Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kesehatan, kekuatan, dan bimbingan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Jembatan AC dan Jembatan Maxwell” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Yoan
Theasy, S.Pd., M.Pd. pada mata kuliah Alat - Alat Ukur. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Jembatan AC dan Jembatan Maxwell bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak ibu Yoan Theasy, S.Pd., M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Alat – Alat Ukur, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah.

Palangka Raya, 6 Juni 2021

Penulis
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sebuah Maxwell jembatan merupakan modifikasi ke jembatan Wheatstone digunakan
untuk mengukur diketahui induktansi (biasanya dari nilai Q rendah) dalam hal
dikalibrasi resistensi dan induktansi atau resistensi dan kapasitansi . Ketika komponen yang
dikalibrasi adalah resistor dan kapasitor paralel, jembatan ini dikenal
sebagai jembatan Maxwell-Wien Dinamai untuk James C. Maxwell , yang pertama kali
menggambarkannya pada tahun 1873. Ini menggunakan prinsip bahwa sudut fase positif dari
impedansi induktif dapat dikompensasikan dengan sudut fase negatif dari impedansi kapasitif
ketika diletakkan di lengan yang berlawanan dan rangkaian berada pada resonansi; yaitu,
tidak ada perbedaan potensial melintasi detektor ( voltmeter AC atau ammeter ) dan
karenanya tidak ada arus yang mengalir melaluinya. Induktansi yang tidak diketahui
kemudian menjadi dikenal dalam hal kapasitansi ini.
Jembatan AC bentuk dasarnya terdiri dari empat lengan, sumber eksitas dan
menyembangkan detektor. Setiap lengan terdiri dari impedansi. Sumber AC adalah pasokan
persediaan tegangan AC pada frekuensi yang diperlukan.Arus bolak-balik adalah arus listrik
besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah
dimana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuknya seperti
sinusoidal, karena ini hanya memungkinkan pengaliran energi yang paling efesien. Namun
dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain bentuk dari gelombangnya pun dapat digunakan,
misalnya bentuk gelombang segitiga untuk bentuk segi empat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fungsi jembatan AC dan jembatan Maxwell
2. Bagaimana prinsip kerja dari jembatan AC dan jembatan Maxwell
3. Masing-masing 5 soal yang berkaitan dengan jembatan AC dan jembatan Maxwell
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi dari jembatan AC dan jembatan Maxwell
2. Untuk mengetahui prinsip kerja dari jembatan AC dan Jembatan Maxwell
3. Untuk dapat memahami dan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan jembatan AC
dan jembatan Maxwell
Bab II
Pembahasan
1. Fungsi Dari Jembatan AC dan Jembatan Maxwell
Jembatan AC
Rangkaian jembatan AC pada umumnyabanyak digunakan dalam aplikasi
pengukuran nilai suatu komponen., rangkaian jembatan dikatakan seimbang apabila arus
yang mengalir pada cabang yang menghubungkan dua lengan dari jembatan tersebut
sama dengan nol ampere. Dalam penerapannya, Digunakan resistor variabel yang
nilainya sangat presisi yang diatur sehingga arus yang lewat pada bagian tengah
(biasanya memakai galvanometer) sama dengan nol ampere. Untuk rangkaian AC,
kondisi seimbang pada rangkaian jembatan terjadi saat nilai impedansi dari masing-
masing lengan/cabang dalam jembatan (Marthein, 2006: 45).

Jembatan Maxwell
Jembatan Maxwell, digunakan untuk mengukur sebuah induktansi yang tidak
diketahui, yang dinyatakan dalam kapasitansi yang diketahui.

2. Prinsip Kerja Dari Jembatan AC dan Jembatan Maxwell


Jembatan AC

Gambar 1.

