Anda di halaman 1dari 24

16

I. Bahan Bacaan
1. Muhammad H rasyid, 1993, Elektronika Daya, Prentice Hall
Inc Edisi Indonesia
2. Mohan Undeland. Robbins, 1995,Power Electronic Converter
Applications and Design, John Wiley & Sons, 2
nd
, Edition
3. D.W. Hart, 1997, Introduction to Power Electronic Prentice Hall
4. Chyril W Lander, 1981,Power Electronic McGraw-Hill, Inc

II. Bacaan Tambahan


SESI / PERKULIAHAN KE : 3 - 4
TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat :
1. Menjelaskan daya listrik arus searah (DC)
2. Menjelaskan daya listrik arus bolak-balik (AC)
3. Menjelaskan rangkaian seri dan parallel komponen R,L,C pada
daya listrik arus searah dan bolak-balik
4. Mengidentifikasi penerapan Listrik AC dan DC dalam
kehidupan sehari-hari

Pokok Bahasan : Karakteristik Sistem DC dan AC
Deskripsi Singkat :
Kuliah ini akan membahas tentang dasar listrik arus searah yaitu
pengertian tegangan dan arus searah serta dasar listrik arus bolak-balik
satu phasa serta rangkaian seri dan paralel dari komponen RLC dalam
arus listrik bolak-balik.. Pembahasan dasar listrik arus bolak-balik (AC).
yaitu tegangan, arus, sudut fasa, dan beda fasa, respon elemen dalam AC,
rangkaian seri berbeban resistor dan induktor dalam arus bolak-balik,
rangkaian paralel arus listrik bolak-balik.
17


III. Pertanyaan Kunci / Tugas
Ketika anda membaca bahan bacaan berikut, gunakanlah pertanyaan
pertanyaan berikut ini untuk memandu anda :
1. Formulasikan arus dan tegangan bolak-balik serta parameter-
parameternya
2. Jelaskan rangkaian AC sederhana yang terdiri atas R, L dan C
menggunakan diagram fasor
3. Menjelaskan peristiwa resonansi pada rangkaian RLC dan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sebuah alat listrik dengan hambatan 80 ohm dihubungkan dengan
tegangan jala-jala 220 V. Tentukan :
a. tegangan efektif
b. tegangan maksimum
c. tegangan puncak-puncak
d. tegangan rata-rata
e. kuat arus efektif
f. kuat arus maksimum
g. kuat arus rata-rata
5. Sebuah sumber tegangan menghasilkan tegangan bolak-balik sebesar 40
V pada sudut fase 30o. Tentukan :
a. tegangan masimum
b. tegangan efektif
c. tegangan yang dihasilkan pada saat sudut fasenya 60o
6. Sebuah kumparan 200 lilitan berbentuk persegi panjang dengan sisi
10 cm posisinya menghadap garis gaya magnet 0,032 T.
Hitunglah tegangan maksimum bila kumparan diputar dengan
frekuensi 30/ phi Hz



18

BAB 2
KARAKTERISTIK SISTEM DC DAN AC
2.1. Dasar Listrik Arus Searah (DC)
2.1.1. Generator arus searah.
Generator arus searah adalah mesin pengubah energi mekanik menjadi
energi listrik, sedangkan penggerak dari generator disebut prime mover yang
dapat berbentuk turbin air, uap, mesin diesel dan lain sebagainya. Prinsip kerjanya
adalah berdasarkan hukum Faraday dimana konduktor memotong medan magnit
dan emf atau induksi akan timbul beda tegangan dan adanya komutator yang
dipasang pada sumbu generator maka pada terminal generator akan terjadi
tegangan searah.
2.1.2. Batere atau Accumulator.
Batere atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya
berlangsung proses elektrokimia yang reversibel ( dapat berbalikan ) dengan
efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel,
adalah didalam batere dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga
listrik ( proses pengosongan ), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga
kimia ( pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang
dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah ( polaritas ) yang
berlawanan didalam sel. Tiap sel batere ini terdiri dari dua macam elektroda yang
berlainan, yaitu elektroda positif dan elektroda negatif yang dicelupkan dalam
suatu larutan kimia.
2.1.3. Arus Listrik:
Arus listrik adalah mengalirnya electron secara kontinyu pada konduktor
akibat perbedaan jumlah electron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya
tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere. 1 ampere arus adalah mengalirnya
electron sebanyak 628x10
16
atau sama dengan 1 Coulumb per detik meliwati suatu
penampang konduktor.

