Anda di halaman 1dari 32

14 Macam Energi Alternatif di Dunia

Energi adalah sesuatu yang memang sangat dibutuhkan manusia, energi digunakan dalam
berbagai macam hal, seperti salah satunya listrik. Listrik yang kita ketahui diperoleh dari
diesel yang mengunakan bahan bakar minyak bumi dan batu bara, sedangkan persediaanya
sangat terbatas dan telah diprediksi oleh para ahli geologis dan geofisika bahwa minyak bumi
dan batu bara akan habis dalam kurun waktu 30-50 tahun kedepan. Nah, karena itu udah
banyak ilmuan yang menemukan cara untuk memperoleh energi alternatif penghasil listrik,
seperti info berikut:
1. Energi Surya

Energi surya atau matahari adalah sumber energi paling kuat dan paling besar persediaanya.
Sinar matahari dapat digunakan untuk pencahayaan, pembangkit listrik, pemanas air, dan
berbagai proses industri. Matahari bisa digunakan untuk menghasilkan listrik dengan bantuan
panel surya yang dapat mengolah energi panas matahari menjadi listrik. Tapi, energi listrik
menjadi tergantung dengan keadaan cuaca.
2. Energi Angin

Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika terdapat udara hangat dan udara dingin.
Energi angin telah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan kincir angin untuk
menggiling gandum. Saat ini, energi angin digunakan sebagai pembangkit listrik dengan

turbin angin. Energi angin sangat tergantung dengan keadaan angin.


3. Hydropower

Air yang mengalir dari hulu ke hilir. Energi hydropower sangat bergantung dengan curah
hujan. Seperti yang kita ketahui, panas matahari menyebabkan air di danau dan lautan
menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai hujan atau
salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir kembali ke laut. Air yang mengalir
ini dapat digunakan untuk memutar turbin yang mendorong proses mekanis untuk memutar
generator yang dapat menghasilkan listrik.
4. Energi Biomassa

Kayu masih merupakan sumber yang paling umum dari energi biomassa, tetapi sumbersumber lain dari energi biomassa meliputi tanaman pangan, rumput,, limbah pertanian dan
kehutanan, residu, komponen organik dari limbah kota dan industri, bahkan gas metana dari
tempat pembuangan sampah. Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, sebagai
bahan bakar untuk transportasi dll. Namun, tentu biomassa akan menghasilkan energi listrik
yang berbau tidak sedap.
5. Energi Gas Hidrogen

Gas hidrogen memiliki potensi yang luar biasa sebagai sumber bahan bakar dan energi, tetapi
teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen
adalah elemen paling umum di bumi. Air merupakan dua-pertiga bagian dari hidrogen, tapi
hidrogen di alam selalu ditemukan dalam kombinasi dengan unsur lainnya. Setelah
dipisahkan dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan,
menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan untuk menghasilkan
listrik. Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan bahan bakar untuk
kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang menggunakan listrik sebagai
bahan bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih relatif mahal.
6. Energi Panas Bumi

Panas di dalam bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk
pembangkit listrik dan menghasilkan listrik atau untuk aplikasi lain, seperti pemanasan rumah
dan pembangkit listrik untuk industri. Energi panas bumi dapat ditarik dari waduk bawah
tanah dengan pengeboran, atau dari reservoir panas bumi yang terletak lebih dekat ke
permukaan. Tapi, tentu saja ini memelukan teknologi yang mahal.
7. Energi Gelombang Air Laut

Lautan menyediakan beberapa bentuk energi terbarukan, dan masing-masing didorong oleh
kekuatan yang berbeda. Energi dari gelombang laut dan pasang surut dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan listrik, dan energi termal laut dari panas yang tersimpan dalam air laut
dapat juga diubah menjadi listrik. Meskipun pada masa sekarang, energi laut memerlukan
teknologi yang mahal dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya, selain itu
energi yang dihasilkan oleh gelombang air laut hanya bisa digunakan di sekitar daerah laut
saja. Tapi laut tetap penting sebagai sumber energi potensial untuk masa depan.
8. Energi Ethanol

Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman, seperti jagung dan
gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan kadar oktan dan
kualitas emisi. Namun, ethanol memiliki dampak negatif terhadap harga pangan dan
ketersediannya.
9. Energi Gas Alam

Gas alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang biasanya untuk bidang yang
cukup besar seperti properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan, polusi yang
dikeluarkan akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak. Akan tetapi, efek
rumah kaca yang dihasilkannya 21 kali lebih buruk, karena metana yang dihasilkan energi
gas alam tersebut.
10. Energi Propana

Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk dari pengolahan gas alam
dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar.
Propana menghasilkan polusi lebih sedikit dibandingkan bensin, namun penciptaan
metananya lebih buruk 21 kali lipat yang dapat menyebabkan meningkatnya efek rumah
kaca.
11. Energi Biodiesel

Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak binatang. Biodesel yang
murni atau campuran dapat digunakan sebagai energi untuk menggerakan kendaraan.
Biodiesel mampu mengurangi polusi yang ada, akan tetapi terbatasnya produk dan
infrastruktur menjadi masalah pada sumber energi ini.
12. Energi Methanol

Methanol yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat menjadi energi alternatif pada
kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang penting di masa depan karena
hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi energi juga. Namun, sayangnya sekarang ini
produsen kendaraan tidak lagi menggunakan methanol sebagai bahan bakar.
13. P-Series
P-series merupakan gabungan dari ethanol, gas alam, dan metyhltetrahydrofuran (MeTHF).
P-series sangat efektif dan efisien karena oktan yang terkandung cukup tinggi.
Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi
lain. Akan tetapi, hingga sekarang belum ada produsen kendaraan yang menciptakan
kendaraan dengan bahan bakar fleksibel ini.
14. Energi Piezoelektrik

Piezoelektrik merupakan sistem yang dapat mengubah gaya mekanik, khususnya gaya
tekanan menjadi energi listrik. Piezoelektrik ini biasanya digunakan untuk menghasilkan
listrik di tempat-tempat umum seperti contohnya stasiun kereta di Jepang dan Disco House di
London. Jadi piezoelektrik ini mengunakan gaya tekanan yang dihasilkan oleh manusia itu
sendiri yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di area tersebut. Namun
sayangnya penggunaan energi piezoelektrik belum sepenuhnya diterapkan di dunia.

Piezoelektrik Pemanen Energi Listrik Masa Depan


06.21

Engineering Physics ITS '11 6 comments


Tema : Teknologi Sains Terapan
Disusun Untuk Mengikuti Kompetisi Blog di Ajang APSIFEST 2012 *

