DISUSUN OLEH :
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas
limpahan rahmat dan hidayah_Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah “Alat Ukur dan Pengukuran”.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,oleh karenanya kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki lagi keilmuan yang akan
kami miliki.
Demikianlah pengantar kami, apabila ada tutur kata yang tidak berkenan di
hati pembaca mohon di maafkan sebagaimana kami hanyalah manusia biasa yang tak
pernah luput dari kesalahan. Kesempurnaan hanya milik Allah. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat baik bagi kita semua. Amin
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN MASALAH 1
C. RUMUSAN MASALAH 2
D. MANFAAT PENULISAN 2
BAB II : PEMBAHASAN 3
A. ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR JENIS MAGNET PERMANEN 3
1. Definisi 3
2. Bagian-Bagian Penyusun 3
3. Prinsip Kerja 4
4. Peredaman 5
5. Kegunaan 6
6. Kelebihan dan Kelemahan 7
B. GALVANOMETER 8
1. Definisi 8
2. Prinsip dan Cara Kerja 9
3. Sifat Dinamik 11
4. Mekanisme Redaman 12
5. Jenis-Jenis 13
6. Defleksi dalam Keadaan Mantap (Steady State Deflection) 14
BAB III : PENUTUP 15
A. KESIMPULAN 15
B. SARAN 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu alat ukur kumparan putar jenis magnet permanen dan
galvanometer?
2. Apa bagian-bagian penyusun alat ukur kumparan putar jenis magnet
permanen?
3. Bagaimana prinsip kerja dari alat ukur kumparan putar jenis magnet
permanen dan galvanometer?
4. Apa kelebihan dan kekurangan alat ukur kumparan putar jenis magnet
permanen?
5. Apa saja jenis dan sifat dari galvanometer?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
belakang jarum penunjuk yang berfungsi sebagai penyeimbang
sehingga poros penyangga jarum penunjuk berada dari tepat dititik
beratnya. Tujuan diberikannya beban penyeimbang ini adalah untuk
mengurangi gesekan serta goncangan pada jarum penunjuk ketika
meyimpang atau berdefleksi. Magnet permanen yang diberikan
berguna untuk membangkitkan medan magnet disekitar kumparan
putar dan akan menimbulkan momen gerak pada kumparan putar
apabila dialiri arus. Penyangga pada alat ukur kumparan putar ini
berfungsi untuk menahan berat kumparan putar beserta jarum
penunjuknya. Gesekan yang terjadi antara penyangga dengan poros
perputarannya harus diusahakan sekecil mungkin. Pegas atau per yang
dipasang pada alat ukur kumparan putar ini berfungsi untuk
memberikan momen perlawanan terhadap momen gerak sehingga
didapat suatu keseimbangan momen atau gaya pada harga
penunjuknya.
4
dan berusaha untuk menahan perputaran dengan momen kontrol.
Apabila jarum penunjuk menyimpang dengan sudut akhir tetha maka
terjadi keadaan seimbang dimana c = TTd.
Secara listrik kerangka alumunium kumparan putar merupakan
jaringan hubung pendek (short circuit), dan memberikan pada
kumparan momen peredam. Magnet permanen terdiri dari sepatu
kutub dan magnet permanen berbentuk U. Magnet permanenterbuat
dari logam ferromagnetik yang terbuat dari logam alnico (campuran
alumunium nikel dan kobalt) dan mempunyai kutub besi lunak yang
ujungnya dibuat melengkung. Bila kumparan putar berputar yang
disebabkan oleh arus yang melaluinya, maka dalam kerangkanya akan
timbul arus induksi. Ini disebabkan karena putaran kerangka
alumunium ini terjadi dalam medan magnet pada celah udara,
sehingga tegangan yang berbanding lurus pada kecepatan perputaran
akan diinduksikan dalam kerangka tersebut. Arah dari tegangan dapat
ditentukan melalui hukum tangan kanan fleming. Tegangan ini yang
menyebebkan arus induksi mengalir dalam kerangka kumparan.