19

(2.1)

2.1.4. Kuat Arus Listrik.
Kuat arus listrik adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya
elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan
waktu. Difinisi : Amper adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan
1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik. Rumus rumus
untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu.
(2.2)
1 (satu) Coulomb = 6,28 x 10
18
electron
Keterangan :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.
Contoh :
Sebuah batere memberikan arus 0,5 A kepada sebuah lampu selama 2 menit.
Berapakah banyaknya muatan listrik yang dipindahkan ?.
Jawab : Diketahui : I = 0,5 amp
t = 2 menit.
Ditanyakan : Q (muatan listrik).
Penyelesaian : t = 2 menit = 2 x 60 = 120 detik
Q = I x t
= 0,5 x 120 = 60 coulomb.



20

2.1.5. Rapat Arus.
Difinisi : rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm
2
luas
penampang kawat Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat
arus, kuat arus dan penampang kawat.

(2.3)
Keterangan :
S = Rapat arus [ A/mm]
I = Kuat arus [ Amp]
q = luas penampang kawat [ mm]

2.1.6. Tahanan dan daya hantar.
Tahanan difinisikan sbb : 1 (satu Ohm / ) adalah tahanan satu kolom air
raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm pada temperatur 0 C.
Daya hantar didifinisikan sbb : Kemampuan penghantar arus atau daya hantar
arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan
yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya
kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik. Rumus untuk menghitung
besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus.
(2.4)
Keterangan :
R = Tahanan kawat listrik [ /ohm]
G = Daya hantar arus [Y/mho]
21

Tahanan pengahantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas
penampangnya. Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan penampang q serta
tahanan jenis (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah :

(2.5)
Keterangan :
R = tahanan kawat [ /ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
= tahanan jenis kawat [mm/meter]
q = penampang kawat [mm]
faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistance, karena tahanan suatu jenis
material sangat tergantung pada :
panjang tahanan
luas penampang konduktor.
jenis konduktor
temperatur.

2.2. Dasar Listrik Arus Bolak Balik (AC)
2.2.1. Tegangan dan Arus Bolak-Balik
Gaya gerak listrik dapat dihasilkan oleh kumparan yang bergerak diantara
medan magnet. Gaya gerak listrik (ggl) yang dihasilkan berupa tegangan yang
dapat dilukiskan pada gambar 2.1 berikut. Tegangan listrik yang berubah dengan
waktu seperti gambar tersebut sering disebut dengan tegangan bolak-balik (AC =
Alternating Current). Jika kumparan tersebut berputar dengan frekuensi sudut ,
maka persamaan tegangan bolak-balik dapat dinyatakan dengan fungsi sinusoida
sebagai berikut :


Keterangan : (2.6)
v = Tegangan sesaat
22

Vm = Tegangan Maksimum
f = Frekuensi
T = Periode = waktu untuk satu gelombang
w = kecepatan sudut = 2p = 2p/T = radian perdetik
Frekuensi dalam listrik AC merupakan banyaknya gelombang yang terjadi
dalam satu detik. Jika waktu yang diperlukan oleh satu gelombang disebut periode
(T) maka.
t = 1 / T atau T = 1 / f (2.7)
jika generator mempunyai P kutub dan berputar sebanyak N kali dalam satu
menit, maka frekuensi mempunyai persamaan sebagai berikut :

(2.8)
Keterangan :
P = Jumlah kutub generator
N = Jumlah putaran permenit (rpm)







