Anda di halaman 1dari 13

Multikutub Listrik

Mata Kuliah : FISIKA LISTRIK MAGNET

Dosen Pengampu : DEASSY SISKA S.Si.,M.S


KELOMPOK II
1.Rendy Darmawansyah (230120039)

2.Salomo Mangara Sitorus (230120019)

3. Eriel yudha pratama sitompul (230120044)


Multikutub Listrik
Multikutub listrik adalah perangkat yang memiliki lebih dari dua terminal untuk
menghubungkan kabel. Perangkat ini digunakan dalam berbagai aplikasi,
seperti distribusi daya, telekomunikasi, dan elektronik. Multikutub dapat
diklasifikasikan berdasarkan jumlah terminal, jenis terminal, dan bahan yang
digunakan. Multikutub listrik bekerja dengan menghubungkan kabel ke
terminalnya. Ketika arus listrik mengalir melalui kabel, maka arus tersebut
akan mengalir melalui multikutub

Arus Listrik

Sesuatu yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif adalah arus listrik. Jadi,
arus listrik merupakan aliran yang terjadi karena adanya jumlah muatan
listrik.Adapun muatan listrik tersebut mengalir dari satu titik ke titik lainnya
dan berlangsung pada suatu rangkaian setiap satuan waktu.
Listrik Dinamis

Berbeda dengan listrik statis yang mempelajari muatan listrik yang diam, listrik dinamis
berfokus pada aliran muatan dan perubahan energi yang menyertainya. Konsep ini menjadi
dasar berbagai teknologi modern, mulai dari pembangkit energi hingga peralatan elektronik .

Beberapa Hal Penting Dalam Listrik Dinamis :

● Sumber tegangan: Baterai, generator, dan panel surya adalah contoh


sumber tegangan yang menyediakan energi untuk menggerakkan aliran
muatan.
● Konduktor: Kabel dan logam adalah contoh konduktor yang
memungkinkan aliran muatan listrik.
● Resistor: Resistor menghambat aliran muatan listrik, sehingga dapat
mengontrol arus dan tegangan dalam suatu rangkaian.
● Kapasitor: Kapasitor menyimpan energi dalam medan listrik, dan
dapat digunakan untuk menyaring sinyal atau menyimpan energi
sementara.
● Induktor: Induktor menyimpan energi dalam medan magnet, dan
dapat digunakan untuk menghasilkan tegangan yang lebih tinggi atau
untuk menstabilkan arus.
Listrik Dinamis
Syarat Arus Listrik Dapat Mengalir :
Agar listrik dapat mengalir, terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi:

● Adanya beda potensial: Beda potensial, yang juga dikenal sebagai tegangan, adalah perbedaan
muatan listrik antara dua titik. Beda potensial ini mendorong aliran elektron dari titik bermuatan
tinggi ke titik bermuatan rendah.
● Rangkaian tertutup: Rangkaian tertutup adalah jalur yang memungkinkan elektron mengalir
dari sumber tegangan (seperti baterai) ke beban (seperti lampu) dan kembali lagi ke sumber
tegangan. Jalur ini harus terbuat dari bahan konduktor, seperti logam, yang dapat mengantarkan
arus listrik.

Rangkaian Seri

Rangkaian seri adalah susunan komponen-komponen listrik di mana semua komponen


dihubungkan secara berurutan. Arus listrik yang mengalir melalui rangkaian seri akan melalui setiap
komponen satu per satu. Rangkaian seri banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti lampu
senter, rangkaian resistor, dan rangkaian filter.

Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari rangkaian seri:

● Arus: Arus yang mengalir melalui setiap komponen dalam rangkaian seri adalah sama.
● Tegangan: Tegangan total pada rangkaian seri adalah sama dengan jumlah tegangan pada setiap
komponen.
● Resistensi: Resistensi total pada rangkaian seri adalah sama dengan jumlah resistansi setiap
komponen.
Analisis Rangkaian Seri

Untuk menganalisis rangkaian seri, kita dapat menggunakan hukum Ohm dan hukum Kirchhoff .

1.Hukum Ohm

Hukum Ohm adalah salah satu hukum fundamental dalam ilmu elektro yang menjelaskan hubungan antara tegangan
(V), arus (I), dan hambatan (R) dalam suatu rangkaian listrik. Hukum ini dirumuskan oleh Georg Simon Ohm pada
tahun 1827.

Rumus Hukum Ohm:

● V=I.R

Keterangan:

● V = Tegangan (Volt)
● I = Arus (Ampere)
● R = Hambatan (Ohm)
Hukum Ohm dapat dipaparkan sebagai berikut:

● Tegangan: Tegangan adalah beda potensial listrik antara dua titik dalam suatu rangkaian. Tegangan diukur dalam
satuan Volt (V).
● Arus: Arus adalah aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian. Arus diukur dalam satuan Ampere (A).
● Hambatan: Hambatan adalah perlawanan suatu konduktor terhadap aliran arus listrik. Hambatan diukur dalam
satuan Ohm (Ω).
Contoh Soal :
1.Sebuah rangkaian listrik memiliki baterai 9 Volt dan hambatan
total 6 Ohm.
1.Hitunglah Arus yang mengalir dalam rangkaian.
2.Daya yang dikonsumsi oleh rangkaian.

Jawaban:

1. Menghitung Arus (I)

Gunakan rumus Hukum Ohm:


I=V/R
I = 9 V / 6 Ohm
I = 1,5 Ampere

2. Menghitung Daya (P)

Gunakan rumus:
P=V*I Kesimpulan:
P = 9 V * 1,5 A Arus yang mengalir dalam rangkaian adalah 1,5 Ampere.
P = 13,5 Watt Daya yang dikonsumsi oleh rangkaian adalah 13,5 Watt.
2.Hukum Kirchoff
Hukum Kirchoff, yang terdiri dari Hukum Kirchoff I (KCL) dan Hukum Kirchoff II (KVL), merupakan pilar
fundamental dalam analisis rangkaian listrik. Makalah ini mengkaji peran penting Hukum Kirchoff dalam
memahami dan memecahkan masalah pada berbagai jenis rangkaian listrik.Hukum Kirchoff, dirumuskan oleh
Gustav Robert Kirchoff pada tahun 1845, mendasari analisis dan desain rangkaian listrik. Hukum Kirchoff I
(KCL) berfokus pada kekekalan muatan, sedangkan Hukum Kirchoff II (KVL) berfokus pada kekekalan energi .

Hukum Kirchoff I (KCL):


KCL menyatakan bahwa jumlah arus yang masuk ke suatu simpul dalam rangkaian sama dengan
jumlah arus yang keluar dari simpul tersebut. Hukum ini berdasarkan prinsip kekekalan muatan, di
mana muatan tidak dapat diciptakan atau dihancurkan.

Hukum Kirchoff II (KVL):


KVL menyatakan bahwa jumlah aljabar tegangan di sekitar loop tertutup dalam rangkaian sama
dengan nol. Hukum ini berdasarkan prinsip kekekalan energi, di mana energi tidak dapat diciptakan
atau dihancurkan, hanya diubah bentuknya.
Contoh soal :
Daya Listrik :
1. Misalkan terdapat rangkaian seri yang terdiri dari baterai 12 V, resistor 1 Ω, dan resistor 2 Ω. Hitunglah
● P=V*I arus yang mengalir through rangkaian, tegangan pada setiap resistor, dan resistansi total rangkaian.
● P = Daya (Watt)
● V = Tegangan Jawaban :
(Volt)
● I = Arus (Ampere) Arus: I = V/R = 12 V / (1 Ω + 2 Ω) = 4 A

