Anda di halaman 1dari 4

Seminar Nasional Teknik Mesin 7

21 Juni 2012, Surabaya, Indonesia

PERANCANGAN FUEL GAS TREATMENT UNTUK PLTG

Toto Supriyono1), Bambang Ariantara2)


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung
Jalan. Dr. Setiabudi No. 193 Bandung
Phone: 022-2019352, Fax: 022-2019329
E-mail : toto_supriyono@yahoo.com1), bambang.ariantara@gmail.com2)

ABSTRAK

Pembangkit listrik Tenaga Gas, PLTG biasanya menggunakan penggerak utama turbin gas untuk
menggerakkan generatornya sehingga dihasilkan listrik. Bahan bakar yang dapat digunakan untuk
mengoperasikan turbin gas adalah salah satu bahan bakar cair (Destilate oil) atau gas alam (natural gas). Bahan
bakar gas (BBG/natural gas) harus melewati beberapa perlakuan (treatment) terlebih dahulu sebelum disuplai
langsung ke dalam ruang bakar turbin gas untuk mengurangi berbagai kandungan partikel dan uap air yang
terdapat di dalam BBG tersebut yang dapat menurunkan unjuk kerja turbin gas. Dengan proses perlakuan
terhadap BBG ini, diharapkan nantinya keluaran daya turbin untuk menggerakan generator dapat terjaga sesuai
spesifikasi turbin gas.
Dalam kegiatan ini telah dilakukan perancangan sistem treatment BBG dan pemilihan peralatan
utamanya (fuel gas treatment unit, FGTU) untuk sistem turbin gas (PLTG) yang akan menghasilkan keluaran daya
listrik minimal 40 MW. Perancangan FGTU mengacu pada spesifikasi turbin gas dari General Electric tipe
LM6000PG, standar atau General Specification tentang Fuel Gas Treatment Unit yang diterbitkan oleh Total
Exploration and Production (TEPI, GS EP MEC 214), serta ASME untuk pipa bertekanan, ASME B31.8. FGTU
ini dirancang untuk dapat melakukan proses filtrasi partikel, minyak dan kandungan air. Sistem FGTU terdiri atas
scrubber, filter, coalescer, booster compressor dan proteksi keadaan darurat. FGTU yang dikaji dirancang untuk
mengalirkan natural gas sebanyak 30 mmscfd, tekanan operasi turbin gas sekitar 60 barg dan temperatur BBG
masuk sebesar 30 C. Spesifikasi FGTU yang diinginkan adalah dapat memfilter 100% 10 micron (atau lebih
besar) droplet, 100% 3 micron (atau lebih besar) partikel padat (solid).

Kata kunci: fuel gas, treatment, gas turbine, power plant.

