Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR


1. 1. Pendahuluan
Pembangkit listrik tenaga air adalah suatu sistem peralatan atau mesin yang
dapat merubah energi potensial menjadi energi gerak ( mekanik dalam bentuk
rotasi ) dan melalui rotor dari generator akan diubah menjadi energi listrik pada
stator generator. Untuk mendapatkan daya tertentu dari turbin sangat tergantung
dari tinggi jatuh air dan debet air. Seperti diketahui, bahwa dunia ini ada beberapa
macam pembangkit listrik yang masing masing diberi nama sesuai dengan sistem
penggeraknya atau nama bahan bakar yang dipakai Pusat Pembangkit Listrik yang
ada :
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air
2. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
3. Pembangkit Listrik Tenaga Termal Batu Bara
4. Pembangkit Listrik Tenaga Termal Minyak
5. Pembangkit Listrik Tenaga Gas
6. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
7. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
8. Pembangkit Listrik Tenaga Surya
9. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
1.2. Perubahan energi pada PLTA
Energi yang terkandung dalam suatu fluida ialah energi potensial, dalam
proses aliran di dalam pipa energi potensial berangsur-angsur berubah menjadi
energi kinetik, di dalam turbin energi kinetik air berubah menjadi enrgi mekanik.
Dan energi mekanik dayanya diteruskan lewat poros generator sehingga berubah
menjadi energi listrik.

1
ENERGI POTENSIAL Kwh

Energi Potensial Air


Energi Kinetis

Energi
Energi Mekanik
Mekanik K
Energi Listrik W
h

E. POTENSIAL E. KINETIK E. MEKANIK E. LISTRIK

Gambar 1.1 Proses perubahan energi


1. Energi Potensial
Air merupakan energi potensial berdasarkan perbedaan ketinggian /
kedudukannya. Untuk menentukan energi potensial dapat diperoleh dengan
menyesuaikan kondisi air tersebut dan yang perlu diperhatikan adalah ;
a. Jumlah air yang tersedia
b.Ketinggian hidrolik dari air yang ada.
Jika benda jatuh dari ketinggian tertentu, kecepatan awalnya nol. Makin
mendekati permukaan tanah, kecepatan benda jatuh makin besar. Kecepatan
maksimal benda jatuh adalah saat menyentuh permukaan tanah. Besar kecepatan
maksimal tersebut bergantung pada ketinggian benda dari permukaan tanah.
seperti gambar 1.2

2
m.g.h

Gambar 1.2 Pada peristiwa benda jatuh terjadi perubahan energi potensial menjadi
energi kinetik
2. Energi Mekanik
Yaitu energi yang menggerakan poros dengan perantara sudu jalan dalam
rumah turbin. Energi potensial air dengan melalui injector atau casing atau
saluran, mendorong sudu jalan yang selanjutnya memutar poros turbin.
3. Energi Listrik
Energi listrik terjadi karena perbedaan medan magnit di generator yang
disebabkan oleh poros turbin.
1.3. Prinsip Kerja PLTA
Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pusat pembangkit tenaga listrik
yang mengubah energi potensial air (energi gravitas air) menjadi energi listrik.
Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi
potensial air menjadi kerja mekanis poros yang akan memutar rotor generator
untuk menghasilkan energi listrik.
Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dari sungai secara lansung
disalurkan untuk memutar turbin, atau dengan cara ditamping dahulu ( bersama –
sama air hujan) dengan menggunakan kolam tando atau waduk sebelum
disalurkan untuk memutar turbin.seperti gambar 1.3.

3
Gambar 1.3. Prinsip kerja PLTA
Dari cara memperoleh potensi air sebagai sumber energi, PLTA dapat dibagi
sebagai berikut ;
1. PLTA Aliran sungai Langsung tanpa kolam tando
Aliran sungai dialirkan langsung melalui saluran terbuka atau tertutup
dengan memasang diujung saluran tersebut (ujung masuk air). Air dimasukkan
melalui pipa pesat/ saluran terbuka

Gambar 1.4 PLTA dengan Aliran sungai langsung

4
Keterangan ;
1. Sungai 7. Power house
2. Saringan 8. Bendung
3. Bak pengendapan pasir 9. Saluran pembersih
4. Pressure tunel 10. Saluran pengelak
5. Surge tank 11. Sungai
6. Penstock valve

2. PLTA Aliran sungai langsung dengan kolam tando


Air sungai di alirkan ke kolam melalui saluran terbuka atau tertutup
dengan disaring terlebih dahulu dan ditampung di suatu kolam yang berfungsi
untuk :
a. Mengendapkan pasir
b. Mengendapkan lumpur
c. Sebagai reservoir
Air dari kolam tersebut dialirkan melalui pipa pesat menggerakkan
turbin untuk membangkitkan tenaga listrik. Kolam tando dilengkapi dengan
beberapa pintu air gunanya untuk pengisian / pengosongan bila kolam tando
diadakan pemeliharaan.

Gambar 1.5. PLTA dengan kolam Tando

5
3. PLTA Aliran sungai langsung dengan waduk (Reservoir)
Air dari satu sungai atau lebih ditampung di suatu tempat untuk
mendapatkan ketinggian tertentu dengan jalan dibendung. Air dari waduk
tersebut dialirkan melalui saluran terbuka, melalui pintu air ke saluran
tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat menggerakkan turbin untuk
membangkitkan tenaga listrik.

Gambar 1.6. PLTA dengan waduk

4. PLTA Aliran Danau


Sumber air dari PLTA ini adalah sebuah danau yang potensinya cukup
besar.Untuk pengambilan air yang masuk ke PLTA dilaksanakan dengan :
a. Pembuatan bendungan yang berfungsi juga sebagai pelimpas yang
berlokasi pada mulut sungai.
b. Perubahan duga muka air (DMA) + 4 meter
c. Intake

6
Gambar 1.7. Lay Out PLTA Danau

5. PLTA Pasang surut


Pada saat air pasang, air laut memasuki teluk (sebagai kolam) melewati
bangunan sentral, sehingga air laut mendorong sudu-sudu jalan (runner) dari
turbin. Turbin memutarkan generator sehingga menghasilkan energi listrik..
Lama kelamaan kolam akan terisi oleh air laut sehingga permukaan air laut
menjadi sama, berarti tenaga penggerakanya tidak ada dan turbin berhenti
berputar. seperti gambar 1.8

Gambar 1.8. PLTA Pada keadaan air pasang naik


Pada saat air laut surut, permukaan air .kolam lebih tinggi dari
permukaan air laut. Air kolam akan mengalir ke Laut melalui bangunan
sentral dan akan memutar sudu-sudu turbin yang seporos dengan generator

7
sehingga didapat energi listrik kembali sampai terjadi air pasang lagi. seperti
gambar 1.9