Sebaliknya arah arus induksi ini akan memotong fluks magnet dalam
celah udara bila kumparan berputar, dan akan dibangkitkan momen
yang berbanding lurus dengan kecepatan putar. Akan tetapi arah dari
momen ini adalah berlawanan dengan arah perputaran, menyebabkan
perputaran terhambat. Dengan demikian terjadilah suatu redaman yang
dapat melawan perputaran. Luas penampang kerangka kumparan putar
mempengaruhi momen redaman. Apabila luas penampangnya kecil
berarti tahanannya besar dan arus induksi kecil sehingga momen
redamannya kurang.
5
Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan
putarnya dibentuk kerangka berbahan alumunium. Secara listrik
kerangka tersebut merupakan jaringan hubungan pendek, dan
memberikan pada kumparan momen peredam. Bila kumparan putar
berputar yang disebabkan oleh arus yang melaluinya, maka dalam
kerangkanya akan timbul arus induksi. Ini disebabkan karena putaran
kerangka alumunium ini terjadi dalam medan magnet pada celah
udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus pada kecepatan
perputaran akan diinduksikan dalam kerangka tersebut. Arah dari
tegangan dapat ditentukan melalui hukum tangan kanan fleming.
Tegangan ini yang menyebabkan arus induksi mengalir dalam
kerangka kumparan. Sebaliknya arah arus induksi ini akakn memotong
fluks magnet dalam celah udara bila kumparan berputar, dan akan
dibangkitkan momen yang berbanding lurus dengan kecepatan putar.
Akan tetapi arah dari momen ini adalah berlawanan dengan arah
perputaran, menyebabkan perputaran terhambat. Dengan demikian,
terjadilah redaman yang berusaha melawan perputaran.
6
Harga maksimum yang dapat diukur oleh amperemeter ini
lebih kecil dari kira-kira 30 mA.
7
2.2 Galvanometer
1. Definisi Galvanometer
Istilah galvanometer diambil dari seorang yang bernama Luivi
Galvani. Penggunaan galvanometer yang pertama kali dilaporkan oleh
Johann Schweigger dari Universitas Halle di Nurremberg pada 18
september 1820. Andre-Marie Ampere adalah seorang yang memberi
kontribusi dalam mengembangkan galvanometer. Galvanometer pada
umumnya dipakai untuk penunjuk analog searah, dimana arus yang
diukur merupakan arus-arus kecil misalnya yang diperoleh pada
pengukuran fluks magnet.
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk
mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil.
Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus
maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-
komponen internalnya yang tidak mendukung. Galvanometer bisa
digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik
yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan
eksternal (pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada
amperemeter disebut hambatan shunt).
8
Pemasangan hambatan shunt ini tidak lain bertujuan untuk
meningkatkan batas ukur galvanometer agar dapat megukur
kuat arus listrik dari nilai standarnya.
9
galvanometer bekerja berdasarkan prinsip bahwa sebuah kumparan
yang dialiri arus listrik dapat berputar ketika diletakkan dalam satu
daerah medan magnetik. Pada dasarnya kumparan terdiri dari banyak
lilitan kawat. Sebuah galvanometer yang digantungkan pada
kumparan, kopel magnetik akan memutar kumparan seperti yang telah
diketahui kumparan hanya dapat berputar maksimal seperempat
putaran kedudukan kumparan tegak lurus terhadap medan magnet.
Galvanometer bekerja berdasarkan gaya Lorentz. Gaya dimana
gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya Lorentz yang
mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat
juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F)
akibat dari arus listrik. I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari,
menunjukkan arah gaya Lorentz. Jari telunjuk, menunjukkan arah
medan magnet (B). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik
(I).Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang
untuk muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus.
Cara kerja galvanometer sama dengan motor listrik, tapi karena
dilengkapi pegas, maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan
dalam magnet dapat berubah karena arus listrik yang mengalir ke
dalamnya. Galvanometer pada umumnya dipakai untuk arus searah,
tetapi prinsipnya menggunakan konstruksi kumparan putar.