Gambar 2.1. Bentuk gelombang tegangan listrik bolak-balik

2.2.2. NILAI MAKSIMUM DAN EFEKTIF TEGANGAN DAN ARUS
BOLAK-BALIK
Tegangan listrik bolak-balik selalu berubah tergantung dari waktu dan
tegangan maksimumnya. Salah satu alat untuk mengukur tegangan listrik bolak-
balik adalah osiloskop. Osiloskop juga dapat dipakai untuk mengukur frekuensi
dan tegangan maksimum. Tegangan dan arus efektif adalah nilai tegangan dan
arus bolak-balik yang memberi efek panas (kalor) yang sama dengan suatu nilai
tegangan /arus searah. Nilai efektif disebut juga dengan nilai akar rata-rata
23

kuadrat (root mean square). Nilai efektif dari tegangan atau arus bolak-balik akan
ditunjukkan oleh alat ukur listrik, seperti Voltmeter dan Amperemeter. Selain nilai
efektif dan nilai maksimum, pada arus bolak-balik juga dikenal nilai rata-rata
(average value) dan tegangan puncak-puncak (peak to peak). Hubungan antara
nilai efektif, nilai maksimum dan nilai rata-rata dari tegangan dan arus bolak-balik
adalah :


= 0,707 Tegangan Maksimum
Veff = 0,707 x Vm (2.9)


= 0,707 . Arus maksimum
Ieff = 0,707 x Im (2.10)
Keterangan :
Vef = tegangan efektif (Volt)
Vm = tegangan maksimum (V)
Ief = kuat arus efektif (A)
Im = kuat arus maksimum (A)
Vp-p = tegangan puncak ke puncak (V)

Contoh :
Suatu tegangan bolak-balik mempunyai persamaan V = 311 sin 200t Tentukan
tegangan efektifnya !
Penyelesaian :
Diketahui : Dari persamaan, Vm = 311 V
Veff = 0,707 x Vm
Vef = = 0,707 x 311 = 220 V




24

LATIHAN :
1. Persamaan tegangan bolak-balik dituliskan : V = 110 Sin 200t Tentukan :
a. tegangan maksimum
b. tegangan puncak-puncak
c. tegangan efektif
d. frekuensi
e. periode
2. Sebuah alat listrik dengan hambatan 80 ohm dihubungkan dengan tegangan
jala-jala 220 V. Tentukan :
a. tegangan efektif
b. tegangan maksimum
c. tegangan puncak-puncak
d. tegangan rata-rata
e. kuat arus efektif
f. kuat arus maksimum
g. kuat arus rata-rata
3. Sebuah sumber tegangan menghasilkan tegangan bolak-balik sebesar 40 V
pada sudut fase 30o. Tentukan :
a. tegangan masimum
b. tegangan efektif
c. tegangan yang dihasilkan pada saat sudut fasenya 60o
4. Sebuah kumparan 200 lilitan berbentuk persegi panjang dengan sisi 10 cm
posisinya menghadap garis gaya magnet 0,032 T. Hitunglah tegangan
maksimum bila kumparan diputar dengan frekuensi 30/ Hz
5. Sebuah alat listrik berhambatan 5 ohm mengalir arus efektif 40 A. Hitung :
a. kuat arus maksimum
b. tegangan efektif
c. tegangan maksimum



25

6. Diketahui grafik kuat arus (I) terhadap waktu (t) berikut :





Dari grafik, tentukan :
a. Kuat arus maksimum
b. kuat arus efektif
c. periode
d. frekuensi
e. persamaan kuat arus
7. Sebuah ampermeter AC dihubungkan dengan sumber tegangan menunjukkan
angka 50 A. Jika hambatan dalam ampermeter 0,05 ohm dan frekuensi sumber
tegangan 50 Hz, tentukan tegangan pada waktu 0,5 sekon setelah sumber
tegangan dihidupkan

2.2.3.RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK
Rangkaian arus bolak-balik adalah sebuah rangkaian listrik yang terdiri
dari satu atau beberapa komponen elektronika yang dihubungkan dengan sumber
arus bolak-balik. Komponen elektronika tersebut dapat berupa resistor (hambatan
murni), inductor atau kapasitor.
a. Rangkaian Resistor (R).
Rangkaian yang terdiri dari sebuah sumber tegangan bolak baliik dan
sebuah resistor seperti Gambar 2.2. di bawah





Gambar 2.2. Rangkaian R dengan sumber AC
26

Persamaan tegangan sumber
v = Vm Sin wt
Persamaan tegangan pada Resistor R
v = i R
v = tegangan sesaat
i = arus sesaat
R = resistansi
Sehingga


(2.11)
Pada beban resistor murni tegangan dan arus mempunyai fasa sama (sefase)
seperti ditunjukkan pada gambar 2.3.