Gambar 1. 9. PLTA Pada keadaan air pasang surut


6. PLTA Pompa
PLTA pompa dibangun dan dioperasikan untuk PLTA beban puncak.
Air waduk bagian atas dan air waduk bagian bawah diatur untuk operasi
harian akan mingguan. PLTA pompa digunakan untuk mengatur / menunjang
beban puncak sistem. Danau bagian atas biasanya mempunyai kapasitas
tampung yang besar tetapi mempunyai daerah tangkapan hujan yang sempit,
sedangkan danau bagian bawah mempunyai daerah tangkapan hujan yang luas
seperti gambar 1.10
a. Generator berfungsi sebagai motor
b. Turbin berdiri sendiri terpisah dari pompanya
c. Generator, turbin dan pompa terletak di dalam satu poros
(pompa terletak paling bawah)

Gambar 1.10 PLTA Pompa

8
7. PLTA Kaskade
Pemanfaatan sungai, berarti sepanjang sungai dibangun beberapa PLTA,
maka daerah PLTA itu disebut sistem Kaskade PLTA, dimana PLTA yang
berada di bawah memanfaatkan air setelah digunakan oleh PLTA di atasnya.
Seperti Kaskade PLTA Sungai.Citarum ( Saguling, Cirata, dan Jati Luhur )
1.4. Bagian – bagian utama PLTA
Bagian – bagian utama PLTA terdiri dari:
1. Waduk (Reservoir)
Sungai dibendung untuk memperoleh air sebanyak mungkin dan
mencapai evaluasi/ketinggian muka air tertentu sesuai dengan yang
dibutuhkan sehingga dapat untuk menggerakan turbin
2. Bendungan
Bendungan (DAM) berfungsi untuk membendung sungai sehingga
terbentuk waduk, typenya harus dipilih yang memenuhi syarat seperti geologi,
topografi, dan syarat lain seperti misalnya bendungan urugan, (tanah batu) dan
bendungan beton gravitasi, busur dsb )
a. Bendungan urugan tanah.
Type ini termasuk tertua dalam sejarah dan sebagian PLTA-PLTA
berkapsitas kcil menggunakan bendungan type ini
b. Bendungan urugan batu.
Bendungan ini mempunyai konstruksi yang sangat sederhana,
mempergunakan bahan-bahan alami seperti batu, tanah liat dan pasir.
Bendungan ini untuk PLTA berkapasitas sedang. Sedangkan bendungan
beton (gravitasi, bususr dsb) karena di buat dari beton biaya
pembangunannya mahal. Namun bendungan gravitasi mampu menahan
kekuatan-kekuatan seperti tekanan air dan sebagainya dengan
menggunakan beban matinya sendiri. Dan bendungan busur cocok untuk
lembah berbentuk U atau bentuk bendungan rendah.

9
Gambar 1.11. Bendungan PLTA
3. Saringan / Trash Racke
Saringan ini di pasang di depan intake (pintu pengambilan air) yang
berguna untuk menyaring kotoran-kotoran / sampah yang ikut bersama air..
Jika air bersih maka tidak akan mengganggu operasi mesin.

Gambar 1.12 Trash racke

10
4. Pelimpah
Bendungan pelimpah (Spillway) berfungsi melimpahkan air apabila tinggi
permukaan air waduk melampaui batas maksimum ( kondisi banjir). Pelimpah
ini biasanya terdapat pada bendungan-bendungan besar.
5. Bottom Outlet
Saluran/katup penguras (Bottom Outlet) bertugas untuk menguras
kotoran-kotoran dan endapan ( sendiment ) waduk, sehingga dapat menjaga air
waduk sesuai dengan yang direncanakan. Dan posisi katup letaknya pada
posisi terendah dari bendungan tersebut.
6. Intake ( bangunan pengambil air)
Bangunan pengambil air ini harus memenuhi persyaratan :
a. Dapat mengatur kebutuhan air
b. Dapat mengontrol dan mencegah sampah masuk ke saluran
c. Mengurangi masukknya sedimentasi
d. Mudah pengoperasiannya.

Gambar 1.13 Bangunan pengambil air

11
Bangunan pengambil air terdiri dari
a. Pintu pengmbil air (Intake Gate)
Adalah pintu pengambilan air (Intake gate) yang dipasang
didepan intake dan digunakan hanya bilamana pipa pesat dikosongkan
untuk melaksanakan.Type yang dipakai biasanya tipe sorong slide gate
dan biasa juga pintu. ini disebut pintu pemeliharaan.
b. Intake valve
Adalah katup yang berfungsi sebagai pengaman bila terjadi
kebocoran pada penstock (pipa pesat). Pada Intake valve dilengkapi
dengan diferential presure relay yang akan mengomando menutup
intake valve secara otomatis bila terjadi kebocoran pada pipa pesat
sehingga tidak terjadi penurunan tekanan air.
7. Gedung sentral
Gedung pusat pembangkit, pada bangunan ini terletak instalasi turbin
air, generator, peralatan bantu, dan ruang kontrol. Dua tipe bangunan gedung
pusat pembangit :
a. Diatas permukaan tanah (pada umumnya PLTA)
b. Semi bawah tanah (semi underground) contohnya PLTA Saguling

Gambar 1.14 Model Gedung Sentral (Power House)

12
1.5. Daya dan Energi
Air yang ditampung diatas level tertentu memiliki energi dan
kemungkinan daya. Air yang tertampung tersebut memiliki energi potensial.
Pada saat air tersebut dilepaskan dengan alat tertentu, ia akan mengalir, dan
akan mengurangi tenaga kinetik. Energi potensial dan energi kinetik dapat
saling dirubah, pada saat air dipompa dari tail-race. unit pembangkit
kedalam reservoir adalah untuk memperoleh energi potensial kembali
dengan bantuan sebuah pompa. Demikian pula pada saat air dialirkan
melalui pipa pesat, energi potensial dirubah menjadi energi kinetik dimana
sejumlah energi hilang karena gasekan yang akan merubah energi gerak
menjadi energi panas.
Energi kinetik air dapat data kedalam energi listrik melalui
penggunaan mesin walaupun satu bentuk energi dapat dirubah kedalam
bentuk lain dengan berbagai cara. Energi berubah dari satu bentuk ke
bentuk lainnya tetapi tidak dapat bertambah/berkurang.
1. Tinggi jatuh air.
Air yang disimpan dalam dam yang melebihi ketinggian normal
dimana ia dapat mengalir dikatakan memiliki tinggi jatuh air. Didalain
pembangkitan dikenal. dengan total/gross head yaitu perbedaan elevasi
antara permukaan air sebelum melalui kisi/penyaring sampah dengan
permukaan air didalam tailrace setelah ia memancar dari draft tube/pipa
lepas. Dengan kata lain total gross adalah jarak elevasi vertikal antara air
pada reservoir.
Didalam perhitungan efesiensi-turbin ataupun turbine formance
lainnya yang dipergunakan adalah head efektif/head netto yaitu gross head
dikurangi dengan kerugian pipa pesat yang sama, penghentian satu turbin
dapat menyebabkan tekanan atau head menjadi terbalik panda turbin yang
masih beroperasi.
Jika tekanan air diukur dalam lb/in2 panda, saluran masuk air kedalam
turbin serta pembacaan yang diperoleh dikalikan dengan 2,308, head efektif
dari tempat ini hingga tinggi elevesi dalam forebay diatas, head (dalam feet)