Persediaan minyak bumi yang dimiliki Indonesia masih bisa bertahan 11 tahun, gas bumi 30
tahun, dan batu bara 50 tahun lagi. (Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008).
Krisis energi adalah masalah yang sangat fundamental di Indonesia, khususnya masalah
energi listrik. Energi listrik merupakan energi yang sangat diperlukan bagi manusia modern.
Bahkan sebagian besar aktivitas manusia ditunjang dengan sebuah peralatan dan teknologi
yang menggunakan listrik sebagai sumber energi. Hal ini menjadikan bahwa listrik menjadi
sebuah bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam aktivitas manusia (Fauzi, 2009).
Saat ini, pembangkit energi listrik masih disokong oleh bahan bakar fosil. Pada tahun 2007,
menteri energi dan sumber daya mineral menyatakan bahwa persediaan minyak bumi yang
dimiliki Indonesia masih bisa bertahan 11 tahun, gas bumi 30 tahun, dan batu bara 50 tahun
lagi (Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008). Sejak beberapa tahun terakhir ini,
para ahli mulai merubah pendapatnya tentang pemanfaatan sumber energi yang ada di
Indonesia. Telah timbul kesadaran bahwa sumber bahan bakar fosil yang selama ini
merupakan sumber energi andalan akan terancam habis dalam beberapa tahun kedepan.
Untuk itu, pemanfaatan sumber sumber energi alternatif yang baru dan terbarukan harus
senantiasa diupayakan secara intensif untuk menghadapi krisis energi yang semakin terasa
dampaknya saat ini.
Dalam visi misinya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan pembangunan
ekonomi dan kesejahteraan untuk mengatasi krisis pangan dan energi dengan cara
membangun ketahanan energi dengan mencapai;
(a) diversifikasi energi yang menjamin keberlangsungan dan jumlah pasokan energi di
seluruh Indonesia dan untuk seluruh penduduk Indonesia dengan tingkat pendapatan yang
berbeda-beda;
(b) Meningkatkan penggunaan renewable energy dan berpartispasi aktif dan memanfaatkan
berkembangnya perdagangan karbon secara global;
(c) Meningkatkan efisiensi konsumsi dan penghematan energi baik di lingkungan rumah
tangga maupun industri dan sektor transport`si; dan
(d) Memproduksi energi yang bersih dan ekonomis (visi misi Indonesia Membangun, SbyBudiono.2009).
Untuk mengatasi krisis energi fosil dan mendukung visi pemerintah, maka telah dilakukan
penghematan, pemberdayaan energi fosil yang masih banyak cadangannya seperti batu bara,
dan mencari berbagai energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang banyak
dikembangkan saat ini adalah teknologi Piezoelektrik, hal ini dikarenakan Piezoelektrik tidak
memiliki zat buang sehingga tidak mencemari lingkungan hidup, sumbernya tersedia sangat
melimpah, dan mudah untuk diimplementasikan.
Kata piezoelektrik berasal bahasa Latin, piezein yang berarti diperas atau ditekan dan electric
yang bermakna energi listrik, sehingga efek piezoelektrik terjadi dikarenakan medan listrik
yang terbentuk karena material dikenai tekanan mekanik.

Gambar 1. Prinsip Kerja Pizoelektrik (Principles of Measurement System Fourth Edition)


Bahan piezoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun 1880-an oleh Jacques dan Pierre
Curie. Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai
regangan atau tekanan mekanis. Tekanan ini akan mengakibatkan penyesuaian molekul
sehingga material mengalami perubahan dimensi. Perubahan ini menyebabkan dipol
terinduksi dan mampu menghasilkan beda potensial (tegangan). Tegangan ini selanjutnya
dikondisikan oleh jembatan wheatstone, kapasitor, dan resistor, yang kemudian dapat
disimpan di dalam aki. Beda potensial dan aliran muatan yang terjadi dalam suatu waktu
tertentu inilah yang menimbulkan daya listrik yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai sumber
energi listrik. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka material tersebut akan
mengalami regangan atau tekanan mekanis. Bahan piezoelektrik alami diantaranya: Kuarsa
(Quartz, SiO2), berlinite, turmalin dan garam rossel. Bahan piezoelektrik buatan
diantaranya: Barium titanate (BaTiO3), Lead zirconiumtitanate (PZT), Lead titanate
(PbTiO3)
dsb.
Dengan teknologi Piezoelektrik, hampir setiap benda yang dapat ditekan dapat
diimplementasikan dengan Piezoelektrik sehingga mampu menghasilkan tegangan listrik.
Aplikasi dari teknologi Piezoelektrik ini sangat banyak, contohnya adalah Piezoelektrik dapat
diimplementasikan di rel kereta api.

Gambar 2. Desain Alat Pemanen Energi Rail Base


(Sumber : PKM GT Panen Energi Listrik dari Rail Base dengan Memanfaatkan Piezoelektrik,
Penulis : I Made Dani, Teknik Fisika FTI-ITS)
Desain di atas merupakan penerapan prinsip konversi energi. Rancangan alat memanfaatkan
dasar rel kereta api dan piezolektrik. Piezoelektrik yang akan digunakan sebagai generator
listrik akan ditanamkan pada rail base atau tumpuan rel. Alasannya adalah tekanan yang akan
diterima sangat besar karena ditimbulkan oleh beban kereta. Selain itu dalam satu rangkaian
kereta terdapat beberapa gerbong, sehingga satu kristal piezoelektrik yang terpasang nantinya
akan menghasilkan listrik tidak hanya sekali dalam waktu singkat namun beberapa kali dalam
waktu yang agak lama sesuai banyaknya gerbong kereta yang melintas. Akibatnya total

jumlah energi listrik yang dihasilkan akan semakin besar. Bahan yang akan digunakan
sebagai piezoelektrik adalah kristal kuarsa (SiO2). Kuarsa dipakai sebagai material elektrik
disebabkan karena modulus elastisitasnya tinggi, frekuensi resonansinya tinggi mulai dari
0,25 sampai 0,50 MHz, dan sensitivitasnya relatif tinggi. Karena piezoelektrik juga sensitif
terhadap perubahan temperatur selain sensitif terhadap tekanan, maka dari itu perlu ditambah
rangkaian jembatan wheatstone agar tidak mempengaruhi tegangan listrik yang dihasilkan.
Keluaran dari rangkaian tersebut dihubungkan ke device penyimpan seperti aki, sebelum
digunakan.
Implementasi lainnya dari teknologi Piezoelektrik adalah pemasangannya di Jalan Raya
(untuk supply energy listrik pada lampu lalu lintas) dan lain sebagainya. Dikarenakan tidak
menimbulkan polusi dan kerusakan lingkungan dalam penggunaannya, maka Piezoelektrik
sangat potensial untuk terus dikembangkan sehingga dapat menjadi pemanen energi listrik di
masa depan. Untuk mengembangkan Piezoelektrik tersebut dibutuhkan disiplin ilmu seperti
matematika, fisika bahan, kimia, mekanika, yang dapat diperdalam di jurusan Teknik Fisika
dan
Ilmu
Komputasi.
Secara umum Ilmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada
penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan komputer
untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains). Dalam penggunaan
praktis, biasanya berupa penerapan simulasi komputer atau berbagai bentuk komputasi
lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam berbagai bidang keilmuan. Kaitannya
dengan teknologi Piezoelektris adalah dengan Ilmu Komputasi maka Piezoelektris dapat
dimodelkan dalam bentuk matematika dan bahkan dapat dibuat bentuk simulasinya sebelum
dilakukan penerapan. Hal ini tentu saja dapat membuat pengimplementasian Piezoelektris
menjadi
efektif
dan
efisien.
Sedangkan ilmu Teknik Fisika merupakan disiplin ilmu yang memiliki karakteristik
multifacet. Ilmu teknik fisika mempelajari tentang aplikasi interdisiplin ilmu fisika dalam
bidang rekayasa seperti instrumentasi, energi, fotonik, akustik dan material. Kaitannya
dengan Piezoelektris adalah ilmu instrumentasi berperan dalam design dan perancangan
peralatan Piezoelektris sehingga jumlah energi listrik yang dihasilkan dapat maksimal, ilmu
energi berfungsi untuk mengkalkulasi jumlah energi listrik yang dihasilkan, dan material
berfungsi untuk memilih bahan terbaik tepat untuk membuat peralatan Piezoelektrik.
Video tentang Teknik Fisika

Sumber :

Anonim. Figur Industri Migas Indonesia 2011.2011. PT Media Data Riset. Jakarta

Callister Jr,.William D. 2003. Materials Science and Engineering. John Wiley and
Sons, Inc. New York.