Gambar 2.3. Bentuk gelombang beban R pada sumber AC

Daya sesaat ( P )

( )
=

(2.12)
Untuk satu gelombang nilai rata-rata


Sehingga daya

(2.13)


27

b. Rangkaian Induktor (L)
Bila tegangan bolak-balik dipasang pada inductor murni seperti
ditunjukkan pada gambar 2.4. di bawah, maka inductor menghaislkan ggl yang
melawan sumber yang besarnya
v









Gambar 2.4..Rangkaian inductor L pada AC
Tegangan sumber

Sehingga

( )

) (2.14)

Arus sesaat (i) maksimum

jika (

) mempunyai nilai 1 maka


persamaan arus pada inductor menjadi
(

)
Arus ketinggalan terhadap tegangan dengan sudut

atau 90
0

28

Bentuk gelombang tegangan dan arus pada inductor dapat dilihat dalam gambar
2.5. berikut ini






Gambar 2.5.Bentuk gelombang tegangan dan arus pada induktor

Daya Sesaat (P)
P = v.i
(

) (2.15)
Daya untuk seluruh siklus


Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa inductor murni tidak menyerap
daya listrik, hanya menyimpan energy listrik sesaat dalam jumlah terbatas

c. Rangkaian Kapasitor (C)
Rangkaian yang terdiri dari sebuah sumber tegangan bolak-balik dan
sebuah kapasitor C ditunjukkan pada gambar 2.6 di bawah








Gambar 2.6 Rangkaian kapasitor C
29

Tegangan sumber mempunyai persamaan

Muatan pada kapasitor
q = C. v
q = Muatan pada plat kapasitor
C = Kapasitansi kapasitor
V = Beda potensial / tegangan
Persamaan arus







(2.16)
Dari persamaan tersebut terlihat bahwa arus mendahului tegangan dengan sudut


atau 90
0
. Bentuk gelombang tegangan dan arus ditunjukkan pada gambar 2.7.











Gambar 2.7. Bentuk gelombang tegangan dan arus

30

Daya sesaat pada kapsitor C (P)

(

(2.17)
Daya untuk seluruh siklus


Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa kapasitor tidak menyerap daya listrik.
Karakteristik tegangan dan arus dari ketiga elemen pasif tersebut dapat dilihat
dalam table 2.1 berikut :
Tabel 2.1. Karakteristik tegangan dan arus elemen pasif














LATIHAN :
1. Hitunglah penunjukan voltmeter dari suatu tegangan bolak balik gelombang
sinus yang menunjukan 200 volt puncak - puncak jika dilihat CRO !
2. Hitunglah arus yang mengalir pada lampu dan tahanan lampu bila lampu pijar
220 230 volt, 100 watt dipasang pada tegangan 225volt. !
31

3. Sebuah kompor listrik 225 volt, 900 watt mempunyai elemen pemanas 5 m.
hitunglah arus dan tahanan elemen. Jika elemen pemanas putus, kemudian
disambung sehingga panjangnya menjadi 4,8 m. hitunglah besar tahanan, arus
dan daya kompor yang dipasang pada tegangan 225 volt !
4. Hitunglah arus dan daya yang diserap oleh kapasitor, jika dua buah kapasitor
60 mF dan 40 mF diseri dan dipasang pada tegangan 220 V, 50 HZ !

2.2.4. RANGKAIAN SERI ARUS BOLAK-BALIK
a. Rangkaian Seri Resistor dan Induktor
Sebuah resistor R ohm dan Induktor L henry diseri dan dihubungkan
dengan sebuah sumber tegangan arus bolak balik seperti gambar 2.8 di bawah
ini.





