Anda di halaman 1dari 9

WIG SESSION Minggu ke-1

Juni 2022
Samarinda, 02 Juni 2022

TUGAS :
PERENCANAAN KONSTRUKSI
JARINGAN DISTRIBUSI TM
Nama : YUDISTIRO
NIP : 8909025D2
Samarinda, 18 Juli 2022

Overview Kinerja UP3 Samarinda


SOAL
1. Jelaskan perbedaan arus bolak balik dengan arus searah.

2. Jelaskanlah bunyi hukum Kirchoff.I dan hokum Kirchoff II.

3. Jelaskan macam macam beban.

4. Jelaskan yang dimaksud dengan faktor Daya.

5. Jelaskan perbedaan hubung bintang dengan segitiga.

Tugas Diklat : Perencanaan Konstruksi Jaringan


PLN

Jawaban Tugas
02 Jawaban Tugas Perencanaan Konstruksi Jaringan
Hari Ke-1
1. Jelaskan perbedaan arus bolak balik dengan arus searah ?

JAWABAN :
NO Arus Listrik AC ( Bolak Balik ) Arus Listrik DC ( Searah)

Arus AC ini adalah listrik (tegangan/arus) yang berubah-ubah arah serta


1 Arus listrik DC adalah listrik (tegangan/arus) yang arahnya searah
nilainya terhadap waktu

Arus AC ini aman untuk mentransfer listrik pada jarak yang cukup Arus listrik DC tidak bisa melakukan perjalanan yang cukup jauh karena arus
2 panjang dan juga bisa memberikan lebih banyak kekuatan ketika transfer dc ini akan mulai melemah dan kehilangan energi ketika jaraknya semakin
arusnya jauh

Penyebab dari arah aliran elektron pada Arus AC itu adalah magnet yang Penyebab dari arah aliran elektron pada arus DC itu adalah magnet yang
3
mengitari sepanjang kawatnya stabil yang ada di sepanjang kawat

Frekuensi pada Arus AC atau arus bolak-balik itu adalah 50Hz atau bisa
4 juga 60Hz tergantung pada negara yang menggunakan frekuensi Sedangkan frekuensi pada arus DC itu adalah 0 (NOL)
tersebut

5 Arus AC itu akan berbalik arah ketika mengalir di suatau rangkaian Sedangkan arus DC itu tetap mengalir satu arah dengan rangkaiannya

6 Besarnya arus AC itu cukup bervariasi terhadap waktunya Sedangkan besarnya arus DC itu tetap terhadap waktu

Aliran arah elektron pada Arus AC itu selalu bergantian maju dan juga Aliran arah elektron pada arus DC selalu bergerak didalam satu arah atau bisa
7
mundur disebut bergerak maju

8 Arus AC ini bisa didapatkan dari generatur arus bolak balik Sedangkan arus DC ini bisa didapatkan dari sell atau baterai

9 Parameter passive Arus AC itu adalah impedansi Sedangkan parameter passive arus DC itu adalah hambatan

10 Faktor daya di Arus AC itu diantara nol (0) dan juga satu (1) sedangkan faktor daya arus DC itu selalu satu (1)

11 Jenis dari Arus AC itu segiempat, sinusodial, segitiga, dan juga trapesium Sedangkan jenis dari arus DC itu pulse atau bisa disebut murni
Tugas Diklat : Perencanaan Konstruksi Jaringan
2. Jelaskanlah bunyi hukum Kirchoff.I dan hokum Kirchoff II

JAWABAN :
HUKUM KIRCHOFF I HUKUM KIRCHOFF II

Hukum ini merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan Hukum ini berlaku pada rangkaian yang tidak bercabang yang digunakan untuk
bahwa jumlah muatan listrik yang mengalir tidaklah berubah. Hukum I menganalisis beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup. Hukum II
Kirchoff biasa disebut Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff's Current Law Kirchhoff biasa disebut Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law
(KCL). (KVL).
Jadi, pada suatu percabangan, laju muatan listrik yang menuju titik cabang Jumlah aljabar beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup adalah
sama besarnya dengan laju muatan yang meninggalkan titik cabang itu. sama dengan nol.
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang akan sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan titik itu.

