Anda di halaman 1dari 14

8

A. Kegiatan Pembelajaran 3 dan 4


1. Rangkaian Listrik Arus Bolak-Balik Satu Fasa
2. Tujuan Materi Pembelajaran
Pada bagian ini akan dibahas tentang :
a) perbedaaan listrik arus searah dan arus bolak-balik,
b ) metode penyelesaian listrik arus bolak-balik, dan
c) analisis rangkaian arus bolak-balik satu fasa. Hal ini sangat
dibutuhkan dalam perencanaan instalasi listrik industri manufaktur.
d) Setelah pembahasan materi ini, mahasiswa diharapkan dapat menghitung
dan mengukur arus, tegangan dan daya rangkaian arus bolak-balik satu fasa.
Phasor
Tegangan dan arus dalam rangkaian AC terus berubah dalam pola sinusoidal. Dalam
teori ac tidak hanya kita memperhatikan besarnya tegangan dan arus kurva sinus tetapi
juga, fase (sudut antara puncak) dari mereka. Ada banyak metode matematika untuk
mewakili kurva sinus ini; salah satu yang paling umum dalam pekerjaan listrik adalah
diagram fasor.

Fasor sangat mirip dengan vektor, tetapi sebenarnya tidak. Sebuah vektor mewakili
besaran dan arah fasor mewakili besaran dan sudut. Meskipun, dalam memanipulasi
besaran fasor (penambahan atau pengurangan), semua aturan penjumlahan dan
pengurangan vektor berlaku. Mewakili kurva sinus tunggal dengan fasor agak konyol
tetapi ketika kita membandingkan kurva sinus maka fasor adalah alat yang berguna.

Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
9

Representasi 2 buah tegangan dalam bentuk phasor


Komponen Rangkaian Listrik AC
Resistor
Perangkat resistif berperilaku dengan cara yang sama untuk arus ac seperti yang mereka
lakukan untuk dc seperti yang dijelaskan sebelumnya dan sejumlah besar energi
dihamburkan dalam perangkat

Induktor
Induktor menunda aliran arus tetapi tidak mengambil energi dari arus
Contoh: Ini mirip dengan mendorong salah satu ujung pegas melingkar. Ada gerakan
yang tertunda di ujung pegas yang lain tetapi pegas masih mengeluarkan energi yang
sama seperti yang diterapkan padanya
Induktor seri atau peningkatan ukuran induktor akan meningkatkan efek (seperti pegas
yang lebih panjang) dan menghambat gerakan. Induktor paralel akan mengurangi
efeknya (seperti halnya banyak pegas pendek secara paralel). Tindakan induktor atau

Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
10

pegas menggunakan energi, meskipun tidak mengkonsumsi apa pun. Seperti dapat
dilihat dari diagram berikut, rangkaian ac induktif mengikuti Hukum Ohm yang mirip
dengan resistansi. Dimana XL adalah reaktansi induktif dari sebuah induktor seperti yang
dijelaskan sebelumnya, V= I XL.

Hal penting yang harus diingat adalah tindakan yang tertunda: Arus ke dalam induktor
tertinggal dari tegangan seperti yang ditunjukkan oleh diagram di bawah ini.

Kapasitor
Dayung Perahu: Kapasitor dapat dianggap sama dengan dayung perahu yang dimasukkan
ke dalam air dan bergerak dengan gerakan mendayung. Aliran air bergerak di depan gaya
dayung dengan cara yang sama seperti aliran arus bergerak di depan tegangan yang
diberikan. Semakin besar dayung atau semakin banyak dayung yang diletakkan sejajar,
maka semakin besar pula pergerakan arus yang dihasilkan.

Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
11

Tindakan kapasitor atau dayung perahu menggunakan energi, tetapi tidak mengkonsumsi
apa pun. Seperti dapat dilihat dari diagram berikut, rangkaian kapasitif ac mengikuti Hukum
Ohm yang mirip dengan resistansi. Dimana XC adalah reaktansi kapasitif kapasitor seperti
yang dijelaskan sebelumnya, V= I XC

Hal penting yang harus diingat adalah tindakan tertunda: Arus ke kapasitor memimpin
tegangan seperti yang ditunjukkan oleh diagram di bawah ini. Ini persis berlawanan
dengan induktor dan mereka disebut perangkat pelengkap

Dalam sistem kelistrikan ac, kelambatan arus untuk induktor ideal atau arus utama untuk
kapasitor ideal adalah konstan siklus.