Sebuah jembatan AC bentuk dasarnya terdiri dari empat lengan, sumber eksitasi dan
menyeimbangkan detektor. Setiap lengan terdiri dari impedansi. Sumber AC adalah
pasokan persediaan tegangan AC pada frekuensi yang diperlukan.
Jala-jala yang diperlihatkan pada Gambar. 1 yang didapatkan dengan menggantikan
tahanan-tahanan yang terdapat pada empat cabang dari suatu jembatan arus searah
dengan impedansi-impedansi disebut jembatan bolak-balik. Karena hukum Ohm juga
berlaku untuk arus bolak-balik, maka kondisi untuk keseimbangan didapat sebagai
berikut:

Z1 Z 4=Z 2 Z 3

Persamaan ini adalah sama dengan dua persamaan d bawah ini:

Z1 Z 4=Z 2 Z 3

φ 1+ φ4 =φ2 +φ 3

Bila kondisi keseimbangan tersebut ditulis dengan suatu persamaan yang


memperlihatkan hubungan-hubungan antara bagian-bagian nyata dan bagian-bagian
imajinernya, maka didapat hubungan keseimbangan sebagai berikut:

R1 R 4 −X 1 X 4 =R 2 R3 −X 2 X 3

R1 R 4 + X 1 X 4=R2 R3 + X 2 X 3

Dari persamaan di atas maka dapat dilihat bahwa kondisi keseimbangan dinyatakan
dalam dua persamaan. Hal ini adalah merupakan perbedaan pokok dengan persamaan
keseimbangan dalam jembatan arus searah. Jadi dengan demikian, maka berbeda dengan
jembatan arus searah, dimana keseimbangan bisa dicapai dengan pengaturan satu cabang,
maka untuk jembatan arus bolak-balik, keseimbangan hanya didapat dengan pengaturan
dua komponen dari jembatan.

Jembatan Maxwell
Jembatan Maxwell, yang diagram skemanya ditunjukkan pada gambar. Mengukur
sebuah induktansi yang tidak diketahui dinyatakan dalam kapasitansi yang diketahui.
Salah satu lengan perbandingan mempunyai sebuah tahanan dan sebuah kapasitansi
dalam hubungan paralel, dan untuk hal ini adalah lebih mudah untuk menuliskan
persamaan keseimbangan dengan menggunakan admitansi lengan 1 sebagai pengganti
impedansi.
Dengan menyusun kembali persamaan umum kesetimbangan jembatan, diperoleh:

Z x =Z 2 Z3 Y 1

Dimana Y 1 adalah admitansi lengan 1. Dengan melihat kembali ke Gambar diatas


ditunjukkan bahwa:

Z2 =R2 ; Z 3=R3 ; dan Y 1


( R1 )+ jw C
1
1

Subtitusi harga-harga ini ke dalam persamaan Z x =Z 2 Z3 Y 1 memberikan:

1
Z X =R X + jwLx=R 2 r 3 ( + jw C1 )
R

Pemisahan bagian nyata dan bagian khayal memberikan

(r 2 r 3 )
RX= =R 2 R3 C1
R 1∧Lx

Di mana tahanan dinyatakan dalam ohm, idnuktansi dalam henry, dan kapasitansi dalam
farad.

Jembatan Maxwell terbatas pada pengukuran kumparan dengan Q menegah


(1<Q<10). Dapat ditunjukkan dengan mmeperhatikan syarat setimbang kedua yang
menyatakn bahwa jumlah sudut fasa stau pasang lengan yang berhadpaan hams sama
degan jumah sudut-sudut fasa pasangan lainnya. Karena sudut faa dari elemen-elemen
sesistif dalam lengan 2 dan lengan 3 berjumlah 00, jumlah sudut-sudut lengan 1 dan
lengan 4 juga hams berjumlah 00. Sudut fasa sebuah kompenen dengan Q tinggi akan
sangat mendekati 900 (positif) yang mengehendaki bahwa sudut fasa lengan kapasitif
juga harus sangat mendekati 900 (negaitf). Selanjutnya berarti bhawa tahanan R i harus
sangat tinggi, yang bisa sangat tidka praktis. Dengan demikian kumparan-kumparan Q
tinggi umumnya diukur dalam jembatan Hay. Jembatan Maxwell juga tidak sesuai untuk
pengukuran kumparan dengan nilai Q yang sangat rendah (Q<1) karena masalah
pemusatan kesetimbangan.

3. Masing-Masing 5 Soal Dari Jembatan AC dan Jembatan Maxwell


Jembatan AC
1. Impedansi impedansi jembatan AC diberikan sebagai berikut :
Z1 = 100 Ω < 80o (impedansi induktif)
Z2 = 250 Ω ( tahan murni )
Z3 = 400 Ω < ( 30o (impedansi induktif)
Z4 = tidak diketahui
Tentukan konstanta-konstanta lengan yang tidak diketahui.....
Pembahasan :
Syarat pertama kesetimbangan adalah
Z1 Z4 = Z2 Z3
Sehingga Z4 = (Z2 Z3)/Z1
Z4 = ( 250 Ω x 400 Ω) / 100 Ω = 1000 Ω
Syarat kedua setimbang adalah
< Θ1 + Θ4 = < Θ2 < Θ3
Sehingga Θ4 = Θ2 + Θ3 – Θ1 = 0o + 30o-80o > Θ4 = -50o
Jadi Z4 = 1000 Ω < -50o
2.
Tentukan nilai impedansi pada rangkaian diatas!

Pembahasan:

Dik: V = 120 V

ω = 400rad/s
R = 200 Ω

L = 2,5H

C = 4 μf

Dit: Z ?

Jawab:

XL = ωL = (400)(2,5) = 1000Ω

1 1
XC = = = 625Ω
ωC ( 400)( 4.10¿¿−6) ¿

Z = √ R2 +¿ ¿ ¿

Z = √ 2002 +(1000−625)2

Z = √ 40000+140625

Z = 425Ω

Jadi, besarnya impendasi pada rangkaian adalah 425Ω

3. Susunan seri hambatan 40 dan kapasitor dengan reaktasi kapasitif 30 dihubungkan


dengan sumber arus bolak-balik, tegangan efektif 220V. Tegangan efektif pada
resistor  adalah....

Pembahasan :

Diket :

4. Susunan seri hambatan 80 dan kapasitor dengan reaktasi kapasitif 60 dihubungkan


dengan sumber arus bolak-balik, tegangan efektif 300V. Tegangan efektif pada
kapasitor adalah…

Pembahasan:

Dik: R = 80Ω
XC = 600Ω

VZ = 300V

Dit : VC?
Jawab:

Z = √ X C 2 + R2

= √ 602 +802

= √ 3600+6400

= √ 1000

= 100Ω

Vz
I=
Z

300
=
100

= 3A
VC = i x XC

= 3 x 60

= 180V

5. Sebuah hambatan 600 , induktor 1000 dan kapasitor 200 disusun seri. Jika 
susunan ini dihubungkan dengan sumber tegangan AC 100 V, maka daya
rangkaiannya adalah….Watt

Jawaban :

Pembahasan : 
Jembatan Maxwell

Gambar untuk soal no 1-3

1. Nilai R1 sehingga rangkaian jembatan pada gambar 4 menjadi seimbang


Pembahasan:
Dik: Lx = 16 Mh
R2 = 10kΩ
R3 = 160kΩ
C = 0.01μF
Dit : R1?
R1 = (R2)(R3) : (Rx)
= (10kΩ)(160Ω) : (50Ω)
= 32kΩ
2. Arus I ketika jembatan seimbang
Impedansi total dari rangkaian jembatan pada saat seimbang adalah
Pembahasan:
Dik: ZC = -j15.915kΩ
R1 = 32kΩ
R2 = 10kΩ
R3 = 160kΩ
Rx = 50 Ω
Zx = j100.5Ω
Dit: I?
Jawab:
ZT = (Zc R1 R2 ) + [ R3 (Rx + ZLx)]

ZT = (-j15.915kΩ 32kΩ 10kΩ ) + [160Ω (50+ j100.5Ω)]

