PLTU Lati
PT. Indo Pusaka Berau adalah perusahaan modal bersama yang mengoperasikan
pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara berkapasitas 2 x 7 MW di Kabupaten
Berau - Kalimantan Timur. PT. Indo Pusaka Berau adalah perusahaan joint venture yang
didirikan oleh Konsorsium Indo Pusaka Berau yang terdiri dari 3 (tiga) anggota konsorsium
yaitu PT. Indonesia Power dengan keahlian dan pengalaman membangun dan
mengoperasikan pembangkit listrik, Pemerintah Kabupaten Berauyang bertanggung jawab
terhadap perijinan, lokasi lahan dan penyediaan batu bara dan PT. Pusaka Jaya Baru
(Perwakilan Shandong Machinery I & E Group Co) bekerjasama dengan pabrik mesin yang
melakukan instalasi PLTU.
Konsorsium tersebut dibentuk dengan nama Konsorsium Indo Pusaka Berau sesuai
Surat Perjanjian Konsorsium tanggal 23 Desember 2002 dalam rangka pembangunan PLTU
Lati ( 2 x 7 MW ) di Tanjung Redeb. Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pelaksanaan
proyek pembangunan PLTU mulut tambang Berau 2x7 MW mulai dari contract signing untuk
equipment pada 4 February 2003 dengan Shandong Machinery I&E Group Corporation,
kontrak pekerjaan pondasi dengan PT. Pusaka Jaya International pada 2 September 2003 dan
kontrak konstruksi, sipil, mekanikal, dan elektrikal denganPT. Pusaka Jaya International pada
31 Juli 2003. PLTU unit 1 sinkron pada 28 Pebruary 2004 dan PLTU unit 2 sinkron pada 25
Desember 2004.
Mulai tanggal 12 Januari 2005 pengusahaan PLTU ini resmi dilaksanakan oleh PT.
Indo Pusaka Berau sebagai langkah untuk merintis dan memulai kemandirian bisnis sektor
pembangkitan tenaga listrik di Indonesia, dengan membangun PLTU berbahan bakar batu
bara dengan kapasitas terpasang 2x7 MW.
1
Pada saat Perusahaan didirikan komposisi Pemegang Saham PT Indo Pusaka Berau
adalah adalah sebagai berikut; PT Indonesia Power sebanyak 50%, Pemerintah Kabupaten
Berau sebanyak 35% dan PT Pusaka Jaya Baru sebanyak 15%. Pada tahun 2012 terjadi
pengalihan saham sebanyak 10% dari Pemegang Saham PT Pusaka Jaya Baru kepada
Pemerintah Kabupaten Berau yang mengakibatkan komposisi saham menjadi : PT Indonesia
Power sebanyak 47%, Pemerintah Kabupaten Berau sebanyak 49%, dan PT Pusaka Jaya Baru
sebanyak 4%.
Energi Listrik yang diproduksi oleh PLTU Lati , disalurkan kepada 2 konsumen yaitu PT.
PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur, Cabang Berau, dan PT. Berau Coal salah satu
perusahaan pertambangan yang ada di Kabupaten Berau.
Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil pembakaran bahan
bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperature tertentu diarahkan
untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa putaran.
Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan energy
listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan, sehingga ketika turbin
berputar dihasilkan energy listrik dari terminal output generator
Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air kondensat. Air kondensat hasil
kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler. Demikian siklus ini
berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.
2
PLTA DENGAN WADUK (RESERVOIR) Air
sungai dialirkan ke kolam melalui saluran terbuka atau tertutup dengan disaring terlebih
dahulu dan ditampung di suatu kolam yang berfungsi untuk:
Mengendapkan pasir
Mengendapkan lumpur
Sebagai waduk (reservoir)
3
Air dari satu sungai atau lebih ditampung di suatu tempat untuk mendapatkan
ketinggian tertentu dengan jalan dibendung. Air dari waduk tersebut dialirkan melalui saluran
terbuka, melalui pintu air ke saluran tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat
menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.
Contoh:
PLTA Cirata
4
BAGIAN BAGIAN PLTA CIRATA
5
1. BAGIAN BAGIAN PLTA (dalam diagram)
PLTA Cirata terletak di daerah aliran sungai (DAS) Citarum di Desa Tegal
Waru, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Latar belakang
pendirian PLTA ini, dengan letak sungai Citarum yang subur, bergunung-gunung
dan dianugerahi curah hujan yang tinggi. Pembangunan proyek PLTA Cirata
merupakan salah satu cara pemanfaatan potensi tenaga air di Sungai Citarum
6
Petunju
k
1 Waduk Tempat menampung air sungai
2 Main Gate Pintu air utama
3 Bendungan Penahan laju sungai
Pipa yang menyalurkan air dari waduk menuju
4 Penstock
sungai
5 Katup Utama Katup buka-tutup
6 Turbin Baling-baling yang digerakkan oleh air
7 Generator Pengubah energi mekanik menjadi energi listrik
8 Draftube Penampung air sebelum dibuang
9 Trailrace Pembuangan air
10 Transformator Pengubah listrik
11 Switch yard Pengatur listrik
12 Kabel Transmisi Distributor listrik
13 Spillways Tempat keluarnya lebihan air waduk
Waduk tenaga air cirata merupakan tipe turbin francis yang merupakan salah
satu jenis tipe turbin reaksi. turbin francis, yaitu air mengalir ke rotor dengan arah
radial dan keluar dengan arah aksial. Dan turbin reaksi adalah turbin yang bekerja
karena adanya perbedaan tekanan.
7
Adapun tinggi air jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter dengan debit air
maksimum 135 m3 perdetik. Turbin yang digunakan di waduk Cirata adalah Turbin
Francis dengan spesifikasi:
SPESIFIKASI KETERANGAN
Tipe Francis, vertical shaft
Produksi VOEST-ALPINE
Rate Net Head 106,8 m
Rated Output 129,6 MW
Kecepatan 187,5 rpm
Debit Pada Kondisi Diatas 132,5 m3/s
Runaway Speed 400 rpm
Spiral Case Inlet Diameter 4300 mm
Draft Tube Outlet Diameter 6400 rpm
Diameter Runner Dth = 3400 m
Jumlah Runner Blade z = 16
Jumlah Guide Vane z = 24
Bukaan Maksimum Guide Vane 260 mm
Ketinggian Guide Vane 980 mm
Jumlah Servomotor 2
Tekanan Normal Operasi Guide Vane 55 kg/cm2
Tekanan Oli Minimum Guide Vane 38,5 kg/cm2
Langkah Servomotor 440 mm
Diameter Piston Servomotor 400
1. PRINSIP KERJA
Air yang berada pada ketinggian tertentu senantiasa mengalirkan air dengan
masa tertentu setiap menit. Seperti masa air yang berada pada suatu ketinggian
memiliki energi potensial gravitasi. Ketika masa air turun ke bawah energy
potensialnya berkurang karna sebagian energi potensialnya dirubah menjadi energi
kinetik.
8
Dengan energi potensial yang tinggi maka laju aliran air di ujung pipa akan tinggi
pula. Apabila diameter pipa tidak berubah (semua pipa diameternya sama) maka kita
dapat menentukan laju aliran air tersebut menggunakan rumus dibawah:
Ek = Ep
mv = mgh
Keterangan:
9
g = gravitasi 9.8 (m/s)
h = ketinggian air (m)
Sehingga secara matematis daya real yang dihasilkan dari pembangkit adalah sebagai
berikut :
Wkeluaran
generator= Wmasukan x 100%
10
Efisiensi turbin sesuai dengan kondisi beban:
Kutipan dari buku Hydroelectric Handbook, William P. Craeger and Joel D. Justin,
Second Edition John Wiley & Sons, Inc., New York, 1950, hal. 832
Keterangan :
Pin= daya masukan ke turbin (watt) Q = debit air (m3/s)
Pout = daya keluaran dari turbin (watt) h = ketinggian efektif (m)
Preal = daya sebenarnya yang g = gaya gravitasi (m/s)
dihasilkan (watt) W = usaha (j)
= massa jenis fluida (kg/m3)
Daya yang keluar dari generator dapat diperoleh dari perkalian efisiensi turbin dan
generator dengan daya yang keluar secara teoritis. Sebagaimana dapat dipahami dari
rumus tersebut di atas, daya yang dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi jatuh dan debit
air, oleh karena itu berhasilnya pembangkitan tenaga air tergantung daripada usaha untuk
mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara efektif dan ekonomis.
Namun, tidak semua energi potensial dari air diubah menjadi energi listrik. Oleh karena
itu kita mengenal konsep efisiensi:
output
= input x 100%
11
Dengan demikian daya listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air adalah:
Pdihasilkan = Phitung
Pdihasilkan = hQ
Untuk menghitug beda potensial yang dihasilkan, kita menggunakan rumus GGL
induksi yang dikenal dalam Hukum induksi Faraday yang bunyinya Gaya gerak listrik
(GGL) induksi pada sebuah rangkaian sama dengan kecepatan perubahan fluks yang
melalui rangkaian tersebut. Rumus yang digunakannya adalah:
= N B A sin t
Keterangan:
1. Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai
dengan persamaan:
rpm = 60 . f / P
dimana:
rpm = putaran
f = frekuensi
P = jumlah pasang kutub
12
2. Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya
listrik yang bisa dihasilkan oleh pembangkit
3. Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari
besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan
timbul magnet dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
E=B.V.L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet V : Kecepatan putar
B : Kuat medan magnet L : Panjang penghantar
13
Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan,
sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat
kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang
masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk,
makin kecil pula nilai kemagnetannya.
Efisiensi turbin:
output
= input x 100%
129600000
= 145047750 x 100% = 89%
Data di atas adalah perhitungan daya yang dihasilkan pada setiap turbin sesuai dengan
spesifikasi turbin dan waduk di PLTA Cirata.
PLTA CIRATA
PLTA CIRATA
Lokasi Purwakarta, Jawa
Barat
Tipe Memanfaatkan
potensi air dari
waduk.
Tipe turbin Francis Vertika
Shaft
Jumlah 187,5 rpm
putaran
Daya yang 1008 MW
dihasilkan
Sungai Citarum
Debit air 135 m3/detik
Tinggi Head 112,5 m
Mulai 1988
beroperasi
Daerah Sistem Jawa-
pengguna daya Madura-Bali
A. KELEBIHAN-KEKURANGAN
Kelebihan:
1. Daya yang dihasilkan sangat besar dan menjadi tempat wisata.
2. Letak Turbin Reaksi bisa lebih leluasa (tidak begitu terikat).
3. Turbin Reaksi settingnya tidak merupakan masalah, sedang Turbin Impuls (misal :
Turbin Pelton), turbin harus dipasang diatas muka air belakang.
Kekurangan:
Perawatan, pengawasan, yang tentu lebih memerlukan biaya yang lebih besar
DAFTAR PUSTAKA
Rakhman, 2013. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air. [online]. Dalam
http://rakhman.net/2013/04/prinsip-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-air.html
Wikipedia, 2017. Pembangkit Listrik Tenaga Air Cirata. [online]. Dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Air_Cirata
Umm, Jurnal. 2014. Kerja Sama Dengan Pt Pln Persero. [online]. Dalam
http://ft.umm.ac.id/id/umm-news-1189-kerja-sama-dengan-pt-pln-persero-umm-
tambah-pltmh.html
Yefrichan, 2010. Klasifikasi Turbin. [online]. Dalam
http://yefrichan.wordpress.com/2010/05/31/klasifikasi-turbin/
Havianto, Jonny. 2012. Peluang PLTA Buatan Indonesia. [online]. Dalam http://jonny-
havianto.blogspot.com/2012/12/peluang-plta-buatan-indonesia.html
4Bri, 2011. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga. [online]. Dalam
http://4bri.blogspot.com/2012/11/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga.html
Scribd, 2015. PLTA Cirata. [online]