Anda di halaman 1dari 11

TUGAS RESUME

“KONSEP RANGKAIAN LISTRIK”

DOSEN PEMBIMBING
Syahid,ST,M.Eng

DISUSUN OLEH
Yudhistira Beryl Wisnu Putra
3.31.20.2.23

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
2020/2021
BAB I
KONSEP RANGKAIAN LISTRIK

Rangkaian Listrik adalah interkoneksi dari sekumpulan elemen atau komponen


penyusunnya, ditambah dengan rangkaian penghubungnya. Dimana disusun dengan cara-cara
tertentu, dan minimal memiliki satu lintasan tertutup.
Syarat suatu gabungan komponen-komponen elektronika yaitu memiliki Lintasan tertutup
atau biasa disebut loop, Loop merupakan suatu lintasan yang dimulai dari titik awal dan akan
kembali lagi ke titik awal tersebut tanpa terputus dan tidak memandang seberapa jauh atau
dekat lintasan yang ditempuh.

Jaringan listrik (electrical network atau electrical distribution network), di mana jaringan


listrik membahas penggunaan sirkuit listrik dalam skop yang lebih luas seperti dalam jaringan
distribusi pembangkit listrik dari generator pembangkit sampai pada pelanggan listrik di
masing-masing rumah. Sebetulnya kedua macam rangkaian ini menggunakan prinsip dasar
yang sama, hanya dalam jaringan listrik dibahas mengenai jalur transmisi yaitu mengenai
sifat kabel pada frekuensi tinggi.
Sirkuit listrik ini sering dibahas dan dianalisis dalam tiga macam respons (tanggap waktu):
respons-nya terhadap arus atau tegangan DC (Direct Current, atau arus baterai misalnya),
respons-nya terhadap arus atau tegangan AC (Alternating Current, seperti arus PLN
misalnya), dan respons-nya terhadap waktu transien. Listrik arus DC sering dikenal juga
sebagai listrik arus searah, dan listrik arus AC diartikan juga sebagai listrik arus bolak-balik.
Beberapa hukum listrik yang biasa dipakai dalam analisis sirkuit listrik ini adalah:

 Hukum sirkuit Kirchhoff


 hukum Ohm
 hukum Norton
 hukum Thevenin

Terdapat dua tipe rangkaian yaitu: rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian seri
dan paralel dapat dikombinasikan sehingga menjadi rangkaian kombinasi atau gabungan.

Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun secara
berderetan hanya melalui satu jalur aliran listrik. Contohnya adalah sebuah rangkaian yang
memiliki dua resistor, tapi hanya terdapat satu jalur kabel untuk mengalirkan listrik seperti
pada gambar dibawah ini.

1
Pada rangkaian seri, arus listrik yang mengalir besarnya sama tiap elemen dan dirumuskan
dengan:

Total hambatan resistor pada rangkaian seri merupakan penjumlahan masing-masing


hambatannya yang dirumuskan dengan:

Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun sejajar
dimana terdapat lebih dari satu jalur listrik (bercabang) secara paralel. Contohnya adalah
sebuah rangkaian yang memiliki dua resistor dimana terdapat satu jalur kabel untuk setiap
resistor seperti pada gambar dibawah ini.

Sesuai dengan Hukum Kirchoff 1, arus listrik yang masuk harus sama dengan arus keluar.
Sehingga pada rangkaian paralel besarnya arus sebelum masuk ke cabang sama dengan besar
arus setelah keluar dari cabang dan dirumuskan dengan:

2
Sesuai dengan Hukum Ohm, maka total hambatan resistor pada rangkaian paralel
merupakan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan dirumuskan dengan:

Elemen

Elemen pada sebuah rangkaian adalah suatu jenis komponen yang membentuk suatu
rangkaian. Pada dasarnya elemen dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Elemen aktif dan
Elemen pasif.

Elemen Aktif adalah elemen yang menghasilkan energi atau sumber tegangan dan sumber
arus.

Elemen Pasif adalah komponen elektronika yang tidak dapat menghasilkan energi,


contohnya Resistor, Induktor, dan Kapasitor.