Rangkaian dengan berbagai komponen


Dalam prakteknya semua rangkaian ac mengandung kombinasi induktor, kapasitor dan
resistor. Arus dapat berada pada sudut manapun dari 90° mengarah ke 90° tertinggal
tegangan. Secara keseluruhan, sebagian besar sirkuit bersifat induktif dan memiliki sudut
fase sekitar 20° hingga 30°

Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
12

Dalam rangkaian ac dengan kombinasi resistansi, induktansi dan kapasitansi, pergeseran


fasa antara tegangan dan arus tergantung pada ukuran relatif komponen. Karena
pergeseran fase 90” antara komponen reaktif dan aktif, aritmatika dapat menjadi agak
membosankan dalam rangkaian yang rumit. Namun semua rangkaian dapat direduksi
(dengan ketekunan dan keuletan) menjadi tegangan tunggal, resistor dan kapasitor atau
induktor yang dihubungkan secara seri. Di sini kami akan menunjukkan bagaimana
menyelesaikan jenis sirkuit ini.
Asumsikan kita memiliki resistor 20Ω yang dihubungkan secara seri dengan induktor 10Ω.
Kombinasi seri disuplai dengan sumber 50 volt. Berapakah sudut arus dan fasa pada
rangkaian tersebut?

Karena pergeseran fase 90” yang disebabkan oleh komponen impedansi, mereka tidak
ditambahkan secara aritmatika tetapi menurut teorema agung Pythagoras

Segitiga Impedansi

Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
13

Perbedaan Listrik Arus Searah dan Arus Bolak-Balik


Tabel memperlihatkan beberapa perbedaan antara listrik arus searah dan listrik arus
bolak-balik.
Tabel Perbedaan listrik arus searah dan arus bolak-balik
No. Listrik Arus Searah Listrik Arus bolak-balik (AC)
1. Hanya memiliki 1 fasa Satu fasa atau tiga fasa
2. Tidak ada beda fasa Ada beda fasa antara tegangan
3. Tidak memiliki frekuensi Memiliki frekuensi
4. Hanya ada satu daya yaitu Dapat memiliki 3 jenis daya, yaitu
daya aktif daya aktif, daya reaktif dan daya
5. semu. tahanan R dan reaktansi
Hanya memiliki tahanan R. Memiliki
X
Reaktansi adalah perlawanan komponen sirkuit/rangkaian atas perubahan arus
listrik atau tegangan listrik karena adanya kapasitansi atau induktansi. Medan
listrik yang terbentuk dalam komponen tersebut akan menghambat perubahan
potensial listrik dan medan magnetik yang terbentuk menghambat perubahan arus
listrik. Simbol yang dipergunakan untuk menyatakan reaktansi sama dengan yang
dipergunakan pada hambatan listrik, namun memiliki beberapa perbedaan.
Nilai kapasitansi dan induktansi mempengaruhi sifat dari komponen tersebut,
namun efek reaktansi tidak terlihat ketika komponen tersebut dialiri arus searah,
efek reaktansi hanya akan terlihat jika ada perubahan arus atau tegangan. Jadi,
nilai reaktansi berubah-ubah sebanding dengan perubahan arus, dan jika frekuensi
perubahan arusnya teratur, seperti dalam arus bolak-balik, maka nilai reaktansi.
menjadi konstan. Resistor ideal tidak memiliki reaktansi (bernilai 0), sedang
induktor dan kapasitor ideal tidak memiliki resistansi (tahanan bernilai 0). Gabungan
antara tahanan (R) dan reaktansi (X) disebut impedansi (Z).

Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
14

Impedansi listrik, atau lebih sering disebut impedansi, menjelaskan ukuran


penolakan terhadap arus bolak-balik sinusoidal. Impedansi listrik memperluas
konsep resistansi listrik ke sirkuit AC, menjelaskan tidak hanya amplitudo relatif
dari tegangan dan arus, tetapi juga fase relatif.
Bila sebuah beban diberi tegangan, impedansi dari beban tersebut akan
menentukan besar arus dan sudut fase yang mengalir pada beban tersebut. Faktor
daya merupakan petunjuk yang menyatakan sifat suatu beban.

