Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

Tentang Amperemeter

Dosen Pembimbing: Fivia Eliza, S.pd, M.pd

Kelompok 6 :

1. Suci Ananda (19063067)


2. Lutfi Zakiral Ghalib (19063086)
3. Yori Afrian Saputra (19063072)

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, salawat dan salam pada
junjungan Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah dengan izin dan petunjuk-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah mata kulia ’’Alat Ukur dan Pengukuran”.

Tugas makalah Alat Ukur dan Pengukuran ini disusun sebagai salah salahsatu penunjang
nilai yang diberikan oleh dosen dalam proses perkuliahan. Semua hasil diskusi kelompok kami
telah terlampir dalam makalah ini.

Tugas makalah Alat Ukur dan Pengukuran ini mengalami banyak kendala dalam
pembuatannya. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen maupun teman-
teman sekalian yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata ‘’manusia jauh dari kata sempurna’’, penulis menyadari akan banyaknya
kekurangan dalam menyusun jurnal lengkap ini. Dan demi kesempurnaan penyusunan Tugas
Makalah Alat Ukur dan Pengukuran ini , selanjutnya kami mohon kritik dan saran dari pembaca.

Padang, Maret 2020

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................................................................................................ii

Daftar Isi......................................................................................................................................................1

Bab I Pendahuluan
    1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................................2
  1.2  Rumusan Masalah.................................................................................................................................2
  1.3 Tujuan.....................................................................................................................................................2

Bab II Pembahasan
2.1 Menjelaskan amperemeter dan fungsinya........................................................................................3
2.2 Macam-macam amperemeter.................................................................................................................3
2.3 Cara membaca amperemeter..................................................................................................................4
2.4 Prinsip kerja amperemeter.....................................................................................................................5
2.5 Cara menghitung amperemeter..............................................................................................................6

Bab III Penutup


   3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................................7
3.2 Saran.......................................................................................................................................................7

Daftar Pustaka............................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali manusia berhubungan dengan hal kelistrikan dan
banyak sekali istilah-istilah dalam kelistrikan tersebut seperti kuat arus, tegangan listrik, danhambatan
listrik. Dari semua istilah-istilah tersebut hendaknya kita mengetahui instrumem-instrumen dari istilah
tersebut.
Kali ini penulis akan membahas tentang instrumen dari kuat aus listrik yaitu yang dikenal dengan
nama amperemeter.. Dalam makalah ini penulis akan lebih memfokuskan ke pembahasan tentang
amperemeter.
Tentu saja jika kita ingin mengetahui berapa besar kuat arus yang mengalir pad suatu aliran listrik
lebih baik jika kita lebih mengenal amperemeter. Seperti apa fungsi dari amperemeter, bagaimana
pemanfaatannya, bagaimana prinsip kerja yang digunakan, bagaimana cara kita menggunakannya,
bagimana, cara membaca hasil pengukurannya, cara pengkalibrasian dari amperemeter tersebut. Maka
dari itu penulis menyusun makalah ini agar tercapai semua tujuan dari makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu amperemeter dan fungsi?
2. Macam-macam dari amperemeter?
3. Bagaimana cara membaca amperemeter
4. Bagaimana prinsip kerja dari amperemeter?
5. Bagaimana cara menghitung amperemeter?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang amperemeter dan fungsinya.
2. Menjelaskan macam-macam amperemeter.
3. Menjelaskan cara membaca amperemeter.
4. Menjelaskan prinsip kerja amperemeter.
5. Menjelaskan bagaimana cara menghitung amperemeter.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Amperemeter

Amperemeter merupakan suatu alat yang difungsikan dalam mengukur kuat arus listrik. Dimana,
biasanya alat ini digunakan oleh para teknisi elektronik ketika menggunakan alat multi tester listrik atau
yang disebut juga dengan avometer. Sedangkan untuk avometer sendiri merupakan alat kelistrikan
gabungan dari fungsi amperemeter, ohmmeter dan voltmeter.