13
harus diubah. Kedalam pound/inchi 2 dengan mengalikannya dengan 0,4332.
Dari uraian diatas dapat (disederhanakan bahwa head netto atau head
efektif pada turbin air adalah grosshead dikurangi dengan kerugian hidrolik
kecuali. semua yang dapat dimasukkan kedalam kerugian turbin. Beberepa
kerugian non-turbin adalah disebabkan oleh aliran melalui penggaruk
sampah, aliran air melalui saluran pengambil pipa pesat, aliran yang
mengalir melalui pipa pesat itu sendiri dan aliran),melalui katup pipa. pesat
seperti gesekan serta kerugian kecepatan.
Head netto berivariasi terbadap beban pada- unit pembangkit karena
gesekan dan kerugain kecepatan bertambah kira-kira sama dengan 1/4
pancaran air dari unit. Unit pembangkit, hydro dengan low-head. Dengan
saluran air yang sangat pendek memlliki head netto yang hampir sama,
dengan grosshead. Namun demikian, unit pembangkit dengan medium head
dan high-head dimana dipergunakan pipa pesat/tunnel yang panjang dapat
hanya memiliki head netto 90 dari groeshead atau bahkan kurang.
2. Output turbin generator
Kita kembali pada teori dasar bahwa energi adalah kemampuan untuk
bekerja misalnya yang menghasilkan gerakan. Kerja adalah hasil dari suatu
gaya tertentu yang bekerja, serta jarak perpindahan gaya tersebut. Jika tidak
ada gerahan berarti tidak ada usaha atau kerja. Energi dan gaya tersebut
diatas diukur dengan satuan yang sama. Dengan demikian 1 pound air yang
telah dinaikan 1 foot memiliki energi 1 foot pound dan dapat mengerjakan 1
foot-pound jika ia dialirkan setinggi 1 foot.
Energi potensial dari suatu isi air. adalah perkalian Berat dengan
grosshead (jarak vertikal ia dapat dialirkan). Didalam transformasi energi
potensial ini. kedalam usaha berguna terhadap penghasilan energi listrik,
sebagian akan hilang dalam kerugian yang ada yaitu kerugian air yang
mengalir melalui penggaruk sampah, kerugian kecepatan, kerugian air yang
mengalir melalui katup-katup dan pipa pesat, serta ketinggian air dalam
tailrace.

14
Perhitungan/uraian diatas adalah untuk unit-unit turbin francis. Untuk
unit-unit turbin impulse yang dikenal. dengan turbin pelton, gross head
biasanya diistilahkan sebagai suatu perbedaan elevasi pada permukaan air
pada forebay dan sonter elevasi air yang memancar pada sudu. Turbin
impulse tidak memiliki draft tube seperti pada turbin francis sehingga air
jatuh yang ada dari senter pemancar hingga permukaan air dalam pipa lepas
tidak dapat dipergunakan untuk memperbaiki daya. Didalam perhitungan
head yang dipergunakan pun adalah head netto yaitu elevasi yang sama
dengan pressure head dalam pipe masuk turbin sedikit dibawah nozzle jika
pipa hanya mensuplai satu nozzle atau sedikit dihawah upstream wye atau
pencabangan ke nozzle untuk turbin dengan beberapa nozzle, ditambah
velocity haad pada tempat tersebut dikurangi elevasi titik terbawah dari
diameter dasar sudu-sudu runner.
Diameter dasar adalah suatu garis tengah yang merupakan garis
singgung terhadap sumbu pemancar. Jika turbin disuplai oleh lebih dari satu
pipa masuk, head efektif untuk turbin dapat diambil sebaggai head efektif
rata.rata. Pressure head dapat diukur dengan piezometer..Penggaruk sampah
dan sistem saluran, sebagian dalam turbin dan peralatan pembangkitan serta
sebagian karena perubahan elevasi permukaan air dalam forsbay dan fterbay
jika, diasumsikan
E = Energi yang ada untuk usaha berguna
W = Berat, air dalam
V = Volume air yang dialirkan
H = Grosshead
Eff = Efesiensi pembangkit
maka energi berguna
E = WVHe ............................. (1 )
karena
V= Qt
dimana.
V = Volume air yang digunakan

15
Q = Air yang dipancarkan
t = Waktu
dengan demikian
E = WqtHe ................................ (2)
E adalah energi air yang diberikan selama periode waktu dan
detik.Daya adalah besarnya usaha yang dilakukan. Dengan kata lain,
jumlah usaha yang dilakukan dalam suatu waktu tertentu. Istilah yang
digunakan untuk daya adalah HP 33.000 ft – lb/menit atau 550 ft–lb/det.
Karena 1 HP = 745,7 watt maka usaha 1 kw = 550 : 0.7457 = 737,96 ft–
lb/det. Untuk mempermudah didalam perhitungan umumnya dibuat 1 kw
= 738 ft–lb/det. Jika diinginkan mencari horse power atau kw dari volume
air tertentu yang diubah menjadi energi yang dinyatakan dalam persamaan
(2), kita sederhanakan dengan bantuan :

E E
hp  KW 
550 . t 738 . t

Dengan demikian persamaan (2) menjadi :


W.Q.t.H.e
hp 
550 .t ....................................... (3)
Dengan menghilangkan t dalam persamaan (3) serta mengganti 62,4 lb
untuk w maka kita dapat :
W.Q.t.H.e QHe
hp  
550 . t 8,81 ....................... .(4)
Dengan cara yang sama kita dapatkan pada :
W.Q.t.H.e
KW 
738 . t ............................. (5)
Dengan menghilangkan waktu t dalam persamaan (5) dan menggantinya
62,4 untuk w maka :
62,4 . Q . H . e QHe
kw  
738 11,83 .............. (6)

16
Jika diinginkan untuk menetukan rumus yang menyatakan HP-jam/kw,
simbol T dapat digunakan untuk menyatakan periode waktu dalam jam.
Q.H.e.T
hp  jam 
8,81 ....................... (7)
Q.H.e.T
kw  jam 
11,83 ...................... (8)
Contoh :
Dari suatu unit pembangkit listrik tenaga air diketahui bahwa pancaran air
yang mengalir melalui turbin Q 250 ft/det, grosshead H 90 ft, randemen
keseluruhan pembangkit dari reservoir sampai generator 80 %
Maka jika Q dan H dipertahankan tetap selama 10 Jam
250  90  0,80  10
Hp  jam   20,431 hph
8,81
250  90  0,80  10
Hp  jam   15,216 kw
11,83
3. Kecepatan rotasi
Kecepatan spesifik adalah suatu kecepatan runner, yang mana pada
kecepatan tersebut dihasilkan daya HP dengan head/foot. Kecepatan
spesifik memberikan arti yaitu perbandingan kecepatan turbin berdasarkan
head dengan kapasitas daya. Sebagai contoh suatu turbin air dengan AC
generator harus bekerja pada kecepatan synchronous untuk menghasilkan 60
hertz (cycles persecond), kecepatan turbin yang paling baik adalah sedekat
mungkin dengan kecepatan synchronous generator. Rotor generator harus
mempunyai jumlah pole genap. Hal ini kadang-kadang memerlukan
pemilihan kecepatan turbin pada kenyataannya tidak sesuai dengan
kecepatan yang paling baik. Biasanya jika kecepatan synchronous dalam
batas 5 % dari kecepatan terbaik runner, tidak akan ada penurunan efesiensi
yang berarti. Rumus untuk mendapatkan kecepatan synchronous suatu
generator adalah :
120 . f 120 . f
N atau P
p N

