Anda di halaman 1dari 19

TANG AMPERE

MAKALAH

Dibuat Sebagai Syarat Untuk Dapat Mengikuti

Ujian Tengah Semester Praktikum

Instrumentasi Program Studi Teknik Elektro

Universitas Muhammadiyah Palembang

Oleh :

Era Fauzan Rizki

132018056

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PALEMBANG

2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah aladzi an’amana binikmatiin wal islam, puji syukur atas kehadirat
Allah SWT. yang telah memberikan hidayah dan nikmat yang tiada tara sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah tugas dari mata kuliah Praktikum Instrumentasi dan Pengukuran
Listik atas ridho-NYA.
Penulisan makalah ini tak luput dari usaha saya saja melainkan dukungan dari
berbagai pihak yang terkait yang dapat menunjang tersusunnya makalah ini dengan efektif
maupun efisien sehingga bisa sebagai sumber refrensi yang insya Allah kompeten.
Tentu dalam penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan “ibarat “Gading yang
tidak Retak”sungguh, kesempurnaan hanya milik Allah, karena pada hakekatnya saya
hanyalah manusia biasa yang hanya berusaha dan beriring doa. Oleh karena itu, diharapkan
kritik dan saran guna membangun sehingga kedepannya saya dapat berbenah dalam penulisan
yang lebih baik. Bilahi fii sabilil haq fastaqbiqul khairat, Wassalamuailaikum Wr. Wb.

Palembang, 4 November 2019

Penyusun

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………I

Daftar isi ………………………………………………………………………………………II

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………1

1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Tang Ampere…………………………………………………………….3

2.2 Macam - macam Tang Ampere………………………………….………………..4

2.3 Bagian - Bagian Tang Ampere……………………………………………………6

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Prinsip Kerja Tang Ampere……………………………………………………….8

3.2 Prinsip Pengukuran AC/DC Tang Ampere……………………………………....10

3.3 Cara Penggunaan Tang Ampere………………………………………………….11

3.3.1 Cara Mengukur Arus DC………………………………………………11

3.3.2 Cara Mengukur Arus AC………………………………………………12

3.3.3 Cara Mengukur Tegangan AC/DC…………………………………….12

3.3.4 Cara Mengukur Tegangan Resistansi dan Test Cont…………………..12

3.3.5 Cara Mengukur Dioda……………….…………………………………13

3.3.6 Cara Mengukur Frekuensi………...……………………………………13

3.4 Keuntungan Tang Ampere……………………………………………………….13

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………....15

4.2 Saran……………………………………………………………………………..15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….…16

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai berbagai alat ukur listrik
yang digunakan untuk membantu dalam mengidentifikasi/mencari tahu informasi
kemampuan kerja suatu alat atau komponen listrik dan juga untuk mencari tahu
apakah komponen tersebut masih dapat berfungsi atau tidak. Akan tetapi, tidak semua
alat ukur listrik dapat digunakan dalam semua kondisi. Misalkan kita akan mengamati
berapa besar hambatan pada resistor, maka alat ukur listrik yang paling tepat
digunakan adalah ohmmeter atau multitester.

Namun ketika kita akan mengukur arus, tegangan, daya, dan tahanan dalam
jumlah yang besar pada alat penghemat listrik, kita tidak dapat menggunakan
multitester, ampermeter, ohmmeter, atau voltmeter karena sistem kerja alat ukur listrik
tersebut harus memutus sikrit agar dapat terhubung ke alat ukur listrik tersebut,
sedangkan penghemat listrik harus terus dihidupkan agar penggunaan listrik dapat
dihemat. Dari permasalahan tersebut maka dibuatlah alat ukur listrik yang dapat
bekerja dengan tanpa memutus sikrit dan juga dapat digunakan pada pengukur arus,
tegangan, daya dan tahanan dalam jumlah yang besar yaitu Clamp Meter (Tang
Ampere).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah Clamp Meter (Tang Ampere)?
2. Apa saja macam-macam Clamp Meter (Tang Ampere)?
3. Bagaimanakah prinsip kerja Clamp Meter (Tang Ampere)?
4. Apakah keuntunngan Clamp Meter (Tang Ampere)?
5. Bagaimana cara menggunakan Clamp Meter (Tang Ampere)?

1
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui alat ukur listrik Clamp Meter (Tang Ampere)
2. Mengetahui macam-macam Clamp Meter (Tang Ampere)
3. Mengetahui prinsip kerja Clamp Meter (Tang Ampere)
4. Mengetahui cara menggunakan Clamp Meter (Tang Ampere)
5. Mengetahui keuntunngan Clamp Meter (Tang Ampere)

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Clampmeter


Tidak selamanya kondisi peralatan listrik yang ada, baik di kantor, di rumah
ataupun di pabrik, seperti AC, pompa air, induction motor dll, selamanya dalam
keadaan normal, adakalanya alat tersebut mengalami kerusakan, atau masih dalam
tahap gejala kerusakan, akibat dari usia pemakaian yang cukup lama. Untuk
mengetahui alat tersebut dalam keadaan normal atau tidak normal, dapat diketahui,
salah satunya dengan cara melihat atau mengukur besarnya arus listrik yang mengalir
pada beban atau peralatan listrik, lalu nilai arus listrik yang didapat kita bandingkan
dengan rated atau kapasitas kerja yang tertera pada peralatan listrik tersebut, hasilnya
jika data pengukuran lebih besar dari pada rated maka pada alat listrik tersebut
terdapat kelainan maka harus segera dilakukan pemeriksaan. Cara mengetahui atau
mengukur arus listrik yang mengalir pada beban yaitu dengan cara menggunakan alat
ukur yang dinamakan tang ampere, yaitu alat yang berfungsi untuk mengukur
besarnya arus listrik.

Tang ampere adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus,
tegangan, daya dan tahanan dalam jumlah yang besar, tanpa memutus sirkit. Tang
ampere digunakan untuk mengukur arus listrik pada saat melakukan perawatan atau
perbaikan AC. Untuk mengukur arus listrik caranya cukup masukkan salah satu kabel
(positif atau negative) ke dalam mulut tang ampere. Lihat hasil yang terukur pada
skala tang ampere.

Bila arus yang mengalir pada suatu jaringan akan diukur sedangkan tidak
memungkinkan memotong jaringan tersebut untuk menghubungkan alat pengukur
ampere atau melalui suatu transformator arus, apabila jaringan diputus maka
pemberian daya akan terhenti, penggunaan alat ukur ampere jaringan merupakan
pemecahan masalah yang sangat baik.

Alat ukur Ampere jaringan dibuat dengan kumparan besi dalam bentuk seperti
garpu atau tang yang mempunyai banyak lilitan, dan membentuk kumparan sekunder,
dan satu penghantar sebagai kumparan primer dari satu lilitan, yang terdiri dari
penghantar di mana arus yang diukur mengalir. Bila penghantar ditempatkan diantara

3
inti besi seperti diperlihatkan dalam gambar, arus sekunder yang berbanding lurus
dengan arus yang akan diukur didapat di layar display pada alat. Akan tetapi dengan
cara pengukuran ini di mana jalan magnet tidak menutup, maka kesalahan-kesalahan
yang tergantung dari posisi pemasukan dari penghatar ke dalam inti, ditambah pula
kesalahan betuk gelombang dan frekuensi yang besar. Untuk mengurangi kesalahan-
kesalahan tersebut maka alat tang ampere yang digantungkan lebih baik dipergunakan.
Dalam alat ukur ini jalan garis magnet hanya terbuka pada saat memasukkan
penghantar ke dalam inti besi, sedangkan garis-garis magnet tersebut menutup pada
saat pengukuran dijalankan.

Tang ampere juga bisa digunakan untuk mengetahui hambatan refrigerant di


dalam system pendingin. Nilai arus listrik yang terukur pada tang ampere bisa
digunakan sebagai patokan hambatan refrigerant di dalam system. Mengukur
hambatan harus terbebas dari sumber tegangan. Sebelum mengukur hambatan jangan
lupa hubungan listrik harus dilepas terlebih dahulu. Tusukkan kabel yang ada batu
baterainya kepada tang ampere. Jika ujung yang lain dari kabel tersebut dengan ujung
merah dilekatkan, jarum penunjuk skala harus menunjuk 0 Ohm (tidak ada hambatan).
Apabila jarum tidak menunjuk 0 Ohm, penunjuk jarum harus diputar sampai jarum
menunjuk 0. Setelah itu baru tang ampere dapat mulai dipakai. Tang ampere banyak
dipakai untuk mengukur hubungan kabel dalam suatu rangkaian listrik, mengukur
hambatan listrik, untuk mencari terminal C, S, dan R dari motor listrik.

