Anda di halaman 1dari 16

“LILITAN STATOR”

MK. Mesin – Mesin Listrik AC


Dosen Pengampu:

Drs. Jongga Manullang, M.Pd.

Disusun Oleh:

Indra Wahyudi Chintia Agatha Samuel Saragi


Simbolon Siahaan (5193331004)
(5191131002) (5193131002)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberikan
beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan kita, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti oleh pengikutnya yakni
Nabi Muhammad SAW. “Lilitan Stator” ini sengaja di bahas karena sangat penting untuk
kita khususnya sebagai mahasiswa yang ingin lebih mengenal mengenai mata kuliah Mesin-
Mesin Listrik AC

Selanjutnya, penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


memberikan pengarahan-pengarahan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada Bapak dosen dan teman-teman yang lain untuk
memberikan sarannya kepada penyusun agar penyusunan makalah ini lebih baik lagi.

Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya
semua yang membaca makalah ini.
Wassallamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, Maret 2021

Tim Penyusun Kelompok. 3

i |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC


DATAR ISI
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
2.2. Bentuk-bentuk Kumparan Stator ....................................................................... 5
2.3. Cara menggulung ulang kumparan stator motor induksi 1 fasa ..................... 6
2.3.1. Langkah Kumparan ...................................................................................... 6
2.3.2. Jumlah Alur per Kutub per Fasa................................................................. 7
2.3.3. Menempatkan Kumparan (Pergeseran Tempat) ....................................... 7
BAB III ............................................................................................................................... 12
PENUTUP .......................................................................................................................... 12
3.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 12
3.2. Saran .................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

ii |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC


BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemanfaatan kembali rangka dan inti stator bekas dari motor induksi fase-tiga (3Φ)
melalui pengkondisian ulang terhadap rangka dan inti stator untuk perolehan alternator
fase-tunggal. Pengkondisian ulang terhadap inti stator dgunakan untuk pembentukan
belitan stator pada inti stator. Pembentukan belitan stator dipengaruhi oleh jumlah alur
pada stator, luas masing-masing alur, pemilihan luas penampang dan tipe kawat email
untuk kumparan, dan cara penggulungan kumparan dan penentuan jumlah kutub.
Struktur belitan stator digunakan untuk pabrikasi struktur rotor dengan magnet permanen
fluks radial. Keberadaan struktur belitan stator dan rotor dengan magnet permanen fluks
radial pada alternator fase-tunggal digunakan sebagai dasar perhitungan untuk perolehan
daya elektris teoritis yang dihasilkan alternator fase-tunggal. Keberadaan struktur rotor
dengan magnet permanen fluks radial pada alternator fase-tunggal digunakan sebagai
dasar perhitungan daya mekanis teoritis yang diperlukan dari penggerak mulan. Struktur
belitan stator terbentuk oleh enam grup kumparan (koil) tipe jerat (lap winding) satu lapis
pada rentang 6 (enam) aluran yang terhubung seri. Struktur rotor berbentuk silinder
berongga berdimensi 60 mm, 30 mm, dan 85 mm yang dilengkapi dengan 12 buah
magnet permanen. Nilai daya elektris teoritis yang dihasilkan alternator sebesar 81 VA,
sedangkan daya mekanis teoritis yang diperlukan dari penggerak mula sebesar 350 watt.

1.2. Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan lilitan stator?
2) Apa saja bagian-bagian dari stator?
3) Apa yang dimaksud dengan kumparan jerat atau lilitan bertumpuk (Lap winding)?
4) Apa yang dimaksud dengan kumparan terpusat (concentric winding)?
5) Apa yang dimaksud dengan kumparan gelombang (wave winding)?

1.3. Tujuan Penulisan


1) Memahami dan mengenal lilitan stator.
2) Memahami dan mengenal bagian-bagian dari stator.
3) Memahami dan mengenal kumparan jerat atau lilitan bertumpuk (Lap winding).

1 |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC


4) Memahami dan mengenal kumparan terpusat (concentric winding).
5) Memahami dan mengenal kumparan gelombang (wave winding).

