Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
Potensi dan Persebaran Sumber Daya untuk Penyedia Energi baru dan Terbarukan ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga Penulis berterima kasih pada Guru
Mata Pelajaran Geografi yang telah memberikan tugas ini kepada Penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai kebijakan pemerintah terhadap energy terbarukan,
dan juga potensi energy terbarukan di berbagai wilayah di Indonesia. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, Penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kPenulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi Penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan Penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Panti, 11 Nopember 2017

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Energi Terbarukan
B. Jenis-Jenis Energi Terbarukan dan Lokasi Yang Menjadi Sumber Energi
C. Potensi dan Persebaran Sumber Energi Baru dan Terbarukan
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energy memiliki peran penting dan tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan
manusia. Terlebih, saat ini hampir semua aktivitas manusia sangat tergantung pada energy.
Berbagai alat pendukung, seperti motor penggerak, alat penerangan, peralatan rumah tangga,
dan mesin-mesin industry dapat difungsikan jika ada energy. Namun, seperti yang telah
diketahui terdapat dua kelompok besar energy yang didasarkan pada pembaharuan. Dua
kelompok tersebut adalah energy yang terbarukan dan energy yang terbatas di alam. Energy
terbarukan ini meliputi energy matahari, Energi biomasa (biomass energy), Hydropower
(sumber daya air), energy dari laut (ocean energy), energy gheotermal, energy angin,
Hidrogen, Biodesel, Biotanol, dan glasifigasi batu bara (gasified coal)
Indonesia adalah negeri yang kaya raya. Sumber daya alamnya sangat melimpah.
Beberapa di antaranya bisa dikembangkan menjadi energi alternatif sebagai pengganti bahan
bakar minyak yang terus menurun dan menyusut.Sejumlah negara masih mengandalkan
minyak bumi, batu bara, dan gas alam untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energinya.
Padahal, stok bahan bakar fosil sebagai sumber energi saat ini terus berkurang. Dalam banyak
studi, Indonesia menyimpan ribuan energi terbarukan (renewable energy) yang tersebar di
beberapa provinsi di Indonesia. Diantaranya, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra, Riau,
Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Gorontalo,
Maluku, Papua, Bali, Jawa, dan Banten.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian energi terbarukan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis energi terbarukan dan lokasi di Indonesia sebagai
sumber energi terbarukan.
3. Untuk mengetahui Potensi dan Persebaran Energi baru dan terbarukan.

C. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud energy tebarukan?
2. Apa jenis-jenis energi terbarukan
3. Potensi dan Persebaran energy terbarukan?
D. Manfaat Penulisan
Pengerjaan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam
menambah ilmu tentang energy terbarukan di Indonesia, serta bagaimana kebijakan
Pemerintah dalam menengani sumber daya energy terbarukan yang terdapat di Indonesia.
Selain itu penulisan makalah ini bisa dijadikan tolak ukur penulisan makalah-makalah yang
akan di susun selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Energi Terbarukan


Secara sederhana energy terbarukan didefinisikan sebagai energy yang dapat
diperoleh ulang(terbarukan) seperti sinar matahari dan angin. Sumber energy terbarukan
adalah sumber energy ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan dan tidak
memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global seperti pada sumber-
umber tradisional lain. Ini adalah alasan utama mengapa energy terbarukan sangat terkait
dengan masalah lingkungan dan ekologi di mata orang banyak.
Energy terbarukan masih perlu meningkatkan daya saing, karena sumber energy
yang terbarukan masih membutuhkan subsidi untuk tetap kompetitif dengan bahan bakar fosil
dalam hal biaya (meskipun juga harus disebutkn bahwa perkembangan teknologi pada energy
terbarukan akan memiliki harga yang kompetitif tanpa subsidi dibandingkan bahan bakar
tradisional).
Selain dalam hal biaya, energy terbarukan juga harus meningkatkan efisiensinya.
Sebagai contoh, panel surya rata-rata memiliki efisiensi sekitar 15% yang berarti banyak
energy akan terbuang dan ditransfer menjadi panas, bukan menjadi bentuk lain enrgi yang
bermanfaat untuk digunakan. Namun, ada banyak penelitian yang sedang berlangsung dengan
tujuan untuk meningkatkan efisiensi teknologi energy terbarukan , beberapa darinya benar-
benar menjaminkan, meskipun kita belum melihat solusi energy terbarukan yang sangat
efisiensi dan komersial tinggi.
