DAN
KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL
A. Umum
1. Data Proyek
2. Latar Belakang, Objektif dan Implementasi Program
A. UMUM
1. Data Proyek
Nama Proyek : Pembangunan GIS Sario 150 kV
Lokasi Proyek : Manado, Provinsi Sulawesi Utara
Lampiran-1
Kapasitas Proyek : Gardu Induk dan Transmisi 150 kV
Lingkup Proyek : Pembangunan Gardu Induk dan Transmisi
Perkiraan Biaya : Rp 68.15 Miliar
Sumber Dana : Rencana pembiayaan dari APLN/ APBN
Rencana Operasi : Proyek akan beroperasi tahun 2016
Sistem Sulbagut saat ini dipasok oleh pusat-pusat pembangkit seperti PLTA/M, PLTP,
PLTU dan PLTD dengan total kapasitas terpasang sebesar 374.7 MW dengan komposisi
pembangkit PLTD 49%, PLTP 21%, PLTA/M 16% dan PLTU 13%. (RUPTL 2013-2022
PLN SULUTTENGGO)
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara dalam beberapa tahun terakhir cukup
tinggi yakni berkisar di angka 7,5% per tahun, hal ini dikarenakan Provinsi Sulawesi
Utara khususnya Kota Manado masih menjadi daerah tujuan wisata dan tempat
berlangsungnya acara-acara nasional seperti Meeting, Incentive, Convention dan
Exhibition.
Kota Manado sendiri termasuk dalam salah satu Kawasan Pengembangan Ekonomi
Terpadu (KAPET) yang melibatkan lima Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Utara,
selain itu di Provinsi Sulawesi Utara juga akan dikembangkan Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) di Kota Bitung. Hal ini akan menjadi pendorong kemajuan perekonomian di
Provinsi Sulawesi Utara secara umum dan di Kota Manado secara khusus.
Sesuai dengan RUPTL PLN Suluttenggo, pembangunan GIS Sario direncanakan pada
tahun 2018. Akan tetapi melihat tingginya pertumbuhan ekonomi dan permintaan
penyediaan tenaga listrik yang semakin meningkat, maka GIS Sario diharapkan bisa
beroperasi tahun 2016. (Terlampir Capacity Balance GI Sulawesi Utara).
Angka-angka dalam Tabel di atas adalah dalam Present Worth Value tahun 2014 dengan
discount rate 12%.
Financial Analysis
Pendekatan.
Biaya terdiri atas Capital cost (Investasi) T/L-GI
Pendapatan adalah diperoleh dari energi yang dapat diselamatkan akibat
pengurangan susut
Asumsi
Masa manfaat selama 30 tahun
Transfer price sebesar Rp 833 (RKAP PLN Suluttenggo tahun 2015)
Commercial Operation Date pada tahun 2016
Dengan asumsi tersebut, hasil simulasi finansial menunjukkan bahwa Financial Internal
Rate of Return (FIRR) sebesar 12.08% seperti pada Tabel-B.4 berikut. Net Present
Value of Income sebesar Rp 0.8 Miliar (discount rate 12%, based on year 2014).
IRR 12,08%
NPV 801
4. Analisis Aliran Daya
Analisis aliran daya dilakukan pada tahun 2016 dengan adanya tambahan pembangkit
yang keduanya akan beroperasi pada akhir tahun 2016
Tambahan kapasitas pembangkit dari proyek-proyek pembangkit adalah terdiri atas:
PLTG Minahasa Peaker 50 MW tahun 2016
PLTU Anggrek Unit 1 dengan kapasitas 25 MW
Dengan beroperasinya proyek-proyek di atas, dari hasil simulasi load flow dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Loading transmisi antara GIS Teling - GIS Sario sebesar 17.7 MVA, masih dibawah
rate capacity
Hasil Analisa Aliran Daya adalah seperti pada Lampiran-4.
Dari hasil study aliran daya menunjukkan bahwa dengan adanya tambahan GIS Sario
perlu tambahan fasilitas Transmisi sebagai berikut:
T/L 150 kV, 2 cct 240 mm, 8 kms dari GIS Teling – GIS Sario
2 Line Bay di GIS Teling
2 Line Bay di GIS Sario
1 Bay Trafo di GIS Sario
4.1. Tingkat Mutu Pelayanan
Dari hasil analisa load flow setelah beroperasinya GIS Sario diperoleh kondisi
tegangan di GIS Teling 0.98 pu dan GI Teling 0.96 pu.