Selain itu, Amperemeter juga bisa dibuat dengan susunan mikroamperemeter serta shunt yang memiliki
fungsi untuk mendeteksi arus dalam sebuah rangkaian balik arus yang kecil. Sedangkan jika pada arus
yang besar, maka akan ditambahkan dengan hambatan shunt.

Amperemeter juga dapat dari shunt dan mikroamperemeter. Dimana Mikroamperemeter sendiri berfungsi
untuk mendeteksi ada atau tidaknya arus yang mengalir melalui rangkaian, bahkan nilai kuat arus yang
sangat kecil sekalipun akan bisa terdeteksi.

Sedangkan dalam mengukur kuat arus yang lebih besar, maka bisa dibantu menggunakan hambatan
Shunt, sehingga kemampuan dalam mengukurnya dapat disesuaikan pula menggunakan perkiraan arus
yang ada.

2.2.  Macam – Macam Amperemeter

1. Amperemeter AC
Amperemeter AC adalah salah satu alat ukur amperemeter yang digunakan untuk
mendeteksi jumlah arus yang terdapat pada rangkaian listrik AC. Biasanya alat ukur
ini terdapat pada susunan seri. Amperemeter AC akan mendapatkan arus melalui
penghantar yang telah dipasang pada suatu rangkaian listrik AC.

2. Amperemeter DC
Alat ukur amperemeter ini merupakan alat ukur besar kecilnya arus listrik DC.
Sehingga amperemeter ini tidak hanya bisa difungsikan untuk mengukur arus listrik
AC saja, namun juga DC dengan susunan seri.

Cara Menggunakan Amperemeter AC


Untuk menghitung besarnya arus yang ada dalam rangkaian listrik AC, maka Amperemeter disusun
secara seri. Dimana nantinya alat ini nantinya bisa memperoleh arus yang melalui penghantar dan yang
dipasangkan dalam rangkaian listrik AC. Adapun cara menggunakan yang baik dan benar yakni:

 Pastikan, pasang Amperemeter AC dalam rangkaian listrik yang disusun secara seri dengan cara
memotong konduktor supaya arus listrik bisa melalui Amperemeter.
 Kemudian, sambungkan Amperemeter AC pada konduktor yang telah dipotong tadi.
 Alat akan berfungsi, maka selanjutnya ukur arus listrik dan pastikan perhatikan jarum yang
menunjukkan angka dalam Amperemeter AC.
 Sedangkan agar bisa memperoleh besaran arus listrik yang benar, maka Anda harus benar-benar
bisa memperhatikan dan memahami karakteristik dari Amperemeter AC yang sedang digunakan.
 Jika hasilnya telah terlihat, maka selanjutnya bisa menghitung besarnya arus listrik dengan cara
mengalikan angka tertunjuk serta angka skala maksimum.
Untuk cara menggunakan amperemeter DC tidak jauh berbeda dengan cara penggunaan amperemeter
jenis AC.

2.3 Cara Membaca Amperemeter

Amperemeter ditunjukkan menggunakan simbol A dalam tiap rangkaian listrik, sedangkan


satuannya dalam SI ialah ampere yang disimbolkan pula dengan A. Untuk bisa membacanya, tentu
Amperemeter harus dipasang secara seri, dan arus listrik juga harus melalui hambatan yang dilambangkan
dengan R. Dan hambatan yang dilalui ini juga harus sama dengan kuat arus yang mengalir.

Sebagai contoh, misalnya amperemeter memiliki hambatan, dimana dengan disisipkannya


ampere-meter itu maka akan mengakibatkan arus listrik pada rangkaian menjadi sedikit berkurang.
Sehingga Idealnya adalah, dalam suatu amperemeter tentu harus mempunyai hambatan yang kecil supaya
arus listrik bisa berkurang dalam suatu rangkaian juga sangat kecil. Selain demikian, komponen dasar dari
amperemeter sendiri ialah galvanometer, yakni suatu alat yang bisa digunakan untuk mendeteksi arus
kecil yang melewatinya. Galvanometer sendiri memiliki hambatan yang disebut dengan hambatan pada
galvanometer. Bahkan, Amperemeter memiliki skala penuh atau disebut juga dengan batas ukur
maksimum.