17
Dimana
P = Jumlah kutup
N = Putaran runner rpm
f = Frequensi Hz

4. Efesiensi (daya guna)


Maksud efesien dalam unit turbin adaIah untuk memperoleh output
daya yang sebesar-besarnya dari input air yang sekecil-kecilnya.
Prosentasi beban pada kondisi efesiensi maksimal terjadi sedikit
bervariasi terhadap kecepatan walaupun pabrik biasanya diapat merubah -
rubah kondisi ini untuk memenuhi keperluan. Untuk turbin-turbin reaksi
pada kecepatan normal efesiensi maksimal antara 90 - 94 untuk kecepatan
runner yang bervariasi antara 80-160 rpm. Untuk kecepatan hingga 200
rpm efesiensi maksimal diatas 88%. Untuk runner impulse, efesiensi
maksimal biasanya antara 85 – 87.
Suatu test percobaan biasanya dilakukan untuk menentukan output
dan efesiensi unit turbin yang baru. Hal ini memerlukan pengukuran
secara cermat. Disamping, itu test juga dapat dipergunakan untuk
menentukan performance turbin dibawah head yang berbeda-beda, dan
untuk menentukan kondisi. unit setelah operasi nyata.
Test jenis kedua diatas dinamakan Index test, dimana didalam
melaksanakannnya biasanya mengggaritungkan pada generator dan KWH
meter untuk menunjukkan output generator. Hal ini dapat dicapai dengan
menggunakan randemen generator tertentu dan dengan menghitung
putaran disk KWH meter, serta menerapkan secara tetap. Karena kalibrasi
meter dan kerugiah generator diketahui untuk faktor daya serta kondisi -
koridisi normal, sehingga memungkinkan untuk mempertahankan sedekat
mungkin dengan faktor daya pada unit yang sedang ditest serta
memungkinkan untuk mencatat penyimpangan-penyimpangan tegangan
generator. Jumlah air yang diperlukan unit yang sedang ditest, diukur
dengan manometer dan flowmeter yang dihubungkan pada unit baik

18
secara permanen/sementara. Hasil pengetesan diperoleh untuk tinggi jatuh
total, yaitu perbedan antara elevasi air pada forsbay dan tailrace.Dengan
demikian efisien unit adalah perbandingan output dan input(e)
QH kW
input   0,0845 QH kW ………… (9)
11,83
Dimana
Q = Pancaran air yang digunakan dalam ft kubik/detik
H = Tinggi jatuh brutto
Output output generator
Efesiensi (e)  
Input 0,0845 QH
Perlu ditambahkan bahwa efesiensi termasuk kerugian dalam pipa pesat.
Dari rumus diatas terlihat bahwa output generator tergantung pada jumlah air
yang dirubah menjadi tenaga oleh turbin, tinggi jatuh yang ada , serta efesiensi
unit turbin. Jelas pula bahwa semakin lebar pintu turbin dibuka semakin banyak
air yang digunakan.
Pembukaan pintu turbin sebanding dengan titik pembebanan yang paling
efisien, tetapi tidak banyak berubah terhadap tinggi jatuh. Dapat diasumsikan
bahwa operasi yang paling efisien dari suatu unit akan terjadi pada pembukaan
pintu yang sama, seperti yang telah ditentukan pada waktu testing. Jika terdapat
beberapa unit dalam pembangkit, pembebanan aktual seringkali merupakan
hasil pertimbangan praktis yang diperintahkan secara lisan oleh sistem
interkoneksi, seperti isyarat "mempercepat" persediaan dan kemungkinan untuk
memperoleh output maksimum sesuai dengan temperatur pengoperasian
generator serta transformer yang lebih aman tanpa memperhatikan air yang
digunakan. Penghematan yang dapat direalisasi oleh operasi sistim interkoneksi
sering dapat mengalihkan kondisi air setempat untuk suatu pembangkit tertentu.
Namun demikian sejauh ini bilamana mungkin untuk dapat menghemat air dan
mengopersikannya seefesien mungkin.
Perbedaan antara input dan output unit pembangkit adalah kerugian total.
yang terjadi dalam unit. yang bersangkutan. Kerugian-herugian sebagai berikut
a. Kerugian hidrolik dari saluran – saluran masuk dan pipa pesat

19
b. Kerugian-kerugian turbin
1.6. Jenis Turbin Air.
Turbin air dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelas utama yaitu turbin
impulse yang memanfaatkan energi kinetik dari suatu pancaran air dengan
kecepatan tinggi yang bekerja hanya pada sebagian kecil runner. Turbin reaksi
yang menghasilkan tenaga dari kombinasi gerakan kecepatan air dan tekanan
air. Pada pembangkit listrik tenaga air diklasifikasikan menjadi high head
medium head dan low head Tidak ada batasan pasti yang dapat ditetapkan
untuk masing-masing klas namun umumnya adalah sebagai berikut
1. Low head umumnya untuk tinggi jatuh lebih kocil dari 100 feet
2. Medium-head untuk tinggi jatuh antara 100 - 800 feet
3. High head untuk tinggi jatuh diatas 800 atau 1000 feet
Jenis turbin yang digunakan untuk pembangkitan tergantung pada jumlah
air head yang ada dan faktor ekonomi
1. Turbin Impulse
Biasanya disebut turbin pelton energi dalam pipa pesat diubah bentuk
menjadi dalam bentuk suatu pancaran air yang suatu orifice atau nozzle. Air
memancar Turbin impulse potensial air di energi kinetik dihasilkan dari
tanpa rintangan kedalam udara bebas didalam runah turbin dan menyentuh
sudu runner yang berbentuk mangkok Turbin impulse biasa digunakan pada
head diatas 300 meter. Tadinya ia digunakan pada head yang lebih rendah
targantung pada kapasitas daya (horse power) yang diperlukan. Kini telah
dikembangkan untuk memungkinkan penggunaannya pada head diatas 300
meter Jumlah air yang mengalir pada turbin impulse diatur oleh sebuah
jarum bententuk konis didalam nozzle, seperti ditunjukkan didalam
Gambar 1.15.