Metode Penyelesaian Rangkaian Arus Bolak-Balik


Dalam suatu rangkaian linear yang terdiri atas tahanan (R), induktor (L), dan
kapasitor (C), apabila suatu arus atau tegangan adalah sinusoidal, maka semua arus
dan tegangan yang lain juga berbentuk sinusoidal dengan frekuensi yang sama.
Melalui hukum Kirchoff terdapat 3 cara untuk penjumlahan dan pengurangan
bentuk-bentuk sinusoidal:
1. Cara grafis, dengan menggambarkan gelombang demi gelombang dan
dijumlahkan setiap saat. Ini memerlukan waktu yang lama dan kurang
teliti.
2. Cara trigonometri, menggunakan dalil-dalil trigonometri untuk
menjumlahkan dan mengurangkan dua gelombang sinusoidal. Cara ini
sukar dan memerlukan waktu yang lama.
3. Cara aljabar kompleks dan analisis fasor. Fasor dari kata “phasor” yang
merupakan akronim/singkatan dari phase vector (vektor fase). Cara ini
adalah cara paling mudah. Fasor merupakan alat bantu untuk
mempermudah penganalisaan besaran bolak-balik Fasor menyatakan
transformasi dari fungsi waktu ke dalam bidang kompleks yang
mengandung informasi tentang amplitudo dan sudut fase. Cara aljabar
kompleks dijelaskan sebagai berikut , Bilangan kompleks (complex number)
z adalah sebuah bilangan dalam bentuk x + jy, di mana x dan y adalah
bilangan nyata dan 𝑗 = √−1. Dan 𝑥 = 𝑅𝑒𝑍 yakni bagian nyata (real) dari z
dan y = Im z yakni bagian khayal (imajiner) dari z. Bidang kompleks terdiri

Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
15

atas sepasang sumbu yang saling tegak lurus dengan sumbu horizontal
menggambarkan bagian nyata z (Re z) dan sumbu tegak
menggambarkan j Im z.

Gambar bilangan kompleks


Rangkaian Arus bolak balik terbagi atas :
1. Rangkaian hambatan dalam Arus Bolak Balik
2. Rangkaian induktor dalam arus bolak balik
3. Rangkaian Kapasitor dalam arus bolak balik

Rangkaian Hambatan/resistor dalam arus bolak-balik (AC)


Rangkaian hambatan/resistor dalam arus bolak-balik (AC) berfungsi sebagai pembatas
arus listrik yang masuk atau menurunkan potensial listrik dalam rangkaian sehingga
antara arus dan tegangan pada hambatan tersebut dengan arus dan tegangan tidak
mengalami perubahan fase, yang artinya arus dan tegangan pada hambatan dan resistor
adalah sefase, yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
16

Gambar grafik arus dan tegangan pada beban R di Oscilloscop

Gambar (a) Rangkaian resistor dengan sumber AC, (b) grafik arus dan tegangan
sebagai fungsi waktu (c) diagram fasor rangkaian resistor murni

Besarnya kuat arus yang melalui hambatan dapat dinyatakan dengan hokum ohm
yaitu :
𝑣 𝑉𝑚𝑎𝑥 𝑆𝑖𝑛 𝜔𝑡 𝑉𝑚𝑎𝑥
𝐼= = = 𝑆𝑖𝑛 𝜔𝑡
𝑅 𝑅 𝑅
Jika
𝑉𝑚𝑎𝑥
= 𝐼𝑚𝑎𝑥, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐼 = 𝐼𝑚𝑎𝑥 𝑆𝑖𝑛 𝜔𝑡
𝑅

Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
17

Contoh :
Suatu hambatan sebesar 5 ohm dihubungkan dengan sumber tegangan AC
sebesar v = 20 sin 𝜔𝑡
Tentuka :
a. Kuat arus maksimum yang melalui hambatan
b. Kuat arus efektif yang melalui hambatan
Penyelesaian :
Dari persamaan tegangan diketahui bahwa
Vmax = 20 volt sehingga
a. 𝐼𝑚𝑎𝑥 = = = 4 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟

b. 𝐼𝑒𝑓𝑓 = 0.707 𝐼𝑚𝑎𝑥 = 0.707 × 4 = 2.828 𝐴

Sudut Phasa dan Beda Phasa

𝑉 = 𝑉𝑚𝑎𝑥 𝑆𝑖𝑛 𝜔𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝐼 = 𝐼𝑚𝑎𝑥 𝑆𝑖𝑛 (𝜔𝑡 + 90 )

Gambar Grafik arus dan tegangan sebagai fungsi waktu dengan fase 90 o,

Latihan :
Dalam suatu rangkaian arus bolak balik, persamaan antara arus dan tegangan
dinyatakan dalam persamaan 𝐼 = 𝐼𝑚𝑎𝑥 sin (𝜔𝑡 − 45 ), jelaskan apa artinya !
Penyelesaian ;
Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
18

Dalam rangkaian tersebut berlaku bahwa arus mendahului tegangan dengan fase 45 o,
1. 𝐼 = 𝐼𝑚𝑎𝑥 sin (𝜔𝑡 + 60 ) dan 𝑉 = 𝑉𝑚𝑎𝑥 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡
2. 𝐼 = 𝐼𝑚𝑎𝑥 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡 dan 𝑉 = 𝑉𝑚𝑎𝑥 sin(𝜔𝑡 + 45 )
3. 𝐼 = 𝐼𝑚𝑎𝑥 sin (𝜔𝑡 − 90 ) dan 𝑉 = 𝑉𝑚𝑎𝑥 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡

Diagram Phasor
Menyatakan suatu besaran yang nilainya berubah secara kontinu, dinyatakan dengan
suatu vector yang nilainya tetap berputar searah jarum jam
𝑉 = 𝑉𝑚 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝐼 = 𝐼𝑚(𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡 + 𝜑)

Gambar phasor diagram

Besarnya tegangan efektir dan arus efektif dari arus bolak-balik


𝑉𝑚𝑎𝑥 𝐼𝑚𝑎𝑥
𝑉= = 0.707 𝑉𝑚𝑎𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝐼 = = 0.707 𝐼𝑚𝑎𝑥
√2 √2
Dimana :
V= tegangan efektif (volt)
I = kuat arus efektif (Amper)
𝑉𝑚𝑎𝑥 = tegangan maksimum (volt)
𝐼𝑚𝑎𝑥 = Arus maksimum (Amper)

Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
19

Rangkaian pada arus bolak balik terdiri atas :


1. Rangkaian hambatan dalam arus bolak balik
2. Rangkaian induktor dalam arus bolak balik
3. Rangkaian kapasitor dalam arus bolak balik

Besarnya kuat arus yang melewati hambatabn dapat dinyatakan dari hokum ohm yaitu :
𝑉 𝑉𝑚𝑎𝑥 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡 𝑉𝑚𝑎𝑥
𝐼= = = 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡
𝑅 𝑅 𝑅
Contoh :
Suatu hambatan sebesar 5 ohm dihubungkan dengan sumber tegangan AC sebesar 𝑉 =
20𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡 tentukan :
a. Kuat arus maksimum yang melalui hambatan
b. Kuat arus efektif yang melalui hambatan
Penyelesaian
Dari persamaan tegangan diketahui bahwa 𝑉𝑚𝑎𝑥 = 20 𝑣𝑜𝑙𝑡 sehingga
a. 𝐼𝑚𝑎𝑥 = = 4 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟

b. 𝐼𝑒𝑓𝑓 = 0.707 𝐼𝑚𝑎𝑥 = 0.707 .4 = 2.828 𝐴

Rangkaian Induktor dalam arus bolak balik


Lihat gambar dibawah :

Gambar induktor pada ABB

Tegangan pada induktor sebesar 𝑉𝐿 = 𝑉𝑚 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡 karena 𝑉 = 𝐿 maka

𝐿 = 𝑉𝑚 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡 atau 𝑑𝑖 = 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡


Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
20

Arus listrik diperoleh melalui penintegralan sebagai berikut :


𝑉 𝑉 1 𝑉
𝐼 = 𝑑𝑖 = 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑑𝑡 = − 𝑐𝑜𝑠𝜔𝑡 = − 𝑐𝑜𝑠𝜔𝑡
𝐿 𝐿 𝜔 𝜔𝐿
Dari hasil trigonometri pada matematika, 𝑐𝑜𝑠𝜔𝑡 = −sin (𝜔𝑡 − 𝜋)diperoleh :

𝐼 = sin 𝜔𝑡 − 𝜋 , 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐼 = 𝐼 sin (𝜔𝑡 − 𝜋) ,

dengan 𝐼 =

Perbandingan antara tegangan dan arus pada induktor disebut reaktansi induktif yakni :
𝑉
𝑋 = = 𝜔𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿
𝐼
Dimana :
XL = reaktansi induktif (ohm)
L = induktansi diri induktor (Henry)
𝜔 = frekuensi anguler/sudut (rad/sec)
f = frekuensi linier (Hertz)
gambar grafik arus dan tegangan pada oscilloscop

Gambar grafik arus dan tegangan pada beban L

Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
21

Gambar (a). grafik arus dan tegangan sebagai fungsi waktu( b). diagram phasor

Contoh :
Sebuah induktor mempunyai induktansi 0.05 H dihubungkan dengan sumber tegangan
𝑉 = 20 sin 120 𝜋𝑡, hitunglah :
a. Reaktansi induktif
b. Kuat arus maksimum yang mengalir pada induktor
Penyelesaian
Dari persamaan tegangan diperoleh bahwa
Vmax = 20 volt
F = 60 Hz
120 𝜋 = 2𝜋𝑓 = 2 × 3.14 × 60 × 0.05 = 6.28 × 3 = 18.84
𝑉 20
𝐼 = = = 1.06 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟
𝑋 18.84

Noorly Evalina
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai