Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR JENIS MAGNET PERMANEN DAN


GALVANOMETER

DISUSUN OLEH :

DESRIKA ZULFIYANTI (19063079)

MONA RISDIYANTI PUTRI (19063089)

TOMMI SETRIAL DANIF (19063070)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas
limpahan rahmat dan hidayah_Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah “Alat Ukur dan Pengukuran”.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,oleh karenanya kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki lagi keilmuan yang akan
kami miliki.

Demikianlah pengantar kami, apabila ada tutur kata yang tidak berkenan di
hati pembaca mohon di maafkan sebagaimana kami hanyalah manusia biasa yang tak
pernah luput dari kesalahan. Kesempurnaan hanya milik Allah. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat baik bagi kita semua. Amin

Padang, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN MASALAH 1
C. RUMUSAN MASALAH 2
D. MANFAAT PENULISAN 2
BAB II : PEMBAHASAN 3
A. ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR JENIS MAGNET PERMANEN 3
1. Definisi 3
2. Bagian-Bagian Penyusun 3
3. Prinsip Kerja 4
4. Peredaman 5
5. Kegunaan 6
6. Kelebihan dan Kelemahan 7
B. GALVANOMETER 8
1. Definisi 8
2. Prinsip dan Cara Kerja 9
3. Sifat Dinamik 11
4. Mekanisme Redaman 12
5. Jenis-Jenis 13
6. Defleksi dalam Keadaan Mantap (Steady State Deflection) 14
BAB III : PENUTUP 15
A. KESIMPULAN 15
B. SARAN 15
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada alat ukur kumparan putar jenis magnet permanen, jarum
penunjuk meter akan berhenti apabila torsi menyimpang dan torsi kontrol
sama besarnya, sehingga torsi penyimpang sebanding dengan arus yang
mengalir. Karena alat ukur kumparan putar jenis magnet permanen bekerja
berdasarkan gaya Lorentz maka torsi penyimpang yang terjadi apabila arus
yang melewati kumparan menimbulkan gaya dikedua sisinya, hal ini
sebanding apabila arus yang melalui kumparan 1 ampere maka magnitude
gaya akan ditimbulkan pada tiap sisi kumparan.
Apabila kumparan dipasang pegas-pegas pengatur, maka torsi
elektromagnetik akan membangkitkan torsi mekanik pegas yang arahnya
berlawanan sehingga kumparan tersebut dapat berputar.
Dalam penulisan makalah ini penulis akan memaparkan tentang alat
ukur kumparan putar jenis magnet permanen dan galvanometer.
1.2 TUJUAN MASALAH
1. Memahami apa itu alat ukur kumparan putar jenis magnet permanen
dan galvanometer
2. Memahami prinsip kerja alat ukur kumparan putar jenis magnet
permanen dan galvanometer
3. Mempelajari tentang redaman pada alat ukur kumparan putar jenis
magnet permanen dan galvanometer
4. Mempelajari komponen-komponen pada alat ukur kumparan putar
jenis magnet permanen dan galvanometer

1
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu alat ukur kumparan putar jenis magnet permanen dan
galvanometer?
2. Apa bagian-bagian penyusun alat ukur kumparan putar jenis magnet
permanen?
3. Bagaimana prinsip kerja dari alat ukur kumparan putar jenis magnet
permanen dan galvanometer?
4. Apa kelebihan dan kekurangan alat ukur kumparan putar jenis magnet
permanen?
5. Apa saja jenis dan sifat dari galvanometer?