SBY-Boediono. 2009. Membangun Indonesia Yang Sejahtera, Demokratis, dan


Berkeadilan (visi, misi, dan program aksi). Jakarta

* Apa itu APSIFEST ?

sumber energi Listrik dengan pizzo elektrik


Rabu, 26 Januari 2011
one_physics
Kebutuhan listrik masyarakat belakangan ini sudah melebihi kapasitas yang
telah disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasokan listrik di
Indonesia saat ini masih bergantung kepada sumber daya alam, jika sampai saat
ini kebutuhan listrik masih bergantung kepada sumber daya alam tersebut, maka
lama kelamaan sumber daya alam ini akan habis. Oleh karena itu dibutuhkan
suatu alat atau teknologi untuk menyikapi masalah ini. Teknologi tersebut tidak
bergantung pada listrik yang berasal dari sumber daya alam atau dengan kata
lain menghasilkan listrik sendiri.Teknologi ini dikenal dengan nama piezoelektrik.
Piezolektrik sendiri ditemukan oleh Curie bersaudara yang terdiridari
Pierre Curie dan Jacques Curie pada tahun 1880. Mereka menggabungkan
pengetahuan mereka tentang pyroelektrik; suatu kejadian dimana material
menghasilkan sebuah potensial listrik dikarenakan perubahan suhu; dengan
pemahaman mereka terhadap struktur Kristal mendasar yang memunculkan efek
pyroelektrik tersebut. Namun Curie bersaudara tidak terlalu membahas efek
piezoelektrik secara mendalam, ilmu tentang efek piezoelektrik ini dibahas lebih
lanjut oleh Gabriel Lipmann pada tahun 1881 dengan menggunakan prinsipprinsip dasar termodinamika.
Aplikasi pertama penggunakan perangkat piezoelektrik ini adalah
sonar yang digunakan pada masa perang dunia I. Perancis pada tahun 1917, Paul
Langevin dan rekan kerjanya mengembangkan kapal selam detector ultrasonik.
Detektor tersebut terdiri dari transduser yang terbuat dari Kristal kuarsa tipis
yang dipasang antara dua plat baja dan hidrofon untuk mendeteksi kembali
echo. Dengan memancarkan sinyal frekuensi tinggi dari transduser dan
mengukur jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mendengar gema dari
gelombang suara yang memantul dari suatu objek, maka seseorang dapat
menghitung jarak ke objek tersebut.
Pemanfaatan efek piezoelektrik saat ini tidak hanya diperuntukkan
untuk kebutuhan militer, namun di negara-negara maju seperti Amerika dan
Jepang efek piezoelektrik sudah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik
secara mandiri. Contohnya di kota New York pemanfaatan teknologi piezoelektrik
ini diterapkan pada pintu putar di gedung komersial yang dilewati banyak orang.
Pintu tersebut ditambahkan generator pada poros pintu bagian atas. Ketika
seseorang melewati pintu tersebut, maka pintu akan terdorong dan
menghasilkan putaran pada generator. Tiap putaran pada generator akan
menghasilkan listrik dan energy listriknya akan disimpan ke dalam sebuah
baterai untuk dipergunakan kemudian.
Selain di Amerika, pemanfaatan teknologi piezoelektrik digunakan juga
di Negara Jepang yaitu di stasiun KRL East Japan Railway Company (JR east). Di
stasiun ini, piezoelektrik ditempatkan pada lantai stasiun sehingga pejalan kaki
yang berjalan di atasnya akan menghasilkan efek piezoelektrik dan akan

menghasilkan listrik. Pengguna jasa kereta api di Jepang sangat banyak sehingga
teknologi ini akan sangat bermanfaat dikarenakan jumlah orang yang menginjak
lantai tersebut juga banyak.
Indonesia sendiri sangat berpotensi untuk memanfaatkan teknologi ini
terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Salah satu potensi
penempatan sensor piezoelektriktersebut adalah di zebra cross dan pusat
perbelanjaan. Penempatan di zebra cross dikarenakan pengguna kendaraan
bermotor dan pejalan kaki di kota besar sangat banyak sehingga bila semakin
banyak pejalan kaki atau pengguna kendaraan bermotor menyentuh zebra cross
yang sudah diberikan sensor piezoelektrik, maka akan menghasilkan listrik yang
besar pula.

Desain Alat

Kelompok kami menerapkan sensor piezoelektrik pada lantai stasiun untuk


lampu pada emergency route seperti yang ada pada lantai pesawat terbang. Jadi
ketika terjadi bencana alam seperti gempa dan mengakibatkan listrik padam,
maka sensor piezoelektrik yang sudah menyimpan listrik akan menyala dan
menunjukkan rute yang harus dilewati oleh para korban.
Desainnya adalah dengan menjadikan 4 buah material piezoelektrik yang
diberikan pegas juga sebagai tiang-tiang antar lantai. Sehingga apabila lantai
terinjak maka piezoelektrik akan mengalami deformasi dan akan menghasilkan
arus. Pada gambar, piezoelektrik berwarna biru

Kemudian daya yang dihasilkan oleh arus akan disimpan pada kapasitor
sehingga dapat digunakan apabila diperlukan.
2.2

Perhitungan

Apabila ada 1 orang dengan berat 60 kg menginjak lantai ini, maka lantai ini
akan menghasilkan daya per satuan waktu sebesar 0,1 watt/s. Dan apabila

dalam 1 jam probabilitas terinjaknya hanya 0,5 maka lantai akan terinjak 30
menit saja maka daya yang dihasilkan adalah

Dengan efesiensi sebesar 10% maka daya murni yang dihasilkan adalah

Daya diatas adalah daya yang dihasilkan oleh 1 buah lantai selama 1 jam. Untuk
mendapatkan daya yang besar kita tinggal memperbanyak lantai-lantai
piezoelektrik ini.

Kesimpulan
Lantai piezoelektrik ini bekerja dengan prinsip tekanan, saat terjadi perubahan
tekanan alat ini akan menghasilkan listrik dalam jumlah yang kecil, namun jika
digunakan banyak alat ini dalam satu wilayah yang luas maka akan mampu
menghasilkan listrik yang cukup besar.
Penggunaan alat ini sebenarnya akan sangat berfungsi jika digunakan pada
sebuah keadaan darurat mengingat Indonesia sendiri merupakan Negara

bencana sehingga mungkin saja penggunaannya ini dapat menanggulangi


banyaknya korban akibat bencana tersebut.
Untuk pengunaan pada kehidupan sehari-hari sebenarnya alat ini sangat
mampu, namun pemasanganya harus pada tempat-tempat tertentu yang
potensial mengalami perubahan tekanan seperti zebracross jalan raya, sehingga
alat ini efektif dalam menghasilkan listriknya. Dan akan sangat menghemat
listrik yang saat ini masih disuplai dari PLN, sehingga penggunaan bbm pun
dapat dikurangi.
Nilai ekonomi yang dihasilkan akan sangat besar apalagi jika mampu digunakan
untuk waktu jangka panjang, namun untuk pemasangan awalnya pun cukup
membutuhkan biaya yang besar apalagi untuk penggantian dari lantai biasa ke
lantai berpizoelektrik ini.