Gambar 2.8. Rangkaian dengan beban R dan L
Drop tegangan seperti terlihat pada D OAB . Drop tegangan pada R = V
R

digambarkan oleh vektor OA, dan drop tegangan pada L = V
L
digambarkan oleh
vektor AB. Tegangan Sumber V merupakan jumlah secara vektor dari V
R
dan V
L.






(2.18)
Besaran

disebut impedansi (Z) dari rangkaian yaitu


Z
2
= R
2
+ X
L
2

Dario gambar di atas terlihat bahwa arus ketinggalan terhadap tegangan dengan
sudut adalah :
32



Daya (P)
Daya rata-rata yang diserap rangkaian R-L merupakan hasil kali V dengan
komponen I yang searah dengan V
P = V I Cos
Cos disebut factor daya rangkaian
Daya = Volt Ampere (VA) x Faktor Daya
Watt = VA x Cos
Jika daya dalam kilowatt maka
KW = KVA x Cos
P = VI Cos = VI x (R/Z)
P = V/Z x I x R
P = I
2
R
Faktor daya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Kosinus beda fase antara arus dan tegangan
2.


3.


Sehingga


Jika digambarkan dengan segitiga daya seperti ditunjukkan gambar 2.9. berikut


Daya dapat dibedakan menjadi :
- Daya aktif = P = kW
- Daya reaktif = Q = kVAR
- Daya semu = S = kVA
- Hubungan ketiga jenis daya




Gambar 2.9. Segitiga daya
33

Hubungan ketiga jenis daya adalah sebagai berikut :
S
2
= P
2
+ Q
2

kVA
2
= kW
2
+ kVAR
2

kW = kVA Cos
kVAR = kVA Sin

b. Rangkaian Seri Resistor dan Kapasitor
Sebuah resistor R dan kapasitor C diseri dan diberi tegangan bolak-balik
seperti ditunjukkan pada gambar 2.10. berikut














Gambar 2.10. Rangkaian RC seri dan diagram phasornya

V
R
= I.R = drop tegangan pada R (fasa sama denagn nol)
V
C
= I.X
C
= drop tegangan pada C (ketinggalan terhadap I dengan sudut /2)
X
C
= reaktansi kapasitif (diberi tanda negatif) karena arah V
C
pada sudut negative

()

( )


Dari gambar di atas terlihat bahwa I mendahului V dengan sudut dimana



34

c. Rangkaian Seri Resistor, Induktor, dan Kapasitor
Sebuah rangkaian seri RLC dengan sumber tegangan bolak-balik seperti
ditunjukkan gambar 2.11.di bawah ini






Gambar 2.11.Rankaian R-L-C seri

V
R
= I. R = drop tegangan pada R sefasa dengan I
V
L
= I. X
L
= drop tegangan pada L mendahului I dengan sudut 90
0

V
C
= I. X
C
= drop tegangan pada C ketinggalan terhadap I dengan sudut 90
0

V = tegangan sumber yang merupakan jumlah semua vector dari V
R
,
V
C
, dan V
C
seperti ditunjukkan pada gambar 2.12. berikut ini





Gambar 2.12..Diagram phasor








Beda fasa antara tegangan dan arus




35

Sedangkan factor daya

()


Jika sumber tegangan diberikan

Sehingga arus mempunyai persamaan
( )
Tanda positif bila arus mendahului tegangan X
L
< X
C
atau beban bersifat kapasitif
Tanda negative bila arus ketinggalan terhadap tegangan X
L
> X
C
atau beban
bersifat induktih