1.4 MANFAAT PENULISAN

Sebagai referensi dalam penulisan mengenai alat ukur kumparan putar


jenis magnet permanen dan galvanometer dan juga sebagai acuan untuk
pembelajaran lebih lanjut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Alat Ukur Kumparan Putar Jenis Magnet Permanen (PMMC)


1. Definisi Alat Ukur Kumparan Putar Jenis Magnet Permanen
Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur yang bekerja
atas dasar adanya suatu kumparan listrik yang ditempatkan pada
medan magnet yang berasal dari suatu magnet permanen. Arus yang
dialirkan melalui kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut
berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang penting yang
dipakai untuk bermacam arus, yaitu arus searah, arus bolak-balik.
Pada dasarnya alat ukur kumparan putar ini terdiri dari dua
bagian yaitu bagian yang bergerak dan bagian yang diam. Bagian yang
bergerak terdiri dari kumparan putar, jarum penunjuk dan beban
penyeimbang. Sedangkan bagian yang diam terdiri dari medan karena
magnet permanen, pegas atau per serta penyangga.

2. Bagian-Bagian Penyusun Alat Ukur Kumparan Putar Jenis Magnet


Permanen
Alat ukur kumparan putar terdiri dari kumparan putar, jarum
penunjuk, beban penyeimbang, magnet permanen, pegas dan
penyangga. Kumparan diletakkan diantara magnet permanen pada
suatu inti besi yang berbentuk silinder agar arah dari medan magnet
selalu tegak lurus terhadap kumparan putar. Jarum penunjuk
merupakan bagian yang menunjukkan besaran dari suatu hasil
pengukuran. Terdapat dua jenis jarum penunjuk yaitu jarum penunjuk
yang tipis untuk alat ukur dengan ketelitian tinggi dan jarum penunjuk
yang tebal untuk memudahkan pembacaan dari kejauhan dan biasanya
diletakkan pada panel listrik. Beban penyeimbang diletakkan di

3
belakang jarum penunjuk yang berfungsi sebagai penyeimbang
sehingga poros penyangga jarum penunjuk berada dari tepat dititik
beratnya. Tujuan diberikannya beban penyeimbang ini adalah untuk
mengurangi gesekan serta goncangan pada jarum penunjuk ketika
meyimpang atau berdefleksi. Magnet permanen yang diberikan
berguna untuk membangkitkan medan magnet disekitar kumparan
putar dan akan menimbulkan momen gerak pada kumparan putar
apabila dialiri arus. Penyangga pada alat ukur kumparan putar ini
berfungsi untuk menahan berat kumparan putar beserta jarum
penunjuknya. Gesekan yang terjadi antara penyangga dengan poros
perputarannya harus diusahakan sekecil mungkin. Pegas atau per yang
dipasang pada alat ukur kumparan putar ini berfungsi untuk
memberikan momen perlawanan terhadap momen gerak sehingga
didapat suatu keseimbangan momen atau gaya pada harga
penunjuknya.

3. Prinsip Kerja Alat Ukur Kumparan Putar Jenis Magnet Permanen


Prinsip kerja alat ukur kumparan putar adalah adanya gaya
pada penghantar berarus yang diletakkan pada medan magnet
(berdasarkan percobaan gaya Lorentz). Pada alat ukur kumparan putar
pada umumnya terdapat baterai yang memungkinkan arus searah
melalui alat ukur tersebut saat probe dihubungkan sehingga kemudian
jarum penunjuknya bergerak. Simpangan atau defleksi jarum penunjuk
terjadi karena adanya interaksi antara arus dan medan magnet pada
kumparan putar. Arus pada kumparan putar mengakibatkan gaya
elektromagnetis yang memiliki arah tertentu sehingga jarum
menyimpang sebesar tetha.
Pegas yang dipasangkan pada jarum penunjuk akan
memberikan reaksi yang berbanding lurus dengan sudut rotasi sumbu