1. PENDAHULUAN 72,500 KVA @ 0.8 pf, 15oC cooling air, 11,500 volts, 50 Hz,
mampu membangkitkan daya listrik pada kapasistas penuh
Pembangkit listrik Tenaga Gas, PLTG kapasitas besar secara kontinyu pada berbagai kondisi temperatur
biasanya menggunakan penggerak utama turbin gas untuk lingkungan walaupun tanpa dilengkapi pengkondisian udara
menggerakkan generatornya sehingga dihasilkan listrik. Generator ini tidak memerlukan fan dan sistem pendingin air
Bahan bakar yang dapat digunakan untuk mengoperasikan siklus tertutup.
turbin gas adalah salah satu bahan bakar cair (Destilate oil) Turbin gas ini dilengkapi dengan sistem dua bahan bakar,
atau gas alam (natural gas). Bahan bakar gas (BBG/natural yaitu sistm bahan bakar cair dan gas yang dikontrol secara
gas) harus melewati beberapa perlakuan (treatment) terlebih elektronik. Untuk operasi beban penuh (full-load operation),
dahulu sebelum disuplai langsung ke dalam ruang bakar bahan bakar gas haruek disuplai pada tekanan 55.85 barg, 21
turbin gas untuk mengurangi berbagai kandungan partikel C dan 57.23 barg, 121 C. Bahan bakar gas yang disuplai
dan uap air yang terdapat di dalam BBG tersebut yang dapat harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut:
menurunkan unjuk kerja turbin gas. Dengan proses perlakuan
terhadap BBG ini, diharapkan nantinya keluaran daya turbin Komposisi bahan bakar gas (% mol)
untuk menggerakan generator dapat terjaga sesuai spesifikasi - CH4 : 80 - 99%.
turbin gas. - C2H6 : 5 - 20%
Dalam kegiatan ini telah dilakukan perancangan sistem - C3H8 : 5 - 20%
treatment BBG dan pemilihan peralatan utamanya (fuel gas - C4H10 : 5 - 10%
treatment unit, FGTU) untuk sistem turbin gas (PLTG) yang
akan menghasilkan keluaran daya listrik minimal 40 MW. Temperature 25 deg C
General Electric gas turbine model LM6000PG adalah Wobbe: 45 - 60
mesin turbin gas dua poros yang terdiri atas kompressor Specific Gravity: 0.6 – 0.7
tekanan rendah 14 tingkat, turbin dua tingkata tekanan tinggi
dan turbin lima tingkat tekanan. Mesin ini dilengkapi dengan Tekanan tingkat keadaan stedi: 5585 kPag untuk operasi
filter udara yang terbuat dari stainless steel untuk proteksi beban penuh. Black start: 1900 kPag. Variasi tekanan yang
benda asing yang dapat masuk ke dalam turbin yang dapat diizinkan: 2% of 5585 kPag +/-138 kPag (Peak to Peak)
menyebabkan keruskan pada komponen turbin. untuk frekuensi di atas 20 Hz. Frekuensi tidak diperbolehkan
Generataor yang digunakan menggunkan tipe Air-cooled pada 20 Hz dan di bawahnya.. Amplitudo fluktuasi tekanan
open air, Brush 2-pole BDAX 7-340ERJ generator rated at tidak boleh melebihi +/- 5%. Jika ada peningkatan tekanan
K-74
Seminar Nasional Teknik Mesin 7
21 Juni 2012, Surabaya, Indonesia