2.2 Macam-macam Clampmeter


Adapun macam-macam clamp meter (tang ampere) yaitu:
 Tang Ampere Analog
Tang Ampere Analog yaitu Tang Ampere yang menggunakan sistem analog.
Berikut ini gambar Tang Ampere Analog:

4
Setelah arus mengalir dalam kumparan dengan tegangan tertentu maka akan
langsung diolah oleh komponen-komponen penyusun Clamp Meter (Tang Ampere)
Analog dan di kirim ke Display.

Prinsip kerja Display ini adalah menggunakan prinsip kerja alat ukur
kumparan putar. Alat ukur kumparan putar ialah alat ukur yang berkerja atas dasar
prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet,
yang berasal dari suatu magnet permanen. Arus yang di alirkan melalui kumparan
akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Ketika kumparan berputar maka
jarum penunjuk berputar sesuai dengan besarnya arus listrik yang masuk kedalam
kumparan pada alat ukur kumparan putar.

 Tang Ampere Digital


Tang Ampere Digital yaitu Tang Ampere yang menggunakan sistem Digital.
Berikut ini gambar tang ampere digital:

Setelah arus mengalir dalam kumparan dengan tegangan tertentu maka akan
langsung diolah oleh komponen-komponen penyusun Clamp Meter (Tang Ampere)
Digital. Induktor merupakan clamp yang menerima input berdasarkan hukum Faraday.
Tegangan yang diukur perlu dimasukkan ke dalam sebuah rangkain buffer karena
masalah impedansi yang tepat. Hal ini bertujuan untuk menghindari drop tegangan
pada sistem. Karena tegangan yang dihasilkan kecil, maka perlu dikuatkan oleh
sebuah amplifier.
Tegangan yang dihasilkan sampai tahap ini masih berupa AC, padahal ICL
7107 (ICL 7107 adalah sebuah ADC/Analog Digital Converter yang keluarannya
dapat langsung ditampilkan ke 3½ 7- segment. IC ini menerima input tegangan
maksimal 2V) hanya menerima sinyal DC. Dengan adanya kondisi ini, diperlukan

5
sebuah penyearah. Penyearah yang dipakai harus menggunakan precision rectifier
karena apabila menggunakan diode saja akan terdapat tegangan yang hilang. Selain itu
sinyal yang terukur juga termasuk kecil.

2.3 BAGIAN – BAGIAN CLAMPMETER

KETERANGAN
1. Clamp : Berfungsi untuk melingkupi Konduktor
2. Centering marks : Berfungsi untuk mempermudah
penempatan konduktor tepat berada
ditengah clamp
3. Barrier (Hand Guard) : Berfungsi untuk melindungi tangan agar
tidak tersentuh dengan konduktor
4. Peak Hold : Berfungsi menahan tampilan digital
display agar tidak berubah. Peak Hold
hanya dapat digunakan pada
pengukuran tegangan dana Arus AC dan
DC
5. Pengungkit : Berfungsi untuk membuka dan menutup
rahang clamp
6. Function Switch
A : Ampere DC/AC ( Autoranges 400 A atau 1000 A
V : Volt DC/AC ( Autoranges 400 V atau 600 V

6
400 W : Resistansi batas pengukuran sampai 400 W
kHz : Frekuensi (Autoranges 4 KHz, 40 KHz, 400 kHz, atau 4 MHz
7. OFF : Berfungsi untuk memutuskan power dari
batere ke alat ukur
8. DC A Zero Adjustment Switch : Berfungsi untuk mensetting nilai nol pada
saat mengukur arus DC
9. Display : Liquid Crystal Display (LCD)
10. DC/AC :Switch yang berfungsi untuk
memindahkan pengukuran DC atau AC
11. COM (Common terminal) :Pada semua pengukuran kabel pengukuran
yang berwarna hitam dimasukkan ke
common terminal,kecuali pengukuran arus.
12. 600 V MAX : Maksimal tegangan DC dan AC yang
diukur adalah 600V
13. VWHz (Volt, Ohm, Diode test dan frekuency input terminal) : Kabel
Pengukuran yang berwarna merah dimasukkan ke terminal ini Untuk mengukur
tegangan DC/AC, Resistansi, continuity test, diode test dan pengukuran frekuensi.