4
dan berusaha untuk menahan perputaran dengan momen kontrol.
Apabila jarum penunjuk menyimpang dengan sudut akhir tetha maka
terjadi keadaan seimbang dimana c = TTd.
Secara listrik kerangka alumunium kumparan putar merupakan
jaringan hubung pendek (short circuit), dan memberikan pada
kumparan momen peredam. Magnet permanen terdiri dari sepatu
kutub dan magnet permanen berbentuk U. Magnet permanenterbuat
dari logam ferromagnetik yang terbuat dari logam alnico (campuran
alumunium nikel dan kobalt) dan mempunyai kutub besi lunak yang
ujungnya dibuat melengkung. Bila kumparan putar berputar yang
disebabkan oleh arus yang melaluinya, maka dalam kerangkanya akan
timbul arus induksi. Ini disebabkan karena putaran kerangka
alumunium ini terjadi dalam medan magnet pada celah udara,
sehingga tegangan yang berbanding lurus pada kecepatan perputaran
akan diinduksikan dalam kerangka tersebut. Arah dari tegangan dapat
ditentukan melalui hukum tangan kanan fleming. Tegangan ini yang
menyebebkan arus induksi mengalir dalam kerangka kumparan.
Sebaliknya arah arus induksi ini akan memotong fluks magnet dalam
celah udara bila kumparan berputar, dan akan dibangkitkan momen
yang berbanding lurus dengan kecepatan putar. Akan tetapi arah dari
momen ini adalah berlawanan dengan arah perputaran, menyebabkan
perputaran terhambat. Dengan demikian terjadilah suatu redaman yang
dapat melawan perputaran. Luas penampang kerangka kumparan putar
mempengaruhi momen redaman. Apabila luas penampangnya kecil
berarti tahanannya besar dan arus induksi kecil sehingga momen
redamannya kurang.

4. Peredaman Alat Ukur Kumparan Putar Jenis Magnet Permanen

5
Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan
putarnya dibentuk kerangka berbahan alumunium. Secara listrik
kerangka tersebut merupakan jaringan hubungan pendek, dan
memberikan pada kumparan momen peredam. Bila kumparan putar
berputar yang disebabkan oleh arus yang melaluinya, maka dalam
kerangkanya akan timbul arus induksi. Ini disebabkan karena putaran
kerangka alumunium ini terjadi dalam medan magnet pada celah
udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus pada kecepatan
perputaran akan diinduksikan dalam kerangka tersebut. Arah dari
tegangan dapat ditentukan melalui hukum tangan kanan fleming.
Tegangan ini yang menyebabkan arus induksi mengalir dalam
kerangka kumparan. Sebaliknya arah arus induksi ini akakn memotong
fluks magnet dalam celah udara bila kumparan berputar, dan akan
dibangkitkan momen yang berbanding lurus dengan kecepatan putar.
Akan tetapi arah dari momen ini adalah berlawanan dengan arah
perputaran, menyebabkan perputaran terhambat. Dengan demikian,
terjadilah redaman yang berusaha melawan perputaran.

5. Kegunaan Alat Ukur Kumparan Putar Jenis Magnet Permanen


a. Pengukur Tegangan (Voltmeter)
Konfigurasi dasarnya adalah dengan menghubungkan suatu
tahanan seri dengan kumparan putar alat ukur arus dimana arus
secara langsung masuk ke dalam kumparan putar.
b. Pengukur Arus (Ampermeter)
Alat ukur kumparan putar pada dasarnya adalah alat pengukur
arus atau pengukur ampere. Arus yang dapat dialirkan melalui
kumparan putar dibatasi lebih kurang di bawah 30 mA. Hal ini
disebabkan alat-alat putarnya tidak dapat terlalu berat sehingga
kawat-kawat penghantar dari kumparan tidak terlalu tebal.