Berdasarkan gambar di atas, total tegangan pada rangkaian adalah V ab + Vbc +
Berdasarkan gambar di atas, besar kuat arus total yang melewati titik Vcd + Vda = 0. Hukum II Kirchhoff ini menjelaskan bahwa jumlah penurunan beda
percabangan a secara matematis dinyatakan Σ Imasuk = Σ Ikeluar yang besarnya potensial sama dengan nol artinya tidak ada energi listrik yang hilang dalam
adalah I1 = I2 + I3. rangkaian atau semua energi listrik diserap dan digunakan.
Tugas Diklat : Perencanaan Konstruksi Jaringan
3. Jelaskanlah macam-macam Beban
JAWABAN :
Macam-Macam
NO PENJELASAN
Beban
Beban Resistif adalah suatu alat yang membutuhkan daya listrik, berupa komponen yang terdiri dari Resistan (Ohm), dan bekerja/beroperasi berdasarkan prinsip
kerja Resistansi (Hambatan). Beban Resistif hanya mengkonsumsi Daya Aktif, dan tidak menyebabkan perubahan nilai faktor daya, sehingga nilai Faktor daya tetap,
yaitu sama dengan satu.
Alat Listrik yang termasuk Beban Resistif bekerja berdasarkan prinsip kerja Resistor (Hambatan), sehingga arus listrik yang melewatinya akan terhambat, dan
1 Beban Resistif
akibatnya alat listrik tersebut akan menghasilkan Panas. Beban Resistif tidak mempengaruhi gelombang Tegangan dan Arus, sehingga posisi Gelombang Tegangan
dan Arus tetap sefasa. Beberapa contoh alat listrik yang termasuk jenis Beban Resistif, antara lain:Lampu Pijar, Heater, Rice cooker, Setrika, Solder Listrik, Ceret
Listrik, Dan semua alat listrik yang bekerja menggunakan Elemen Pemanas.
Karena Alat Listrik yang termasuk kedalam jenis Beban Resistif tidak mempengaruhi Faktor Daya (Cosphi=1), maka rumus daya pada beban resistif, adalah P = V x I

Beban Induktif adalah suatu alat yang membutuhkan daya listrik, berupa kumparan/lilitan kawat penghantar yang dililit pada suatu inti kumparan, yang
bekerja/beroperasi berdasarkan prinsip kerja Induksi.
Beban Induktif mengkonsumsi/menyerap Daya Aktif, dan Daya Reaktif. Beban Induktif menghasilkan Daya Harmonik yang dapat mengakibatkan penurunan nilai
Cosphi menjadi lebih kecil dari 1,00. Kumparan pada Beban Induktif menyebabkan terhambatnya laju arus, sehingga terjadi pergeseran posisi gelombang Arus
2 Beban Induktif menjadi tertinggal Lagging dari Gelombang Tegangan. Beberapa contoh Alat Listrik yang termasuk jenis Beban Induktif, antara lain:
Motor Listrik, Mesin Las Listrik, Transformator (Trafo), Induktor, Solenoid Coil, Lampu Hemat energi dan semua alat listrik yang bekerja berdasarkan Induksi. Karena
Alat listrik yang termasuk kedalam jenis Beban Induktif dapat mengakibatkan penurunan nilai Cosphi (Faktor daya), maka rumus daya pada beban Induktif listrik 1
Phase, adalah: P = V x I x Cosphi
Sedangkan rumus daya untuk Listrik Arus bolak balik 3 Phase, adalah: P = V x I x Cosphi x