Sector energy terbarukan bias memutuskan untuk “wait and see” karena bahan bakar
fosil pada akhirnya akan habis dan energy terbarukan kemudian akan menjadi alternative
terbaik guna memuaskan rasa dahaga dunia akan energy. Tapi ini akan menjadi strategi yang
buruk karena dua alasan: keamanan energy dan perubahan iklim.
Sebelum bahan bakar fosil habis, sector energy terbarukan harus dikembangkan
untuk cukup menggantinkan batu bara, minyak bumi, dan gas alam dan ini hanya dapat
dilakukan jika kemajuan teknolohi energy terbarukan berlanjut akan membahayakan
keamanan energi dimasa depan kita, dan ini harus dihindari oleh dunia.
Sebenarnya banyak alasan untuk memilih energy terbarukan dibandingkan bahan
bakar fosil, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa energy terbarukan masih belum siap untuk
sepenuhnya menggantikan bahan bakar fosil. Di tahun-tahun mendatang, hal itu pasti terjadi,
tetapi tidak untuk sekarang. Hal yang paling penting untuk dilakukan sekarang adalah
mengembangkan teknologi yang berbeda bagi energy terbarukan guna memastikan datangnya
hari dimana bahan bakar fosil habis, dunia tidak perlu khawatir dan energy terbarukan sudah
siap untuk menggantikannya.

B. Jenis-Jenis Energi Terbarukan


Sejumlah negara masih mengandalkan minyak bumi, batu bara, dan gas alam untuk
memenuhi sebagian besar kebutuhan energinya. Padahal, stok bahan bakar fosil sebagai
sumber energi saat ini terus berkurang. Dalam banyak studi, Indonesia menyimpan ribuan
energi terbarukan (renewable energy).Berikut 10 energi terbarukan yang dimiliki Indonesia
dan berpotensi besar untuk menyediakan sumber energi berlebih.
 Energi matahari
PT PLN (Persero) memanfaatkan energi ini untuk menerangi 1.000 pulau terpencil pada 2012.
 Energi biomasa (biomass energy)
Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal dari
organisme yang hidup atau belum lama mati. Sumber biomassa antara lain bahan bakar kayu,
limbah dan alkohol. Pembangkit listrik biomassa di Indonesia seperti PLTBM Pulubala di
Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung. Sektor perkebunan menyumbang 64 juta ton
limbah untuk energi ini.
 Hydropower (sumber daya air)
Energi air adalah salah satu alternatif bahan bakar fosil yang paling umum. Sumber energi ini
didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki air. Sat
ini, sekitar 20% konsumsi listrik dunia dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Di Indonesia saja terdapat puluhan PLTA, seperti : PLTA Singkarak (Sumatera Barat), PLTA
Gajah Mungkur (Jawa Tengah), PLTA Karangkates (Jawa Timur), PLTA Riam Kanan
(Kalimantan Selatan), dan PLTA Larona (Sulawesi Selatan).Sungai-sungai dan air terjun di
Indonesia sangat potensial bagi energi ini.
 Energi dari laut (ocean energy)
Masih seputar lautan. Lautan menyediakan energi terbarukan (renewable energy), seperti
energi gelombang atau pemanfaatan pasang surut air laut dapat digunakan untuk
membangkitkan energi listrik dan energi panas air laut (ocean thermal energy)—yang berasal
dari panas yang tersimpan dalam air laut.
 Energi angin
Sepertiga luas Indonesia adalah lautan. Potensi angin sebagai energi terbarukan dengan
menggunakan turbin angin untuk menghasilkan listrik.
 Energi geothermal
Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi thermal
(panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi diyakini cukup
ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun pemanfaatannya masih
terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di sekitar lempeng
tektonik. Di dalam perut negeri ini, tersimpan 40 persen cadangan panas bumi di dunia.
Mayoritas masih ‘tidur’ di bumi Andalas atau Sumatra. Cadangan panas bumi di Sumatra
sebesar 6.645 Megawatt electric (MWe) atau hampir 50 persen dari total cadangan nasional,
sebesar 15.882 MWe. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimiliki
Indonesia antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP
Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).
 Hidrogen
Hidrogen memiliki potensi yang amat besar sebagai bahan bakar dan sumber energi.
 Biodiesel
Saat ini, pengembangan biodiesel yang bersumber dari tanaman jarak (Jatropha) terus
dilakukan. Sayang, energi ini belum dikembangkan secara maksimal.
 Bioetanol
Bioetanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) di
samping biodiesel. Bisa berbahan baku dari singkong, jagung, kelapa sawit.
 Gasifikasi batu bara (gasified coal)
Beberapa perusahaan sudah mengembangkan dan memanfaatkan energi ini.
 Biofuel
Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan berupa bahan bakar (baik
padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber biofuel adalah
tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan tanaman yang
memiliki kandungan minyak nabati tinggi (seperti jarak, ganggang, dan kelapa sawit).

C. Potensi dan Persebaran Sumber Energi Baru dan Terbarukan


Sumber Daya Terbarukan tersebut tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Dimana
di Provinsi tersebut memiliki potensi besar untuk dapat dimanfaatkan.
1. Nanggroe Aceh Darussalam
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam memiliki beraneka ragam potensi sumber
energi untuk pembangkit tenaga listrik terdiri dari potensi air, panas bumi, batubara.
Diperkirakan potensi sumber tenaga air mencapai 2.626 MW yang tersebar di 15 lokasi di
wilayah NAD. Salah satu dari potensi tersebut yang sedang dalam proses pembangunan
adalah PLTA Peusangan dengan daya sebesar 89 MW. Potensi tenaga air yang cukup besar
terdapat di daerah Jambo Aye yang diperkirakan mencapai 471 MW, Lawe Alas sebesar 268
MW, dan Tampur sebesar 126 MW. Potensi panas bumi juga menjadi alternatif energi selain
air yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik yang diperkirakan sebesar 282
MW diantaranya terdapat di Gunung Seulawah, Krueng Raya, Sabang dan di Gayo Lesten.
Disamping itu juga terdapat potensi batubara yang dapat dikembangkan adalah sebesar 1.300
juta ton
2. Sumetera Utara
Sumatera Utara memiliki potensi sumber energi yang dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit tenaga listrik terdiri dari potensi air sebesar 12 MW tersebar di 13 lokasi, potensi
panas bumi sebesar 1.627 MW yang tersebar di 4 lokasi diantaranya terdapat di Sarulla 100
MW, Sibual-buali 150 MW dan G.Sorik-Merapi sebesar 150 MW serta G. Sibayak sebesar 70
MW. Selain itu juga terdapat potensi energi biomassa yang belum dapat dihitung.
3. Sumatera Barat
Potensi sumber energi di Propinsi Sumatera Barat terdiri dari tenaga air dan batubara.
Potensi sumber tenaga air untuk membangkitkan tenaga listrik yang berskala besar sudah
sebagian besar dimanfaatkan. Batubara hanya sebagian kecil lagi yang dapat dimanfaatkan
sedangkan pemanfaatannya sebagian besar untuk menunjang kebutuhan industri yang ada di
Propinsi ini. Dan juga potensi panas bumi sebesar 700 MWe tersebar di wilayah Sumatera
Barat. Sumber potensi untuk pembangkit tenaga listrik baru adalah PLTM Leter W (3MW),
PLTM Mangani (1,2MW), PLTU skala kecil Pesisir Selatan (2X16MW), PLTU Sampah
(2X9MW).
4. Riau
Potensi sumber energi di Kepulauan Riau terdiri dari minyak bumi diperkirakan
sebesar 6.107 juta barel, gas bumi sebesar 50 Miliar MSCF di Natuna dan 300 juta MSCF di
Riau daratan sedangkan potensi batubara 2.370 juta ton, gambut 12.684 juta ton dan tenaga
air sebesar 949 MW.
5. Jambi
Potensi sumber energi Jambi terdiri dari minyak bumi 35 juta meter kubic, gas bumi
1,3 TCF, batubara sekitar 400 juta ton. Potensi minyak bumi, gas bumi dan batubara tersebar
di Propinsi Jambi. Sedangkan potensi panas bumi yang diperkirakan 358 MW dan tenaga air
370 MW terdapat di Kabupaten Kerinci. Dan juga potensi panas bumi sebesar 358 MWe.
6. Bengkulu
Potensi energi primer di Propinsi Bengkulu yang terbesar adalah batubara yang
diperkirakan cadangan terukurnya mencapai 123 juta ton. Panas bumi juga terdapat di daerah
ini yang diperkirakan potensinya mencapai 600 MW tersebar pada 3 lokasi Gedang Hulu
Lais, Tambang Sawah dan Bukit Daun. Sedangkan tenaga air diperkirakan mencapai 1.000
MW. Salah satu potensi air yang sedang dibangun adalah PLTA Musi sebesar 210 MW.
