Anda di halaman 1dari 19

Soal dan Pembahasan Listrik Statis

10.39 Materi Kelas XII 2 comments

Contoh Soal 1
Hitunglah impedansi ekivalen dari rangkaian pada gambar 2, apabila nilai adalah 5 rad/s

Gambar 2 (a) Rangkaian yang akan dicari impedansi ekivalennya (b) komponen-komponen
diganti menjadi besaran impedansi dengan = 5 rad/s
Kita mulai dengan mengkonversi resistor, kapasitor, dan induktor ke dalam bentuk impedansinya
Kapasitor 200 mF XC = 1/jC = 1/j (5) (0.2) = -j
Induktor 2 H XL = jL = j (5) (2) = j10
Kapasitor 500 mF XC = 1/jC = 1/j (5) (0.5) = -j0.4
Hasilnya ditunjukkan pada gambar 2b.
Sekarang kita sederhanakan rangkaian pada gambar 2b menjadi impedansi tunggal. Pertama kita
lihat impedansi 6 diparalel dengan j0.4 . Kombinasi ini ekivalen dengan
(6)(-j0.4) / (6 j0.4) = 0.02655 j0.3982
kemudian impedansi ini diseri dengan j dan j10 , sehingga impedansi ekivalennya adalah
0.0265 j0.3982 j + j10 = 0.02655 + j8.602
Kemudian impedansi ini di paralel dengan 10 , sehingga impedansi ekivalennya adalah

Alternatifnya, kita bisa menuliskan impedansi


ini dalam bentuk polarnya yaitu 6.511 49.20 .
o

Contoh Soal 2
Hitunglah impedansi Z pada blok yang ditunjukkan pada gambar 3 apabila impedansi total dari
rangkaian tersebut adalah 13 22.62o.

Gambar 3 Menghitung impedansi suatu komponen apabila


impedansi totalnya diketahui
Solusi
Pertama kita konversi dulu impedansi total ini ke dalam bentuk rectangular
ZT = 13 22.62o 12 + j5
Kita tahu bahwa impedansi totalnya adalah hasil penjumlahan dari impedansi ketiga komponen
dalam rangkaian tersebut (karena tersambung secara seri)
ZT = 2 + j10 + Z = 12 + j5
Jadi, impedansi Z dapat dihitung
Z = 12 + j5 (2 + j10 )
Z = 10 j5
Bila ditulis dalam bentuk polar menjadi
Z = 11.18 -26.57o
Dengan nilai tersebut, impedansi Z ini kemungkinan merupakan kombinasi dari resistor 10
dengan kapasitor yang memiliki reaktansi 5 . Komponen yang mungkin menyusun impedansi
Z ini ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4 Impedansi Z kemungkinan terdiri dari resistor dan kapasitor


Contoh Soal 3
Hitunglah impedansi total dari rangkaian pada gambar 5. Kemudian gambar diagram fasor dari
impedansinya yang menunjukkan Z1, Z2, dan ZT.

Gambar 5 Contoh soal 3 : menghitung impedansi total


Solusi
Karena kedua komponen impedansi tersebut terangkai seri, maka impedansi totalnya, Z T,
merupakan hasil penjumlahan dari kedua komponen impedansi tersebut
ZT = Z1 + Z2
ZT = (50 + j90 ) + (30 j30 )
ZT = (80 + j60 )
Bila dinyatakan dalam bentuk polarnya menjadi
ZT = 100 36.87o
Untuk menggambar diagram fasornya, kita harus mengubah bentuk Z 1 dan Z2 (yang merupakan
bentuk rectangular) ke dalam bentuk polarnya

Z1 = 50 + j90 = 102.96 60.95o


Z2 = 30 j30 = 42.43 -45o
Diagram fasor dari impedansi Z1, Z2 dan ZT ditunjukkan pada gambar 6

Gambar 6 Diagram fasor dari impedansi Z1, Z2, dan ZT


Contoh Soal 4
Hitunglah impedansi total dari ketiga impedansi yang dirangkai paralel berikut ini

Gambar 7 Menghitung impedansi total


dari tiga elemen impedansi yang dirangkai paralel
Karena terangkai paralel, maka impedansi totalnya adalah
ZT = (R) (XL) (XC) / (R+XL) + (R+XC) + (XC+XL)
subsitusikan nilai-nilainya menghasilkan

Bila

diganti

dalam

bentuk rectangular, impedansi totalnya adalah


ZT = 1.80 k j0.6 k
Contoh Soal 5
Hitunglah arus i(t) pada rangkaian gambar 8.

