Anda di halaman 1dari 17

MINI RISET

ANALISIS KARAKTERISTIK HASIL PENGUKURAN


TERHADAP ARUS DAN TEGANGAN PADA SUATU
RESISTANSI

Disusun Oleh :
KELOMPOK A
GILBERT SARDA SINAGA (5213530021)
MUHAMMAD FATHUR RAHMAN (5211230001)
RIESTER VERA SIANIPAR (5213230038)

MATA KULIAH : PENGUKURAN LISTRIK


DOSEN PENGAMPU : AZMI RIZKI LUBIS, S,Pd,.M.T
Dr. ADI SUTOPO, M. T

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK ELEKTRO/FT


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset mata kuliah
Pengukuran Listrik tepat pada waktu yang telah ditentukan dosen mata kuliah.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Pengukuran Listrik yang telah membimbing kami sehingga kami dapat
menyelesaikan mini riset ini sesuai dengan yang diharapkan.
Tugas ini memiliki banyak kekurangan oleh karena itu kami minta maaf
jika ada kesalahan dalam penulisan kami dan kami juga mengharapkan kritik dan
saran dalam tugas ini agar di lain waktu kami bisa membuat tugas dengan lebih
baik lagi.

Medan, Juni 2022

(KELOMPOK A)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................2
1.3 TUJUAN PENELITIAN............................................................................2
1.4 MANFAAT PENELITIAN........................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................8
BAB V PENUTUP................................................................................................12
4.1 KESIMPULAN.........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari
hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Pada resistor menghasilkan tegangan yang sebanding
dengan arus listrik melewatinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm
atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Kemampuan resistor dalam
menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi
resistor tersebut. Dalam suatu rangkaian listrik tertutup, terdapat tegangan (beda
potensial), kuat arus dan hambatan (resistor) yang satu sama lain saling
berhubungan.
Lebih dari satu setengah abad yang lalu, telah banyak diperoleh
sumbangan mengenai ilmu pengukuran besaran listrik. Selama periode tersebut,
segala upaya ditujukan kepada penyempurnaan instrument alat ukur jenis-jenis
defleksi dengan sebuah skala atau penunjuk yang dapat bergerak. Sudut defleksi
dari penunjuk merupakan suatu fungsi, dengan demikian dapat disamakan dengan
harga dari besaran listrik yang diukur.
Untuk mengukur kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian tertutup
digunakan amperemeter. Amperemeter dipasang secara seri atau pemasangannya
harus memotong rangkaian. Artinya rangkaian menjadi terganggu atau terbebani
oleh hambatan dalam amperemeter sendiri. Ada cara lain untuk menghitung arus
listrik yaitu dengan menggunakan voltmeter yang dipasangkan secara paralel
tanpa harus memotong rangkaian.
Berdasarkan uraian diatas, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai
arus dan tegangan pada suatu resistansi melalui pengukuran denganalat ukur
amperemeter dan voltmeter.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana mengukur arus pada rangkaian menggunakan amperemeter ?
b. Bagaimana mengukur tegangan pada rangkaian menggunakan voltmeter ?
c. Bagaimana membaca hasil pengukuran yang baik ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


a. Untuk mengetahui besar arus pada rangkaian menggunakan amperemeter
b. Untuk mengetahui besar tegangan pada rangkaian menggunakan voltmeter
c. Untuk mengetahui cara membaca hasil pengukuran dengan baik.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Untuk mengetahui karakteristik hasil pengukuran terhadaparus dan tegangan pada
suatu resistansi.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Tegangan merupakan suatu beda potensialantara dua titik yang


mempunyai perbedaanjumlah muatan yang berarti energi sebesar satujole yang
dialami satu coulomb muatan listrik.Multimeter dapat digunakan untuk
mengukuramperemeter maupun voltmeter.
Ampere meteradalah suatu alat listrik yang dipergunakanuntuk mengukur
besarnya arus listrik dari suaturangkaian. Pengukuran arus listrik harus
memutuskan rangkaian terlebih dahulu lalu dihubungkan masing-masing ke
terminal-terminal amperemeter. Model rangkaian adalah rangkaian seri sehingga
arus listrik mengalir melewati amperemeter secara langsung. Secara umum
amperemeter dibedakan menjadi amperemeter analog dan amperemeter
digital.Amperemeter analog menggunakan jarum penunjuk nilai, sedangkan
amperemeter digital menunjukkan nilai berupa angka digital.Pengukuran arus
listrik oleh amperemeter dilakukan pada rangkaian listrik tertutup. Amperemeter
dapat digunakan untuk mengukur arus searah maupun arus bolak-balik.
Pengukuran dilakukan dengan memutuskan rangkaian listrik terlebih dahulu
kemudian menyambungkannya kembali dengan menambahkan amperemeter di
antara bagian yang diputuskan. Pada saat pengukuran dilakukan, terjadi
pengurangan nilai kuat arus yang terukur akibat adanya peningkatan nilai
hambatan listrik secara keseluruhan di dalam rangkaian listrik. Jadi nilai kuat arus
listrik yang terukur pada amperemeter lebih sedikit dari nilai kuat arus listrik yang
sebenarnya. Tahanan dalam dari ampere metersangat kecil sedangkan idealnya
mendekati nol.
Volt meter adalah suatu alat listrik yangdipergunakan untuk mengukur
besarnyategangan listrik dari suatu rangkaian.Pada peralatan elektronik, voltmeter
digunakan sebagai pengawasan nilai tegangan kerja. Voltmeter tersusun atas
beberapa bagian yaitu terminal positif dan negatif, batas ukur, setup pengatur
fungsi, jarum penunjuk serta skala tinggi dan skala rendah. Tahanandalam dari
sebuah volt meter sangat besarsedangkan idealnya mendekati tak terhingga. Arus

3
listrik yang terukur merupakan arus listrik yang melalui kumparan yang
diletakkan di antara medan magnet. Peningkatan arus berarti peningkatan
simpangan pergerakan jarum sehingga akan menunjuk ke nilai pengukuran
tegangan yang lebih besar. Voltmeter dipasang secara paralel dengan komponen
yang akan diukur dalam rangkaian listrik. Pada multi meter batas ukur dari
tegangan danarus yang lebih besar dari batas batas ukur multimeter tersebut, maka
pada multimeter dipasang tahanan yang paralel dengan multimeter dan nilai
tahanan shunt akan ditentukankemudian. Sedangkan untuk mengukurtegangan
yang lebih besar dari bataskemampuan multi meter dipasang tahanan seri dengan
multi meter. Kemampuan dalampengukuran sangat diperlukan dalam
pembelajaran kelistrikan. Pengukuran pada amperemeter juga mempunyai
tahanan dalam sama halnya dengan voltmeter sehingga dapat mempengaruhi
hasil pengukuran yang terbacapada suatu rangkaian. Arus listrik timbul karena
adanya pergerakan elektron dari suatu bahan atau rangkaian akibat pengaruh dari
luar.

4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalahanalisis kuantitatif yang memerlukan


data yangterbaca dari suatu alat ukur voltmeter danamperemeter.

Tabel 1. Resistansi dan Tegangan yangdigunakan

Onkan power supply DC dan atur teganganmenjadi 14,1 volt, kemudian

mengukurbesarnya arus yang mengalir pada tahanantersebut. Untuk menentukan


tahanan dalam dari ampere meter. Ukur besarnya tegangan padaampere meter.
Turunkan tegangan powersupply untuk keadaan diatas masing-masingpada 10
volt dan 5 volt. Kemudian menggantinilai tahanan R menjadi 220 Ω

Gambar 1. Rangkaian tahanan dalam dariamperemeter

Onkan power supply DC dan atur teganganmenjadi 10 volt, perhatikan volt meter
1 danvolt meter 2. Dengan menambahkan 2 buahtahanan yang dipasang seri
dengan volt meter(V1); (R_1 = 680Ω/5 watt; 820Ω/5 watt)

5
Gambar 2. Rangkaian pemasangan R2 dan R3

Selanjutnya menaikkan tegangan power supplyDC menjadi 12 V dan 15 V.


Kemudianmengganti nilai tahanan R_2 dengan R_3menjadi: R_2 = 330 KΩ &
R_3 = 270 KΩ.

Tabel 2. Nilai Resistansi dan Tegangan PS yangdigunakan

Letakkan posisi dari ring selektor dari multitester padaV_DC = 12 volt. Tentukan
nilaitahanan mula yang akan dipergunakan untukmengukur tegangan pada
tahanan R tersebut. Ulangi percobaan ini untuk nilaitahanan 220 Ω dan lakukan
sekali lagi. (tahanandalam = 50 KΩ/V).

Gambar 3. Rangkaian untuk mengukurtahanan R

Letakkan posisi dari ring selektor dari multitester pada I_DC = 3 Ma. Tentukan
nilaitahanan yang akan dipergunakan paralel untukmengukur arus yang melalui R

6
tersebut. Ulangipercobaan ini untuk nilai tahanan 220 Ω danlakukan sekali lagi.
( tahanan dalam = 100Ω).

