Anda di halaman 1dari 7

Rangkuman materi

resistor
Macam- Macam Tipe Resistor Tetap ( Fixed Resistor)

Resistor Kawat

Resistor ini merupakan tipe resistor yang lahir pada disaat rangkaian elektronika
masih memakai tabung hampa (vacuum tube). Wujudnya bermacam- macam serta
mempunyai dimensi yang lumayan besar. Resistor kawat ini umumnya banyak
dipergunakan dalam rangkaian power sebab mempunyai resistansi yang besar serta
tahan terhadap panas yang besar.

Tipe resistor kawat yang masih banyak dipakai hingga saat ini merupakan tipe
resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, setelah itu dilapisi
dengan bahan semen. Energi yang ada untuk resistor tipe kawat ini yaitu 1 watt, 2
watt, 5 watt, serta 10 watt. Bentuk resistor kawat dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

Resistor Arang (Batang Karbon)

Resistor tipe ini terbuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat dan diberi
kode dengan kode warna berupa gelang.

Resistor Film Karbon

Tipe resistor ini terbuat dari bahan karbon serta dilapisi dengan bahan film yang
berperan sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
 Arus
arus listrik adalah aliran elektron dari atom ke atom yang terjadi pada sebuah
penghantar dengan kecepatan dalam waktu tertentu. Timbulnya arus listrik
disebabkan oleh adanya beda potensial pada kedua ujung penghantar. Kondisi itu
terjadi karena mendapatkan suatu tenaga untuk mendorong elektron-elektron tersebut
berpindah-pindah tempat.

Arus listrik tersebut terjadi jika muatan listrik mengalir setiap detik, sehingga terdapat
persamaan muatan listrik, arus listrik, dan waktu, dengan rumus sebagai berikut:

I = Q/t atau Q = I x t

Keterangan:

I = kuat arus listrik (A)

Q = banyaknya muatan Listrik (Coulomb)

T = waktu (s)

Jenis arus listrik

1. Direct Current (DC)

Direct current atau arus searah merupakan arus listrik yang nilainya tidak berubah,
yaitu hanya positif atau negatif dan mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap
satuan waktu. Sumber arus searah diperoleh dari elemen-elemen yang memberikan
energi listrik yang mengalir secara merata setiap saat, seperti elemen volta, baterai,
dan akumulator.
2. Arus Bolak-balik (AC)

Alternating current atau arus bolak-balik merupakan arus listrik yang memiliki arah
arus yang berubah-ubah dengan bolak-balik. Sifat arus listrik bolak-balik berbentuk
gelombang sinusoida, sehingga memungkinkan pengaliran energi secara efisien.

 Tegangan listrik
Tegangan listrik adalah beda potensial antara dua kutub penghantar yang mampu
menggerakkan muatan listrik. Seperti kamu tahu bahwa muatan listrik seperti
elektron akan bergerak jika ada beda potensial atau tegangan.

Sumber Tegangan Listrik

Berdasarkan pola arus listrik yang dihasilkan, sumber tegangan listrik dibagi menjadi
dua, yaitu sumber tegangan DC (arus searah) dan sumber tegangan AC (arus bola-
balik). Berikut ini perbedaan kedua sumber tegangan.

Sumber Tegangan DC

Sumber tegangan DC adalah sumber tegangan yang menghasilkan arus searah. Arus
searah adalah arus yang memiliki arah aliran dan nilai tiap satuan waktu yang tetap.
Contohnya sumber tegangan DC adalah baterai dan aki.

Sementara itu, perangkat elektronik yang biasa memanfaatkan sumber tegangan DC


adalah handphone, kalkulator, remote TV, dan sebagainya.

Besarnya sumber tegangan DC yang biasa digunakan berada di kisaran 1,5 V sampai
24 volt. Saat menggunakan tegangan ini, biasanya kamu akan menemukan tanda
polaritas seperti kutub negatif (-) dan kutub positif (+).
Sumber Tegangan AC

Sumber tegangan AC adalah sumber tegangan yang menghasilkan arus bolak-balik.


Nah, arus bolak-balik itu adalah arus yang arahnya tidak tetap dan nilai per satuan
waktunya juga tidak tetap atau berubah-ubah.

Contoh sumber tegangan AC adalah tegangan listrik dari PLN, generator, genset,
turbin, dan dinamo. Sumber tegangan AC biasa disimbolkan dengan tanda grafik
sinus di dalam lingkaran yang artinya bolak-balik.

Rumus Tegangan Listrik

V = IR

V = tegangan listrik (V)

I = kuat arus listrik (A)

R = hambatan listrik (ohm)

 Baterai
Pengertian Baterai – Baterai (Battery) merupakan sebuah alat yang dapat merubah
energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang kemudian akan
digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.

Prinsip Kerja Baterai

Baterai ialah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan cara
mengubah energi kimia yang terkandung di dalamnya menjadi energi listrik melalui
suatu reaksi elektrokimia, Redoks (Reduksi – Oksidasi). Terdapat 2 jenis proses yang
terjadi pada baterai :

Proses Pengisian: Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia


Jika baterai dihubungkan dengan beban maka, elektronnya akan mengalir ke
elektroda positif (PbO2) dengan melalui beban dari elektroda negatif (Pb), kemudian
ion-ion negatifnya akan mengalir ke elektroda positif serta ion-ion positifnya akan
mengalir ke elektroda negatif.

 Rangkaian
Rangkaian listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian sehingga elektron dapat
mengalir dari sumber voltase atau arus listrik. Proses perpindahan elektron inilah
yang kita kenal sebagai listrik.

Rangkaian Seri

Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun


secara berderetan hanya melalui satu jalur aliran listrik. Contohnya adalah sebuah
rangkaian yang memiliki dua resistor, tapi hanya terdapat satu jalur kabel untuk
mengalirkan listrik seperti pada gambar dibawah ini.

Rumus

R seri = r1+r2+r3…..

Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun


sejajar dimana terdapat lebih dari satu jalur listrik (bercabang) secara paralel.

Rumus
 Generator
Generator listrik merupakan mesin yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik
dari sumber energi mekanis. Prinsip kerja dari generator listrik diantaranya sebagai
induksi elektromagnetik. Berdasarkan jenis arus listriknya, generator kemudian
dibagi menjadi generator arus searah serta generator arus bolak-balik

Prinsp kerja

Prinsip generator juga menggunakan hukum Faraday yang menyatakan bahawa jika
sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada
penghantar ini akan terbentuk gaya gerak listrik. Besar tegangan generator kemudian
akan sangat bergantung pada:

Kecepatan putaran (N)

Jumlah kawat di kumparan yang memotong fluks (Z)

Banyaknya fluks magnet yang kemudian dibangkitkan oleh medan magnet (f)

Konstruksi Generator

Dijelaskan pula jumlah kutub generator arus bolak-balik ini tergantung dari kecepatan
rotor serta frekuensi dari GGL yang dibangkitkan. Hubungan tersebut ini dapat
ditentukan dengan persamaan berikut: F = p.n/120 Keterangan: f = frekuensi
tegangan (Hz) p = jumlah kutub pada rotor n = kecepatan rotor (rpm).

Anda mungkin juga menyukai