga
 Penggunaan Energi untuk Keperluan Transportasi
 Penggunaan Energi untuk Keperluan Komersial

3. Solusi untuk menghadapi keterbatasan energi yaitu dengan cara penghematan energi dan
pemanfaatan sumber energi terbarukan sebagai sumber energi alternatif.

B. Saran

1. Sebagai makhluk hidup yang membutuhkan energi kita harus peduli akan keterbatasan energi
dan memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan,

2. Kita harus mengetahui apa saja yang tepat untuk penggunaan energi serta mencari solusi yang
tepat mengenai keterbatasan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/503896445/Makalah-Keterbatasan-Energi
https://id.scribd.com/document/436756365/MAKALAH-Sumber-sumber-Energi

Anda mungkin juga menyukai