Sedangkan pada kenyataannya Anda harus mengukur arus listrik yang memiliki nilai arusnya
jauh lebih besar dibandingkan batas ukur maksimumnya. Jadi susunan amperemeter menggunakan
galvanometer bila Anda ingin menggunakannya untuk mengukur arus yang lebih besar dibandingkan
batas ukurnya, dan cara pemasangannya sendiri harus dipasang dalam suatu hambatan yang paralel
terhadap galvano-meter (sebagai amperemeter). Selain itu, susunan suatu amperemeter pada
galvanometer G melalui hambatan dalam R

Dimana jika arus yang diukur adalah (I = nI)/g, maka arus yang melewati hambatan galvanometer ialah
I/g. Sedangkan bila arus melewati hambatan yang dipasang secara paralel adalah (n–1) /g.

Sedangkan bila menggunakan Hukum I Kirchhoff maka dapat dihitung I = I.g/ (n-1)I. Dan pada hubungan
paralel maka dapat dihitung beda potensial sama, maka: I.G.R= (n–1) I.g.R.p. Sehingga diperoleh : R.p =
(R.g) / (n– 1) dengan R.P ialah hambatan paralel

2.4 Prinsip Kerja Amperemeter

Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (Gaya Lorentz). Ketika arus mengalir
melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang menggerakan jarum
penunjuk menyimpang. Apabila arus yang melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan
membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian
sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi semula oleh
pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan Prinsip Gaya Lorentz F = B.I. L.

Kemampuan amperemeter dapat ditingkatkan dengan memasang hambatan shunt secara parallel
terhadap amperemeter. Besar hambatan shunt tergantung pada berapa kali kemampuannya akan
ditingkatkan. Misalnya mula-mula arus maksimumnya adalah I, akan ditingkatkan menjadi I’ = n.I, maka
besar hambatan shunt.
 

 
 
RG = Hambatan galvanometer mula-mula
2.5 Cara Menghitung Amperemeter

Amperemeter ini bisa dirakit melalui alat basic meter yang dipasang secara Shunt. Sedangkan,
pemasangannya seperti yang telah dijelaskan tadi bahwa amperemeter harus dipasang secara seri
menggunakan alat listrik yang bisa diukur kuat arusnya. Dimana, terminal positif pada amperemeter harus
dihubungkan juga pada kutub negatif sumber arus, sedangkan terminal negatif amperemeter juga harus
dihubungkan pada kutub positif sumber arus.

Setelah Anda memasangnya dengan cara benar, maka hitung dengan rumus berikut:

KUAT ARUS (I) = skala yang ditunjuk x (batas ukur/skala maksimum)

Ket :
I=hasil pengukuran kuat arus
Smax=skal max
Imax=batas ukur max
St=skala yang ditunjuk
BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Pada dasarnya, untuk menghasilkan perhitungan kuat arus yang benar dan pasti ialah Anda harus
bisa menggunakan, membaca serta menghitung amperemeter secara benar. Mengingat untuk
menggunakan alat ukur kelistrikan ini memang membutuhkan perhatian yang khusus serta tak boleh ada
kesalahan sedikit pun.

3.2 Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
Daftar Pusaka

http://www.geocities.ws/nerdi/prinsip_kerja_amperemeter.html
http://www.sinarmetrindo.co.id/news/article/Fungsi%20Ampere%20Meter
https://www.kucari.com/alat-ukur-listrik/
http://andireztu15.blogspot.com/2017/10/pengertian-jenis-jenis-dan-prinsip.html

Anda mungkin juga menyukai