4.2. Kebutuhan Kompensator
Belum ada kebutuhan kompensator.
4.3. Analisis Tegangan Lebih
Tidak ada gardu induk yang mengalami tegangan melebihi tegangan yang diijinkan.
5. Hubung Singkat
Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa arus hubung singkat three phase to ground yang
mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
GIS Teling 4.5 kA,
GIS Sario 4.3 kA,
sementara rated capacity peralatan sebesar 31 kA, artinya arus hubung singkat
maksimum masih jauh dibawah rated capacity.
6. Stabilitas
Tidak diperlukan analisis stabilitas sistem dengan masuknya GI Malalayang ini.
7. Analisis Lingkungan
7.1. UKL dan UPL
7.2. Analisis Dampak Lingkungan Sekitar Proyek
8. Kesimp ulan KKO dan KKF
Dari hasil eva.uas• di atas menunjukkan bahwa GIS Sario dengan sistem transmisi 150kV
adalah layak untuk dibangun dan dioperasikan tahun 2016 untuk memenuhi kebutuhan
tenaga listrik d Sistem Minahasa - Kotamobagu, khususnya di kota Manado.
Secara ekonomi, pembangunan GIS Sario dengan transmisi 150 kV akan memberikan
economic benefft sebesar Rp 876.86 Miliar pada harga dasar tahun 2014 dengan
discount rate 12%. Hasil perliitungan tersebut diperolen dengan membandingkan bila
melakukan perluasan sistem transmisi 70 kV dari Gl Teling, Gl Ranomuut dan Gl
Tasikria.
Secara finansial proyek pembangunan GIS Sario dengan transmisi 150 kV juga layak
dikembangkan dengan Financial Internal Rate of Return sebesar 12.08%, Net Present
Value of Revenue sebesar Rp 0.8 Miliar.
Dari sisi operasi sistem, GIS Sario dengan transmisi 150 kV ini layak dioperasikan . Hal
ini dapat dilihat dari hasil simulasi load flow dimana voltage profile sistem masih dalam
batas-batas yang wajar dengan kriteria voltage regulation± 5%. Demikian juga masalah
besar arus hubung singkat yang mungkin timbul masih dibawah rated capacity peralatan
substation.
M.AJ."'AJER BIDANG
DM. RENSIS
PERENCANAAN
U/J1a(
MOCHTAR DJAFAR
GENERAL MANAGER
9. Lampiran
Lampiran-1. Peta lokasi proyek
Lampiran-2. Capacity Balance
CAPACITY BALANCE SISTEM SULBAGUT
Kapasitas Trafo 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Teg.
Jumlah
No. GARDU INDUK Sistem
Unit
Unit Total Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
(kV) Size Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
1 GI Ranomut 70/20 3 20 60 Sebagian beban dialihkan ke GI Paniki Sebagian beban dialihkan ke GI Pandu
- Beban Puncak ( MW ) 60 - 53,4 30,00 43,5 47,9 52,7 38,7 36,5 40,2 44,2 48,7 53,6
63% 51% 56% 62% 45% 43% 47% 52% 57% 63%
2 GI Sawangan 70/20 1 30 30
1 10 10
- Beban Puncak ( MW ) 40 - 9,1 9,8 10,8 11,9 13,1 14,5 15,9 17,6 19,3 21,3
24% 26% 29% 31% 35% 38% 42% 46% 51% 56%
3 GI Bitung 70/20 1 50 50 Sebagian Beban dialihkan ke GI Kema
- Beban Puncak ( MW ) 50 - 23,3 16,2 24,7 27,1 29,7 18,6 20,4 22,4 24,6 27,0
49% 34% 52% 57% 63% 39% 43% 47% 52% 57%