Beban Kapasitif adalah suatu alat yang membutuhkan daya listrik, dan memiliki kemampuan Kapasitansi yaitu kemampuan untuk menyerap dan menyimpan energi
listrik dalam waktu sesaat.
Beban Kapasitif mengkonsumsi/menyerap Daya Aktif, dan mengeluarkan Daya Reaktif, sehingga alat ini dapat digunakan untuk memperbaiki faktor dalam batasan
tertentu.
3 Beban Kapasitif Beban Kapasitif menyebabkan terhambatnya laju Tegangan, sehingga terjadi pergeseran posisi gelombang Arus menjadi mendahului Leading dari Gelombang
Tegangan. Alat listrik yang termasuk jenis Beban Kapasitif, adalah Kapasitor (Kondensator)
Karena Alat listrik yang termasuk kedalam jenis Beban Kapasitif dapat mengakibatkan perubahan nilai Cosphi (Faktor daya) lebih kecil dari 1.00, maka rumus daya
pada beban Kapasitif listrik 1 Phase, adalah : P = V x I x Cosphi
Sedangkan rumus daya untuk Listrik Arus bolak balik 3 Phase, adalah: P = V x I x Cosphi x

Tugas Diklat : Perencanaan Konstruksi Jaringan


4. Jelaskan yang dimaksud dengan Faktor Daya
JAWABAN :
Faktor daya atau cos phi merupakan rasio atau perbandingan besaran daya semu dan daya aktif dalam kelistrikan.

Ilustrasi segitiga daya pada gambar diatas memberikan gambaran yang lebih jelas. Daya Semu (S) terdiri dari daya aktif (P) dan daya reaktif
(Q). Antara S dan P dipisahkan oleh sudut, yang merupakan sudut yang sama dengan sudut antara tegangan dan arus yang telah
disebutkan di awal. Rasio antara P dengan S tidak lain adalah nilai cosinus dari sudut . Apabila kita berusaha untuk membuat sudut semakin
kecil maka S akan semakin mendekat ke P artinya besarnya P akan mendekati besarnya S. Pada kasus ekstrim dimana = ,
cos =1, S=P artinya semua daya tampak yang diberikan sumber dapat kita manfaatkan sebagai daya aktif, sebaliknya = , cos =0, S=Q artinya
semua daya semu yang diberikan sumber tidak dapat kita manfaatkan dan menjadi daya reaktif di jaringan saja.

Tugas Diklat : Perencanaan Konstruksi Jaringan


5. Jelaskanlah perbedaan hubungan bintang dan segitiga
JAWABAN :
Hubungan Bintang Hubungan Segitiga (Delta)

Pada hubungan Bintang, ujung- Pada hubungan Segitiga, ketiga


ujung tiap fase dihubungkan ujung fase dihubungkan sehingga
menjadi satu dan menjadi titik membentuk hubungan “segitiga 3
netral atau titik bintang. Tegangan fase”.
antara dua terminal dari tiga Dengan tidak adanya titik Netral,
terminal A – B – C mempunyai besar maka tegangan line (dan tegangan
magnitude dan beda fasa yang fasa () mempunyai besar
berbeda dengan tegangan tiap magnitude yang sama
terminal terhadapa titik netral. =
Tegangan , dan disebut tegangan
“fase” atau .
 Tegangan antar fasa/tegangan line () berbeda dengan tegangan fasa  Tegangan antar fasa/tegangan line () sama dengan tegangan fasa
() , jika dalam rumus yaitu = x () , jika dalam rumus yaitu =
 Arus yang keluar dari belitan/arus fasa () sama dengan arus yang  Arus yang keluar dari belitan/arus fasa () berbeda dengan arus yang
keluar dari terminal/arus line (), jika dalam rumsu yaitu = keluar dari terminal/arus line (), jika dalam rumsu yaitu
= x

Tugas Diklat : Perencanaan Konstruksi Jaringan


Thank You
UP3 SAMARINDA

Anda mungkin juga menyukai