3.2

Daftar Pustaka

Arno, Antonio. Piezoelectric transducers and applications. 2008. New York:


Springer.
http://en.wikipedia.org/wiki/Piezoelectricity
http://www.piezomaterials.com/

TOPIC: Disko Sambil Menghasilkan Energi Listrik, Mengapa


Tidak?
Disko Sambil Menghasilkan Energi Listrik, Mengapa Tidak?
22 Sep 2010 02:00 #300
Tugas1 TF4119-Topik Khusus A (Energi)
Asni Jatiningasih/ 13307032

Sebuah eco-nightclub Surya di London, Inggris, memanfaatkan energi gerakan


para clubbers untuk menghasilkan listrik. Lantai disko yang telah dipasangi
pegas dan material piezoelektrik ini mengubah energi kinetik dari hentakan kaki
para clubbers yang berdisko menjadi energi listrik yang dimanfaatkan untuk
keperluan elektrik club tersebut. Aksi sustainable nightclub ini tidak hanya
dilakukan oleh nightclub di Inggris tetapi juga oleh Sustainable Dance Club di
Rotterdam, Belanda. Pemilik club tersebut, bahkan, memanfaatkan listrik yang
dihasilkan untuk mengaktifkan microchip yang mengontrol nyala array LED
(Light-Emitting Diode) yang disusun menyerupai baterai raksasa sehingga
memungkinkan clubbers melihat hasil energi yang mereka hasilkan. Energi listrik
tersebut memang disimpan dalam baterai, sehingga selama para clubbers
berdisko, pergerakan di lantai akan secara konstan mengisi baterai. Semakin

banyak orang berdisko, semakin banyak energi yang dihasilkan. Dengan lantai
piezoelektrik tersebut, 60% kebutuhan energi club tersebut dapat terpenuhi.

Gbr1.Display Baterai, Club Watt, Belanda

Bagaimana energi kinetik/mekanik dapat diubah menjadi energi listrik? Material


piezoelektrik, berupa kristal atau keramik, memiliki kemampuan menghasilkan
arus dalam jumlah kecil ketika dikenai tekanan mekanikal seperti dorongan,
hentakan, tekukan, atau putaran. Kumpulan dari material-material piezoelektrik
yang diletakan saling berdekatan pada area yang banyak dilalui manusia ini
berpotensi menghasilkan daya listrik yang cukup besar. Defense Advanced
Research Projects Agency (DARPA) milik NASA mengestimasi bahwa setiap satu
langkah dapat menghasilkan 1 sampai 2 watt listrik. Bayangkan dengan
85.162.203 langkah pada kerumunan manusia, listrik yang dihasilkan bahkan
cukup untuk meluncurkan sebuah pesawat ruang angkasa!

Gbr2. Cara Kerja Lantai Piezoelektrik

Menjadi Sumber Inspirasi


Instalasi bahan piezoelektrik pada lantai ini menjadi inspirasi konsep crowd
farming, memanen energi dari langkah manusia pada area yang ramai dilalui
manusia (crowded). Tidak terbatas pada nightclub, fasilitas-fasilitas publik yang
selalu ramai dikunjungi orang seperti stasiun kereta api dan bandara berpotensi
untuk dipasangi lantai dengan sistem piezoelektrik. The East Japan Railway
Company bekerja sama dengan para peneliti Universitas Keio, Jepang, misalnya,
memasang karpet piezoelektrik pada lantai di gerbang tiket dan area lain di
Stasiun Tokyo yang ramai oleh orang yang berlalu-lalang. Sistem piezoelektrik ini
mampu mensuplai listrik 1400 kW, pada kondisi normal trafffic, yang dapat
menyediakan energi listrik untuk semua display di stasiun tersebut.

Gbr3. Instalasi Karpet Piezoelektrik di Gerbang Tiket Stasiun Tokyo

Apakah harus selalu langkah manusia? Mengacu pada sistem kerja piezoelektrik
sebelumnya, muatan listrik dapat dipicu oleh sumber-sumber penghasil tekanan
mekanik, tidak terbatas hanya pada langkah manusia. Rel kereta api, landasan
terbang pesawat, dan jalan raya dengan volume kendaraan yang besar bahkan
merupakan sumber-sumber potensi tekanan mekanik yang lebih besar. Sebagai
contoh, di Israel, para engineer Israel melakukan tes terhadap 100 meter jalan
raya yang telah terpasang dengan jaringan Piezo Electric Generators(IPEGTM).
Seberapa besar energi listrik yang dihasilkan bergantung kepada massa
kendaraan, gerakan, vibrasi, dan perubahan temperatur. Semakin berat
kendaraan dan semakin banyak voulme kendaraan yang berlalu-lalang, maka
semakin banyak energi listrik yang dapat dipanen. Menariknya, sistem ini tidak
hanya meng-capture energi yang dibuang oleh kendaraan selama melaju pada
jalan raya ber-piezoelektrik tetapi juga dapat menyediakan informasi massa,
frekuensi, kecepatan dan jarak antar kendaraan. Dengan keunggulankeunggulan tersebut, smart road tersebut dapat menjadi sistem manajemen
lalu lintas yang terintegrasi. Belum lagi, listrik yang dihasilkan dapat disalurkan
ke grid listrik ataupun digunakan untuk kepentingan penerangan jalan dan
kepentingan infrastruktur lainnya. Mengenai instalasi, instalasi sistem ini dapat
dilakukan pada jalan raya yang akan dibangun ataupun jalan raya yang existing.

Tantangan dan Prospek Masa Depan


Keterbatasan sistem piezoelektrik ini, seperti halnya keterbatasan pada hampir

semua sumber energi alternatif terbarukan, yaitu ketika trigger (cahaya


matahari, angin, langkah manusia, dll) hilang, kapasitas pengisian energi pada
media penyimpanan (misalnya baterai) akan menurun secara drastis. Tantangan
lainnya, yaitu masih terbatasnya material piezoelektrik di pasaran sehingga
menyebabkan harga bahan piezoelektrik masih belum kompetitif dibandingkan
fossil fuel.
Namun demikian, penelitian mengenai bahan piezoelektrik dan teknologi
penggunaannya terus dikembangkan oleh para peneliti di universitas dan di
industri. Misalnya, untuk panel piezoelektrik di Stasiun Tokyo yang masih dilapisi
karet, di masa yang akan datang akan dikembangkan menyerupai keramik lantai
seperti keramik lantai yang dipakai di permukaan lainnya di stasiun.
Adapun prospek pengembangan sumber energi alternatif ini di Indonesia sendiri
cukup besar, mengingat Indonesia memiliki People Power dengan populasi
penduduk terbesar ke-4 di dunia setelah China, India, dan Amerika. Indonesia
juga tengah gencar membangun infrastruktur-infrastruktur publik yang
memerlukan sumber energi independen.

Sumber:
www.inhabitat.com/2008/07/16/green-a-go-...ons-first-eco-disco/
urbanneighbourhood.com/?p=1277
science.howstuffworks.com/environmental/...ic-energy-crisis.htm
urbanneighbourhood.com/?p=1997
news.softpedia.com/news/Tokyo-Railway-Wi...nerators-99373.shtml
www.renewablesbiz.com/article/09/04/brea...tainable-development

DARI AJANG ISPO : PIEZOELEKTRIK SEBAGAI CHARGER


ALTERNATIF BATERAI NiMH BERBASIS TEKANAN PADA
ALAS SEPATU
Posted by Membuat sains lebih sederhana on Sunday, September 21, 2014
Karya sepatu kreatif ini adalah ciptaan dari dua siswi DANIKA RAMADHANTI
dan AISHA ANINDITA HILMAN ACHIR mereka adalah dua siswi Kesatuan Bangsa
Boarding School Bantul Jogjakarta, hasil karya mereka berhasil mendapatkan medali
Honorable Mention berkat hasil karya mereka yaitu sepatu yang berguna untuk
mengisi atau charge baterai HP dari piezoelektrik dengan menggunakan sistem
tekanan dari kaki pemakai sepatu

Menurut mereka selama ini banyak sekali barang-barang elektronik yang


menggunakan baterai dan sebagian besar menggunakan baterai yang bisa diisi
ulang atau Nickel Metal Hydrogen (NiMH), dengan menggunakan rangkaian dari
Piezoelectrik mereka merakitnya pada alas sepatu, sehingga dengan tekanan
yang berasal dari kaki pemakai maka akan menghasilkan energi listrik dari
piezoelektrik ini yang akan menghasilkan arus AC, kemudian arus AC ini dirubah
menjadi arus DC dan arus DC inilah yang digunakan sebagai charge HP