Tegangan pada resistor 1: V1 = IR1 = 4 A * 1 Ω = 4 V


Energi Listrik :
Tegangan pada resistor 2: V2 = IR2 = 4 A * 2 Ω = 8 V
● E=P*t
● E = Energi (Joule) Resistensi total: Rtotal = R1 + R2 = 1 Ω + 2 Ω = 3 Ω
● P = Daya (Watt)
● t = Waktu (detik)
Contoh penerapan multikutub magnet padsa teknik mesin

Berikut adalah beberapa contoh penerapan multikutub listrik pada bidang teknik mesin:

1. Motor Listrik
Motor listrik adalah perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanis.
Multikutub listrik digunakan dalam motor listrik untuk menghasilkan medan magnet yang
berputar. Medan magnet ini berinteraksi dengan kumparan kawat yang dililitkan pada stator
motor, menghasilkan gaya yang memutar rotor.

2. Generator
Generator adalah perangkat yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Multikutub
listrik digunakan dalam generator untuk menghasilkan medan magnet yang berputar. Medan
magnet ini memotong konduktor yang dililitkan pada rotor generator, menghasilkan arus
listrik.

3. Aktuator
Aktuator adalah perangkat yang mengubah energi listrik menjadi gerakan mekanis. Multikutub
listrik digunakan dalam aktuator untuk menghasilkan gaya yang dapat digunakan untuk
menggerakkan objek.
Alat praktek
(Rangkaian Lampu Paralel)

Berbeda dengan pertemuan sebelumnya yang menjelaskan tentang


listrik statis yang mempelajari muatan listrik yang diam, pada
pertemuan kali ini kita mempelajari tentang listrik dinamis yang
berfokus pada aliran muatan dan perubahan energi yang
menyertainya.

1. syarat arus listrik dapat mengalir


Agar listrik dapat mengalir, terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi:

1.Adanya beda potensial: Beda potensial, yang juga dikenal sebagai tegangan,
adalah perbedaan muatan listrik antara dua titik. Beda potensial ini mendorong
aliran elektron dari titik bermuatan tinggi ke titik bermuatan rendah.
2.Rangkaian tertutup: Rangkaian tertutup adalah jalur yang memungkinkan
elektron mengalir dari sumber tegangan (seperti baterai) ke beban (seperti lampu)
dan kembali lagi ke sumber tegangan. Jalur ini harus terbuat dari bahan konduktor,
seperti logam, yang dapat mengantarkan arus listrik.

2.rangkaian lampu paralel


Rangkaian listrik paralel adalah sebuah konfigurasi di mana beberapa komponen
dihubungkan secara bercabang, sehingga terbagi menjadi beberapa jalur paralel.
Arus listrik yang mengalir dari sumber tegangan akan terbagi ke dalam beberapa
cabang tersebut.
Alat praktek
(Rangkaian Lampu Paralel)
Ciri-ciri Rangkaian Listrik Paralel

1.Memiliki beberapa jalur paralel yang terhubung pada sumber tegangan yang sama.
2.Tegangan pada setiap cabang sama dengan tegangan sumber.
3.Arus total yang mengalir di sumber sama dengan jumlah arus yang mengalir di
setiap cabang.
4.Jika salah satu cabang terputus, cabang lainnya tidak terpengaruh.

Rumus-rumus Rangkaian Listrik Paralel

Tegangan: V = V1 = V2 = ... = Vn (sama di semua cabang)


Arus total: I = I1 + I2 + ... + In
Resistensi total: 1/R = 1/R1 + 1/R2 + ... + 1/Rn

Keuntungan Rangkaian Listrik Paralel

1.Masing-masing komponen mendapat tegangan yang sama.


2.Jika salah satu komponen rusak, komponen lainnya tetap berfungsi.
2.Arus yang lebih besar dapat dialirkan.
Ikan teri makan Pertanyaan??
bakmi cukup pertanyaanmu saja yg diutarakan.
Perasaanmu padanya yang ga sampai
Sini kasih pertanyaan kalau berani!! Dipendam saja.

Anda mungkin juga menyukai