R atau Resistor memiliki sifat menyerap energi, oleh sebab itu resistor disebut juga sebagai
tahanan atau hambatan. Pada suatu rangkaian resistor sangat berguna untuk menahas suatu
energi dari sebuah sumber agar porsi energi yang masuk bisa tersalurkan sesuai dengan
kebutuhan. Satuan dari Resistor adalah Ohm (Ω).

L atau Induktor fungsinya hampir sama seperti resistor yaitu menyerap energi, tetapi
induktor memiliki fungsi yang spesial yaitu dapat menyimpan energi ke dalam bentuk medan
magnet. Induktor biasanya memiliki bentuk seperti lilitan atau kumparan dan Induktor sendiri
mempunyai satuan yaitu Henry(H).

C atau Kapasitor berguna untuk menyerap energi dan dapat menyimpan energi ke dalam
bentuk medan listrik. Kapasitor ini biasanya memiliki bentuk fisik seperti sebuah batu batre,
bentuk kapasitor sendiri berbeda beda tergantung dengan besar atau kecilnya nilai suatu
kapasitor. Semakin besar nilai kapasitor maka semakin besar pula bentuk fisiknya, dan juga
sebaliknya.

Elemen dikelompokan berdasarkan jumlah terminal. 

Yang pertama yaitu elemen listrik dua terminal, Elemen listrik dua terminal ini biasanya
tergolong kepada komponen komponen elektronika yang hanya memiliki sisi positif dan sisi
negatif. Diantaranya yaitu, Sumber tegangan, Sumber arus, Resistor (R), Induktor (L), dan
Kapasitor (C).

Yang kedua yaitu elemen listrik lebih dari dua terminal, biasanya komponen elektronika
ini memiliki lebih dari dua terminal. Contohnya Transistor, Op-Amp, dan IC.

3
Jenis Sumber Elemen Aktif

1. Sumber Tegangan Bebas/ Independent Voltage Source.

2. Sumber Tegangan Tidak Bebas/ Dependent Voltage Source.

Jenis Arus Elemen Aktif

1. Sumber Arus Bebas/Independent Current Source.

2. Sumber Arus Tidak Bebas/Dependent Current Source.


4
Sumber Ideal dan Tidak Ideal

Sumber Idela adalah sebuah sumber yang tidak memiliki tahanan dalam, dan sumber tidak
ideal sebaliknya yaitu mempunyai tahanan dalam. Apa yang dimaksud dengan tahanan
dalam? Tahanan dalam adalah sebuah hambatan yang terdapat pada suatu sumber arus atau
tegangan, contohnya seperti gambar di bawah ini.

*rd adalah tahanan dalam

Arus Listrik

Arus merupakan sebuah perubahan muatan terhadap waktu atau banyaknya muatan yang
melintasi suatu luasan penampang dalam satu satuan waktu. Simbul dari arus listrik
yaitu i (dari bahasa Perancis : intensite), i (kecil) untuk fungsi waktu dan I (besar) untuk nilai
sesaat, satuannya adalah Ampere (A).
Secara matematis definisi arus adalah :

Mengapa ada Arus???

5
>Karena ada muatan yang bergerak pada suatu rangkaian,
>Karena adanya kecepatan pada muatan,
>Karena adanya percepatan yang dialami muatan,
>Karena ada gaya (F=ma),
>Karena ada medan listrik,
>Beda potensial (E=V/d),
>Beda muatan,
>Pemisahan muatan positif dengan muatan negatif,
>Karena ada kerja yang memisahkan muatan,
>Arah arus listrik searah dengan arah pergerakan muatan positif (proton) atau berlawanan
arah dengan arah pergerakan muatan negatif (elektron).

Muatan positif > Atom yang kekurangan elektron (Proton lebih banyak dari elektron)
Muatan negatif > Atom yang kelebihan elektron
Simbolnya yaitu,
Q = Muatan Konstan
q = muatan tergantung waktu

Muatan 1 elektron

1 Coulomb

Jenis Arus

Arus terbagi menjadi dua jenis yaitu,


Arus Searah (Direct Current/DC), arus searah adalah arus yang mengalir dengan nilai
konstan. Biasanya arus searah harus dibentuk dengan sebuah rangkaian yang
dinamakan Rectifier. 

Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), mempunyai nilai yang berubah-ubah secara


periodik. Pada dasarnya arus bolak-balik merupakan sinyal keluaran dari sumber tegangan
PLN.

6
Tegangan

Tegangan atau beda potensial yang bisa disebut dengan Voltage. Adalah kerja yang
dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulumb) pada elemen atau
komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya. Atau pada kedua
terminal/kutub akan mempunyai beda potensial jika kita menggerakan/memindahkan muatan
sebesar satu coulumb dari satu terminal ke terminal lainnya.

Kerja yang dilakukan adalah energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat
dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan muatan.

Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

Voltage (V)/ Beda Potensial

Ada dua cara memandang beda potensial


1. Tegangan Turun/Voltage Drop --> Jika dipandang dari potensial lebih tinggi ke potensial
lebih rendah.
2. Tegangan Naik/Voltage Rise --> Jika dipandang dari potensial lebih rendah ke potensial
lebih tinggi.

7
Cara pendang yang pertama lebih banyak digunakan.

Misal : Sesuai notasi polaritas pada gambar, V = 5 Volt


--> Beda potensial antara titik A dengan titik B sebesar 5 V
--> Titik A memiliki tegangan 5 Volt lebih tinggi dari titik B.
--> VA - VB = VAB = 5 Volt dan VBA = VB - VA = -5 Volt

Energi

Energi adalah kerja yang dilakukan oleh gaya sebesar satu Newton untuk memindahkan
benda sejauh satu meter. Pada energi berlakunya hukum kekekalan Energi yaitu energi tidak
dapat dihasilkan dan tidak dapat dihilangkan, energi hanya berpinda dari satu bentuk ke
bentuk yang lainnya.

Contoh:

1. Pada pembangkit listrik tenaga air, energi dari air yang bergerak berubah menjadi energi
listrik.

2. Energi listrik akan berubah menjadi energi cahaya dan energi panas jika energi listrik
tersebut melewati suatu lampu.

Pada rangkaian listrik, bila ada suatu elemen yang mengirim energi, maka akan ada
elemen/komponen lain yang menyerap energi tersebut.

Menyerap Energi
Jika arus positif masuk ke terminal positif elemen atau meninggalkan terminal negatif elemen
tersebut.

MengirimEnergi
Jika arus positif masuk ke terminal negatif atau meninggalkan terminal positif elemen
tersebut.

8
Energi yang diserap/dikirim pada suatu elemen bertegangan v dan muatan yang melewati Δq
adalah :

Keterangan :
Satuannya adalah Joule (J)

Daya

Daya adalah suatu rata-rata kerja yang dilakukan. Satuannya adalah Watt (W) <-- James Watt
Daya secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

Arus listrik mengalir selama t detik, maka energi listrik yang terpakai adalah :

W=\P . t
W=V . I . t

Daya juga memiliki dua jenis yaitu:


Daya Positif --> Menyerap energi
Daya Negatif --> Mengirim energi

Untuk pemakaian energi listrik dalam jumlah besar dipakei satuan kilowatt-jam (Kwh)

Dimana dapat dinyatakan :


1kwh = 1000 watt x 3600 detik
1kwh = 3,6 x 100000 joule

Alat yang dapat digunakan untuk mengukur daya listrik adalah wattmeter, sedangkan
voltmeter dan amperemeter dapat digabungkan untuk mengukur daya listrik, gabungan ini
disebut dynamometer.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://elecshare.blogspot.com/2016/12/konsep-dasar-rangkaian-listrik.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Rangkaian_listrik
https://www.studiobelajar.com/rangkaian-listrik/
https://learnelectro.wordpress.com/2011/01/02/konsep-dasar-rangkaian-listrik/

10

Anda mungkin juga menyukai