Bab 5

IMPEDANSI KOMPLEKS DAN NOTASI FASOR

PENGANTAR
analisis rangkaian dalam kondisi mapan sinusoidal adalah penting bukan
hanya karena tegangan yang disuplai oleh generator arus bolak-balik adalah fungsi
sinus yang sangat murni, tetapi juga karena bentuk wafe periodik apa pun dapat
digantikan oleh istilah konstan dan serangkaian istilah sinus dan kosinus. ini disebut
"metode fourier analisis gelombang" dan merupakan subjek bab selanjutnya.
Banyak sirkuit sederhana dianalisis pada bab 3 di mana tegangan dan arus
adalah fungsi sinusoidal, Namun, pekerjaan menjadi rumit meskipun sirkuitnya relatif
sederhana. dengan "fasa yang digunakan untuk merepresentasikan tegangan dan arus,
dan dengan impedansi kompleks untuk memperhitungkan elemen-elemen rangkaian,
analisis dalam kondisi mapan sinusoidal akan sangat disederhanakan.

IMPEDANSI KOMPLEK
pertimbangkan rangkaian RL seri dengan voltase terapan v (t) = V meiwt, seperti yang
ditunjukkan pada gambar. 5-1. menurut rumus
Euler, fungsi ini mencakup istilah cosinus dan
istilah sinus, Vm Coswt + Jv SINwt. hukum tegangan
kirchhoff untuk loop tertutup adalah.
Ri(t) + L di(t) = Vmelwt
Dt

Persamaan diferensial linear orde pertama ini memiliki solusi khusus dari bentuk i(t)=
keiwt. mempertahankan fungsi saat ini, kami dapatkan.
RKeiwt +jwLKeiwt = Vmeiwt

1
dari mana K = VM And i(t) = Vm eiwt .
R+jwL R+j wL rasio fungsi tegangan dengan fungsi saat
ini menunjukkan bahwa impedans adalah bilangan kompleks dengan bagian nyata R
dan bagian
jWL:
V ( t ) Vm e iωt iωt
z= = e =¿ R+jwL
i ( t ) R+ j w L
sekarang pertimbangkan rangkaian seri RC dengan voltase yang sama Vmeiwt
, seperti yang ditunjukkan pada gambar. 5-2 lalu
1
Ri(t)+
C
∫ i(t )dt = Vmeiwt
membiarkan i(t)= Keiwt dan gantikan (1)
untuk memperoleh
RKeiwt + 1 Keiwt = Vmeiwt
jwC

IMPEDANSI KOMPLES DAN NOTASI FASOR

dari mana
Vm Vm Vm
K= = dani ( t ) e iωt kemudian
R+(1/JωC ) R−(1 /JωC) R−(1/JωC )
Vm iωt
Z= e =R−(1/JωC )
1
R−
JωC

impedansi sekali lagi adalah bilangan kompleks dengan bagian nyata R dan bagian j
~1/wc,
hal di atas menunjukkan bahwa elemen rangkaian dapat dinyatakan dalam
impedansi kompleksnya Z, yang dapat ditempatkan langsung pada diagram sirkuit
seperti yang ditunjukkan pada gambar.5-3

2
 karena
impedansi adalah
bilangan
kompleks, maka
dapat
ditampilkan pada
bidang kompleks. namun karena rejeksi tidak pernah negatif, hanya kuadran pertama
dan keempat yang diperlukan. tampilan yang dihasilkan disebut diagram impedansi,
lihat gambar. 5-4 di bawah ini
Gambar fig 5-4

resistansi R terletak pada sumbu real positif. reaktansi induktif Xc diplot

pada sumbu j negatif, secara umum impedansi kompleks Z dapat ditemukan di
kuadran pertama atau keempat, tergantung pada elemen yang terdiri dari rangkaian,
bentuk kutub Z akan memiliki sudut antara 90o

Contoh 1.
Rangkaian rangkaian RL dengan R = 5 ohm dan L = 2MH memiliki
tegangan yang diterapkan v = 150 sin 5000t merujuk ke gbr.5-5 di bawah ini.
menemukan impedansi kompleks Z.
reaktansi induktif XL = UL = 5000 (2 x 10-3) = 10 ohm: kemudian z = 5 = j10. dalam
bentuk kutub Z=11.16/63.4o

3
Contoh 2
Seri RC eircult memiliki R = 20 ohm, C = 5xt, dan tegangan yang
diterapkan v = 150 cos 10.000t merujuk ke babi 5-6 di bawah ini temukan impedansi
kompleks z.
reaktansi kapasitif Xc = 1 = 1 = 20 ohms; kemudian
c
U 10.000(5x10-3)
Kemudian Z= 20 –j20. Dalam bentuk polar, Z=28/3-45o.

Impedansi
adalah fungsi di semua
sirkuit kecuali tahanan
murni, karena keduanya
XL dan XC Oleh karena itu
adalah fungsi dari setiap impedansi omplex hanya valid untuk frekuensi di mana ia
dihitung

NOTASI FASOR
Pertimbangkan fungsinya f(t) = r eiwt ini adalah bilangan kompleks yang
mencakup variabel t. namun, nilai absolutnya tetap pada r. jika beberapa sketsa
dibuat, misalnya pada t = 0, w/ 4w dan w/ 2w, seperti yang ditunjukkan pada gambar 5-
7, sifat fungsi menjadi jelas.

4
 Dengan w costant, segmen garis akan berputar ke arah berlawanan dengan
kecepatan sudut konstan. jika proyeksi segmen garis yang berputar ini pada sumbu
nyata dan sumbu j diperiksa, bagian kosinus dan sinus dari eiwt diberikan dalam.
Hasil rumus Euler