Gambar 1.15. susunan nozzle dan pancaran sudu jalan turbin pelton

20
Keterangan
a = nosel c = sudu
b = Jarum cosel d= pipa saluran
Didalam gambar menunjukkan jarum tarsebut (1) dalam posisi
tertutup dimana ia menumpu pada nozzle tip (2).Kecepatan pancaran air
mendekati konstant untuk semua posisi needle dan tergantung pada tinggi
jatuh Posisi jarum menentukan banyak air yang akan mengenai/membentur
sudu-sudu.Di baberapa turbin impulse vertikal menggunakan multijet. Pada
gambar 1.16 menunjukkan desain terbaru dan metoda pemasangan sudu.
Sudu-sudu dibaut seperti ditunjukan dalam gambar 1.16

Gambar 1.16. Skema turbin Inpuls.


dengan mengikat sudu dengan baut terhadap piringan tengah memiliki
keuntungan yaitu sudu-sudunya dapat dilepas tetapi ada kemungkinan

21
kendor Untuk itu desain masa kini lebih suka dibuat dalam satu roda
turbin. Sudu-sudu kadang-kadang cepat menjadi aus. Hal ini disebabkan
oleh tekanan tinggi yang dibebankan pada sudu-sudu tersebut. Sudu-sudu
tersebut menahan tekanan tersebut setiap waktu pada saat
melalui/melewati jalur pancara

Gambar 1.17. Skema turbin Inpuls.


Oleh sebab itu jika terdapat retakan kecil pada sudu, maka pengaruh
abrasi dari air yang mengalir melalui sudu-sudu pada kecepatan yang
tinggi dapat pula memperpendek umur sudu-sudu hal ini terjadi jika air
mengandung lumpur halus. Untuk memperpanjang umur sudu haruslah
sudu dibuat dari baja stainleess yang memiliki kemampuan untuk menahan
tekanan yang besar dan abrasi Turbin impulse (turbin pelton) biasanya
dimanfaatkan/dipergunakan jika
a. Tinggi jatuh terlalu tinggi untuk turbin reaksi
b. Supply air mengandung benda-benda asing (benda abrasif) secara
berlebihan
c. Penstock yang cukup panjang sehingga penggunaan turbin reaksi dapat
menghasilkan/menyebabkan kerusakan karena water hammer
Gambar 1.18 menunjukkan suatu instalasi turbin impulse yang
menggunakan 2 pemancar Deflektor digerakan dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya penurunan kecepatan yang cepat karena adanya

22
kenaikan tekanan dan juga untuk memperkecil kenaikan kecepatan karena
penurunan beban yang tiba-tiba. Untuk itu dapat dilalukan dengan
menggerakkan deflektor tanpa merubah aliran air tetapi dengan merubah
arah aliran air. Disamping itu Deflektor atau jet Deflektor berguna untuk
menaikan effiesiensi serta mencegah cafitari, jet deflektor harus dapat
bergerak keluar dari arus pancaran air mengikuti adanya penarikan beban.

Gambar 1.18. Turbin impulse dengan 2 pemancar


Di dalam gambar 1.18 juga diperlihakan sebuah nozzle pengerem
yang dapat digunakan untuk menambah arus air pada sisi belakang sudu
dengan demikian dapat menghentikan unit dengan cepat. Turbin dengan
double overhung type umumnya dipergunakan untuk unit-unit harizontal
yang besar Turbin jenis ini memiliki suatu poros yang dapat menumpu rotor
generator antara dua bantalan dan beroperasi dengan menggunakan 1 atau 2
yang bergantung diatas masing-masing ujung poros 1. Penggunaan nozzle
biasanya dibatasi hingga 6 buah) hal ini bertujuan untuk mengatasi
kecepatan yang berlebihan yang dapat menimbulkan gangguan atau
kerusakan.
2. Turbin reaksi
Arah aliran air melalui runner adalah sebagai dasar untuk
mengklasifikasikan turbin reaksi Jika aliran ini tegak lurus terhadap gambar

23
putar disebut aliran radial dan turbinnnya desain sebagai turbin radial. Di
lain pihak jika aliran iran paralel terhadap sumbu putar turbinnya
dinamakan turbin aliran aksial
Klasifikasi ketiga adalah, jika aliran air mengikuti jalan lengkung
(curve) yaitu sebagian radial dan sebagian aksial. Turbin demikian
dinamakan turbin kombinasi. Jenis lain dari turbin radial adalah dengan
memanfaatkan arah aliran yang mengarah ke luar yang disebut dengan
Fourneyron, tetapi turbin jenis ini tidak dipergunakan adalah turbin
konlinasi atau turbin fromen atau turbin aksial jenis propeller. Turbin
Francet umumnya digunakan pada unit pembangkit dengan tinggi jatuh
sedang Gambar 1.19 menunjukkan penampang melintang turbin francis
dengan 8 komponen utamanya. Kecepatan air yang masuk kedalam turbin
(Francis) tergantung pada tinggi jatuh dan juga aliran yang melalui guide
vane. Kemudian air mengalir melalui runner dan akhimya menuju Draft
tube semua laluan berisi penuh oleh air yang menggerakkan runner.
Pada kenyataannya hanya sebagian daya yang diperoleh dari gerak dinamik
dari kecepatan air. Daya yang lebih besar diperoleh dari perbedaan tekanan
yang bekerja pada sisi depan dan belakang dari sudu-sudu runner Draft tube
memungkinkan pemanfaatan head yang ada secara maksimum baik karena
saluran masuk yang dibuat dibawah runner oleh kolom air vertikal
maupun karena saluran keluar draft tube yang lebih besar dari pada leher
yang berada dibawah runner. Dengan cara ini sebagain energi kinetik dari
air yang meninggalkan runner blade dimanfaatkan. Jenis kedua dari turbin
reaksi yang sering dipergunakan adalah jenis propeller dinamakan demikian
sebab runnernya mirip/menyerupai propeller kapal/boat. Sudu-sudu runner
dapat secara permanen dipasang pada naf, atau dapat dibuat bisa diatur
sehingga turbin dapat memiliki efisien yang lebih besar.Variasi, dalam
suatu turbin propeller dapat diperoleh perubahan didalam jumlah blade dan
desain dari masing-masing bladenya. Jumlah blade dapat bervariasi dari 2
(dua) hingga 3 (delapan). Lebih tinggi head lebih banyak jumlah vane.

24
Gambar 1.19 runner turbin reaksi

Gambar 1.20. gambar potongan turbin francis

25
Gambar 1.21. Runner turbin Francis dan Kaplan

Gambar 1.22 Runner turbin Kaplan


Turbin propeller dengan runner tetap memiliki efisien yang paling tinggi
(hingga 80%) pada suatu tingkat pembebanan, umumnya pada pembebanan
penuh. Efesiensi berkurang dengan cepat pada penurunan beban dan dapat
mencapai serendah-rendahnya 40 – 50% pada pembebanan ringan. Runner jenis
propeller dengan blade yang dapat diatur dinamakan Kaplan runner karena ia
ditemukan oleh Victor Kaplan. Gambar 1.23 menunjukkan jenis yang

26
dimaksud, runner jenis ini sesuai untuk pembangkit dengan tinggi jatuh yang
kecil. Kecepatan yang lebih tinggi dari tipe ini dapat menghasilkan dalam
generator dengan biaya yang lebih rendah dan superstructur yang lebih kecil.

TURBIN KAPLAN DENGAN POROS TEGAK

Gambar 1.23 Turbin kaplan dengan poros tegak


Gambar 1.24 adalah auatu turbin kaplan yang menunjukkan berbagai
komponen baik lokasi dan namanya pada jenis ini, blade dapat diatur pada
sudut yang paling efiaien sehingga efisiensi yang tinggi dapat diperoleh pada
hampir setiap prosentasi pembebanan. Suatu sket diagram turbin kaplan
(Gambar 1.25) menunjukkan bagaimana sudut blade dapat diatur untuk
memperoleh efisiensi yang tinggi. Draft runner dipotong untuk menunjukkan
crosshead dan linkage yang berfungsi mengatur blade seperti piston servomotor
(didalam poros pejal) yang dinaikan atau diturunkan oleh tekanan minyak. Gate
operating mechanisme menggerakkan suatu cam, yang pada gilirannnya
mengkontrol katup hidrolik khusus, yang menyebabkan minyak tekanan tinggi
dipindahkan kesalah satu sisi piston servomotor blade. Pada waktu yang sama,
sejumlah minyak dipancarkan dari sisi lain piston tersebut. Cam luncur yang
dihubungkan pada gate mechanisme yang mengontrol minyak kedalam pieton
servomotorpun ditunjukkan pada sebelah kanan dari gambar tersebut diatas

27
Gambar 14. runner turbin francis dan kaplan

Gambar 1.24. Penampang turbin kaplan

Gambar 1.25. Raner Turbin kaplan

28
Unit turbin propeller dengan blade yang dapat diatur terutama dapat
diterapkan untuk unit pembangkit hydro dengan tinggi jatuh yang kecil
sehingga unit harus dapat dioperasikan pada berbagai pembebanan dan
berbagai head. Oleh karena itu untuk unit pembangkit dengan head yang
kecil dengan tinggi jatuh yang cukup konstan serta terdiri dari sejumlah
unit, sebagian besar menggunakan jenis blade tetap.
Jenis turbin yang lain dinamakan Deriaz. Karena penemunya, P.E.
Deriaz, sekarang masih digunakan. Diagonal turbin yang diistilahkan
"Deriaz" adalah suatu gabungan antara turbin francis dan turbin kaplan
yang dapat dipergunakan pada tinggi jatuh sedang . Karena speed ring
tersebut dikenai beban berat vertikal yang sama seperti beban horizontal.
Distributor (3) mempunyai 24 guide vane yang profilnya berubah dari ujung
ke ujung, ia terletak sepanjang suatu lingkaran tertentu (ditarik dari suatu
titik dimana sumbu-sumbu guide vane menyilang permukaan terluar dari
laluan air). Guide vane dihubungkan dengan gate ring (8) melalui lever dan
link dengan engsel bulat, sedangkan gate ring itu sendiri dihubungkan pada
piston servomotor dengan perantaraan poros (9). Runner (4) memiliki 10
blade yang dapat diatur.TURBIN DERIAZ jarang dipergunakan, karena
kapasitas lebih kecil kontruksinya lebih rumit tetapi cocok untuk kombinasi
pompa/turbin,
3. Kombinasi unit untuk pembangkit dan pemompaan
Pumped storage unit dan pump-generating unit umumnya diperlukan
untuk memenuhi tuntutan adanya beban puncak agar tetap bertahan. Jika
suatu unit digunakan untuk memompa 1/2 air umumnya diisap dari draft
tube (1) ke runner (2) kemudian dipompa melalui laluan antara gate (3) dan
guide vane (5) ke dalam kareservoir sehingga jumlahnya sesuai dengan
yang dikehendaki untuk membangkitkan daya yang diperlukan .

29
Gambar 1.26. Reversible turbin – pump
4. Wicket gate dan draft tube
Volume air yang mengalir melalui suite turbin reaksi umumnya dikontrol
oleh wicket gate ia dapat juga untuk mengatur kecepatan dan output turbin
Jumlah wicket gate umumnya merupakan kelipatan untuk alasan pabrik dan
dapat bervariasi dari 12 untuk unit-unit kecil hingga 28 untuk unit-unit besar
Jumlah runner vane/sudu yang ganjil biasanya digunakan agar tidak lebih dari
satu sudu yang mempunyai ujung yang berlawanan sisi keluar dari satu gate
pada saat tertentu Hal ini membantu untuk mencegah pembentukan getaran
tekanan periodik didalam turbin dan pipa pesat .
Draft tube akan membawa air yang dipancarkan dari runner hingga
keluar kedalam tailrace. Jika runnner berada dibawah permukaan air dari
tailrace beberapa pengisapan akan terjadi pada pancaran runner tersebut Isapan
didalam leher draft tube Juga bertambah oleh kerja venturi tube dari perluasan
draft tube Isapan pada pancaran runner akan menambah output turbin dengan
cara yang sama seperti tahanan masuk yang lebih began Ia akan menambah
terhadap tinggi jatuh efektif terhadap unit
Beberapa Jenis draft tube yang berbeda telah dipergunakan pada suatu
percobaan. Umumnya jenis yang dipakai adalah elbowtype draft tube atau
desain yang sejenis . Pada umumnya air yang keluar dari runner masih
memiliki energi untuk itu desain yang dlpakai adalah yang dapat dimanfaatkan

30
energi kinetik sebanyak-banyaknya. Gambar 1.27 menunjukkan suatu
elbowtype draft tube dimana ia dibagi menjadi dua splitterr pier vertikal
kedalam 3 lubang pengeluaran agar dapat memanfaatkan energi kinetik secara
lebih baik

Gambar 1.27. bagan unit generator dengan turbin francis


Kerugian tinggi jatuh disebabkan karena air mengalir melalui kaput yang
terbuka adalah sangat kecil. Katup kupu-kupu tidak dapat dibuat rapat, tetapi
masih ada sedikit kebocoran yang tidak menjadi suatu masalah. Jenis kedua
dari uraian diatas adalah plug valve (katup sumbat) seperti Gambar 1-28 dan
gambar 1-29.

31
Gambar 1.28. Katup kupu – kupu

Gambar 1.29. Katup sumbat


5. Pengaturan tekanan
Pada beberapa instalasi pembangkit listrik dengan tenaga air
menggunakan surge tank (pipa pendatar) untuk mengatur tekanan. Ia berupa

32
suatu tank atau pipa tegak yang dipasang pada penstock untuk melindungi
saluran pipa pesat dari fluktuasi tekanan air yang serius pada saat jumlah air
yang disuplaikan ke turbin berubah dengan tiba-tiba akibat gerakan yang
cepat dari pintu-pintu turbin. Disamping itu surge tank berfungsi untuk
meredam guncangan pipa pesat yang disebabkan oleh penghentian turbin
secara tiba-tiba dan dapat juga mensuplai tambahan air untuk suatu
penambahan beban secara tiba-tiba. Proteksi lainnya adalah dengan
menggunakan dressure regulator atau relief valve.
6. Shutoff valve
Saluran masuk kadalam turbin umumnya dihubungkan dengan pipa
pesat atau dalam hal untuk instalasi besar untuk lowhead dapat secara
langsung dipancarkan dari bangunan pemancar air atau pintu pengambilan.
Dari salah satu hal tersebut diatas, ketentuan/syarat-syarat dibuat
sedemikian rupa sehingga saluran masuk kedalam turbin dapat tertutup dari
pengaruh sumber air tersebut.
Penutup biasanya ditempatkan pada saluran masuk. Kebanyakan
menggunakan katup kupu-kupu atau jenis katup sumbat (plung valve) dapat
dioperasikan baik secara manual, kendali listrik ataupun mekanisme
hidrolik. Dengan menggunakan katup tersebut, memungkinkan
pengosongan rumah turbin untuk melakukan pekerjaan.
7. Beberapa petunjuk untuk operator
Didalam kerjanya seorang operator dalam operasi normal umumnya
memerlukan pendengaran dan feeling yang tajam terhadap operasi
pembangkit. Pada waktu melakukan inspeksi atau duduk dicontrol desk ia
dapat merasakan terhadap operasi normal melalui apa yang didengar,
dirasakan dan bau Beberapa hal yang perlu diamati terhadap operasi unit
adalah sebagai berikut :
a. Amati tekanan minyak untuk menentukan apakah sistem bekerja sesuai
dengan standard
b. Amati gelas pengukur minyak yakinkan bahwa la memberikan
pengukuran yang benar