Cara kerja galvanometer, yaitu berputarnya kumparan karena
munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi berlawanan arah, yang
bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Kawat
tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk
suatu kumparan, dan diletakkan diantara kutub-kutub sebuah magnet
hermanen. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui
pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan. Maka sisi
kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami
10
gaya Lorentz yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan
menyebabkan kumparan berputar. Putaran kumparan ditahan oleh
kedua pegas spiral,sehingga kumparan hanya akan berputar dengan
sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum
untuk menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh
skala menyatakan besar arus listrik yang diukur.
11
Penyelesaian persamaan diferensial yang menghubungkan
ketiga faktor di atas, menghasilkan tiga kemungkinan yang masing-
masing menjelaskan sifat dinamik kumparan dan sudut defleksinya.
12
melalui kumparan tahanan luar, sehingga dihasilkan
torsi yang meredam gerakan kumparan
5. Jenis-Jenis Galvanometer
a. Galvanometer Balistik
Untuk mengukur fluksi magnet digunakan
galvanometer balistik, dimana galvanometer ini bekerja
menggunakan prinsip d’ Arsonval dan dirancang khusus untuk
pemakaian selama 20 /30 sekon dengan kepekaan tinggi. Pada
pengukuran balistik ini, kumparan menerima suatu impuls arus
sesaat, mengakibatkan kumparan berayun ke satu sisi dan
kemudian kembali berhenti dalam gerakan berosilasi. Jika
impuls arus berlangsung singkat, maka defleksi mula-mula dari
posisi berhenti berbanding lurus dengan kuantitas pengosongan
muatan listrik melalui kumparan.
Untuk mengkalibrasi galvanometer, digunakan
beberapa metode, yaitu :
Metode kapasitor
Metode solenoida
Metode induktansi bersama
13
meruopakan pelopor instrumen kumparan putar, sebagai dasar
pada umumnya instrument penunjuk arus searah yang dipakai
secara luas saat ini. Dengan beberapa penyempurnaan,
galvanometer suspensi masih digunakan untuk pengukuran-
pengukuran laboratorium sensitivitas tinggi tertentu.
Galvanometer suspense adalah jenis alat ukur yang
merupakan cikal bakal atau dasar dari alat-alat ukur arus searah
yang menggunakan kumparan gerak bagi sebagian besar alat-
alat ukur arus searah yang digunakan hingga saat ini. Kontruksi
dan prinsip kerjanya adalah sebuah kumparan dari kawat halus
digantungkan di dalam sebuah medan magnet permanen. Bila
kumparan dialiri arus listrik maka kumparan putar akan
berputar di dalam medan magnet.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, kesimpulan yang dapat kami ambil adalah
bahwa alat ukur kumparan putar jenis magnet permanen adalah alat pengukur,
yang bekerja atas dasar adanya suatu kumparan listrik yang ditempatkan pada
medan magnet, yang berasal dari suatu magnet permanen. Alat ukur
kumparan putar jenis magnet permanen dipakai sebagai amperemeter dengan
bantuan tahanan shunt atau sebagai voltmeter dengan bantuan tahanan seri
yang besar. Alat ukur kumparan putar jenis magnet permanen memiliki
kelebihan dan kelemahan.
3.2 SARAN
Dalam sebuah penulisan, tentu diperlukan dilakukannya penulisan
lanjutan guna meningkatkan ilmu pengetahuan. Dalam membuat makalah,
disarankan mencari referensi yang lebih luas.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://itsmerista.blogspot.com/2011/05/alat-ukur-kumparan-putar.html
http://infokitabersama123.blogspot.com/2013/03/prinsip-kerja-alat-ukur-kumparan-
putar.html
http://as-satrahblogummat.blogspot.com/2011/11/galvanometer.html
http://easyphysicslearn.blogspot.com/2012/06/prinsip-dan-cara-kerja-
galvanometer.html
16