(seperti saat boot-strap start), maka laju kenaikan tekanan scrubber yang akan menahan berbagai kandungan tidak
tidak boleh melebih 10 Psig per detik. dikehendaki masuk ke dalam turbin gas, seperti kandungan
Temperatur minimum: 28°C di atas dew point bahan air, partikel dan minyak (oil). Jika suplai tekanan bahan bakar
bakar gas. Temperatur maksimum: 121 deg C gas masih rendah di bawah FGTU booster kompresor perlu
Persyaratan filtrasi: 3 micron absolute. disediakan.
Fuel Gas Purity Requirements: Pressure control valve, PCV dan kontroler harus
Liquids: Bahan bakar yang disuplai harus 100% bebas memberikan output variasi tekanan tidak lebih dari +/- 1%
cairan (100% free of liquids). dari harga normal yang diinginkan keluar dari FGTU.
Particulates: Filter gas atas separasi inertial diperlukan Selama kondisi operasi transien, seperti starting up,
pada level filtrasi 5 micron atau di bawahnya pada efisiensi acceleration, dan deceleration turbin gas, variasi tekanan
99.5%. Total partikel (particulate) tidak boleh melebihi 30 tidak boleh melebihi ± 5% dari harga nominal.
ppm by weight. Pipa yang digunakan sebaiknya terbuat dari Temperatur bahan bakar gas meninggalkan FGTU harus
stainless steel pada sisi downstream. memenuhi pesryaratan berikut: Temperatur 30° lebih tinggi
Sulfur and alkali metals: Tidak ada spesifikasi kandungan dari dew points air dan hydrocarbons pada kondisi operasi
sulfur dalam bahan bakar gas. Kandungan sulfur dan alkali antara starting up dan beban maksimum. Temperatur gas
metal tidak berpengaruh langsung terhadap turbine gas harus di atas 0°C dan di bawah 85°C.
namun berkaitan dengan persyaratan emisi gas buang. Tingkat pertama dari treatment gas adalah peralatan
Bahan bakar gas yang disuplai harus 100% bebas separasi. Filtrasi harus dipasang setelah PCV dan separator.
kontimasi bahan berikut ini: Scrubber harus dirancang untuk membuang 100% dari 10
- Tar, lamp black, coke micron (atau lebih besar) droplets.
- Water, salt water Separator harus dilengkapi dengThe separators shall be n
- Sand, clay automatic drain valve, hand drains dan vent valves, beberapa
- Rust instrument seperti pressure dan temperatur indicator serta
- Iron sulfide differential pressure indikator.
- Scrubber oil or liquid Setiap filter harus dirancang untuk aliran maksimum di
- Compressor lube oil tambah 20% dan tidak memerlukan pemeliharaan sebelum
- Naphthalene 4000 jam operasi, serta memungkinkan diganti tanpa
- Gas hydrates mengganggu operasi. Jika digunakan valve transfer intelok,
maka jenis valve harus “tight shut off”.
Perancangan FGTU mengacu pada spesifikasi turbin gas Jenis filtrasi yang digunakan adalah coalescer dengan
dari General Electric untuk mesin tipe LM6000PG seperti spesifikasi:
telah dijelaskan di atas, standar atau General Specification - 100% efficiency untuk membuang solid dengan ukuran 3
tentang Fuel Gas Treatment Unit yang diterbitkan oleh Total micron atau diatasnya.
Exploration and Production (TEPI, GS EP MEC 214), serta - 100% efficiency untuk membuang liquid droplets dengan
ASME untuk pipa bertekanan, ASME B31.8. ukuran 10 micron size dan di atasnya.
Menurut GS EP MEC 214 tentang Fuel Gas Treatment, - 99% efficiency untuk membuang liquid droplet dengan
suplai tekanan gas keluar dari FGTU harus cukup untuk ukuran 5 – 10 micron.
mengalirkan gas ke dalam turbin gas pada laju aliran minimal
120 % dari laju aliran bahn bakar gas normal. Pemasangan booster compressor dipertimbangkan jika
tekanan gas keluar FGTU masih dibawah tekanan gas masuk
turbn gas yang diinginkan. Menurut standard API, jenis
kompresor yang dapat digunakan adalah kompresor sentry-
fugal atau reciprocating. Tekanan keluar kompresor harus
dapat diatur dengan ekpansi. Sedikitnya harus ada dua
ekspansi yang harus disediakan, masing-masing dimensi
harus dapat mengalirkan gas pada laju maksimum.
Penurunan temperatur gas dapat dilakukan menggunakan
pendingin udara, satu pendingin udara atau penukar kalor
sudah cukup untuk digunakan jika pendinginan mengguna-
kan udara. Jika pendinginan menggunakan air yang diguna-
kan, maka harus disediakan dua penukar kalor, masing
-masing mempunyai kapasitas yang sama.
Jika diperlukan pemanas gas, maka jenis pemanas gas
yang digunakan dapat secara elektrik atau menggunakan
Gambar 1. Fuel Gas Treatment Unit sederhana fluida yang bertemperatur lebih tinggi seperti minyak, uap,
air atau gas). Pemanas gas harus dirancang untuk menaikkan
Gambar 1 di atas memperlihatkan fuel gas treatment temperature minimal 30°C aliran maksimum gas ditambah
secara skematik. Fuel gas treatment terdiri atas berbagai 20%.
valve untuk mengatur laju aliran gas, valve untuk control FGTU harus berbentuk “single skid assembly” yang dapat
tekanan, valve untuk keperluan safety, heater untuk me- dipindahkan dengan mudah menggunakan satu alat angkat.
manaskan gas hingga temperatur sekitar 60 C dan tabung FGTU harus dirancang untuk operasi kontinyu dan untuk
baja bertekanan tinggi yang dalamnya terdapat filter dan minimal operasi sebagai berikut:

