Anda di halaman 1dari 7

PLTA Koto Panjang

PLTA Koto Panjang atau Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang, merupakan
salah satu pembangkit listrik bertenaga air, yang berada di kabupaten Kampar, Riau. PLTA
ini menggunakan air Sungai Kampar sebagai sumber penggerak turbinnya, saluran masuk In-
take dam PLTA ini berada di daerah Rantau Berangin. Namun akibat pembuatan dam atau
waduk untuk PLTA ini menyebabkan beberapa desa pada kawasan Koto Panjang menjadi
terendam, sehingga pemukiman warga tersebut dipindah ke kawasan aman lainnya.

PLTA Koto Panjang memiliki kapasitas terpasang 3 x 38 megawatt (114 MW). Pada musim
kemarau, kemampuannya menyusut hanya menghasilkan 60 MW. Hal ini disebabkan
terbatasnya debit air sungai tersebut
Danau Koto Panjang (Ulu Kasok)

Ulu Kasok terletak di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar,
Provinsi Riau. jika anda mengenal Pulau yang terdapat di Papua yang sangat terkenal yaitu
objek wisata Raja Ampat, namun di kabupaten kampar sekarang terdapat replika Pulau Raja
Ampat. meskipun sangat jauh berbeda tapi pemandangannya hampir sama dengan objek wisata
yang terkenal itu. tempat ini namanya Ulu Kasok namun lebih di kenal oleh para wisatawan
dengan sebutan Raja Ampat KW. disini menyajikan 3 objek wisata Pertama Air Terjun Ulu
Kasok, kedua Wisata pulau, dan ketiga puncak Ulu Kasok. Akan tetapi puncak Ulu Kasok
lebih menjadi primadona dan paling diminati oleh para wisatawan untuk sekedar berfoto
ria. pulau ulu kasok seluas 3.200 meter. namun pengunjung bisa juga diantarkan ke air terjun
Gulamo dan air terjun Tambang Murai. untuk mencapai Air terjun Gulamo anda dapat
menaiki speed boat dalam waktu 2 jam untuk sampai ke tujuan. Tapi kalau air terjun Tambang
Murai, hanya setengah jam dari pulau ini naik speed boat. Air terjun ini tingginya sekitar 27
meter.

Komodo
Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis[1]), adalah
spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan
Gili Dasami di Nusa Tenggara.[2] Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut
dengan nama setempat ora.

komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang
besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya
tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia
karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.[4][5]
Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi
ekosistem tempatnya hidup
Cendrawasih

Burung-burung Cenderawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo


Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua
Nugini, dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan
pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari
paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung Cenderawasih mulai dari Cenderawasih raja
pada 50 gram dan 15 cm hingga Cenderawasih paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan
Cenderawasih manukod jambul-bergulung pada 430 gram.

Harimau Sumatra

Harimau sumatera (bahasa Latin: Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau
yang habitat aslinya di pulau Sumatera, merupakan satu dari enam subspesies harimau yang
masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang
terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis
Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama
hidup di taman-taman nasional di Sumatera. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan
tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang
menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari
Kuskus

Kuskus merupakan salah satu mamalia berkantung yang ada di Indonesia. Seperti kanguru, kuskus betina melahirkan anaknya kemudian
merawat dan membawa anaknya dalam kantung yang terdapat di perutnya.

Kuskus sering dianggap hewan yang sama dengan kukang, padahal keduanya berbeda. Ciri utama kuskus selain kantong yang terdapat di
perutnya adalah bentuk muka yang bundar dengan daun telinga yang kecil, serta bulu yang lebat.

Selain itu kuskus mempunyai ekor yang panjang dan kuat yang berfungsi sebagai alat untuk berpegangan saat berpindah dari satu dahan ke
dahan lainnya. Ekor kuskus juga menjadi senjata pertahanan dengan cara mengaitkan ekornya kuat-kuat pada batang atau cabang pohon.

Anda mungkin juga menyukai