Dalam satu sepatu dipasang sepuluh sel piezoelektrik, piezoelektrik ini


mengubah getaran yang diterima menjadi arus listrik dari setiap satu sepatu bisa
menghasilkan arus listrik antara 1 sampai dengan 3,5 volt

MAKALAH PIEZOELEKTRISITAS
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. 2


Daftar Isi ....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan ................................................................... 4
D. Sistematika Penulisan ........................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Piezoelektrisitas ................................................... 6
B. Awal Mula Piezoelektrik ....................................................... 6
C. Efek Piezoelektrik ................................................................. 6
D. Bahan Piezoelektrik ............................................................... 7
E. Karakteristik Bahan Piezoelektrik ......................................... 7
F. Pemanfaatan Bahan Piezoelektrik ......................................... 8
G. Kelemahan dan Kekurangan Bahan Piezoelektrik ................ 8
H. Kelebihan Bahan Piezoelektrik ............................................. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 10
Daftar Pustaka ............................................................................................... 11

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan piezoelektrisitas digunakan untuk penghasil listirk tenaga tinggi dan tranduser.
Berdasarkan pengertian piezoelektrisitas menurut kamus besar bahasa indonesia digital meru
pakan arus listrik yang diperoleh dari efek piezoelektrik.
Selain itu pengertian menurut Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah g
aya yang diterapkan pada suatu segment bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan
segmen bahan tersebut yang disebabkan oleh adanya distribusi muatan listrik pada sel sel kris
tal. Nilai koefisien muatan piezoelektrik berada pada rentang 1 100 pico coloumb/Newton.
Berdasarkan paparan tersebut, maka piezoelektrisitas penting untuk dibahas, sehingga
bisa lebih memahami dan mengerti tentang pizeoelektrisitas. Makalah ini membahas tentang
piezoelektrisitas dan karakteristiknya serta kelekbihan dan kekurangan dari bahan piezoelektr
isitas.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah pengertian dari piezoelektrisitas?
2. Bagaimanakah awal mula terjadinya piezoelektrisitas?
3. Apakah karakteristik dari piezoelektrisitas?
4. Apakah kelebihan dan kekurangan dari piezoelektrisitas?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk:
1. memahami pengertian dari piezoelektrisitas,
2. memahami awal mula terjadinya piezoelektrisitas,
3. memahami karakteristik dari piezoelektrisitas,
4. memahami kelebihan dan kekurangan dari piezoelektrisitas.
D. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Makalah ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat pe
nulisan dan sistematika penulisan.
BAB II Pembahasan

Makalah ini memuat pembahasan tentang Piezoelektrisitas.


BAB III Penutupan
Makalah ini memuat Kesimpulan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Piezoelektrisitas
Pengertian piezoelektrisitas menurut kamus besar bahasa indonesia digital merupakan aru
s listrik yang diperoleh dari efek piezoelektrik. Sedangkan efek piezoelektrik terjadi apabila k
ristal diberi tekanan mekasis akan menimbulkan arus listrik dan apabila kristal tersebut dilalui
arus bolak-balik maka kristal tersebut akan bergetar.
Sedangkan pengertian menurut Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gay
a yang diterapkan pada suatu segment bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan se
gmen bahan tersebut yang disebabkan oleh adanya distribusi muatan listrik pada sel sel krista
l. Nilai koefisien muatan piezoelektrik berada pada rentang 1 100 pico coloumb/Newton.
B. Awal Mula Piezoelektrik
Kata piezoelektrik berasal bahasa Latin, piezein yang berarti diperas atau ditekan dan pie
zo yang bermakna didorong. Bahan piezoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun 1880an
oleh Jacques dan Pierre Curie. Kata piezo berarti tekanan, sehingga efek piezoelektrik terjadi
jika medan listrik tebentuk ketika material dikenai tekanan mekanik.
C. Efek Piezoelektrik
Efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik tebentuk ketika material dikenai tekanan mek
anik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaik
an dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi dengan molekul atau struktur krist
al materi. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena ter
sebut dikenal dengan Electrostriction.
D. Bahan Piezoelektrik
Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai rega
ngan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka material tersebut
akan mengalami regangan atau tekanan mekanis. Bahan piezoelektrik alami diantaranya: Kua
rsa (Quartz, SiO2), berlinite, turmalin dan garam rossel. Bahan piezoelektrik buatan diantaran
ya: Barium titanate (BaTiO3), Lead zirconium titanate (PZT), Lead titanate (PbTiO3) dan lai
nnya.
E. Karakteristik Bahan Piezoelektrik

Bahan Piezoelektrik terbentuk oleh keramik yang terpolarisasi sehingga beberapa bagian
molekul bermuatan positif dan sebagian yang lain bermuatan negative membentuk elektroda
elektroda yang menempel pada dua sisi yang berlawanan dan menghasilkan medan listrik mat
erial yang dapat berubah akibat gaya mekanik. Pada saat medan listrik melewati material, mo
lekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang teri
nduksi dengan molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul akan mengakibatka
n material berubah dimensi. Fenomena ini disebut electrostriction (efek piezoelektrik).
A. Sebelum diberi tekanan atau medan listrik
B. Ketika diberi medan listrik, bahan memanjang.
C. Diberi medan listrik berlawanan, bahan memendek.
D. Ketika diberi tekanan, induksi polarisasi dan tegangan luar terjadi.
F. Pemanfaatan Bahan Piezoelektrik
1. Penghasil listrik tegangan tinggi
Bahan piezoelektrik dapat menghasilkan beda potensial hingga ribuan volt sehingga b
anyak digunakan sebagai sumber tegangan tinggi.
2. Tranducer
Transduser adalah alat yang mengubah suatu bentuk energi kedalam bentuk energi ya
ng lain. Transduser ultrasonik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk
suara dan sebaliknya. Transduser akan mengeluarkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi
di atas 20 kHz. Transduser ultrasonik 40 kHz akan membangkitkan gelombang dengan frekue
nsi 40 kHz, transduser akan aktif jika diberi sinyal dengan frekuensi dengan 40 kHz. Transdu
ser ultrasonik terdiri atas dua macam yaitu pengirim (transmitter) Tx dan penerima (receiver)
Rx. Transduser ultrasonik terbuat dari material piezoeletrik, yaitu terbuat dari material quartz
(SiO3) atau barium titanat (BaTiO3) yang akan menghasilkan medan listrik pada saat materia
l berubah bentuk atau dimensinya sebagai akibat gaya mekanik.
G. Kelemahan dan Kekurangan Bahan Piezoelektrik
Piezoelektrik bukanlah suatu dielektrik yang bagus. Ada sedikit kebocoran muatan pada
material piezoelektrik. Karena fenomena ini, ada suatu konstanta waktu penyimpanan tegang
an pada piezoelektrik setelah diberikan suatu gaya. Konstanta waktu ini tergantung pada kapa
sitansi elemennya dan pada resistansi kebocorannya. Konstanta waktunya berada pada orde 1
detik. Karena efek ini, piezoelektrik kurang bermanfaat untuk mendeteksi besaran static seper
ti berat suatu benda.