ZT = 6.87kΩ < -25.60 + 77.2Ω < 38.00

ZT = 6.91 kΩ <25.00
Arus I dihitung dengan menggunakan hukum Ohm
I= E/Z
I= 10 V < 00 / 6.91kΩ < -250 = 1.45 mA<25.00
3. Nilai R3 sehingga rangkaian jembatan pada gambar 4 menjadi seimbang
Pembahasan:
Dik: Lx = 16 Mh
R2 = 10kΩ
C = 0,01μF
Dit : R3 = ?
Jawab:
Bila jembatan seimbang maka kita menggunakan persamaan 1 dan 2 untuk menghitung
nilai R3 dan R1
R3 = (Lx) : (R2)(C)
=(16Mh): (10kΩ)(0,01 μF)

= 160kΩ

Gambar untuk soal 4-5

4. Berapa nilai R1 agar jembatan dalam kondisi setimbang?

Pembahasan:
Dik: Lx = 14mH
R2 = 20kΩ
R3 = 32kΩ
Rx = 30Ω
C = 0,02 μF
Dit: R1?
Jawab:
R1 = ( R2 )(R3 ) / Rx

= (20kΩ)( 32kΩ)/ 30Ω


= 700/30
= 23,33kΩ
5. Berapa nilai R3 agar jembatan dalam kondisi setimbang?

Pembahasan:
Dik: Lx = 14mH
R2 = 20kΩ
C = 0,02 μF
Dit: R3?
Jawab:
R3 = Lx / (R2)(C)
= 14/(20)(0,02)
= 32kΩ
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Jembatan arus aearah memilikiprinsip dasar yaitu, Membandingkan nilai tahanan
yang tidak diketahui dengan tahanan yang diketahui. Jembatan arus searah bekerja
berdasarkan arus searah (DC) dan jenis jembatan arus searah meliputi
jembatan Wheatstone dan jembatan Kelvin.Jembatan arus bolak-balik (AC) bentuk
dasarnya terdiri dari empat lengan yaitu Z1, Z2, Z3dan Z4merupakan impedansi
yang nilainya tidak ditetapkan. Jembatan arus bolak balik meliputi jembatan-
jembatan pembanding, jembatan Maxwell, jembatan Hay dan jembatan
Schering.Perbedaannya yaitu kesetimbangan jembatan arus searah bias dicapai
dengan pengaturan satu cabang, sedangkan kesetimbangan jembatan arus bolak-balik
bias dicapai dengan pengaturan dua komponen dari jembatan itu.
Sebuah jembatan AC bentuk dasarnya terdiri dari empat lengan, sumber eksitasi dan
menyeimbangkan detektor. Setiap lengan terdiri dari impedansi. Jembatan arus bolak-
balik, mencapai keseimbangan hanya didapat dengan pengaturan dua komponen dari
jembatan. Jembatan Maxwell memiiliki salah satu lengan perbandingan yang mempunyai
sebuah tahanan dan sebuah kapasitansi dalam hubungan paralel, dan untuk hal ini adalah
lebih mudah untuk menuliskan persamaan keseimbangan dengan menggunakan admitansi
lengan 1 sebagai pengganti impedansi. Jembatan Maxwell terbatas pada pengukuran
kumparan dengan Q menengah (1<Q<10).

B. Saran
Setelah menyelesaikan makalah ini pembaca diharapkan dapat memahami materi
jembatan AC dan jembatan Maxwell agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan
nya. Oleh karena itu saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Daftar Pustaka
https://dokumen.tips/documents/makalah-jembatan-wheatstone-dan-rangkaian-
potensiometer.html
Edwin Kurnia. 2018. http://edwinkurnia.blogspot.com/2018/11/laporan-praktikum-jembatan-
ac.html. (di akses 6 Juni 2021).
https://pdfcoffee.com/qdownload/jembatan-arus-searah-dan-bolak-balikdocx-pdf-free.html
Nursandi. 2015. http://nursandi129.blogspot.com/2015/03/?m=1. (di akses 6 Juni 2021)
A.K. Sawhney. Dhanpatrai and Sons. Electrical and Electronic Measurements and
Intrumentation. New Delhi.

Anda mungkin juga menyukai