2 |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC


BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Lilitan Stator
Lilitan stator terdiri atas beberapa kumparan, yang dipasang dalam alur-alur inti
stator. Pada kumparan stator terdapat sisi kumparan yang terletak dalam alur-alur, dan
kepala-kepala kumparan yang menghubungkan sisi-sisi kumparan diluar alur-alur satu
sama lain. Tiap-tiap kumparan terdiri atas satu atau lebih lilitan menurut besar tegangan.
Dalam dilukiskan sebuah kumparan yang terdiri atas empat lilitan. Jumlah kawat tiap
sisi kumparan sama banyaknya dengan jumlah lilitan pada tiap-tiap kumparan.
Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan
menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron (ns = 120f/2p).
Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor,
sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan ikut berputar
mengikuti medan putar stator.
Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban,
akan memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus
induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan
bertambah besar. Jadi , bila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun.
Dikenal dua tipe motor induksi yaitu motor induksi dengan rotor belitan dan rotor
sangkar.

Secara detail bagian-bagian sebuah stator motor induksi adalah:

3 |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC


1) Badan stator, merupakan bagian yang terbuat dari besi tuang dimana pada bagian
luarnya dikonstruksikan bersirip-sirip untuk memperluas daerah pelepasan panas
motor.
2) Inti stator terbuat dari beberapa lapisan besi lunak atau baja silikon yang
direkatkan. Inti stator juga sering disebut sebagai alur stator.
3) Belitan stator atau kumparan stator merupakan tempat terjadinya medan magnet
yang ditempatkan pada alur stator motor. Kumparan stator dirancang agar
membentuk jumlah kutub tertentu, untuk menghasilkan jumlah putaran yang
diingankan. Kumparan stator dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
a. Kumparan satu lapis (single layer), dimana satu alur ditempati satu lapis
kumparan
b. Kumparan dua lapis (double layer), dimana satu alur ditempati dua alur
kumparan.

Berdasarkan bentuknya, kumparan yang sering dipakai pada


kumparan stator ada dua jenis, yaitu kumparan gelung dan kumparan rantai.
(Soeliman: 1995: 13). Kumparan rantai merupakan kumparan yang
berbentuk konsentrik atau memusat dan disebut juga sebagai lap winding.
Sedangkan kumparan gelung merupakan kumparan yang berbentuk
gelombang dan disebut juga sebagai wave winding. Dalam Modul PTL.HAR
006 (1) A ada tiga jenis bentuk kumparan, yaitu kumparan jerat atau lilitan
bertumpuk, kumparan terpusat (concentric winding), kumparan gelombang
(wave winding).

4) Bearing, merupakan bagian yang memisahkan antara badan stator dengan rotor.
Bearing sebagai tempat peletakan poros/as rotor.
5) Papan hubung, yaitu tempat peletakan ujung-ujung kumparan stator sekaligus
sebagai tempat penentuan hubungan kumparan (bintang atau segitiga).
6) Papan nama, yaitu bagian motor yang berisi data-data tentang motor seperti,
merek, jumlah fasa/frekuensi, daya motor, banyak putaran, faktor daya, besar
arusnya (pada saat hubung bintang dan segitiga, faktor daya, tegangan kerja,
berat motor, negara pembuatan.
7) Tutup Stator, yaitu bagian stator yang terdiri dari dua bagian berfungsi sebagai
tempat peletakan bearing dan untuk melindungi bagian dalam motor.

4 |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC


2.2. Bentuk-bentuk Kumparan Stator
Bentuk kumparan stator dari motor induksi 1 fasa dapat dibagi menjadi 2 macam, hal
semacam ini adalah tergantung dari cara melilitkannya kedalam alur – alur stator. Bentuk
kumparan – kumparan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1) Kumparan jerat atau lilitan bertumpuk (Lap winding juga dapat dinamakan dengan
lilitan spiral
2) Kumparan terpusat (concentric winding)
3) Kumparan gelombang (wave winding)