Aspek penting lainnya dalam penggunaan piezoelektrik adalah adanya kenyataan bahwa
material piezoelektrik dibuat melalui proses kristalisasi kisikisi (laticce) dalam susunan terte
ntu. Hal tersebut dilakukan dengan memanskan kristal sampai diatas suhu Curie sambil mene
rapkan tegangan pada elektrodanya. Jika kristal telah dipanaskan mendekati suhu Curie, mate
rial tersebut dapat ``menjadi de pole yang dapat menghasilkan pengurangan sensitifitas pi
ezoelektrik. Untuk beragam material, suhu curie ini berada antara 50 600 C. Pemanasan di
bawah suhu Curie dapat membatasi penggunaan sensor ini.
Kekurangan utama sensing piezoelektrik ini adalah sensitifitasnya hanya bagus untuk sin
yal yang berubahubah terhadap waktu. Sensing piezoelektrik tidak dapat beoperasi untuk apl
ikasiaplikasi yang membutuhkan sensitifitas terhadap besaran statik. Meskipun demikian, jik
a ada sinyal yang berubah terhadap waktu, perlu adanya pemikiran yang serius pada penggun
aan elemen sensing piezoelektrik.
H. Kelebihan Bahan Piezoelektrik
Elemen piezoelektrik mempunyai beberapa kelebihan penting dibandingkan mekanisme s
ensing yang lain. Pertama dan yang utama adalah fakta bahwa piranti tersebut membangkitka
n sendiri tegangannya. Karena itu elemen ini tidak memerlukan daya dari luar untuk operasio
nalnya. Untuk suatu aplikasi di mana konsumsi daya sangat terbatas, piranti piezoelektrik san
gat berguna. Tambahan lagi, efek piezoelektrik memiliki hukum penyekalaan yang menarik s
ehingga bermanfaat pada piranti yang kecil.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Piezoelektrisitas itu sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada suatu segme
nt bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen bahan tersebut yang disebabka
n oleh adanya distribusi muatan listrik pada sel sel kristal. Efek pizeoelektrik terjadi apabila k
ristal diberi tekanan mekasis akan menimbulkan arus listrik dan apabila kristal tersebut dilalui
arus bolak-balik maka kristal tersebut akan bergetar.
Piezoelektrik digunakan untuk tenaga listrik tegangan tinggi dan tranduser. Piezoelektrik j
uga memiliki kelebihan serta kekurangan yaitu dapat membangkitkan tegangan sendiri sehing
ga tidak memerlukan daya untuk operasional. Akan tetapi bahan ini memiliki kekurangan yait
u sensing piezoelektrik tidak dapat beoperasi untuk aplikasiaplikasi yang membutuhkan sens
itifitas terhadap besaran statik.

DAFTAR PUSTAKA
Piezoelektrisitas. (2012). Dasar-dasar Piezoelektrisitas , 12.
Piezoelektrizitaet. (2012, Desember). Retrieved 2012, from piezoelektrizitaet.com/2012/12/dasardasar-piezoelektrisitas.html

Sensor Piezoelektrik
Perubahan variasi sifat material dapat ditinjau sebagai gambaran umum dari hubungan
antara sifat kimia dengan sensor. Masa dan kecepatan adalah sifat yang penting untuk sensor
piezoelektrik. Oleh karena itu microbalances dan microviscometers, menggunakan kristal
piezoelektrik, dinyatakan sebagai suatu sistem sensor. Kompresi dari suatu kristal quartz
menghasilkan suatu potensial listrik. Satu prinsip yang dapat meninjau efek ini untuk
membangkitkan gelombang akustik pada bendap padat dengan mengaplikasikan potensial
listrik bolak-balik ke suatu material piezoelektrik ditunjukkan pada gambar 1. Gelombang
akustik, khususnya frekuensi dan resonant resistance, sangat dipengaruhi oleh kondisi batas
yang dibentuk oleh dimensi fisik dari alat dan oleh sifat fisik dari material disepanjang
lintasan gelombang.
Gambar 1. Prinsip kerja sensor piezoelektrik

Sensor piezoelektrik adalah peralatan elektronik pasif berfase padat (solid-state) yang
dapat merespon perubahan temperature, tekanan, dan yang paling penting merespon sifat
fisik (physical properties) pada suatu interface antara permukaan alat dan fluida atau padatan
asing. Perubahan pada sifat fisik antara lain seperti masa jenis, kelistrikan, viskositas, dan
ketebalan lapisan. Sensor piezoelektrik beroperasi dengan mengobservasi penyebaran dari
suatu gelombang akustik melalui solid-state device. Deteksi sensor dilakukan dengan
meninjau korelasi variasi penyebaran gelombang akustik ke sejumlah perekam analyte pada
permukaan dan kemudian ke konsentrasi analyte di dalam sampel yang tertangkap sensor
atau dikorelasikan dengan perubahan pada sifat fisik dari interfacial thin films.
Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada
suatu segmen bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen tersebut. Sumber
fenomena ini adalah adanya distribusi muatan listrik pada sel sel kristal. Nilai koefisien

muatan piezoelektrik berada pada rentang 1 100 pico coloumb/Newton. Pada kesempatan
ini kelompok kami akan mencoba menjelaskan mengenai piezo sensor yaitu Vibration
Sensor Piezoelektrik.
Gambar 2. Piezo Vibration Sensor

Sensor pada gambar 2 dirancang dengan bahan yang disebut PVDF (Polyvinylidene
Fluoride) film / plastik polymer dan conductive rubber sebagai bahan utama sensor untuk
pengukuran beban, tegangan, regangan ataupun deformasi dari suatu struktur. Sedangkan
bahan-bahan lain yang digunakan untuk sensor piezoelectric ini adalah kristal turmalin,
kuarsa, ratna cempaka, dan garam rossel, karena dengan kemampuan bahan-bahan tertentu
tersebut dapat menghasilkan sebuah potensial listrik saat bahan-bahan itu dipanaskan atau
didinginkan, serta sensor ini memiliki ukuran dan bentuk sangat fleksibel, dengan kata lain
dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan.
Salah satu kelemahan dari sensor piezoelektrik adalah sensor tersebut tidak dapat
digunakan untuk pengukuran yang benar-benar statis. Sebuah gaya statis akan menghasilkan
jumlah nilai yang tetap pada bahan piezoelektrik. Ketika bekerja dengan pembacaan
elektronik konvensional, bahan isolasi tidak sempurna dan pengurangan dari perlawanan
sensor internal akan berakibat pada hilangnya konstan elektron serta menghasilkan penurunan
sinyal. Peningkatan suhu menyebabkan penurunan tambahan dalam resistansi internal dan
sensitivitas. Efek utama pada efek piezoelektrik adalah dengan meningkatnya beban tekanan
dan suhu, sensitivitas berkurang karena twin-formation. Sementara sensor kuarsa perlu
didinginkan selama pengukuran pada suhu di atas 300 C, jenis khusus dari kristal seperti
fosfat galium (GaPO4) tidak menunjukkan formasi kembar sampai titik leleh bahan itu
sendiri.
Mekanisme
Sifat efek piezoelektrik berkaitan erat dengan terjadinya momen dipol listrik dalam
padatan. Efek tersebut juga dapat dirangsang untuk ion di situs kisi kristal dengan lingkungan
yang asimetris (seperti dalam BaTiO3 dan PZTs) atau langsung dapat dilakukan oleh
kelompok-kelompok molekul tertentu. Kepadatan dipol atau polarisasi (cm/m 3) dengan
mudah dapat dihitung untuk kristal dengan menjumlahkan momen dipol per volume sel
satuan kristal. Dipol yang dekat satu sama lain cenderung berpihak di daerah yang disebut
Weiss domain. Domain biasanya berorientasi acak, tetapi dapat disejajarkan selama poling

(tidak sama dengan poling magnet), yaitu proses dimana suatu medan listrik yang kuat
diterapkan di seluruh material, biasanya pada suhu yang tinggi.
Penting untuk menentukan efek piezoelektrik adalah karena perubahan polarisasi
yang terjadi sebagai akibat dari pembebanan (stress) mekanik. Piezoelektrik tidak disebabkan
oleh perubahan densitas muatan di permukaan, tetapi dengan kepadatan dipol dalam bulk.
Misalnya, 1 cm3 kubus kuarsa dengan 2 kN (500 lbf) gaya diberikan dapat menghasilkan
tegangan 12.500 V. Bahan piezoelektrik juga menunjukkan efek sebaliknya. Disebut efek
piezoelektrik dimana aplikasi dari suatu medan listrik menciptakan deformasi mekanik dalam
kristal.
Sensor piezoelektrik memiliki 2 jenis bahan, yaitu PVDF dan Copolymer (Keramik).
Berikut adalah perbedaan antara kedua bahan tersebut :
Tabel 1. Perbedaan antara dua jenis bahan penyusun sensor piezoelektrik.