LATIHAN :
1. Sebuah inductor 0,25 H dan sebuah kapasitor 200 uF dirangkai seri dan
dihubungkan dengan sumber tegangan yang menghasilkan arus dengan
persamaan I = 5 sin 400 t Ampere. Tentukan :
a. impedansi rangkaian
b. persamaan tegangan sesaat
2. Sebuah rangkaian arus bolak-balik 220 V dan frekeunsi 55 Hz dihubungkan
dengan rangkaian seri RL. Jika hambatan R = 110 ohm, dan tegangan pada
ujung-ujung resistor 40 V, tentukan :
a. Tegangan pada ujung-ujung induktor
b. besarnya induktansi diri inductor
3. Rangkaian seri RL dengan L = 0,6 H dan R = 20 ohm dihubungkan dengan
tegangan bolak-balik 220 V frekuensinya 100 Hz. Tentukan :
a. Impedansi rangkaian
b. Besarnya arus efektif rangkaian
c. Sudut fase antara I dan V
4. Sebuah rangkaian seri RC masing-masing R = 60 ohm dan XC = 80 ohm
dihubungkan dengan sumber tegangan 110 V frekuensi 50 Hz. Tentukan :
a. kuat arus yang melalui rangkaian
b. tegangan ujung-ujung resistor
c. tegangan ujung-ujung kapasitor
36

5. Sebuah rangkaian seri RLC dengan R = 120 ohm, L = 0,4 H dan C = 20 mF
dihubungkan dengan tegangan 200 V frekuensi sudutnya 100 rad/s. Tentukan :
a. impedansi rangkaian
b. arus listrik pada rangkaian
c. Daya pada rangkaian
6. Hambatan 10 ohm dan inductor 20 ohm dirangkai seri dihubungkan dengan
sumber tegangan sehingga mengalir arus sebesar 4 A. Tentukan :
a. tegangan resistor
b. tegangan inductor
c. impedansi rangkaian
d. tegangan sumber (tegangan rangkaian)
e. sudut fase antara I dan V
7. Sebuah rangkaian RC dengan R = 100 ohm dan XC = 240 ohm dialiri arus
Sebesar 1 A. Tentukan :
a. tegangan sumber
b. sudut fase antara I dan V
c. impedansi rangkaian

2.2.5. RANGKAIAN PARALEL ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK
Dalam rangkaian arus bolak-balik apabila beban diparalel maka untuk
menganalisis rangkaian tersebut dapat diselesaikan dengan beberapa cara, antara
lain :
1. Metode Vektor
Misalkan rangkaian paralel terdiri dari dua cabang seperti Gambar 2.13 di
bawah ini





Gambar 2.13 Rangkaian AC dengan beban diparalel
37

Dari cabang A diperoleh persamaan sebagai berikut :





Dari cabang B diperoleh persamaan sebagai berikut :






Pada cabang A arus ketinggalan terhadap tegangan dengan sudut
1
.
Sedangkan pada cabang B arus mendahului tegangan dengan sudut
2
dan arus I
merupakan jumlah vector dari I
1
dan dapat dijelaskan dengan gambar 2.14





Gambar 2.14.Vektor dari rangkaian RLC paralele

Arus I
1
dan I
2
mempunyai komponen ke sumber x (komponen aktif) dan
komponen ke sumber Y (komponen reaktif)
Jumlah komponen aktif I
1
dan I
2
= I
1
cos
1
+ I
2
cos
2

Jumlah komponen reaktif = I
2
Sin
2
I
1
Sin
1

Sehingga arus total I


38

Sedangkan sudut fase antara V dan I

2. Metode Admitansi
Rangkaian seperti gambar 2.15. dapat dianalisis dengan metode admitansi
seperti berikut






Gambar 2.15. Rangkaian AC dengan beban paralel









LATIHAN :
1. Hitunglah arus total dan faktor daya dari rangkaian di bawah ini !







39

2. Hitunglah frekuensi resonansi dari sebuah induktor yang mempunyai
induktansi 0,25 H dan resistansi 50 ohm dan di parallel dengan kapasitor 4 mF
3. Sebuah kumparan mempunyai resistansi 8 W dan induktansi 0,0191 H
diparalel dengan kapasitor 398 mF dan resistansi 6 W serta dihubungkan
dengan tegangan 200 V, 50 Hz.







Hitunglah:
a. Arus masing-masing cabang.
b. Daya masing-masing cabang
c. Arus total
d. Sudut fase antara arus dan tegangan

Anda mungkin juga menyukai