- Beban PLTD & Sewa Genset Bitung (MW) 10,0 10,0
(sd 2015)
4 GI Tonsealama 70/20 1 10 10
- Beban Puncak ( MW ) 10 - 6,0 6,5 7,2 30 7,9 8,7 9,6 10,5 11,6 12,8 14,1
63% 68% 25% (10) 28% 30% 34% 37% 41% 45% 49%
5 GI Teling 70/20 1 10 10
2 20 40 Sebagian beban dialihkan ke GIS Teling Sebagian beban dialihkan ke GIS Sario
- Beban Puncak ( MW ) 50 - 24,0 26,2 12,9 14,1 15,5 17,0 18,6 20,4 22,4 24,6
51% 55% 27% 30% 33% 36% 39% 43% 47% 52%
- Beban Sewa Genset Manado (MW) 5,0 5,0
(sd 2015)
6 GI Tomohon 70/20 2 10 20
- Beban Puncak ( MW ) 20 - 12,1 13,1 14,4 30 15,8 17,4 19,1 21,0 23,1 25,4 27,9
64% 69% 30% 33% 37% 40% 44% 49% 53% 59%
7 GI Kawangkoan 150/20 1 20 20 Sebagian beban dialihkan ke GI Belang
- Beban Puncak ( MW ) 20 - 17,9 19,6 60 21,9 24,4 27,1 22,0 24,4 27,2 30,3 33,8
94% 26% 29% 32% 36% 29% 32% 36% 40% 44%
8 GI Lopana 150/20 2 20 40
- Beban Puncak ( MW ) 40 - 11,4 12,5 14,0 15,5 17,3 19,2 21,4 23,8 26,5 60 29,5
30% 33% 37% 41% 46% 51% 56% 63% 28% 31%
9 GI Tasik Ria 70/20 1 20 20
- Beban Puncak ( MW ) 20 - 10,8 11,7 12,8 30 14,0 15,3 16,8 18,4 20,2 22,1 24,2
57% 61% 27% 29% 32% 35% 39% 42% 46% 51%
10 GI Otam 150/20 1 20 20
- Beban Puncak ( MW ) 20 - 12,0 14,0 16,6 60 31,4 34,5 37,8 41,5 45,6 50,1 55,1 60
63% 74% 22% 41% 45% 50% 55% 60% 66% 41%
- Beban PLTD & Sewa Genset Kotamobagu (MW) 12,0 12,0 12,0
(sd 2015)
CAPACITY BALANCE SISTEM SULBAGUT
Kapasitas Trafo 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Teg.
Jumlah
No. GARDU INDUK Sistem
Unit
Unit Total Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
(kV) Size Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo Trafo
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
11 GI Likupang 70/20 2 20 40
- Beban Puncak ( MW ) 40 5,0 5,4 6,0 6,6 7,3 8,0 8,9 9,8 10,8 11,9
13% 14% 16% 17% 19% 21% 23% 26% 28% 31%
12 GI Lolak 150/20 1 20 20 Sebagian beban dialihkan ke GI Bintauna
- Beban Puncak ( MW ) 20 9,6 10,1 10,8 11,5 8,4 8,9 9,3 9,8 10,4 10,9
51% 53% 57% 61% 44% 47% 49% 52% 55% 57%
13 GI Teling 150 kV (GIS) 150/20 Beban dr GI Teling 70 kV Sebagian beban dialihkan ke GIS Sario
- Beban Puncak ( MW ) 14,4 30 15,7 23,2 60 25,4 27,9 30,6 33,5 36,8 40,3 44,2
51% 55% 27% 30% 33% 36% 39% 43% 47% 52%
14 GI Paniki 150/20 Beban dr GI Ranomut 70 kV Sebagian beban dialihkan ke GI Pandu
- Beban Puncak ( MW ) 14,5 30 16,0 17,6 38,7 60 36,5 40,2 44,2 48,7 53,6
51% 56% 62% 45% 43% 47% 52% 57% 63%
15 GI Kema 150/20 Beban dr GI Bitung 70 kV
- Beban Puncak ( MW ) 9,7 30 14,8 16,2 17,8 33,5 60 36,8 40,3 44,3 48,6
34% 52% 57% 63% 39% 43% 47% 52% 57%
16 GI Molibagu 150/20
- Beban Puncak ( MW ) 1,8 20 1,9 2,1 2,2 2,4 2,6 2,8
9% 10% 11% 12% 13% 14% 15%
17 GI Bintauna 150/20 Beban dr GI Lolak 150 kV
- Beban Puncak ( MW ) 3,9 10 4,3 4,7 5,1 5,6 6,2
41% 45% 49% 54% 59% 65%
18 GIS Sario 150/20 Beban dari GIS Teling, GI Ranomuut dan GI Tasikria