Gambar 8 (a) Sebuah rangkaian RLC dan


ditanyakan nilai i(t) (b) Rangkaian ekivalen dalam domain frekuensi dengan = 3000 rad/s
Kita memulai dengan menggambar rangkaian dalam domain frekuensinya. Sumber tegangan
ditulis dalam domain frekuensi menjadi 40 -90o V, domain frekuensi dari i(t) adalah I, dan
impedansi dari kapasitor dan induktor untuk = 3000 rad/s adalah
XL = jL = j(3000)(1/3) = j1000 = j1 k
XC = 1/jC = 1/j (3000) (1/6 10-6) = -j2 k
Gambar rangkaian ekivalen dalam domain frekuensi ditunjukkan pada gambar 8b.
Kita akan menganalisa rangkaian gambar 8b untuk menghitung I; langkah yang ditempuh adalah
menghitung impedansi total pada rangkaian lalu menggunakan hukum Ohm untuk menghitung
arus I. Nilai impedansi total dari rangkaian adalah

Dengan menggunakan hukum Ohm, arus fasornya dapat


dihitung

Bentuk dari I dapat disederhanakan lagi menjadi

Nilai I telah didapat dalam bentuk polar.


Sekarang kita ubah I kedalam domain waktu i(t) menjadi
i(t) = 16 cos (3000 t 126.9o) mA
Impedansi totalnya memiliki sudut fasa sebesar +36.87o, menunjukkan bahwa rangkaian tersebut
bersifat induktif, sehingga teganga mendahului arus. Karena sumber tegangan memiliki sudut
fasa sebesar 90o (sumber tegangan diubah ke dalam cosinus), maka jawaban kita juga konsisten
menggunakan cosinus.
Contoh Soal 6
Berdasarkan rangkaian pada gambar 9, hitunglah arus I1, I2, dan I3

Gambar 9 Rangkaian contoh soal 6


Karena rangkaian sudah dalam bentuk domain frekuensi, kita bisa langsung menghitung
impedansi totalnya
ZT = Z1 + (Z2 || Z3)
Kita hitung dahulu impedansi ekivalen dari sambungan paralel

Sehingga impedansi totalnya adalah


ZT = 5 k j2 k = 5.385 k -21.80o
Dengan menggunakan hukum Ohm, kita dapat menghitung I1

Dengan menggunakan aturan pembagi arus, kita bisa menghitung I2 dan I3 yaitu

dan

Contoh Soal 7
Berdasarkan rangkaian pada gambar 10, hitunglah
a. Tegangan sinus v1 dan v2 dalam bentuk fasor menggunakan aturan pembagi tegangan
b. gambar diagram fasor dari E, V1, dan V2
c. Gambar bentuk gelombang sinus dari e, v1, dan v2

Gambar 10 Rangkaian AC untuk contoh soal 7


Solusi
Bentuk fasor dari sumber tegangan adalah
e = 100 sin t E = 70.71 V 0o
Dengan menerapkan aturan pembagi tegangan, kita dapat menghitung V1 dan V2, yaitu

dan

Kita

ubah

frekuensi) dari V1 dan V2 kedalam domain waktu


v1 = (2) (78.4) sin (t 33.69o)
v1 = 111 sin (t 33.69o)
dan
v2 = (2) (43.9) sin(t + 82.87o)
v2 = 62.0 sin(t + 82.7o)

bentuk

fasor

(domain

b. Bentuk diagram fasor dari E, V1, dan V2 ditunjukkan pada gambar 11

Gambar 11 Diagram fasor dari E, V1, dan V2


c. Bentuk gelombang sinus dari e, v1, dan v2 ditunjukkan pada gambar 12

Gambar 12 Bentuk gelombang dari e, v1, dan v2


Contoh Soal 1. Rangkaian Resistansi Murni
Hitung kuat arus (rms) dan gambarkan tegangan,
arus dan daya terhadap waktu dari rangkaian
resistansi berikut
Jawab: Impedansi dari rangkaian ini hanya
mencakup resistansi.

atau ditulis sebagai 60 pada sudut 0o (arus dan

tegangan berada pada fase yang sama).


Perlu diingat bahwa E adalah nilai rms, sehingga
demikian arusnya dapat dihitung sebagai:

Karena tegangan dan arus pada satu fase (selalu


sama tanda) sehingga daya sesaat yang dihasilkan
adalah selalu positif. Hal ini berarti resistansi R
mengkonsumsi energi.
Contoh Soal 2. Rangkaian Induktansi Murni

Hitung kuat arus (rms) dan gambarkan tegangan,


arus dan daya dari rangkaian berikut
Jawab: Impedansi dari rangkaian ini
hanya mencakup reaktansi.

atau ditulis sebagai 60.319W


pada sudut 90o (tegangan dan arus berbeda fase
90o). Dengan demikian arusnya dapat dihitung
sebagai:

Karena tegangan dan arus pada fase yang


berbeda sehingga daya sesaat yang dihasilkan
adalah bernilai positif dan negatif secara
bergantian.
Daya yang bernilai negatif
menunjukkan bahwa daya dilepas kembali oleh
induktor ke rangkaian. Karena perbedaan
positip dan negatip besarnya sama dan dalam
waktu yang sama maka resultannya adalah nol.
Oleh karena itu kalau sumbernya adalah

generator maka daya akan dikembalikan ke


sumber sehingga tidak perlu energi mekanis
untuk menggerakkan generator dan induktor
tidak menjadi panas (sebagaimana yang terjadi
pada beban resistif).

Contoh Soal 3. Rangkaian Seri pada RLC


Hitung impedansi total dan tegangan pada masing-masing
resistor, induktor dan kapastior dari rangkaian SERI resistansiinduktansi-kapasitor berikut
Jawab: Impedansi dari rangkaian ini hanya mencakup
resitansi, reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif.

oleh karena itu


atau

pada 0o

atau

pada 90o

atau

pada 90o
atau

pada sudut -80.68

Dengan tegangan total adalah

atau

pada sudut 0o

Sehingga arusnya adalah:

pada sudut (0-

(-80.68))o= 80.68o,
atau dalam bilangan kompleks ditulis sebagai:

Karena rangkaian seri, maka besarnya arus pada ketiga


komponen adalah sama sehingga masing-masing tegangan
adalah

atau 19.434 V pada sudut 80.68o

atau 19.048 V pada sudut 170.68 o

atau 137.46 V pada sudut -9.3199o

Contoh Soal 4. Rangkaian Paralel pada RLC


Hitunglah impedansi total dan kuat arus dari masing-masing resistor, induktor dan kapasitor
dari rangkaian PARALEL resistansi-induktansi-kapasitor berikut
Jawab:
Karena rangkaiannya adalah paralel, maka tegangan pada masing-masing komponen R, L dan
C adalah sama dengan tegangan total
atau

pada sudut 0o.

Karena tahanan masing-masing adalah


atau

pada 0o

atau

pada 90o

atau

pada 90o

maka kuat arus pada masing-masing R, L dan C adalah

pada sudut 0oatau


pada sudut =-90oatau

pada sudut =90oatau

Sedangkan I total adalah

atau
pada sudut -41.311o

memiliki satuan watt. itu adalah sebuah besaran daya, atau energi per satuan
waktu.
Daya yang dikeluarkan= watt
Daya yang diserap= joule

Satuan Daya= kVA atau volt-ampere

Daya semu (S, VA, Volt Amper)


Daya aktif (P, W, Watt)
Daya reaktif (Q, VAR, Volt Amper Reaktif)

Anda mungkin juga menyukai