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PRINSIP KERJA CLAMPMETER (TANG AMPERE)


Pengukuran arus merupakan salah satu prosedur yang dilakukan pada
perawatan berkala suatu alat. Pengukuran secara konvensional mengharuskan
seseorang memotong kabel yang akan diukur arusnya. Tetapi hal ini tidak dapat
dilakukan pada semua sistem, misalnya pada sebuah sistem yang harus berjalan 24
jam dalam sehari. Pemotongan kabel harus dilakukan pada saat system dimatikan.
Sekarang pengukuran dengan metode lama itu sudah mulai digantikan dengan sistem
clamp. Sistem clamp menggunakan prinsip hukum Faraday yang mengatakan bahwa
perubahan fluks magnet dalam sebuah kumparan akan menimbulkan arus yang akan
mengalir pada kumparan itu. Secara umum, Faraday mengatakan bahwa perubahan
fluks magnet dalam sebuah kumparan akan menimbulkan arus yang mengalir pada
kumparan. Apabila jumlah lilitan semakin besar, maka semakin besar pula tegangan
yang dapat diukur di kedua ujung kumparan itu. Tegangan yang terukur di kumparan
itu biasanya dalam orde mili volt. Arus AC yang mengalir pada sebuah kabel akan
memberikan perubahan fluks, sehingga besarnya arus tersebut dapat diukur dengan
menggunakan sistem clamp. Gambar dibawah ini adalah gambar timbulnya perubahan
fluks magnet.

Setelah arus mengalir dalam kumparan dengan tegangan tertentu maka akan
langsung diolah oleh komponen-komponen penyusun Clamp Meter (Tang Ampere)
sesuai dengan tang ampere apa yang digunakan, apakah tang ampere digital atau tang
ampere analog.

Prinsip kerja tang ampere tentu tak lepas dari dua teknis yang bisa dilakukan
pengukuran menggunakan clamp meter atau tang ampere ini, yang pertama adalah
Arus dan yang kedua adalah tegangan. Dan clamp meter yang digunakan juga ada dua
yakni digital dan analog.

Dan perkembangan teknologi saat ini menuntut perawatan lewat teknik


pengukuran yang tidak harus melakukan penghentian sebuah arus. Jika Anda

8
menggunakan tang ampere digital maka sistem kalibrasi sudah tertanam otomatis
sehingga untuk mengatur posisi kalobrasi menjadi ‘nol’ cukup putar switch ke arah
‘off‘.

Sementara untuk Anda yang menggunakan analog, maka prinsip kerja tang
ampere analog, harus melakukan pemutaran manual dan menyesuaikan jarum di posisi
’0′. Nah, berikut adalah dua teknik pengukuran yang bisa Anda lakukan, Arus dan
Tegangan

 Pengenolan Tang Ampere


a.Tang Ampere Digital
Alat ini sudah terkalibrasi secara otomatis, cukup dengan memutar
swicth tidak ke arah off .

b. Tang Ampere Analog


Alat Clamp meter Analog yaitu dengan memutar kalibrator hingga
jarum jam menunjukkan angka nol.

 Teknik Pengukuran Arus


 Menekan tombol hold (induksi)

 Memutar swicth ke arah A (ampere)

 Menekan tombol di sebelah kanan untuk membuka magnit yang


berbentuk seperti tang

 Mengklemkan atau mengalungkan tang ampere pada kabel

 Kabel hitam jika pada kwh dan kabel kuning jika pada panel biasa

 Membaca nilai arus yang tertera pada layar display

 Teknik Pengukuran Tegangan

 Menekan tombol hold (induksi)

 Memutar swicth ke arah Vrms (volt)

 Menekan tombol di sebelah kanan untuk membuka magnit yang


berbentuk seperti tang

9
 Mengklemkan atau mengalungkan tang ampere ke kabel warna kuning
pada panel biasa

 Kabel pada alat; Kabel hitam ke nol (standar) pada panel

 Kabel merah ke api (RST tiga fasa) pada panel

 Membaca nilai tegangan yang tertera pada layar display

3.2 PRINSIP PENGUKURAN AC/DC CLAMPMETER


Secara umum hall elemen yang digunakan sebagai sensor adalah untuk
mendeteksi arus DC karena tidak mungkin untuk menggunakan metode induksi
elektromagnetik seperti yang digunakan untuk dedicated AC clamp meter. Seperti
yang ditunjukkan dalam gambar di sebelah kiri, hall elemen ditempatkan di celah
yang dibuat dengan memotong bagian dari rahang transformator. Ketika ada aliran
magnetik proporsional fluks untuk kedua arus utama AC dan DC dalam rahang
transformator hall elemen ini mendeteksi fluks magnetik dan mengeluarkan output
tegangan.

Elemen Hall adalah: semikonduktor untuk menghasilkan tegangan sebanding


dengan produk arus bias dan medan magnet pada terminal output ketika arus bias
diberikan pada terminal masukan.

10
3.3 CARA PENGGUNAAN CLAMPMETER/TANG AMPERE
Dalam AC clamp meter secara umum beroperasi dengan prinsip transformator
arus (CT), digunakan untuk mengambil fluks magnetik yang dihasilkan dari arus yang
mengalir melalui konduktor. Dengan asumsi arus yang mengalir melalui konduktor
menjadi arus utama, Anda dapat memperoleh arus proporsional untuk arus utama
dengan induksi elektromagnetik dari sisi sekunder (lilitan) dari trafo yang terhubung
ke rangkaian pengukuran instrumen. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengambil
pembacaan arus AC pada layar digital (dalam kasus meter penjepit digital) seperti
yang digambarkan oleh diagram blok.

3.3.1 CARA MENGUKUR ARUS DC (DC CURRENT)

Sebelum melakukan pengukuran pastikan kabel pengukuran tidak


terpasang pada terminal. Pasangkan penjepit/ clamp pada konduktor dengan
cara yang sama seperti dengan pengukuran arus AC menggunakan AC klem
meter arus. Dalam kasus DC, pembacaan penjepit/ clamp meter adalah positif
(+) ketika arus mengalir dari sumber ke bawah dari meteran klem.

11
3.3.2 CARA MENGUKUR ARUS AC (AC CURRENT)

Sebelum melakukan pengukuran pastikan kabel pengukuran tidak


terpasang pada terminal. Langkah Pengukuran Arus AC yaitu :
1. Set function switch ke A
2. Set switch AC/DC ke AC
3. Tekan Pengungkit untuk membuka rahang clamp, dan lingkari
konduktor dengan rahang clamp, pastikan bahwa posisi konduktor
tepat berada di tengah-tengah clamp
4. Baca hasil pengukuran pada display

3.3.3 CARA MENGUKUR TEGANGAN AC/DC

1. Masukkan kabel pengukuran berwarna merah ke terminal VHz dan


kabel pengukuran berwarna hitam ke terminal COM
2. Set function switch ke V
3. Jika mengukur tegangan DC maka switch AC/DC ke posisi DC dan
jika mengukur tegangan AC maka switch AC/DC ke posisi AC
4. Hubungkan kabel pengukuran ke titik yang akan diukur, kemudian
baca hasil pengukuran pada display

3.3.4 CARA MENGUKUR TEGANGAN RESISTANSI DAN TEST CONT

1. Masukkan kabel pengukuran berwarna merah ke terminal VHz


dan kabel pengukuran berwarna hitam ke terminal COM
2. Set function switch ke 400 
3. Hubung singkat kabel pengukuran, maka display akan
menampilkan 0.2  dan beeper akan berbunyi.
4. Sentuhkan kabel pengukuran ke komponen yang akan diukur, baca
hasil pengukuran pada display.
5. Untuk pengukuran resistansi dan test continuity pastikan bahwa
power supply dalam kondisi OFF

12
3.3.5 CARA MENGUKUR DIODA

1. Masukkan kabel pengukuran berwarna merah ke terminal VHz


dan kabel pengukuran berwarna hitam ke terminal COM

2. Set function switch ke


3. Sentuhkan kabel pengukuran berwarna merah ke bagian anoda dan
kabel pengukuran berwarna hitam ke bagian katoda
4. Jika display menunjukkan hasil pengukuran 0.3 V sampai 0.8 V
berarti dioda tersebut dalam kondisi baik
5. Balikkan posisi kabel pengukuran jika display menunjukkan O.L
maka dioda dalam kondisi baik.

3.3.6 CARA MENGUKUR FREKUENSI

1. Masukkan kabel pengukuran berwarna merah ke terminal VHz


dan kabel pengukuran berwarna hitam ke terminal COM
2. Set function switch ke KHz
3. Sentuhkan kabel pengukuran ke titik pengukuran, baca hasil
pengukuran pada display. Jika frekuensi yang diukur melebihi 4
MHz maka display akan menunjukkan O.L

3.4 KEUNTUNGAN CLAMPMETER/TANG AMPERE


Pengukuran arus merupakan salah satu prosedur yang dilakukan pada
perawatan berkala suatu alat. Pengukuran secara konvensional mengharuskan
seseorang memotong kabel yang akan diukur arusnya. Tetapi hal ini tidak dapat
dilakukan pada semua sistem, misalnya pada sebuah sistem yang harus berjalan 24
jam sehari, 7 hari seminggu. Pemotongan kabel harus dilakukan pada saat sistem
dimatikan. Sekarang pengukuran dengan metode lama itu sudah mulai digantikan
dengan sistem clamp.
Clamp meter adalah sebuah alat ukur yang sangat nyaman digunakan yang
memberikan kemudahan pengukuran arus listrik tanpa mengganggu rangkaian
listriknya. Saat melakukan pengukuran arus listrik menggunakan multimeter, kita
harus memotong kabel/memutusnya dan menghubungkan alat ukur tersebut ke

13
rangkaian yang hendak diukur. Namun jika menggunakan clamp meter/tang ampere,
kita dapat mengukur arus dengan hanya meng-clamp kan pada salah satu
kabel/konduktor. Salah satu keuntungan dari tang ampere ini adalah kita bahkan dapat
mengukur arus tinggi tanpa harus mematikan terlebih dulu rangkaian yang akan
diukur.
Untuk mengukur besarnya arus listrik ada berbagai macam alat yang
digunakan, tapi alat yang paling mudah untuk digunakan yaitu menggunakan tang
ampere karena kita tidak perlu melakukan pengkabelan dan fleksibel bisa di gunakan
dimana saja.
Adapun cara penggunaan Tang Ampere, sebagai berikut:
1. Posisikan switch pada posisi ampre (A), karena selain untuk mengukur
arus, tang ampere juga bisa di pakai untuk pengukuran tahanan dan
tegangan.
2. Adjust tang ampere sehingga menunjukkan angka nol
3. Pilih skala yang paling besar dulu, bila hasil pengukuran lebih kecil maka
pindahkan ke skala yang lebih kecil untuk hasil pengukuran yang lebih
akurat.
4. Pilihlah jenis pengukuran yang akan kita lakukan, arus AC atau Arus DC.
tapi ada juga tang ampere yang hanya untuk mengukur AC saja, biasanya
tang ampere jenis analog.
5. Kalungkan tang ampere ke salah satu kabel.hasil pengukuran akan segera
terlihat.
6. Geser tombol hold untuk menahan hasil pengukuran tersebut.
7. Matikan posisi hold, untuk melakukan pengukuran kembali.

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tang ampere adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus,
tengangan, daya dan tahanan dalam jumlah yang besar, tanpa memutus sirkit.

2. Tang ampere terdiri dari dua macam yaitu Tang Ampere Digital dan Tang
Ampere Analog.

3. Prinsip kerja dalam tang listrik ini adalah hukum faraday ( fluks magnet yang
mengalir pada kumparan akan menghasilakan arus listrik yang mengalir pada
kumparan tersebut).

4. Sistem pembacaan pada tang ampere tergantung pada tang ampere apa yang
digunakan, jika tang ampere digital maka pembacaannya langsung pada Display.
Sedangkan pada tang ampere analog yaitu pada jarum penunjuk.

5. Alat ini sudah terkalibrasi secara otomatis, cukup dengan memutar swicth tidak
ke arah off ini untuk clamp meter digital sedangkan untuk clamp meter analog
yaitu dengan memutar kalibrator hingga jarum jam menunjukkan angka nol.

4.2 SARAN
Clampmeter merupakan alat ukur listrik yang sangat sering digunakan maka
dari itu saya menyarankan agar alat itu dirawat sebaik-baiknya, jangan menggunakan
alat itu dengan sembarangan, gunakanlah dengan benar dan sesuai dengan fungsinya.

15
DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai