Dosen Pengampu :
Dr. Rosneli, MPd.
Muhammad Aulia Rahman S.ST., MT
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tugas yang kami kerjakan yaitu makalah yang berjudul Ampere Meter DC.
Adapun tujuan kami menyelesaikan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pengkuran Listrik. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Pengukuran Listrik.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalam
makalah kami. Oleh karena itu, saran serta kritik yang membangun dari pembaca sangat
kami perlukan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi siapapun yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Proses pengukuran dalam sistem tenaga listrik adalah salah satu prosedur standar yang
harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh juga yang berupa alat ukur
digital. Salah satu jenis dari alat ukur adalah amperemeter. Dalam dunia kelistrikan,
ammeter/ amperemeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan
mengukur arus yang melalui suatu cabang. Ampere meter arus searah atau sering disebut
ampere meter DC adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui besarnya arus listrik
(DC) yang mengalir pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika. Ampere meter
menggunakan gerak d’Arsonval yaitu gerakan dasar PMMC (permanent magnet moving
coil) atau sering juga dikenal dengan galvanometer PMMC.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini dibuat agar kita dapat mengetahui apa itu Ampere Meter
DC, siapa penemunya, fungsinya apa, prinsip kerjanya, dan cara menggunakan Ampere
Meter DC.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ampere meter arus searah atau sering disebut ampere meter DC (Direct current) adalah
alat ukur yang mengukur arus searah (DC) yang berfungsi untuk mengetahui besarnya arus
listrik (DC) yang mengalir pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika. Ampere
meter menggunakan gerak d’Arsonval yaitu gerakan dasar PMMC (permanent magnet
moving coil) atau sering juga dikenal dengan galvanometer PMMC. Tahanan Shunt (Shunt
resistor) Gerakan dasar dari sebuah ampere meter arus searah (DC) adalah galvanometer
PMMC. Karena gulungan kumparan dari sebuah gerakan dasar adalah kecil dan ringan dia
hanya dapat mengalirkan arus yang kecil. Bila yang akan diukur adalah arus besar, sebagian
besar dari arus tersebut perlu dialirkan ke sebuah tahanan yang disebut shunt.
Karena tahanan shunt paralel terhadap alat ukur (ampermeter), penurunan tegangan
pada tahanan shunt dan alat ukur harus sama.
2
Tahanan shunt yang digunakan dalam sebuah alat ukur dasar bisa terbuat dari sebuah
kawat tahanan bertemperatur konstan yang ditempatkan di dalam instrumen atau sebuah
shunt luar yang memiliki tahanan yang sangat rendah.
Shunt Ayrton Batas ukur sebuah ampermeter arus searah (dc) masih dapat diperbesar
dengan menggunakan sejumlah tahanan shunt yang dipilih melalui sakelar rangkuman. Alat
ukur seperti ini disebut ampermeter rangkuman ganda.
Rangkaian ini memiliki empat shunt Ra, Rb, Rc, dan Rd yang dihubungkan paralel
terhadap alat ukur agar menghasilkan empat batas ukur yang berbeda. Sakelar S adalah
sebuah sakelar posisi ganda dari jenis menyambung sebelum memutuskan (make-before
break), sehingga alat pencatat tidak akan rusak, karena tidak terlindungnya rangkaian tanpa
sebuah shunt sewaktu pengubahan batas ukur.
Shunt universal atau shunt ayrton dalam gambar diatas mencegah kemungkinan
pemakaian alat ukur tanpa tahanan shunt. Keuntungan yang diperoleh adalah nilai tahanan
total yang sedikit lebih besar. Shunt Ayrton ini memberikan kemungkinan yang sangat baik
untuk menerapkan teori dasar rangkaian listrik dalam sebuah rangkaian praktis.
3
2.2 Penemu Ampere Meter
Prinsip kerja Ampere meter DC bekerja berdasarkan prinsip Ampere meter yakni gaya
magnetik (Gaya Lorentz). Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh
medan magnet timbul gaya lorentz yang menggerakan jarum penunjuk menyimpang.
Apabila arus yang melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan membesar
sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian
sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi
semula oleh pegas.
4
• Untuk mendapatkan besaran arus listrik yang tepat, kita harus benar-benar
memahami dan memperhatikan karakteristik Amperemeter DC yang digunakan.
• Untuk hasilnya, kita dapat menghitung besarnya arus listrik dengan mengalikan
angka yang ditunjuk dan angka skala maksimum.
Penggunaan Ampere Meter DC ini sama dengan penggunaan Ampere Meter AC.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ampere meter arus searah atau sering disebut ampere meter DC (Direct current) adalah
alat ukur yang mengukur arus searah (DC) yang berfungsi untuk mengetahui besarnya arus
listrik (DC) yang mengalir pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika. Ampere
meter menggunakan gerak d’Arsonval yaitu gerakan dasar PMMC (permanent magnet
moving coil) atau sering juga dikenal dengan galvanometer PMMC. Penemu Ampere Meter
yaitu André-Marie Ampère. Prinsip kerja Ampere meter DC bekerja berdasarkan prinsip
Ampere meter yakni gaya magnetik (Gaya Lorentz). Penggunaan Ampere Meter DC sama
dengan penggunaan Ampere Meter AC.
3.2 Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, yang
belum mengerti menjadi mengerti dan yang sudah mengerti menjadi lebih mengerti
kembali.Segala sesuatu tidak ada yang sempurna begitupun dengan makalah ini.Maka
diharapkan kepada semua pihak dapat memberikan kritik dan sarannya yang dapat
membangun, agar dalam pembuatan makalah yang selqnjutnya menjadi lebih baik lagi.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://elektronika-dasar.web.id/ampere-meter-arus-searah-ampere-meter-dc/.
https://blogpenemu.blogspot.com/2018/12/amperemeter-pengertian-penemu-prinsip-
kerja.html?m=1.
https://pdfcoffee.com/1-ampere-meter-prinsip-kerja-amperemeter-pdf-free.html.