K-75
Seminar Nasional Teknik Mesin 7
21 Juni 2012, Surabaya, Indonesia

- 40000 jam untuk penggantian scrubber internals gas keluar kompresor dari 120 C menjadi 60 C.
- 10000 jam untuk inspeksi pemeliharaan - Pressure control valve, PCV, untuk menjamin tekanan gas
- 4000 jam antara penggantian catridge filter. keluar FGTU sebesar 56 – 58 barg.
Isolasi diperlukan untuk semua perlatatan FGTU yang FGTU ini dirancang untuk dapat melakukan proses
temperaturnya di atas 50 C. filtrasi partikel, minyak dan kandungan air. Sistem FGTU
terdiri atas scrubber, filter, coalescer, booster compressor dan
2. METODOLOGI proteksi keadaan darurat. FGTU yang dikaji dirancang untuk
mengalirkan natural gas sebanyak 30 mmscfd, tekanan
Kegiatan ini telah dilakukan dengan langkah-langkah operasi turbin gas sekitar 60 barg dan temperatur BBG
sebagai berikut: masuk sebesar 30 C. Spesifikasi FGTU yang diinginkan
- Studi spesifikasi turbin gas yang akan digunakan, yaitu adalah dapat memfilter 100% 10 micron (atau lebih besar)
turbin gas tipe GE LM6000 PG – 50 Hz. droplet, 100% 3 micron (atau lebih besar) partikel padat
- Mempelajari spesifikasi gas (gas analysis) yang akan (solid).
disuplai ke turbin gas. Gas yang akan digunakan adalah
disuplai dari Total E&P Indonesie. 4. KESIMPULAN
- Mempelajari spesifikasi perlatatan atau bahan yang akan
dibutuhkan seperti scrubber, catridge filter, berbagai valve Dari perancangan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
dan kontrol valve, dan booster kompressor. sebagai berikut:
- Melakukan perancang untuk estimasi kapasitas FGTU, a. Tekanan gas masuk 50 barg, sedangkan temperatur gas
sizing tangki bertekanan, sizing pipa dan pemilihan pipa, masuk 30 C.
pemilihan booster kompresor, dsb. b. FGTU dirancang untuk mengalirkan gas hingga 24
mmcsfd.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN c. FGTU dilengkapi dengan booster kompresor untuk
menaikkan tekanan daro 50 barg hingga 60 barg (rasio
Gambar 2 memperlihatkan skema FGTU yang dirancang. kompresi 1.2).
FGTU terdiri atas: d. Scrubber harus dapat membuang 100% droplets
- Emergency shut down valve, yang berfungsi meng- berukuran 10 micron atau di atasnya.
hentikan aliran gas jika terjadi keadaan darurat seprti e. Filter harus dapat membuang 100% partikel berukuran 3
turbin gas mati mendadak, ada sinyal kebakaran, dsb. micron atau lebih besar.
- Dua tangki scubber filter untuk menfilter kadungan uap f. Coalescer harus dapat membuat 100% oil/minyak
air, partikel dan minyak yang masih terkadung dalam droplets berukuran 10 micron atau di atasnya.
bahan bakar gas. g. Emergency Shut Down Valve, ESDV dipasang sebelum
- Dua unit booster kompressor untuk menaikkan tekanan filter untuk menghentikan aliran gas ketika terjadi
gas dari 50 barg menjadi 60 barg. keadaan darurat.
- Pendingin udara (air cooler), untuk menurunkan temperatur

Gambar 2. Skematik Fuel Gas Treatment

K-76
Seminar Nasional Teknik Mesin 7
21 Juni 2012, Surabaya, Indonesia

DAFTAR PUSTAKA UCAPAN TERIMA KASIH

[1] GE Energy, 2xLM6000 PG – 50 Hz, Gas Turbine Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
Generator Package, 718251, R0, July, 2010. kepada PT Teamworx Indonesia dan PT IMECO yang telah
[2] Total E&P Indonesie, General Specification, GS EP memberikan berbagai fasilitas kepada penulis untuk
MEC 214, January, 2005 mempelajari dan merancang sistem fuel gas treatment ini.
[3] Nayyar, Piping Handbook, 7th ed, Mc Graw Hill, 2000.

K-77

Anda mungkin juga menyukai