33
c. Amati dari dekat bocoran air pada bagian siste
d. Amati vacum breaker terhadap operasi normal
e. Amati wicket gate terhadap adanya benda asing dan gerakan linkage
dengan melihat adakah poros geser yang patah/rusak
f. Periksalah temperatur guide bearing dan pelumasannya apakah terlumasi
kemudian reservoir minyak dan pipa-pipa terhadap boooran
g. Amati packing gland turbin untuk menentukan apakah bocoran tidak
berlebihan
h. Operasikan turbin greasing system secara manual. Jika ada kemudian
periksa kondisi dan banyaknya grease. Jika ditempat anda terdapat sistem
automatik periksa apakah peralatan bekerja dengan baik Periksa
operation counter terhadap siklus kerjanya dan periksa banyaknya grease.
i. Amati termometer dan pengukur turbin
j. Amati kerja pompa-pompa untuk menentukan apakah peralatan tersebut
berfungsi dengan semestinya dan tidak ada kondisi-kondisi yang tidak
normal
k. Amati turbin governor auxiliary control dan indikator-indikatornya
terhadap operasi dan kondisi normal
Suatu hal yang penting didalam operasi turbin adalah Jadwal
pemeliharaan secara cepat. Pemeliharaan preventive pun merupakan hal yang
penting. Seorang operator memegang peranan dalam hal ini yaitu melaporkan
sesuatu yang tidak normal dalam operasi harian sehingga perbaikan dapat
segera dilakukan. Penyediaan listrik dengan daya besar dapat dilakukan
dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), tenaga gas (PLTG), tenaga
diesel (PLTD) dan tenaga air (PLTA). Energi listrik disalurkan melalui
jaringan transmisi (biasanya bertegangan tinggi) menuju para pemakai listrik.
Sebelum mencapai konsumen, tegangan listrik akan diturunkan ke level
tegangan yang digunakan di konsumen.
Pada PLTA, energi listrik yang dihasilkan berasal dari energi potensial
air (Gambar 1.30). Energi potensial ini diketahui dari beda ketinggian
permukaan air masuk dan keluar sistem PLTA dan debit yang mengalir.

34
Semakin besar beda ketinggian dan debit tersebut (input), maka energi atau
lebih tepatnya daya listrik yang dihasilkan (output) akan semakin besar.

Gambar 1.30. Sketsa pembangkit listrik tenaga air dengan turbin-generator.


Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik air yang ditandai
dengan adanya aliran melewati turbin seperti Gambar 1.31. Energi kinetik air
ini diubah oleh turbin menjadi energi mekanis yang diketahui dari adanya
putaran poros turbin. Poros turbin biasanya langsung mengkopel poros
generator sehingga putaran kedua alat tersebut sama. Akhirnya, energi
mekanis putaran poros turbin tersebut diubah oleh generator menjadi energi
listrik yang disalurkan melalui jaringan distribusi tersebut di atas. (Ep) diubah
menjadi energi kinetis aliran air (E k) [White, 2001]; Energi kinetis air menjadi
energi mekanis (Em) putaran turbin-generator [White, 2001]; Energi mekanis
menjadi energi listrik (Ek) pada generator.
Gambar 1.32 memperlihatkan sketsa instalasi PLTA Singkarak yang
memanfaatkan aliran air dari Danau Singkarak dimana instalasi ini dilengkapi
dengan empat unit pembangkit turbin-generator. Setelah melewati turbin-
turbin, air mengalir keluar ke Sungai Batang Anai yang mempunyai perbedaan
ketinggian dengan Danau Singkarak sekitar 300 meter dan debit aliran sekitar
78 m3 per detik. Oleh sebab itu, PLTA ini dapat menghasilkan daya nominal
sebesar 175 MW.

35
Arus listrik, I

Generator listrik, I

Putaran, 

Turbin

Ep Ek Em Elistrik
Saluran Turbin Generator

Gambar 1:31. Prinsip konversi energi pada unit PLTA. Energi potensial air

Gambar 1.32. Sketsa PLTA Singkarak dengan empat unit turbin-generator

Sebuah PLTA mempunyai bagian utama yang bergerak yaitu turbin-


generator yang berfungsi merubah energi kinetik air menjadi energi listrik.
Jenis turbin yang umum digunakan adalah Pelton, Francis dan Kaplan.
Gambar 33 a memperlihatkan potongan dua dimensi sebuah unit turbin-
generator dengan komponen-komponen pendukungnya. Gambar 33 b di

36
sebelahnya memperlihatkan ilustrasi persfektif tiga dimensi sebuah turbin-
generator yang dipotong untuk menunjukkan bagian-bagian dalamnya.
dimensi; (kanan) tampak tiga dimensi [White, 2001]
Komponen-komponen utama sebuah turbin-generator antara lain: scroll-
casing/spiral-case, guide-vanes, runner, draft-tube, turbine guide bearing
(pada sisi turbin) dan stator, rotor, lower bearing, upper & thrust bearing dan
exciter (pada sisi generator)
Generator PLTA umumnya menghasilkan listrik tiga phasa. Generator
berukuran besar biasanya dipasang secara vertikal dan digerakkan oleh turbin
secara langsung dengan satu poros. Biasanya, generator vertikal mempunyai
upper thrust bearing, guide bearing dan lower bearing. Alat pengereman dan
pengangkatan generator dipasang masing-masing untuk menstop sistem dan
mengangkat rotor ketika melakukan bearing overhaul. Pengereman dilakukan
dengan udara kompresor, sedangkan pengangkatan dilakukan dengan
minyak/oli bertekanan.