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini hasil pengukuran arus dan teganganyang terbaca pada suatu alat ukur
yang dirincikan berdasarkan tabel berikut;

Gambar 4. Grafik Tegangan pada PS danAmperemeter

Berdasarkan tabel di atas dapat dimasukkan kedalam grafik berikut, untuk


hambatan 47 ohmdan 220 ohm dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa tegangan secara terukur pada resistansi
47 dan 220 ohm adalah semakin meningkat. Hal tersebut bersesuaian dengan
perhitungan secarateori yang juga semakin meningkat. Namun, pada dasarnya ada
perbedaan antara perhitungan teori dengan praktik pada arus yang masuk melalui
R 47 ohm jika dirata-ratakan berada sekitar 19,6%, sedangkan pada
R 220 ohm persen kesalahan (galat) berada pada 5,49%. Hal itu terjadi karena
beberapafaktor diantaranya, ketelitian suatu alat ukuratau multimeter, tahanan
dalam yang dimiliki, kesalahan pembaca atau human error. Hasil pengukuran
tegangan yang dirangkaikan secara seri dan paralel dapat diperhatikan padatabel
di bawah ini.

8
Gambar 5. Grafik Tegangan dan Arus

Gambar 6. Grafik V pada PS dengan V pada Amperemeter

Dari data pengukuran di atas dapat diformulasikan ke dalam bentuk grafik di


bawah ini

9
Tabel 4. Hasil pengukuran V1 dan V2

Gambar 6. Grafik tegangan seri dan parallel denganR 680Ω dan 820Ω

Gambar 7. Grafik tegangan seri dan paralel denganR 330Ω dan 270Ω

Dari grafik di atas masing-masingmenunjukkan bahwa semakin tinggi


nilaitegangan pada power supply maka nilaiTegangan pada rangkaian seri dan
tegangan yang dirangkaikan paralel juga semakinmeningkat.
Berdasarkan praktik hasilpengukuran metode voltmeter dapat
membacategangan beban baik untuk pengukuran tahanankecil. Dan mengikut juga
terhadap perhitunganmatematis yang dilakukan secara teoritisberdasarkan
formulasi yang sudah ditentukan,ditemukan juga bahwa nilai tegangan

10
pengukuran dengan teori terdapat sedikitperbedaan. Persentase perbedaan
perhitunganberada pada rata-rata 3.6 % dan 1.22 %berdasarkan hambatan yang
sudah ditentukan.Hal ini bisa terjadi karena adanya pengaruhtahanan dalam pada
suatu alat ukur, kemudianbisa juga dikarenakan Pemilihan selektorswitch yang
harus disesuaikan antara sumbertegangan batas ukur pada alat ukur. Jika pada
tahap pemilihan selektor switch dilakukansecara baik maka proses pembacaan
hasilpengukuran pun akan lebih mudah.

11
BAB V
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkanbahwa Pemilihan sakelar
pemilih juga sangat penting, karena akan memudahkan kita dalammembaca hasil
pengukuran. Misalnya jika kitaingin mengukur suatu rangkaian dengan tegangan
atau arus yang kecil, dan menggunakan batas skala yang besar, makaakan sulit
bagi kita untuk membaca hasil pengukurannya, namun jika besarannya
diperkecil akan memudahkan kita untukmembaca hasil pengukuran. Sekalipun
pengaruh tahanan pada alat ukur kecil, akan sedikit berpengaruh pada hasil
pengukuran.
Dalam percobaan ini juga disimpulkan bahwa semakin besar nilai tahanan
maka semakin kecilarus yang dilewatkan, namun semakin kecil nilai tahanan
maka semakin besar arus yang dilewatkan. Dengan kata lain besar kecilnya
tahanan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Sekarang. Besarnya arus
yang melewatinya. Pada saat dirangkaikan secaraseri maupun paralel nilai
tegangan pengukuran dan tegangan dari power supply tidak terlalu berbeda jauh.
Namun, hasil perhitungan secara praktik maupun teori didapati perbedaan
dengan persentase rata-rata sebesar 3.6%. Hal itu terjadi karena adanya nilai
tahanan dalam yang terdapat pada suatu alat ukur sebesar 0,01ohm.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sinta Marito Siagian, S. C. (2021). ANALISIS KARAKTERISTIK HASIL


PENGUKURAN TERHADAP ARUS DAN TEGANGAN PADA SUATU
RESISTANSI.
Rosman, A., Risdayana, R., Yuliani, E., &Vovi, V. (2020). Karakteristik ArusDan
Tegangan Pada Rangkaian SeriDan Rangkaian Paralel
DenganMenggunakan Resistor. d'ComPutarE:Jurnal Ilmiah Information
Technology,9(2), 40-43

13

Anda mungkin juga menyukai