7. Sumatera Selatan
Potensi sumber energi di Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari minyak bumi
diperkirakan sebesar 5.032 MMSTB, gas bumi sebesar 7,24 TSCF, dan batubara diperkirakan
sekitar 20.258 juta ton serta panas bumi sebesar 794 MWe.
8. Lampung
Potensi sumber energi untuk pembangkit tenaga listrik yang terdapat di daerah ini
terdiri tenaga air, panas bumi, batubara dan potensi biomass. Potensi tenaga air untuk skala
besar adalah 524 MW dan telah dimanfaatkan adalah PLTA Besai 90 MW dan Batu Tegi 28
MW. Potensi tenaga air yang belum dimanfaatkan adalah Danau Ranau diperkirakan 250
MW, Way Semangka Upper dan Way Semangka Lower diperkirakan mencapai 152 MW.
Potensi panas bumi diperkirakan juga sangat besar yaitu mencapai 1.072 MW yang terdapat
di Ulu Belu, Suoh, Sekicau, Gunung Rajabasa dan Gunung Ratai. Kapasitas terbukti tahap
pertama yaitu 110 MW.
9. Bangka Belitung
Provinsi Bangka Belitung sangat bergantung dengan pembangkit diesel milik PT
PLN (Persero) maka pengembangan sumber potensi energi yang dimiliki sangat penting.
10. Kalimantan Timur
Propinsi Kalimantan Timur memiliki beranekaragam potensi sumber energi primer
yang dapat digunakan sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik baik itu minyak bumi,
gas bumi, batubara, tenaga air, biomasa, tenaga surya, tenaga angin. Adapun potensi sumber
daya energi primer yang tersedia adalah minyak bumi yang diperkirakan 1,3 Milliar barrel,
gas bumi 50 Trilliun SCF, batubara 5.000 juta ton dan tenaga air 5.916,3 MW. Disamping
energi terbarukan seperti biomassa, tenaga surya dan angin terdapat di pantai Tarakan
11. Kalimantan Tengah
Propinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu daerah di Indonesia yang
memiliki sumber daya energi yang banyak dan beragam. Potensi energi yang potensial untuk
dikembangkan di Kalimantan Tengah khususnya bagi desa-desa tertinggal yang sulit
dijangkau oleh jaringan PT PLN (Persero) adalah batubara, mikrohidro, biomasa dan angin.
Potensi batubara diperkirakan mencapai 520 juta ton.
12. Kalimantan Selatan
Daerah Propinsi Kalimantan Selatan memiliki beranekaragam potensi sumber energi
primer yang dapat digunakan sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik baik itu
minyak bumi, gas bumi, batubara, tenaga air, biomasa, tenaga surya, tenaga angin. Adapun
potensi sumber daya energi primer yang tersedia yaitu untuk Minyak & Gas Bumi 160 Juta
Barrel, Batubara 5000 Juta Ton, Biomassa 133,201 kW, Sekam padi 1.345.680 Ton, Sekam
sawit 1.295.505 Ton, Penyinaran Tenaga Surya 23-69% dan Tenaga Angin Kecepatan 20-24
Knot.
13. Kalimantan Barat
Potensi sumber energi di Propinsi Kalimantan Barat terdiri dari batubara, tenaga air
dan gambut. Diperkirakan bahwa potensi batubara sebesar 180 juta ton yang tersebar di
perbagai tempat. Disamping itu, potensi tenaga air yang dapat dikembangkan adalah PLTA
Ng. Pinoh sebesar 138 MW, PLTA Pade Kembayung 40 MW, PLTA Sibat 21 MW.
14. Nusa Tenggara Barat
Potensi energi yang tersedia di NTB relatif kecil. Panas bumi terdapat di 3 lokasi
dengan total daya 300 MW dan potensi air sebesar 70 MW.
15. Nusa tenggara timur
Sepanjang daratan Flores – Alor terdapat potensi panas bumi sebesar 575 MW. PLTP
Ulumbu rencana pembangunan awal 2004 dengan kapasitas sebesar 6,5 MW. PLTP Mataloko
dalam proses pengeboran 4 sumur. Total potensi hidro sebesar 143 MW. Potensi energi angin
yang sudah disurvei adalah di Desa Nangalili, sebesar 0,1 MW. Potensi angin yang belum di
survei adalah di Pulau Sumba, Pulau Rote dan Pulau Timor.
16. Sulawesi Selatan
Daerah Propinsi Sulawesi Selatan memiliki beranekaragam potensi sumber energi
primer yang dapat digunakan sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik, yaitu gas
bumi, batubara, air (PLTA, Minihidro, dan mikro hidro), dan panas bumi. Cadangan gas alam
yang sudah ditemukan berlokasi di Kabupaten Wajo dengan besarnya cadangan 603,7 BSCF
atau setara 425 MW. Dari besarnya cadangan tersebut baru dimanfaatkan untuk pembangkit
sebesar 85 MW atau sebesar 20%. Cadangan batubara sebesar 36,6 juta ton. Batubara baru
digunakan untuk bahan bakar keperluan rumah tangga dan industri kecil dalam bentuk briket
batubara. Potensi sumber daya air (PLTA) yang tersebar di berbagai Kabupaten, dengan daya
terpasang besarnya 3.094,1 MW. Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM)
besarnya 102.097 kW, tersebar di 21 lokasi yang terletak di berbagai Kabupaten. Sedangkan
potensi mikrohidro (PLTMH) sebesar 3.037,3 kW, tersebar di 51 lokasi yang terletak di
berbagai Kabupaten. Potensi panas bumi diperkirakan sebesar 49 MW yang tersebar di
sembilan Kabupaten.
17. Sulawesi Utara
Propinsi Sulawesi Utara memiliki potensi sumber energi primer yang dapat
digunakan sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik, yaitu panas bumi, dan tenaga air.
Potensi panas bumi yang ada diperkirakan 540 MW, dan potensi air 160,7 MW. Disamping
itu ditemukan cekungan minyak bumi yang perlu disurvey lebih lanjut besar potensinya.
18. Sulawesi Tengah
Propinsi Sulawesi Tengah memiliki potensi sumber energi primer yang dapat
digunakan sebagai sumber energi untuk pembangkit tenaga listrik, yaitu air (PLTA,
Minihidro, dan mikro hidro), dan panas bumi. Potensi air untuk PLTA yang mempunyai skala
cukup besar antara lain di Kabupaten Donggala, Palu besarnya 74,8 MW, di Kabupaten Poso
mempunyai total potensinya sebesar 684 MW. Sedangkan potensi air skala kecil (minihidro)
dengan kapasitas antara 0,5 – 3 MW banyak tersebar di berbagai kabupaten, secara total
kapasitasnya mencapai sekitar 26,45 MW. Potensi panas bumi yang ada tidak terlalu besar
terletak di desa Bora Donggala sebesar 5 MW. Dan potensi panas bumi diperkirakan sebesar
66 MWe tersebar di wilayah ini.
19. Sulawesi Tenggara
Propinsi Sulawesi Tenggara memiliki beranekaragam potensi sumber energi primer
yang dapat digunakan sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik, yaitu air (PLTA
Mikrohidro) dan panas bumi. Potensi sumber daya air (PLTA) yang tersebar di beberapa
Kabupaten, dengan daya terpasang yang dapat dikembangkan sekitar 239 MW. Potensi
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) besarnya 30,33 MW, tersebar di 15 lokasi
yang terletak di berbagai Kabupaten. Potensi panas bumi cukup besar, dengan total kapasitas
diperkirakan sebesar 51 MWe yang tersebar di 35 Kabupaten.
20. Gorontalo
Provinsi Gorontalo memiliki potensi sumber energi air sebesar 78 MW di Sungai
Bone 1,2 dan 3 dan Randagan, mikrohidro di 14 lokasi sebesar 514 kW, energi angin sebesar
15 – 20 knot, panas bumi di 3 lokasi sebesar 15 MWe diantaranya Sumawa, Telaga Biru, dan
Limbodo.
21. Maluku
Maluku memiliki potensi energi air yang tersebar di 27 lokasi di P. Seram dengan
diperkirakan dapat membangkitkan daya sebesar 217 MW selain itu ada panas bumi sebesar
142 MWe, batubara dan minyak bumi yang belum terukur.
22. Papua
Propinsi Papua memiliki potensi sumber energi yang cukup besar, dengan batubara
cadangan terbukti 177 juta ton, minyak bumi sebesar 18 Juta Barrel, gas bumi sebesar 22.280
BSCF, dan sumber potensi air sebesar 24.974 MW.
23. Bali
Potensi energi yang dapat dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik terdiri dari
tenaga air, panas bumi sebesar 226 MWe, biomass dan tenaga surya. Tenaga air yang
berpotensi untuk dikembangkan adalah PLTA Ayung sebesar 20 MW dan PLTP Bedugul
yang diperkirakan mencapai 200 MW.
24. Jawa Timur
Propinsi Jawa Timur memiliki potensi sumber energi yang terdiri dari gas alam,
minyak bumi dan tenaga air. Adapun potensi gas bumi yang dapat dikembangkan adalah
sebesar 5.48 TSCF, minyak bumi 270 juta barel dan tenaga air 10 MW serta panas bumi yang
diperkirakan mencapai 654 Mwe.
25. Jawa Tengah
Propinsi ini memiliki potensi tenaga air yang dapat dikembangkan adalah
diperkirakan mencapai 24 MW dan panas bumi yang diperkirakan mencapai 614 MWe.
26. Jawa Barat
Propinsi Jawa Barat memiliki bermacam sumber energi untuk pembangkit tenaga
listrik yang terdiri dari tenaga air yang sebagian besar sudah dikembangkan, panas bumi,
minyak bumi, dan gas alam. Potensi panas bumi yang dapat dikembangkan diperkirakan
sebesar 1.297 MWe, minyak bumi 222 MW dan gas alam sebesar 1,27 TSCF.
27. Banten
Propinsi Banten memiliki potensi panas bumi yang dapat dikembangkan untuk
tenaga listrik yang diperkirakan mencapai 285 MWe, sedangkan potensi batubara hanya
diperkirakan mencapai 10 juta ton.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Energy terbarukan didefinisikan sebagai energy yang dapat diperoleh ulang(terbarukan)
seperti sinar matahari dan angin. Sumber energy terbarukan adalah sumber energy ramah
lingkungan yang tidak mencemari lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap
perubahan iklim dan pemanasan global seperti pada sumber-umber tradisional lain. Ini adalah
alas an utama mengapa energy terbarukan sangat terkait dengan masalah lingkungan dan
ekologi di mata orang banyak.
Jenis-jenis energy terbarukan meliputi Energi matahari, Energi biomasa (biomass
energy), Hydropower (sumber daya air), Energi dari laut (ocean energy), Energi angin, Energi
geothermal, Hidrogen, Biodiesel, Bioetanol, Gasifikasi batu bara (gasified coal), Biofuel yang
tersebar di berbagai provinsi di Indonesia yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumetera Utara,
Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung,
Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Nusa
Tenggara Barat, Nusa tenggara timur, Sulawesi Selatan,Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Papua, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,
Banten.
.
B. SARAN
Pada masa ini negara kita sebelum di landa krisis energi kita harus mempersiapkan
SDM yang handal mengenai pemanfaatan energi terbarukan. Pemerintah harus memberikan
kebijakan dalam pembangunan di daerah-daerah yang masih belum terjangkau listrik, dengan
memanfaatkan energi terbarukan yang ada di daerah tersebut. Perlunya di kembangkan
pendidikan tehnologi dalam pemanfaatan energi
DAFTAR PUSTAKA
https://kerendanunik.wordpress.com/2012/05/18/10-energi-terbarukan-di-indonesia/
http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-energi-terbarukan.html
http://web.mit.edu/ais-mit/www/seminar/files/pp_kebijakan-energi-nasional.pdf
https://indone5ia.wordpress.com/2011/12/20/potensi-sumber-energi-lokal-di-setiap-propinsi-di-
indonesia/
http://afafjanuary.blogspot.co.id/2015/09/makalah-energi.html
https://contohmakalahdocx.blogspot.com/2016/04/contoh-makalah-energi-terbarukan.html

Anda mungkin juga menyukai