(a) (b)
Gambar 1.33.. Gambar potongan turbin-generator, (kiri) tampak dua

37
Gambar 1.34. Bagian-bagian turbin-generator

1.7. Dasar-dasar Pengoperasian Turbin


Dasar-dasar Pengoperasian Turbin dibagi atas bebera kegiatan yaitu
1.7.1. Spesifikasi Standar dan Batasan Operasional Turbin
Sebuah unit turbin-generator sebaiknya dioperasikan pada kondisi kerja
yang telah distandarkan oleh pembuatnya. Turbin-generator dapat pula
dioperasikan pada kondisi kerja yang berbeda dengan kondisi standar namun
masih pada batasan operasionalnya. Batasan operasional biasanya ditentukan oleh
kondisi dimana turbin-generator masih bekerja secara handal, aman dan efisien.
Spesifikasi standar dari turbin umumnya memuat data utama turbin di antaranya
head, output (daya keluaran), discharge (debit), rated speed dan runaway speed.
Tabel 1 berisi daftar spesifikasi standar turbin-turbin yang beroperasi pada PLTA
Singkarak.

38
Tabel 1: Contoh spesifikasi turbin di PLTA Singkarak
- Jenis Turbin : Francis
- Type : FSV 115/1.45
- Manufacturer : VOEST ALPINE MCE GMBH
- Tahun pembuatan : 1994
- Arah putaran : Counterclockwise

- Head : 296 m
- Output (daya keluaran) : 45 MW
- Discharge (debit) : 19.43 m3/s
- Rated speed : 500 rpm
- Runaway speed : 865 rpm

1.7.2 Pengaturan Air Masuk Turbin


Dari tabel di atas terlihat bahwa turbin-generator sebaiknya bekerja pada
putaran 500 rpm dan debit 19,43 m3/s. Untuk mencapai putaran konstan tersebut,
maka debit aliran masuk turbin harus dapat diatur. Pengaturan air masuk turbin
terutama pada jenis Francis dan Kaplan dilakukan oleh sejumlah guide-vanes atau
wicket gates (Gambar 6). Guide-vanes dapat digerakkan atau diputar sehingga
aliran air dapat diatur. Semakin besar bukaan alat tersebut, maka semakin besar
debit air yang akan melewati turbin, sehingga putaran dan daya turbin pun akan
semakin besar. Sebenarnya, guide-vanes (sudu-sudu pengarah) berfungsi seperti
katup (valve) pengatur kapasitas aliran namun aliran air yang diatur diarahkan
sedemikian rupa sehingga dapat menggerakkan turbin secara efisien karena katup
tersebut terdiri dari sudu-sudu yang streamline (aerodinamis).
Seluruh guide-vanes pada turbin dapat digerakkan dengan sejenis alat yang
disebut regulating ring yang didorong biasanya dengan sistem hidrolik. Gambar 7
memperlihatkan regulating ring yang digunakan untuk membuka dan menutup
aliran air dengan guide-vanes dimana sistem penggeraknya menggunakan sistem
hidrolik servomotor dengan guide-vanes link. Pergerakan guide-vanes dapat
dilakukan dengan dorongan atau tarikan dari sistem hidrolik yang menggerakkan
regulating ring seperti yang ditampilkan pada Gambar 7(a). Gambar 7(b)
menunjukkan prinsip hidrolik servomotor yang menggerakkan regulating ring

39
sehingga guide-vanes dapat bergerak membuka dan menutup aliran air ke arah
runner turbin. Pada gambar tersebut diperlihatkan servomotor dengan dua buah
guide-vanes link. Servomotor tersebut digerakkan oleh oli bertekanan yang diatur
oleh regulating valve, sedangkan regulating valve ini diatur oleh sistem governor
yang terhubungkan ke poros turbin.

Gambar 1.36: Guide-vanes untuk pengaturan air masuk ke runner (Kjolle, 2001)
1.7.3. Pengaturan Kecepatan Turbin
Kecepatan putaran turbin umumnya dikendalikan dengan penggunaan
sistem pengaturan otomatis governor. Fungsi governor adalah agar poros turbin-
generator selalu berputar dengan kecepatan konstan sesuai dengan nilai referensi
(yaitu 500 rpm pada kasus di atas atau frekuensi 50 Hz pada generator). Gambar 8
menunjukkan sebuah sistem governor mekanis sederhana yang mengatur bukaan
katup tunggal (bukan guide vanes dalam kasus ini) dimana prinsip kerjanya adalah
sebagai berikut.

Apabila beban listrik pada generator menurun, maka putaran porosnya akan
membesar (misalnya menjadi 510 rpm), sehingga pendulum governor akan
berputar lebih cepat dan kemudian akan menarik ujung kanan floating lever ke
atas. Gerakan ini menyebabkan katup oli (pilot-valve/spool) bertekanan bergerak
ke atas sehingga oli bertekanan akan mendorong servomotor bergerak ke bawah
yang akan memperkecil aliran air menuju runner turbin. Akibatnya, putaran
runner turbin yang lebih tinggi dari referensi 50 Hz tersebut akan menurun.

40
Penurunan aliran dan putaran akan dibatasi dengan adanya feedback yang akan
memberitahu (mengirim sinyal ke) pilot-valve untuk mengerakkan servomotor
katup untuk tidak menutup katup aliran secara berlebihan. Dengan demikian,
putaran runner akan menuju kecepatan putaran yang diinginkan tersebut.

Gambar 1.36: Pengaturan aliran masuk turbin dengan governor

Gambar 1.37: Respons waktu dari power output dan kecepatan putaran turbin
setelah ada langkah pengurangan beban
Kecepatan putaran turbin atau generator yang meningkat dapat disebabkan
oleh beban generator yang menurun. Oleh sebab itu untuk menjaga putaran
konstan, maka debit aliran harus diturunkan sedemikian rupa sehingga frekuensi
generator dapat dijaga konstan juga. Gambar 9 mengilustrasikan perilaku respons
waktu dari beban power output dan kecepatan putaran turbin setelah ada langkah
pengurangan beban. Ketika beban turun, maka putaran akan meningkat. Namun
dengan penggunaan governor, putaran akan kembali normal yang diakibatkan
debit aliran air yang dikurangi secukupnya melewati turbin (dengan adanya

41
feedback). Pada saat pengurangan putaran poros, sistem (rpm, debit, posisi piston
servomotor, dll.) akan berosilasi sampai kestabilan pada frekuensi 50 Hz tercapai.

Apabila beban pada generator selalu berubah-ubah, maka putaran pun ikut
berubah-ubah, sedangkan untuk kebutuhan konsumen, frekuensi harus dijaga
konstan. Oleh sebab itu diperlukan suatu alat yang dapat mengatur putaran supaya
konstan secara otomatis. Untuk itu alat sejenis governor yang disebutkan di atas
diperlukan. Governor mempunyai bagian-bagian utama antara lain:
1. Speed droop yang digunakan untuk mendeteksi perubahan kecepatan.
2. Speed level control yang digunakan untuk mengatur kecepatan unit turbin
sesuai yang diinginkan (referensi). Nilai referensi ini biasanya pada
frekuensi 50 Hz, sesuai dengan frekuensi pada jaringan distribusi.
3. Gate limit control yang digunakan untuk mengkontrol perubahan pintu
atau guide vanes.
Pengaturan kecepatan putaran turbin-generator dengan sistem governor
yang dikenal dikelompokkan ke dalam tiga jenis yaitu:

1. Governor mekanis (mechanical governor)


2. Governor elektronis (electronical governor)
3. Governor digital (digital governor

42
43

Anda mungkin juga menyukai