GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
DISUSUN OLEH
Fawaz Al Rasyid
X TKI 2
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK” dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
Hygiene Industri Ibu Ika Lastyaningrum dan juga seluruh pihak yang sudah membantu
pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
April, 2019
Fawaz Al Rasyid
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Gelombang Elektromagnetik
BAB II Pembahasan
Gelombang elektromagnetik sebenarnya selalu ada disekitar kita, salah satu contohnya
adalah sinar matahari, gelombang ini tidak memerlukan medium perantara dalam
perambatannya. Contoh lain adalah gelombang radio. Tetapi spektrum gelombang
elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis gelombang lainnya, yang dibedakan
berdasarkan frekuensi atau panjang gelombangnya. Untuk itu disini kita akan mempelajari
tentang rentang spektrum gelombang elektromagnetik, karakteristik khusus masing-masing
gelombang elektromagnetik di dalam spectrum dan contoh dan penerapan masing-masing
gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada
medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang
bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan.
Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua
puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu.
Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi
elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi
berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan
semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Sinar dengan panjang gelombang besar, yaitu gelombang radio dan infra merah,
mempunyai frekuensi dan tingkat energi yang lebih rendah. Sinar dengan panjang gelombang
kecil, ultra violet, sinar x atau sinar rontgen, dan sinar gamma, mempunyai frekuensi dan
tingkat energi yang lebih tinggi.
BAB II
Pembahasan
Pada jaman Newton, orang telah mengetahui bahwa cahaya merambat lurus. Orang
juga telah mengetahui bahwa ketika cahaya mengenai bidang batas antara dua medium.tembus
cahaya, cahaya tersebut dibiaskan (dibelokkan). Untuk menjelaskan kedua fenomena cahaya
ini, Newton menganggap bahwa benda-benda bercahaya menembakkan sejumlah partikel ke
segala arah. Partikel-partikel itu tidak bermassa sehingga tidak dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Sesuai hukum I Newton, partikel-partikel cahaya ini akan bergerak lurus dengan kecepatan
tetap. Ketika partikel-partikel cahaya ini dihentikan oleh sebuah penghalang tak tembus
cahaya, suatu bayangan tajam akan dibentuk pada penghalang tersebut.
Fenomena interferensi cahaya tidak dapat dijelaskan oleh teori partikel cahaya Newton.
Jika cahaya disusun oleh partikel-partikel, layar akan menerima partikel-partikel dari kedua
celah. Daerah dimana partikel-partikel saling bertumpukan (di sekitar daerah pusat P) harusnya
lebih terang secara seragam daripada di sekitar daerah pinggiran (disekitar ujung Q dan R).
Fakta ini tidak terjadi. Sebagai gantinya, justru diamati pita terang dan pita gelap saling
bergantian di layar.
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang
berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang
lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Penelitian teoritis
tentang radiasi elektromagnetik disebut elektrodinamik, sub-bidang elektromagnetisme.
Gelombang elektromagnetik ditemukan oleh Heinrich Hertz.
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari
sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan
gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak
begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai
macam metode deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik
dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang
gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (λ ≥ 0,5 mm).
Istilah "spektrum optik" juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum
elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang
saja (320 - 700 nm)[1].
1. Gelombang Radio
Frekuensi gelombang radio untuk pengiriman suara
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan
cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini
melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa
udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika
objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat
dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang
radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan
radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan
magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal
ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi.
Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima
gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang
pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya.
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang
diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung
jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Hasil
perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich
Rudolf Hertzyang menemukan fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan
peristiwa yang terjadi satu kali per detik.
Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah kejadian/ peristiwa
(dan menyebutnya sebagai periode), lalu memperhitungkan frekuensi (f ) sebagai hasil
kebalikan dari periode (T ).
Gelombang sinusoida dengan beberapa macam frekuensi; gelombang yang bawah
mempunyai frekuensi yang lebih tinggi.
2. Frekuensi radio
100,000 km – 10,000
Extremely low frequency ELF 1 3–30 Hz
km
Extremely high
EHF 11 30–300 GHz 10 mm – 1 mm
frequency
Catatan: di atas 300 GHz, penyerapan radiasi elektromagnetik oleh atmosfer Bumi begitu
besar sehingga atmosfer secara efektif menjadi "opak" ke frekuensi lebih tinggi dari radiasi
elektromagnetik, sampai atmosfer menjadi transparan lagi pada yang disebut jangka frekuensi
infrared dan jendela optikal.
Band ELF, SLF, ULF, dan VLF bertumpuk dengan spektrum AF, sekitar 20–20,000
Hz. Namun, suara disalurkan oleh kompresi atmosferik dan pengembangan, dan bukan oleh
energi elektromagnetik.
Penghubung listrik didesain untuk bekerja pada frekuensi radio yang dikenal
sebagai Penghubung RF. RF juga merupakan nama dari penghubungaudio/video standar, yang
juga disebut BNC (Bayonet Neill-Concelman).
S band 2 to 4 GHz
C band 4 to 8 GHz
X band 8 to 12 GHz
Ku band 12 to 18 GHz
K band 18 to 26 GHz
Ka band 26 to 40 GHz
V band 40 to 75 GHz
3. Gelombang Mikro
Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan pada
benda tersebut. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, makanan menjadi panas dan
masak dalam waktu singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam oven microwave.
4. Spektrum optik
Spektrum optik (cahaya atau spektrum terlihat atau spektrum tampak) adalah
bagian dari spektrum elektromagnetik yang tampak oleh mata manusia. Radiasi
elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang ini disebut sebagai cahaya tampak
atau cahaya saja. Tidak ada batasan yang tepat dari spektrum optik; mata normal manusia akan
dapat menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat
menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm. Mata yang telah beradaptasi
dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di
wilayah kuning dari spektrum optik.
Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral jendela
optik, wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi sebagian besar tanpa
dikurangi (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu
alasan mengapai langit berwarna biru). Radiasi elektromagnetik di luar jangkauan panjang
gelombang optik, atau jendela transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer.
Cahaya putih dipencarkan oleh sebuah prisma menjadi warna-warna dalam spektrum
optik.
ungu 380–450 nm
biru 450–495 nm
hijau 495–570 nm
kuning 570–590 nm
jingga 590–620 nm
merah 620–750 nm
5. Ultraungu
Istilah ultraviolet berarti "melebihi ungu" (dari bahasa Latin ultra, "melebihi"),
sedangkan kata ungu merupakan warna panjang gelombang paling pendek dari cahaya dari
sinar tampak. Beberapa hewan, termasukburung, reptil, dan serangga seperti lebah dapat
melihat hingga mencapai "hampir UV". Banyak buah-buahan, bunga dan benih terlihat lebih
jelas di latar belakang dalam panjang gelombang UV dibandingkan dengan penglihatan warna
manusia.
6. Sinar-X
Sinar-X atau sinar Rontgen adalah salah satu bentuk dari radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke
100 picometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya
digunakan dalam diagnosis gambar medikal dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk
dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
7. Sinar gamma
Sinar gamma (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gamma, γ) adalah sebuah
bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses
nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.
Sinar gamma merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus
dari radiasi alpha atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tapi kurang
mengionisasi.
Perlindungan untuk sinar γ membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk
perisai harus diperhitungkan bahwa sinar gamma diserap lebih banyak oleh bahan
dengan nomor atom tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gamma,
makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gamma biasanya
diilustrasikan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi intensitas dari sinar
gamma setengahnya. Misalnya, sinar gamma yang membutuhkan 1 cm (0,4 inchi) "lead" untuk
mengurangi intensitasnya sebesar 50% jujga akan mengurangi setengah intensitasnya
dengan konkrit 6 cm (2,4 inchi) atau debut paketan 9 cm (3,6 inchi).
Sinar gamma dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian
terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan
fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali.
Sinar gamma memang kurang mengionisasi dari sinar alpha atau beta. Namun,
mengurangi bahaya terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka
menghasilkan kerusakan yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X, seperti
terbakar, kanker, dan mutasigenetika.
Dalam hal ionisasi, radiasi gamma berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses
utama: efek fotoelektrik, penyebaran Compton, dan produksi pasangan.
C. Gelombang Mikro
D. Sinar Inframerah
E. Sinar tampak
F. Sinar Ultraviolet
1. Pada tumbuhan, radiasi UV-B dapat menyebabkan pertumbuhan berbagai jenis tanaman
menjadi lambat dan beberapa bahkan menjadi kerdil. Sebagai akibatnya, hasil panen
sejumlah tanaman budidaya akan menurun serta tanaman hutan menjadi rusak.
2. Pulsa microwaves dapat menimbulkan efek stres pada kimia syaraf otak.
3. Apabila terjadi lubang ozon, maka sinar UV, khususnya yang jenis UV tipe B yang
memiliki panjang gelombang 290 nm, yang menembus ke permukaan bumi dan
kemudian mengenai orang, dapat menyebabkan kulit manusia tersengat, merubah
molekul DNA, dan bahkan bila berlangsung menerus dalam jangka lama dapat memicu
kanker kulit, termasuk terhadap mahluk hidup lainnya.
4. Radiasi HP dapat mengacaukan gelombang otak, menyebabkan sakit kepala, kelelahan,
dan hilang memori, pemakaian HP bisa menyebabkan kanker otak.
5. Beberapa efek negatif yang bisa muncul sebagai akibat radiasi HP antara lain kerusakan
sel saraf, menurunnya atau bahkan hilangnya konsentrasi, merusak sistem kekebalan
tubuh, meningkatkan tekanan darah, hingga gangguan tidur dan perubahan aktivitas otak.
6. Sebagian besar garis-garis wajah dan kerut/keriput disebabkan oleh pemaparan
berlebihan terhadap sinar UV, baik UVA yang bertanggung jawab atas noda gelap,
kerut/keriput, dan melanoma maupun UVB yang bertanggung jawab atas kulit terbakar
dan karsinoma.
7. Dampak negatif wi-fi sehubungan dengan radiasi elektromagnetik: keluhan nyeri di
bagian kepala, telinga, tenggorokan dan beberapa bagian tubuh lain bila berada dekat
dengan peralatan elektronik atau menara pemancar.
Bahaya Gelombang Elektromagnetik
3.1 Kesimpulan
Begitu besar peranan gelombang elektromagnetik yang bermanfaat dalam kehidupan kita
sehari-hari, tanpa kita sadari keberadaannya.
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar
gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang
radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas
dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode
deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam
elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk
energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (? = 0,5 mm). Istilah “spektrum
optik” juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun
sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 – 700 nm)[1].
3.2 Saran
Dengan adanya gelombang elektromagnetik, kita dimudahkan dalam berbagai bidang
kehidupan. Seperti dibidang kesehatan, industry, bahkan teknologi. Maka dari itu, sudah
selayaknya kita menggunakannya serta memanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin
gelombang elektromagnetik tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
www.google.com
www.scribd.com/doc/14352623/radiasi-elektromagnetik
www.ojs.unud.ac.id/index.php/JTE/article/viewFile/1585/pdf
www.id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_elektromagnetik