Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MANDIRI

MATA KULIAH ALAT ALAT UKUR LISTRIK


AMPEREMETER DC

Oleh :
Nama : Jatali Kahayanto
NIM : ACB 115 004
Dosen Pengampu : Yoan Theasy,S.Pd,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIK


JURUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tugas individu mata kuliah
Alat Alat Ukur Listrik
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Yoan
Theasy,S.Pd,M.Pd selaku dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan kepada kami
dan semua pihak yang telah membantu hingga selesainya tugas makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan tugas ini,
mengingat terbatasnya kemampuan saya dalam penyusunan makalah. Saya sadar bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka saya mengaharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Saya berharap makalah ini dapat memberikan maanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Amperemeter ............................................................................. 2
2.2 Bagian Bagian dan Fungsi Amperemeter ..................................................... 2
2.3 Prinsip Kerja Amperemeter .......................................................................... 3
2.4 Cara Menggunakan Amperemeter ................................................................ 4
2.5 Pengkalibrasikan Amperemeter .................................................................... 5
2.6 Pembacaan Hasil Pengukuran Amperemeter ................................................ 6

BAB III. PENUTUP


3.1.Kesimpulan ............................................................................................... 7
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 8

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali manusia berhubungan dengan hal
kelistrikan dan banyak sekali istilah-istilah dalam kelistrikan tersebut seperti kuat arus,
tegangan listrik, dan hambatan listrik. Dari semua istilah-istilah tersebut hendaknya kita
mengetahui instrumem-instrumen dari istilah tersebut.
Kali ini penulis akan membahas tentang instrumen dari kuat aus listrik yaitu yang
dikenal dengan nama amperemeter. Amperemeter tersebut dibedakan menjadi dua yaitu
amperemeter analog dan ampremeter digital. Dalam makalah ini penulis akan lebih
memfokuskan ke pembahasan tentang amperemeter analog.
Tentu saja jika kita ingin mengetahui berapa besar kuat arus yang mengalir pad suatu
aliran listrik lebih baik jika kita lebih mengenal amperemeter analog. Seperti apa fungsi
dari amperemeter analog, bagaimana pemanfaatannya, bagaimana prinsip kerja yang
digunakan, bagaimana cara kita menggunakannya, bagimana, cara membaca hasil
pengukurannya, cara pengkalibrasian dari amperemeter tersebut. Maka dari itu penulis
menyusun makalah ini agar tercapai semua tujuan dari makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
a) Apa yang dimaksud dengan amperemeter?
b) Apa bagian-bagian dan fungsi dari amperemeter analog?
c) Bagaimana prinsip kerja dari amperemeter analog?
d) Bagaimana cara menggunakan amperemeter analog?
e) Bagaimana cara mengkalibrasi amperemeter analog?
f) Bagaimana pembacaan hasil pengukuran dari amperemeter analog?
1.3 Tujuan Penulisan
Dari rumusan-rumusan masalah yang telah penulis tentukan, penulis menetapkan
tujuan sebagai berikut:
a) Mengetahui apa itu amperemeter
b) Mengetahui bagian-bagian fungsi dari amperemeter analog
c) Mengetahui prinsip kerja dari amperemeter analog
d) Mengetahui cara menggunakan penggunaan amperemeter analog
e) Mengetahui cara mengkalibrasi amperemeter analog
f) Mengetahui cara membaca hasil pengukuran dari amperemeter analog
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Amperemeter

Gambar 1. Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multitester listrik yang disebut
avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter. Ampermeter dapat
dibuat atas susunan mikro amperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada
rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambahan dengan
hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz dan gaya magnetis. Arus yang mengalir
pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat
menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar
pula simpangannya.

2.2 Bagian-Bagian dan Fungsi Amperemeter

Gambar 2. Bagian-Bagian Amperemeter


Amperemeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kuat arus yang mengalir pada
suatu rangkaian listrik. Amperemeter memiliki bagian-bagian seperti :

5
1. Jarum penunjuk skala (pada amperemeter analog)
Jarum ini terpasang pada kumparan yang bergerak (moving coil) sehingga dapat
bergerak berdasarkan peredaran arus yang masuk dalam moving coil. Jarum tersebut
mempunyai fungsi penunjuk besaran arus yang terukur dimana akan bergerak dan
berhenti pada skala yang sesuai dengan besaran yang diukur.
2. Probe
Berfungsi untuk menentukan polaritas amperemeter. Selain itu probe juga digunakan
untuk menentukan kutub positif amperemeter.
3. Kalibrator
Berfungsi untuk menentukan kalibrasi atau penunjukan skala pada angka nol (0)
dengan tepat, segaris dengan jarum penunjuk skala.
4. Ground
Berfungsi untuk menentukan kutub negatif dari amperemeter.
5. Cermin pemantul
Berada pada papan skala yang ditunjukan sebagai panduan untuk ketepatan
pembacaan skala.

2.3 Prinsip Kerja Amperemeter


Gerakan dasar pada amperemeter analog pada arus searah (dc ammeter) adalah
galvanometer PMMC. Karena gulungan kumparan dari sebuah gerakan dasar yang kecil
dan ringan, maka alat ini hanya dapat mengalirkan arus yang kecil. Apabila akan
digunakan ke dalam arus yang besar, maka arus tersebut perlu dialirkan ke sebuah
tahanan yang disebut sebagai shunt. Tahanan shunt dapat ditentukan dengan menerapkan
analisa rangkaian konvensionalnya

.
Gambar 3. Kumparan Putar

6
Tahanan shunt terbuat dari sebuah kawat tahanan yang memiliki temperatur konstan
dan ditempatkan di dalam instrumen atau sebuah shunt luar (manganin atau konstantan)
yang memiliki tahanan yang sangat rendah. Tahanan shunt ini terdiri dari lempengan-
lempengan bahan resistip yang disusun berjarak sama dan masing-masing ujungnya dilas
ke sebuah batang tembaga. Bahan ini memiliki koefisien temperatur yang sangat rendah
dan memberikan efek termolistik yang kecil terhadap tembaga karena shunt ini biasa
digunakan untuk mengukur arus yang sangat besar.

Gambar 4. Tahanan Shunt


Batas ukur dari ampermeter sendiri masih dapat diperbesar dengan menggunakan
sejumlah tahanan shunt yang dapat dipilih dengan menggunakan sakelar rangkuman
(range swicth). Alat ini sendiri disebut sebagai amperemeter rangkuman ganda
(multirange ammeter). Alat ini mempunyai sakelar yang memiliki posisi ganda dari jenis
menyambung sebelum memutuskan (make-before-break), sehingga alat pencatat tidak
akan rusak. Penggunaan shunt universal atau shunt ayrton akan mencegah kemungkinan
pemakaian alat ukur tanpa tahanan shunt. Maka keuntungan yang dapat diperoleh adalah
nilai tahanan total yang sedikit lebih besar.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorenz karena di dalam sebuah amperemeter
terdapt sebuah galvanometer yang akan bekerja sehingga jarum penunjuk pada
maperemeter daat bergerak. Cara kerja galvanometer yaitu berputanya kumparan karena
munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi berlawan arah. Yang bekerja pada dua sisi
kumparan yang saling berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak
berbentuk selinder membentuk satu kumparan, dan diletakkan diantara kutub-kutub
sebuah magnet permanen.

7
2.4 Cara Menggunakan Amperemeter
Prosedur pengukuran pada amperemeter antara lain sebagai berikut :
· Kalibrasi terlebih dahulu ampermeter

· Memasang bentuk seri ampermeter dengan hambatan

Gambar 5. Bentuk Seri Rangkaian Amperemeter


· Memasang kabel negative (berwarna hitam) di ground ampermeter, dan kabel positif
(berwarna merah) pada probe amperemeter.

Gambar 6. Memasang Kabel Amperemeter pada Ground dan Probe


· Membaca penunjukkan arus pada papan skala arus sesuai dengan posisi jarum
penunjuk skala.

Gambar 7. Petunjuk Skala Arus

8
2.5 Pengkalibrasian Amperemeter
Pengkalibraian amperemeter dilakukan oleh pabriknya namun kita dapat
menyesuaikan skala amperemeter apakah baik untuk digunakan yaitu menyamakan
dengan kala yang menjadi acuan yaitu dengan melakukan pengenolah cara yang
dilakukan dalam pengenolan amperemeter ini adalah dengan memutar knop atau
kalibrator yang terdapat pada amperemeter.pastikan bahwa jarum penunjuk skala berada
tepat satu garis dengan angka nol pada skala.

Gambar 8. Pengkalibrasakan Amperemeter


2.6 Pembacaan Hasil Pengukuran Amperemeter

Gambar 9. Pembacaan Hasil Pengukuran

Hal yang harus diperhatikan di dalam pembacaan skala amperemeter adalah dengan
memperhatikan jarum penunjuk skala. Jarum penunjuk skala akan menujuk pada skala
yang terletak pada papan skala. Pembacaan skala dilakukan tegak lurus dimana bayangan
jarum pada cermin harus satu garis dengan jarum penunjuk, maksudnya agar tidak terjadi
penyimpangan dalam membaca. Namun berbeda dengan amperemeter digital.
Amperemeter digital akan langsung menunjukan pembacaan nilai yang tertera pada layar
tanpa kita harus menghitungnya.

9
Kita dapat menghitung dengan rumus sebagai berikut :
𝑆𝑈
𝐻𝑈 = 𝐵𝑈
𝑆𝑀

Kita dapat menghitung dengan rumus sebagai berikut :


SU = Skala Ukur
BU = Batas Ukur
SM = Skala Maksimum

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah amperemeter ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Amperemeter analog adalah amperemeter yang hasil pengukurannya ditunjukkan oleh
pergerakan jarum pada skala. Satuan yang dipakai untuk menyatakan hasil
pengukuran amperemeter adalah amper (A).
2. Adapun bagian-bagian dari amperemeter analog adalah jarum penunjuk skala (pada
amperemeter analog), probe, kalibrator, ground, cermin pemantul
3. Prinsip kerja yang digunakan dalam amperemeter adalah dengan menggunakan
kumparan putar pada galvanometer dan dengan ditambahkan hambatan shunt yang
berfungsi untuk memperbesar batas ukur.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://komputerizam.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-dan-fungsi-amperemeter.html

http://7creatives.blogspot.co.id/2010/04/fungsi-pengertian-amperemeter-voltmeter.html

http://edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Modul%20Online/view&i
d=98&uniq=1105

http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2105105-pengertian-amperemeter/

http://makmur-stg.blogspot.com/2010_12_01_archive.html

http://organisasi.org/fungsi-pengertian-amperemeter-voltmeter-ohmmeter-alat-ukur-listrik-
ilmu-fisika

http://www.mediabali.net/listrik_dinamis/contoh_masalah_dan_penyelesaiannya.html

12

Anda mungkin juga menyukai