Aplikasi
Aplikasi terkini dari sensor piezoelektrik yang juga sedang dikembangkan oleh

Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia adalah penggunaan sensor piezoelektrik


untuk menentukan lokasi kerusakan dini pada komponen mesin melalui analisa penjalaran
gelombang tegangan (emisi akustik). Aplikasi ini lebih lanjut akan dapat mengatasi
permasalahan menentukan kerusakan dini pada komponen mesin melalui pelacakan terhadap
gelombang emisi akustik (Acoustic Emission = AE) yang berasal dari terlepasnya energi
dalam karena disintegrasi struktur komponen mesin tersebut akibat kegagalan mikroskopik
yang terjadi. Kerusakan dini adalah terjadinya kegagalan sangat awal pada struktur
komponen mesin yang merupakan cikal bakal inisiasi kerusakan.
Pada saat terjadi disintegrasi antara butir butir material satu komponen mesin yang
pejal, maka akan terlepas energi dalam bentuk penjalaran tegangan berupa gelombang AE ke
segala arah dalam material pejal tersebut. Fenomena disintegrasi ini telah diterangkan sebagai
terjadinya asal dari inisiasi kerusakan yang kemudian akan berkembang sebagai pertumbuhan
retakan mikroskopik sampai pada akhirnya menjadi kerusakan dari komponen mesin tersebut.
Selanjutnya dengan memahami karakteristik penjalaran gelombang emisi akustik ke segala
arah didalam material pejal komponen mesin, maka dengan menggunakan beberapa buah
sensor

deteksi

vibrasi

piezoelektrik dapat

dilakukan penangkapan gelombang tersebut dari beberapa titik

pengukuran atau observasi. Dengan teknik semacam global positioning system terhadap
sinyal gelombang emisi akustik yang ditangkap di tempat berbeda secara simultan, maka
dapat ditentukan lokasi kerusakan dini dengan akurasi yang cukup memadai.

Skema rangkaian instalasi sensor piezoelektrik jenis piezoceramic pada benda uji berupa material
dengan bentuk pelat

piezoelectric material
A. KERAMIK
Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya digunakan untuk berbagai aplikasi
termasuk :
kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
Tahan korosi
Sifat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor
Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
Keras dan kuat, namun rapuh.
Dua jenis ikatan dapat terjadi dalam keramik, yakni ikatan ionik dan kovalen. Sifat
keseluruhan material bergantung pada ikatan yang dominan. Klasifikasi bahan keramik dapat
dibedakan menjadi dua kelas : kristalin dan amorf (non kristalin). Dalam material kristalin
terdapat keteraturan jarak dekat maupun jarak jauh, sedang dalam material amorf mungkin
keteraturan jarak pendeknya ada, namun pada jarak jauh keteraturannya tidak ada.
1. Sifat Termal
Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas, koefisien ekspansi termal, dan
konduktivitas termal. Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi
panas dari lingkungan. Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain dalam bentuk
vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan tersebut. Keramik biasanya memiliki ikatan
yang kuat dan atom-atom yang ringan. Jadi getaran-getaran atom-atomnya akan berfrekuensi
tinggi dan karena ikatannya kuat maka getaran yang besar tidak akan menimbulkan gangguan
yang terlalu banyak pada kisi kristalnya. Hantaran panas dalam padatan melibatkan transfer
energi antar atom-atom yang bervibrasi. Vibrasi atom akan mempengaruhi gerakan atomatom lain di tetangganya dan hasilnya adalah gelombang yang bergerak dengan kecepatan
cahaya yakni fonon. Fonon bergerak dalam bahan sampai terhambur baik oleh interaksi
fonon-fonon maupun cacat kristal. Keramik amorf yang mengandung banyak cacat kristal
menyebabkan fonon selalu terhambur sehingga keramik merupakan konduktor panas yang
buruk. Mekanisme penghantaran panas oleh elektron, yang dominan pada logam, tidak
dominan di keramik karena elektron di keramik sebagian besar terlokalisasi.
Contoh paling baik penggunaan keramik untuk insulasi panas adalah pada pesawat ruang
angkasa. Hampir semua permukaan pesawat tersebut dibungkus keramik yang terbuat dari

serat silika amorf. Titik leleh aluminium adalah 660 0C. Ubin menjaga suhu tabung pesawat
yang terbuat dari Al pada atau di bawah 175 0C, walaupun eksterior pesawat mencapai 1400
0C.
2. Sifat Optik
Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi, atau dipantulkan.
Bahan bervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan cahaya, dan biasanya
dideskripsikan sebagai transparan, translusen, atau opaque. Material yang transparan, seperti
gelas, mentransmisikan cahaya dengan difus, seperti gelas terfrosted, disebut bahan
translusen. Batuan yang opaque tidak mentransmisikan cahaya.
Dua mekanisme penting interaksi cahaya dengan partikel dalam padatan adalah polarisasi
elektronik dan transisi elektron antar tingkat energi. Polarisasi adalah distorsi awan elektron
atom oleh medan listrik dari cahaya. Sebagai akibat polarisasi, sebagian energi dikonversikan
menjadi deformasi elastik (fonon), dan selanjutnya panas.
Seperti dalam atom elektron-elektron dalam bahan berada dalam tingkat-tingkat energi
tertentu. Absorbsi energi menghasilkan perpindahan elektron dari tingkat dasar ke tingkat
tereksitasi. Ketika elektron kembali ke keadaan dasar disertai dengan pemancaran radiasi
elektromagnetik. Dalam padatan elektron yang energinya tertinggi ada dalam orbital-orbital
dalam pita valensi dan orbital-orbital yang tidak terisi biasanya dalam pita konduksi. Gap
antara pita valensi dan pita konduksi disebut gap energi. Bila range energi cahaya tampak 1,8
sampai 3,1 eV. Bahan dengan gap energi di daerah ini akan mengabsorbsi energi yang
berhubungan. Bahan itu akan tampak transparan dan berwarna. Contohnya, gap energi CdS
sekitar 2,4 eV dan mengabsorbsi komponen cahaya biru dan violet dari sinar tampak. Tampak
bahan tersebut berwarna kuning-oranye. Bahan dengan gap energi kurang dari 1,8 eV akan
opaque, sebab semua cahaya tampak akan diabsorbsi. Material dengan gap energi lebih besar
3,1 eV tidak akan menyerap range sinar tampak dan akan tampak transparan dan tak
berwarna. Cahaya yang diemisikan dari transisi elektron dalam padatan disebut luminesensi.
Bila terjadi dalam selang waktu yang pendek disebut flouresensi, bila didalam selang waktu
yang lebih panjang disebut fosforisensi. Hamburan cahaya internal dalam bahan yang
sebenarnya transparan mungkin dapat mengakibatkan bahan menjadi translusen atau opaque.
Banyak aplikasi memanfaatkan sifat optik bahan keramik ini. Transparansi gelas
membuatnya bermanfaat untuk jendela, lensa, filter, alat masak, alat lab, dan objek-objek
seni. Pengubahan antara cahaya dan listrik adalah dasar penggunaan bahan semikonduktor
seperti GaAs dalam laser dan meluasnya penggunaan LED dalam alat-alat elektronik.
Keramik fluoresensi dan fosforisensi digunakan dalam lampu-lampu listrik dan layar-layar tv.
Akhirnya serat optik mentransmisikan percakapan telepon dan data komputer yang
didasarkan atas refleksi internal total sinyal cahaya.
B. Material Piezoelektrik
1. Piezoelektrivitas
Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada suatu
segment bahan menimbulkan muatan listrik pda permukaan segmen tersebut. Sumber
fenomena ini adalah adanya distribusi muatan listrik pada sel sel kristal. Nilai koefisien
muatan piezoelektrik berada pada rentang 1 100 pico coloumb/Newton.
2. Awal mula Bahan Piezoelektrik
Kata piezoelektrik berasal bahasa Latin, piezein yang berarti diperas atau ditekan dan piezo
yang bermakna didorong. Bahan piezoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun 1880-an
oleh Jacques dan Pierre Curie. Kata piezo berarti tekanan, sehingga efek piezoelektrik terjadi
jika medan listrik tebentuk ketika material dikenai tekanan mekanik. Mereka
mengombinasikan pengetahuan mereka akan piroelektrisitas (kemampuan bahan-bahan