6
Harga maksimum yang dapat diukur oleh amperemeter ini
lebih kecil dari kira-kira 30 mA.

6. Kelebihan dan Kelemahan Alat Ukur Kumparan Putar Jenis Magnet


Permanen
a. Kelebihan Alat Ukur Kumparan Putar Jenis Magnet Permanen
 Memerlukan daya rendah
 Skala seragam dan dapat dirancang untuk melampaui
270
 Mempunyai rasio torsi/berat tinggi
 Dapat dimodifikasi dengan bantuan shunt dan tahanan
seri untuk memperbesar batas ukur arus dan tegangan
 Tidak mempunyai kehilangan hysteresis
 Peredaman dengan arus eddy sangat efektif
 Karena medan yang bekerja pada alat ukur sangat kuat,
alat ukur tidak banyak dipengaruhi oleh medan magnet
luar
b. Kelemahan Alat Ukur Kumparan Putar Jenis Magnet
Permanen
 Karena kontruksi yang bagus dan perlunya kecermatan
permesinan dan perakitan dari berbagai suku cadang,
alat ukur ini lebih mahal dibanding dengan alat ukur
besi putar
 Beberapa kesalahan (error) terjadi karena pegas kontrol
dan magnet permanen yamg sudah tua atau lama
pemakaiannya

7
2.2 Galvanometer
1. Definisi Galvanometer
Istilah galvanometer diambil dari seorang yang bernama Luivi
Galvani. Penggunaan galvanometer yang pertama kali dilaporkan oleh
Johann Schweigger dari Universitas Halle di Nurremberg pada 18
september 1820. Andre-Marie Ampere adalah seorang yang memberi
kontribusi dalam mengembangkan galvanometer. Galvanometer pada
umumnya dipakai untuk penunjuk analog searah, dimana arus yang
diukur merupakan arus-arus kecil misalnya yang diperoleh pada
pengukuran fluks magnet.
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk
mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil.
Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus
maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-
komponen internalnya yang tidak mendukung. Galvanometer bisa
digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik
yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan
eksternal (pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada
amperemeter disebut hambatan shunt).

a. Galvanometer dengan Hambatan Shunt

Galvanometer dengan hambatan shunt adalah


amperemeter. Dalam pemasangannya, amperemeter ini harus
dihubungkan paralel dengan sebuah hambatan shunt Rsh.

8
Pemasangan hambatan shunt ini tidak lain bertujuan untuk
meningkatkan batas ukur galvanometer agar dapat megukur
kuat arus listrik dari nilai standarnya.

Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi


oleh medan magnet akan timbul gaya Lorentz yang
menggerakkan jarum penunjuk hingga menyimpang. Apabila
arus yang melewati kumparan agak besar, maka gaya yang
timbul juga akan membesar sedemikian sehingga
penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar.
Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum
penunjuk akan dikembalikan ke posisi semula oleh sebuah
pegas.

b. Galvanometer dengan Hambatan Depan (Multiplier)


Galvanometer dengan hambatan deoan adalah
voltmeter. Sebuah galvanometer dan sebuah hambatan
eksternal Rx yang dipasang seri. Adapun tujuan pemasangan
hambatan Rx ini tidak lain adalah untuk meningkatkan batas
ukur galvanometer, sehingga dapat digunakan untuk mengukur
tegangan yang lebih besar dari nilai standarnya.
Fungsi multiplier adalah menahan arus agar tegangan
yang terjadi pada galvanometer tidak melebihi kapasitas
maksimum, sehingga sebagian tegangan akan berkumpul pada
multiplier. Dengan demikian kemampuan mengukurnya
menjadi lebih besar.

2. Prinsip dan Cara Kerja Galvanometer


Prinsip kerja galvanometer, galvanometer pada umumnya
dipakai untuk arus tetapi dalam mengukur kuat arus listrik

9
galvanometer bekerja berdasarkan prinsip bahwa sebuah kumparan
yang dialiri arus listrik dapat berputar ketika diletakkan dalam satu
daerah medan magnetik. Pada dasarnya kumparan terdiri dari banyak
lilitan kawat. Sebuah galvanometer yang digantungkan pada
kumparan, kopel magnetik akan memutar kumparan seperti yang telah
diketahui kumparan hanya dapat berputar maksimal seperempat
putaran kedudukan kumparan tegak lurus terhadap medan magnet.
Galvanometer bekerja berdasarkan gaya Lorentz. Gaya dimana
gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya Lorentz yang
mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat
juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F)
akibat dari arus listrik. I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari,
menunjukkan arah gaya Lorentz. Jari telunjuk, menunjukkan arah
medan magnet (B). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik
(I).Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang
untuk muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus.
Cara kerja galvanometer sama dengan motor listrik, tapi karena
dilengkapi pegas, maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan
dalam magnet dapat berubah karena arus listrik yang mengalir ke
dalamnya. Galvanometer pada umumnya dipakai untuk arus searah,
tetapi prinsipnya menggunakan konstruksi kumparan putar.
Cara kerja galvanometer, yaitu berputarnya kumparan karena
munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi berlawanan arah, yang
bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Kawat
tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk
suatu kumparan, dan diletakkan diantara kutub-kutub sebuah magnet
hermanen. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui
pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan. Maka sisi
kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami

10
gaya Lorentz yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan
menyebabkan kumparan berputar. Putaran kumparan ditahan oleh
kedua pegas spiral,sehingga kumparan hanya akan berputar dengan
sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum
untuk menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh
skala menyatakan besar arus listrik yang diukur.

3. Sifat Dinamik Galvanometer


Jika arus bolak-balik dialirkan ke sebuah galvanometer
pencatat, maka pencatatan yang dihasilkan oleh gerakan kumparan
putar meliputi karakteristik respons dari elemen yang berputar itu
sendiri, dengan demikian adalah penting untuk mempertimbangkan
sifat dinamiknya.
Sifat dinamik galvanometer adalah : kecepatan respons,
redaman dan over-shoot. Sifat dinamik galvanometer dapat diamati
dengan memutuskan arus input secara tiba-tiba, sehingga kumparan
berayun kembali dari posisi defleksi menuju posisi nol. Sebagai akibat
dari kelembaban (inersia) dari system yang berputar, jarum berayun
melewati titik nol dalam arah berlawanan dan berosilasi kekiri dan
kekanan, dan secara perlahan-lahan osilasi ini akan mengecil sebagai
akibat dari redaman elemen berputar dan akhirnya jarum berhenti pada
posisi nol.
Gerakan sebuah kumparan di dalam medan magnet, diketahui
dari tiga kuantitas, yaitu :
 Momen inersia kumparan putar terhadap sumbunya (J)
 Torsi lawan yang dihasilkan oleh gantungan kumparan
(S)
 Konstanta redaman (D)

11
Penyelesaian persamaan diferensial yang menghubungkan
ketiga faktor di atas, menghasilkan tiga kemungkinan yang masing-
masing menjelaskan sifat dinamik kumparan dan sudut defleksinya.

4. Mekanisme Redaman Galvanometer


Terjadi dalam dua mekanisme :
a. Redaman mekanisme, disebabkan :
 Perputaran kumparan di udara sekelilingnya dan tidak
bergantung pada arus listrik kumparan
 Gesekan di bantalan-bantalannya karena gerakan
 Pembengkokkan pegas-pegas gantungan
b. Redaman elektromagnetik, disebabkan oleh efek induksi di
dalam kumparan yang berputar di dalam medan magnet
Cara-cara peredaman galvanometer antara lain :
 Alat-alat ukur PMMC dibuat agar menghasilkan
redaman viskos yang minimum dan derajat redaman
diperbesar
 Beberapa instrumen menggunakan prinsip
elektromagnetik, dimana kumparan digulung pada
sebuah rangka alumunium ringan, perputaran kumparan
dalam medan magnet menghasilkan arus sirkulasi pada
logam penghantar sehingga torsi penahan dibangkitkan
untuk melawan gerakan kumparan
 Sebuah galvanometer dapat juga diredam dengan
sebuah tahanan dihubungkan kekumparan, jika
kumparan berputar dalam medan magnet tegangan
dibangkitkan dikumparan yang akan mensirkulasi arus

12
melalui kumparan tahanan luar, sehingga dihasilkan
torsi yang meredam gerakan kumparan

5. Jenis-Jenis Galvanometer
a. Galvanometer Balistik
Untuk mengukur fluksi magnet digunakan
galvanometer balistik, dimana galvanometer ini bekerja
menggunakan prinsip d’ Arsonval dan dirancang khusus untuk
pemakaian selama 20 /30 sekon dengan kepekaan tinggi. Pada
pengukuran balistik ini, kumparan menerima suatu impuls arus
sesaat, mengakibatkan kumparan berayun ke satu sisi dan
kemudian kembali berhenti dalam gerakan berosilasi. Jika
impuls arus berlangsung singkat, maka defleksi mula-mula dari
posisi berhenti berbanding lurus dengan kuantitas pengosongan
muatan listrik melalui kumparan.
Untuk mengkalibrasi galvanometer, digunakan
beberapa metode, yaitu :
 Metode kapasitor
 Metode solenoida
 Metode induktansi bersama

Pada metode induktansi bersama, sumber arus di


rangkaian primer dikopel melalui ke galvanometer, melalui
pengujian induktansi bersama (M).

b. Galvanometer Suspensi (Suspension Galvanometer)


Pengukuran-pengukuran arus searah sebelumnya
menggunakan galvanometer sistem gantungan, yang

13
meruopakan pelopor instrumen kumparan putar, sebagai dasar
pada umumnya instrument penunjuk arus searah yang dipakai
secara luas saat ini. Dengan beberapa penyempurnaan,
galvanometer suspensi masih digunakan untuk pengukuran-
pengukuran laboratorium sensitivitas tinggi tertentu.
Galvanometer suspense adalah jenis alat ukur yang
merupakan cikal bakal atau dasar dari alat-alat ukur arus searah
yang menggunakan kumparan gerak bagi sebagian besar alat-
alat ukur arus searah yang digunakan hingga saat ini. Kontruksi
dan prinsip kerjanya adalah sebuah kumparan dari kawat halus
digantungkan di dalam sebuah medan magnet permanen. Bila
kumparan dialiri arus listrik maka kumparan putar akan
berputar di dalam medan magnet.

6. Defleksi dalam Keadaan Mantap (Steady State Deflection)


Prinsip kerja galvanometer suspensi diterapkan sama terhadap
jenis instrumen yang lebih baru, yaitu mekanisme kumparan putar
magnet permanen (PMMC), dan kontruksi PMMC.
Prinsip kerja : jika arus mengalir di dalam kumparan, akan
timbul torsi elektromagnetik yang menyebabkan berputarnya
kumparan, dan torsi ini akan diimbangi torsi mekanis dari pegas-pegas
pengatur yang diikat pada kumparan.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, kesimpulan yang dapat kami ambil adalah
bahwa alat ukur kumparan putar jenis magnet permanen adalah alat pengukur,
yang bekerja atas dasar adanya suatu kumparan listrik yang ditempatkan pada
medan magnet, yang berasal dari suatu magnet permanen. Alat ukur
kumparan putar jenis magnet permanen dipakai sebagai amperemeter dengan
bantuan tahanan shunt atau sebagai voltmeter dengan bantuan tahanan seri
yang besar. Alat ukur kumparan putar jenis magnet permanen memiliki
kelebihan dan kelemahan.

Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur


kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak
dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik
yang besar.

3.2 SARAN
Dalam sebuah penulisan, tentu diperlukan dilakukannya penulisan
lanjutan guna meningkatkan ilmu pengetahuan. Dalam membuat makalah,
disarankan mencari referensi yang lebih luas.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://itsmerista.blogspot.com/2011/05/alat-ukur-kumparan-putar.html

http://infokitabersama123.blogspot.com/2013/03/prinsip-kerja-alat-ukur-kumparan-
putar.html

http://as-satrahblogummat.blogspot.com/2011/11/galvanometer.html

http://easyphysicslearn.blogspot.com/2012/06/prinsip-dan-cara-kerja-
galvanometer.html

16

Anda mungkin juga menyukai