- Beban Puncak ( MW ) 15,6 60 17,3 18,6 20,4 22,3 24,5 26,9 29,5
26% 29% 31% 34% 37% 41% 45% 49%
19 GI Pandu 150/20 Beban dr GI Paniki 150 kV
- Beban Puncak ( MW ) 12,2 30 13,4 14,7 16,2 17,9
43% 47% 52% 57% 63%
20 GI Belang 150/20 Beban dr GI Kawangkoan 150 kV
- Beban Puncak ( MW ) 8,2 30 9,2 10,2 11,4 12,7
29% 32% 36% 40% 44%
Energy Average Rugi Daya Rugi Energi Rugi Energi Rugi Daya Rugi Energi Rugi Energi Energy
Peak Load LDF LSF
Year Transfer Load 150 kV 150 kV 150 kV 70 kV 70 kV 70 kV Saving
MW MWh MW MW MWh % MW MWh % MWh
2016 17,30 106.074 0,70 12,11 0,55 0,00 13 0,01 0,20 958 0,90 945
2017 18,58 113.956 0,70 13,01 0,55 0,00 15 0,01 0,23 1.105 0,97 1.090
2018 20,38 124.971 0,70 14,27 0,55 0,00 18 0,01 0,27 1.329 1,06 1.311
2019 22,35 137.046 0,70 15,64 0,55 0,00 22 0,02 0,33 1.599 1,17 1.577
2020 24,51 150.294 0,70 17,16 0,55 0,01 26 0,02 0,40 1.923 1,28 1.897
2021 26,88 164.841 0,70 18,82 0,55 0,01 32 0,02 0,48 2.313 1,40 2.282
2022 29,49 180.829 0,70 20,64 0,55 0,01 38 0,02 0,57 2.784 1,54 2.746
2023 32,21 197.527 0,70 22,55 0,55 0,01 45 0,02 0,69 3.321 1,68 3.276
2024 35,26 216.215 0,70 24,68 0,55 0,01 54 0,03 0,82 3.980 1,84 3.925
2025 38,60 236.671 0,70 27,02 0,55 0,01 65 0,03 0,98 4.768 2,01 4.703
2026 42,25 259.061 0,70 29,57 0,55 0,02 78 0,03 1,18 5.713 2,21 5.635
2027 46,24 283.571 0,70 32,37 0,55 0,02 93 0,03 1,41 6.845 2,41 6.752
2028 50,62 310.398 0,70 35,43 0,55 0,02 112 0,04 1,69 8.202 2,64 8.090
2029 55,41 339.765 0,70 38,79 0,55 0,03 134 0,04 2,03 9.827 2,89 9.693
2030 60,65 371.909 0,70 42,46 0,55 0,03 160 0,04 2,43 11.774 3,17 11.614
2031 66,39 407.094 0,70 46,47 0,55 0,04 192 0,05 2,91 14.107 3,47 13.915
2032 72,67 445.608 0,70 50,87 0,55 0,05 230 0,05 3,49 16.903 3,79 16.673
2033 79,54 487.766 0,70 55,68 0,55 0,06 276 0,06 4,18 20.253 4,15 19.977
2034 87,07 533.913 0,70 60,95 0,55 0,07 331 0,06 5,01 24.266 4,54 23.935
2035 95,31 584.425 0,70 66,72 0,55 0,08 396 0,07 6,00 29.075 4,97 28.678
2036 104,32 639.716 0,70 73,03 0,55 0,10 475 0,07 7,19 34.836 5,45 34.362
2037 114,19 700.238 0,70 79,94 0,55 0,12 569 0,08 8,62 41.740 5,96 41.171
2038 125,00 766.486 0,70 87,50 0,55 0,14 682 0,09 10,32 50.011 6,52 49.330
2039 136,82 839.001 0,70 95,78 0,55 0,17 817 0,10 12,37 59.922 7,14 59.105
2040 149,77 918.377 0,70 104,84 0,55 0,20 979 0,11 14,82 71.796 7,82 70.818
2041 163,94 1.005.263 0,70 114,76 0,55 0,24 1.172 0,12 17,76 86.024 8,56 84.851
2042 179,45 1.100.368 0,70 125,61 0,55 0,29 1.405 0,13 21,28 103.071 9,37 101.666
2043 196,42 1.204.472 0,70 137,50 0,55 0,35 1.683 0,14 25,49 123.496 10,25 121.812
2044 215,01 1.318.424 0,70 150,51 0,55 0,42 2.017 0,15 30,54 147.968 11,22 145.951
2045 235,35 1.443.157 0,70 164,74 0,55 0,50 2.416 0,17 36,60 177.290 12,28 174.874
LDF = Load Factor
LSF = Loss Factor
Lampiran-4. Hasil Simulasi Load flow
Ke GI
Teling
Ke GI
Lopana
KELAYAKAN FINANSIAL