tertentu untuk menghasilkan sebuah potensial listrik saat bahan-bahan itu dipanaskan atau
didinginkan) dengan pemahaman akan struktur dan perilaku sebuah kristal. Keduanya
kemudian mendemonstrasikan efek piezoelektrik pertama dengan menggunakan kristal
turmalin, kuarsa, ratna cempaka, dan garam rossel. Dari uji coba tersebut diketahui bahwa
kristal kuarsa dan garam rossel memperlihatkan kemampuan piezoelektrisitas paling besar
saat itu.
Piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai regangan atau
tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka material tersebut akan
mengalami regangan atau tekanan mekanis.
3. Efek Piezoelektrik
Efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik tebentuk ketika material dikenai tekanan
mekanik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan
menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi dengan molekul atau
struktur kristal materi. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi.
Fenomena tersebut dikenal dengan electrostriction (efek piezoelektrik
4. Karakteristik Material Piezoelektrik
Material Piezoelektrik adalah keramik yang terpolarisasi, seperti material quartz (SiO2) atau
barium titanate (BaTiO3) yang akan menghasilkan medan listrik material berubah
dimensinya akibat gaya mekanik. Keramik yang terpolarisasi disini yaitu beberapa bagian
molekul bermuatan positif dan sebagian yang lain bermuatan negative dengan elektrodaelektroda yang menempel pada dua sisi yang berlawanan. Pada saat medan listrik melewati
material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan
dipole yang terinduksi dengan molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul akan
mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena tersebut dikenal dengan electrostriction
(efek piezoelektrik)
Barium titanate dan zirconate titanate merupakan material piezoelektrik buatan manusia. Di
alam ada banyak material alami yang dapat memberikan efek piezoelektrik, seperti berlinite,
kuarsa, turmalin, dan garam rossel. Material jenis ini antara lain yaitu lapisan tipis
rhombohedral lead zirconium titanate (PZT) sebagai actuator untuk MEMS, lapisan tipis
aluminium nitride (AIN) sebagai filterfr atau resonantor (orde GHZ) berbasis efek surface
acoustic wave (SAW), komposit piezoelektrik seperti serbuk keramik PTCa yang
didispersikan dalam epoxy digunakan sebagai actuator pembalik (listrik menjadi energy
mekanik)
C. Aplikasi material Piezoelektrik
Aplikasi yang selama ini dianggap paling sesuai menggunakan efek piezoelektrik adalah
sumber energi bertegangan tinggi, sensor, dan motor piezoelektrik.
Ke depannya penggunaan efek tersebut untuk perangkat elektronik akan lebih bervariasi
disebabkan kecenderungan manusia untuk memperkecil segala alat aplikatif agar terkesan
lebih efisien. Bahkan, efek itu menjadi pelopor dari penanaman chip ke dalam tubuh manusia
karena sumber energi yang dihasilkan harus didapatkan langsung dari gerak dalam tubuh itu
sendiri.
Pada tranduser ultrasonik:
Transduser adalah alat yang mengubah suatu bentuk energi kedalam bentuk energi yang lain.
Transduser ultrasonik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk suara
dan sebaliknya. Transduser akan mengeluarkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi di

atas 20 kHz. Transduser ultrasonik 40 kHz akan membangkitkan gelombang dengan


frekuensi 40 kHz, transduser akan aktif jika diberi sinyal dengan frekuensi dengan 40 kHz.
Transduser ultrasonik terdiri atas dua macam yaitu pengirim (transmitter) Tx dan penerima
(receiver) Rx. Transduser ultrasonik terbuat dari material piezoeletrik, yaitu terbuat dari
material quartz (SiO3) atau barium titanat (BaTiO3) yang akan menghasilkan medan listrik
pada saat material berubah bentuk atau dimensinya sebagai akibat gaya mekanik. Fenomena
tersebut dikenal dengan efek piezoelektrik.
Bahan piezoelektrik yang digunakan pada transduser ultrasonik mengubah sinyal listrik
menjadi getaran mekanik dan mengubah kembali getaran mekanik menjadi energi listrik.
Elemen aktif adalah inti dari transduser yang mengubah energi listrik menjadi energi suara
dan sebaliknya. Elemen aktif pada transduser ultrasonik biasanya adalah sebuah material
terpolarisasi yaitu material piezoelektrik.
D. Kelemahan dan Kekurangan material Piezoelektrik
Adapun kelemahannya adalah piezoelektrik bukanlah suatu dielektrik yang bagus. Ada
sedikit kebocoran muatan pada material piezoelektrik. Karena fenomena ini, ada suatu
konstanta waktu penyimpanan tegangan pada piezoelektrik setelah diberikan suatu gaya.
Konstanta waktu ini tergantung pada kapasitansi elemennya dan pada resistansi
kebocorannya. Konstanta waktunya berada pada orde 1 detik. Karena efek ini, piezoelektrik
kurang bermanfaat untuk mendeteksi besaran static seperti berat suatu benda. Aspek penting
lainnya dalam penggunaan piezoelektrik adalah adanya kenyataan bahwa material
piezoelektrik dibuat melalui proses kristalisasi kisi-kisi (laticce) dalam susunan tertentu. Hal
tersebut dilakukan dengan memanskan kristal samapi diatas suhu Curie sambil menerapkan
tegangan pada elektrodanya. Jika kristal telah dipanaskan mendekati suhu Curie, material
tersebut dapat menjadi de pole yang dapat menghasilkan pengurangan sensitifitas
piezoelektrik. Untuk beragam material, suhu curie ini berada antara 50 600 C. pemanasan
dibawah suhu Curie dapat membatasi penggunaan sensor ini.
Meskipun demikian, elemen piezoelektrik juga mempunyai beberapa kelebihan penting
dibandingkan mekanisme sensing yang lain. Pertama dan yang utama adalah fakta bahwa
piranti tersebut membangkitkan sendiri tegangannya. Karena itu elemen ini tidak
memerlukan daya dari luar untuk operasionalnya. Untuk suatu aplikasi di mana konsumsi
daya sangat terbatas, piranti piezoelektrik sangat berguna. Tambahan lagi, efek piezoelektrik
memiliki hukum penyekalaan yang menarik sehingga bermanfaat pada piranti yang kecil.
Kekurangan utama sensing piezoelektrik ini adalah sensitifitasnya hanya bagus untuk sinyal
yang berubah-ubah terhadap waktu. Sensing piezoelektrik tidak dapat beoperasi untuk
aplikasi-aplikasi yang membutuhkan sensitifitas terhadap besaran statik. Meskipun demikian,
jika ada sinyal yang berubah terhadap waktu, perlu adanya pemikiran yang serius pada
penggunaan elemen sensing piezoelectric.

Anda mungkin juga menyukai