Pertemuan kedua
Hukum Ohm
Hambatan pada kawat penghantar
Rangkaian hambatan listrik
Hambatan seri
Hambatan Paralel
Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan
kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila
nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang
dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis
penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:
V=IR
Di mana :
I adalah arus listrikyang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam
satuan volt.
R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar
dalam satuan ohm.
Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada
tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically pada tahun 1827.
Hambatan pada kawat penghantar
besar hambatan suatu kawat penghantar 1. Sebanding dengan panjang kawat
penghantar. artinya makin panjang penghantar, makin besar hambatannya, 2.
Bergantung pada jenis bahan kawat (sebanding dengan hambatan jenis kawat), dan 3.
berbanding terbalik dengan luas penampang kawat, artinya makin kecil luas
penampang, makin besar hambatannya. Jika panjang kawat dilambangkan ℓ, hambatan
jenis ρ, dan luas penampang kawat A. Secara matematis, besar hambatan kawat dapat
ditulis :
Pada gambar diatas, terlihat dua buah lampu (sebagai hambatan) yang disusun seri.
Kuat arus yang mengalir melalui kedua lampu tersebut sama besarnya, sedangkan
tegangannya berbeda (VAB ≠ VBC).
Hambatan Paralel
Hambatan paralel adalah rangkaian yang disusun secara berdampingan/berjajar. Jika
hambatan yang dirangkai paralel dihubungkan dengan suatu sumber tegangan, maka
tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan adalah sama. Sesuai dengan Hukum I
Kirchoff, jumlah kuat arus yang mengalir pada masing-masing hambatan sama dengan
kuat arus yang mengalir pada penghantar utama.
Pada gambar diatas, dua buah lampu (sebagai hambatan) dirangkai paralel. Kuat arus
yang mengalir pada lampu 1 (I1) dan lampu 2 (I2) besarnya tergantung nilai
hambatannya, sedangkan tegangan yang melewati kedua lampu tersebut besarnya
sama.
Pertemuan ketiga
Hukum Kirchhoff II
Perhitungan Energi dan Daya Listrik
Hukum Kirchhoff II
Hukum II Kirchhoff berbunyi : “Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar
gaya gerak listrik (є) dengan penurunan tegangan (I.R) sama dengan nol. Maksud dari
jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang
dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau
diserap.