Gambar 2.1. a. Bentuk kumparan jerat b. Bentuk kumparan sepusat

Fungsi dari kedua jenis kumparan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Kumparan jerat (spiral) benyak digunakan untuk motor – motor (generator)


dengan kapasitas yang relatif besar. Umumnya untuk kelas menengah keatas,
walaupun secara khusus ada mesin listrik dengan kapasitas yang lebih besar,
kumparan statornya menggunakan sistem kosentris.
2) Kumparan sepusat (concentric) pada umumnya sistem ini banyak digunakan
untuk motor dan generator dengan kapasitas kecil. Walaupun ada juga secara
khusus motor – motor dengan kapasitas kecil menggunakan kumparan dengan
tipe spesial.
3) Kumparan gelombang ( wave winding ) untuk motor dengan belitan sistem ini
banyak digunakan kapasitor besar.

5 |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC


2.3. Cara menggulung ulang kumparan stator motor induksi 1 fasa
Motor – motor induksi 1 fasa pada dasarnya adalah sama dengan motor induksi 2
fasa. Hal semacam ini dapat kita lihat, bahwa pada motor induksi 1 fasa terdapat 2 jenis
kumparan, yaitu kumparan utama (running winding = RW = RV) dan kumparan bantu
(starting winding = SW = RB) kedua kumparan tersebut mempunyai penampang kawat
dan jumlah lilitan yang tidak sama. Tetapi ada kalanya hal tersebut dibuat hampir sama.
Kumparan utama mempunyai luas penampang kawat yang lebih besar dan jumlah
lilitan yang lebih banyak. Sedangkan untuk kumparan bantu memiliki luas penampang
yang kecil dan jumlah lilitannya sedikit.
Apabila motor induksi 1 fasa kita suplai dengan tegangan tertentu, maka besarnya
arus pada kedua buah kumparan tersebut yaitu Iu dan Ip atau dapat kita tuliskan Ir dan
Is akan mempunyai nilai yang berbeda. Dengan demikian hal tersebut akan berpengaruh
pada nilai arus Iu dan Is yang mempunyai penggeseran fasa 90o listrik (90o el).

2.3.1. Langkah Kumparan


Yang dimaksud dengan langkah kumparan adalah sudut kisar yang dibentuk
antara kedua sisi kumparan dan diberi dengan tanda huruf Yg. Untuk
mendapatkan kopel putar yang maksimal, maka langkah kumparan harus sama
dengan satu jarak kutub. Satu jarak kutub adalah kisar sudut antara kutub utara
(U) dan kutub selatan (S) yang paling berdekatan. Sedangkan jarak kutub diberi
tanda Tho ( ) dan satu jarak kutub adalah 180o listrik. Apabila jumlah pasang
kutub suatu motor adalah p, maka jumlah kutubnya adalah 2p dan perbandingan
antara derajat lingkaran (derajat busur = obs) dan derajat listrik (oel) kita kaitkan
dengan kutub, maka dapat kita ambil suatu contoh:

Dengan demikian perbandingan antara obs dan oel dapat dituliskan dengan
rumus :

aobs = p.aoeL

6 |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC


Apabila jumlah alur pada stator motor induksi 1 fasa ada G alur, maka kisar
sudut satu kali keliling stator atau G alur adalah 360o bs. Apabila sebuah motor
mempunyai sebanyak G alur adalah = p.360o eL. satu keliling stator = 2p
jarak kutub atau G alur = 2p jarak kutub.

Untuk memperoleh kopel putar yang maksimal, maka diperlukan jumlah


belitan yang banyak, tidak mungkin akan ditampung pada satu alur stator. Untuk
itu harus dibagi menjadi beberapa buah alur. Artinya untuk satu buah alur
kumparan akan dibagi menjadi beberapa belitan (kumparan).
Untuk motor induksi satu fasa yang mempunyai satu pasang kutub dengan
satu buah kumparan yang terdiri dari beberapa kumparan yang terdiri dari
beberapa kumparan bagian dan setiap kumparan bagian membutuhkan dua buah
alur stator dengan demikian, untuk motor induksi satu fasa yang mempunyai 1
pasang kutub akan

2.3.2. Jumlah Alur per Kutub per Fasa


Apabila jumlah fasa = m, maka masing – masing fasa akan memiliki
kumparan bagian sebanyak G/2p.m, sehingga pada setiap kutub untuk masing –
masing fasa akan menempuh alur sebanyak G/2p.m alur. Apabila banyaknya
alur pada setiap kutub untuk masing – masing fasa diberi tanda dengan huruf g,
maka jumlah alur untuk setiap kutub tiap fasa menjadi g = G/2p.m alur.

2.3.3. Menempatkan Kumparan (Pergeseran Tempat)


Untuk menempatkan kumparan pada setiap fasa, maka harus selalu
ditempatkan saling bergeseran tempat. Hal semacam ini bertujuan agar kopel
putar yang dihasilkanselaing bergeser fasa. Untuk motor induksi 2 fasa bergeser
fasa, untuk 2 kopel putar (kekuatan putar) adalah 90o eL. Apabila
pergeseran tempat tersebut diberikan dengan tanda huruf Yf, maka Yg = 180o

7 |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC


eL. Jadi untuk motor 2 fasa, nilaiYf = ½ Yg. Dari uraian diatas, maka dapat
diperoleh beberapa rumus yang dapat digunakan untuk membelit motor – motor
induksi sebagai berikut :

8 |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC


9 |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC
Motor 2 Fasa dapat dipakai untuk motor 1 fasa dengan membuat kumparan
satu lebih besar kawat emailnya dan jumlah lebih banyak sebagai kutub utama (KU)
dan yang sebaliknya sebagai kutub bantu (KB) Hal itu dimaksud supaya terjadi beda
fasa, sehingga terjadi moment putar. Karena demikian maka motor satu fasa dapat
dililit dengan KU secara konsentris dan KB secara jerat (cara campuran).

10 |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC


11 |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lilitan stator terdiri atas beberapa kumparan, yang dipasang dalam alur-alur inti
stator. Pada kumparan stator terdapat sisi kumparan yang terletak dalam alur-alur, dan
kepala-kepala kumparan yang menghubungkan sisi-sisi kumparan diluar alur-alur satu
sama lain. Tiap-tiap kumparan terdiri atas satu atau lebih lilitan menurut besar tegangan.
Dalam dilukiskan sebuah kumparan yang terdiri atas empat lilitan. Jumlah kawat tiap
sisi kumparan sama banyaknya dengan jumlah lilitan pada tiap-tiap kumparan.
Bentuk kumparan stator dari motor induksi 1 fasa dapat dibagi menjadi 2 macam, hal
semacam ini adalah tergantung dari cara melilitkannya kedalam alur – alur stator. Bentuk
kumparan – kumparan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1) Kumparan jerat atau lilitan bertumpuk (Lap winding juga dapat dinamakan dengan
lilitan spiral
2) Kumparan terpusat (concentric winding)
3) Kumparan gelombang (wave winding)

3.2. Saran
Makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu penulis
membutuhkan saran membangun untuk menjadi lebih baik kedepannya sehingga apa apa
yang diharapkan dapat sama sama di capai dalam rangka menggali ilmu pengetahuan
dan teknologi yang akakn digukana di masa depan.

12 |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC


DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/43074070-Gambar-2-1-a-bentuk-kumparan-jerat-b-bentuk-
kumparan-sepusat.html

http://lilik-setya.blogspot.com/2013/06/bab.html?m=1

https://abdulelektro.blogspot.com/2019/12/lilitan-motor-listrik-jenis-dan.html?m=1

https://contohdanfungsi.blogspot.com/2013/11/pengertian-stator-adalah.html?m=1

http://www.scribd.com/doc/87740667/MESIN-MESIN-LISTRIK

http://www.automatedbuildings.com/news/jul01/art/abbd/abbd.htm

https://contohdanfungsi.blogspot.com/2013/11/pengertian-stator-adalah.html

file:///C:/Users/ADMIN/Downloads/document.pdf

13 |MAKALAH KELOMPOK 3 MESIN AC

Anda mungkin juga menyukai