Anda di halaman 1dari 12

Hand out 3.1.

Listrik Searah (DC)


Kompetensi Dasar
3.2. Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut keselamatannya dalam
kehidupan sehari-hari

Indicator Pencapaian Kompetensi


3.1.1. Menjelaskan besaran kuat arus dan tegangan dalam rangkaian tertutup
sederhana (Hukum Ohm)

3.1.2 Membedakan besaran resistor dalam rangkaian seri dan parallel


3.1.3 Meghitung besaran tegangan dalam rangkaian tertutup sederhana dengan
menggunakan hukum Kirchoof I dan II
3.1.4. Menganalisis daya listrik yang digunakan

RINGKASAN MATERI
Imformasi Pendukung
Pernahkah Anda membayangkan hidup tanpa
energi listrik? Hampir semua orang, terutama
yang tinggal di perkotaan, energi listrik
merupakan kebutuhan pokok. Lampu, pompa
air, setrika, televisi, radio, komputer, kulkas,
dan kompor listrik, merupakan beberapa contoh
peralatan yang memerlukan. energi listrik.
Demikian pula dengan sepeda motor, mobil,
termasuk juga mobilmainan, hingga pesawat
terbang yang canggih, juga menggunakan
energy listrik.
Lalu, pernahkah Anda bertanya, apakah energi
listrik itu? Mengapa lampu,komputer, televisi,
dan peralatan lainnya dapat bekerja
menggunakan energy listrik? Silahkan pahami
materi ini sebaik-baiknya

Arus listrik di bagi menjadi 2 macam :


1. Arus Bolak-bolik / AC (Alternating Current)
memiliki nilai dan arah arus yang berubah bolak-balik secara harmonik, contoh peralatan
rumah tangga yang menggunakan sumber listrik PLN seperti lampu, setrika listrik, TV
dst.
2. Arus Searah / DC (Direct Current)
Arus searah memiliki nilai dan arah arus yang tetap, contoh peralatan elektronik seperti
jam dinding, kamera digital, mainan elektronik yang menggunakan baterai dst
Arus listrik mengalir akibat adanya beda potensial listrik. Benda yang kekurangan
elaktron (kelebihan proton) dikatakan mempunyai potensial yang lebih tinggi, Benda yang
kelebihan elektron ( kekurangan proton) dikatakan mempunyai potensial yang rendah. Apabila
kedua benda ini dihubungkan dengan suatu bahan/kawat kinduktor, maka akan mengalir arus
listrik dari benda yang berpotensial tinggi ke benda yang berpotensial rendah. Hal ini
terjadiakibat aliran elektron dari benda yang berpotensial rendah ke benda yang berpotensial
tinggi.

KUAT ARUS LISTRIK


Banyaknya muatan yang mengalir melalui penampang konduktor tiap satuan waktu disebut kuat
arus listrik atau disebut dengan arus listrik. Secara matematis, kuat arus listrik ditulis sebagai

Q
I
t
dengan: I = kuat arus listrik (ampere; A),
Q = muatan listrik (coulomb; C), dan
t = waktu (sekon; s).

Oleh karena yang mengalir pada konduktor padat adalah elektron,banyaknya muatan yang mengalir
pada konduktor besarnya sama dengan kelipatan besar muatan sebuah elektron, qe = e = 1,6 × 10–19
C. Jika pada konduktor tersebut mengalir n buah elektron, total muatan yang mengalir adalah
Q ne

Contoh Soal

Muatan listrik sebesar 20 C mengalir pada penampang konduktor selama 5 sekon.


a. Berapakah kuat arus listrik yang melalui konduktor tersebut?
b. Berapakah jumlah elektron yang mengalir pada penampang konduktor tiap sekon, jika diketahui e = 1,6 ×
10–19 C?
Jawab
Diketahui: Q = 20 C, t = 5 sekon, dan e = 1,6 × 10–19 C. Maka
a. kuat arus yang mengalir,
Q
I
t I = 4A

b. jumlah elektron yang mengalir pada penampang konduktor tiap sekon,

19

 ALAT UKUR LISTRIK


1) Amperemeter
Alat ini :

 Dipakai untuk mengukur kuat arus.


 Mempunyai hambatan yang sangat kecil.
 Dipasang seri dengan alat yang akan diukur.
Untuk mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi batas ukurnya) dipasang tahanan
SHUNT paralel dengan Amperemeter (alat Amperemeter dengan tahanan Shunt disebut
AMMETER )Sebuah Amperemeter yang mempunyai batas ukur maksimum I Ampere

dan tahanan dalam Rd Ohm, supaya dapat dipakai untuk mengukur arus yang kuat arusnya n x i Ampere
1
harus dipasang Shunt sebesar : RS  Rd Ohm
n 1

Cara membaca AMPERMETER

Skala yg ditunjuk 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘


Batas ukur I= 𝑥 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

2) Voltmeter
Alat ini :

 Dipakai untuk mengukur beda potensial.


 Mempunyai tahanan dalam yang sangat besar.
 Dipasang paralel dengan alat (kawat) yang hendak diukur potensialnya.
Untuk mengukur beda potensial yang melebihi batas ukurnya, dipasang tahanan depan seri dengan
Voltmeter.

Untuk mengukur beda potensial n x batas ukur maksimumnya, harus d ipasang tahanan depan (RV):

Rv = ( n - 1 ) Rd Ohm

3) Multimeter (Ohmmeter)
Alat untuk mengukur besarnya hambatan antara dua titik dalam suatu rangkaian. Komponen yang
diperlukan pada ohmmeter adalah baterai, resistor dan galvanometer disusun secara seri dan besar
tegangan pada baterai telah diketahui, sedangkan hambatan yang diukur menutup rangkaian tersebut

Pemasangan Ammpermeter dan Voltmeter dalam rangkaian


 HAMBATAN PADA KAWAT PENGHANTAR
Hambatan listrik suatu kawat penghantar dipengaruhi oleh panjang kawat (l), hambatan jenis kawat ( ),
dan luas penampang kawat (A). Secara matematis, hubungan ketiga faktor tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut

Keterangan:
R : hambatan kawat penghantar(Ω)
l : panjang kawat penghantar (m)
A : luas penampang kawat penghantar (m2)
: hambatan jenis kawat penghantar (Ωm)

Contoh Soal
1. Diketahui sebuah kawat penghantar memiliki panjang 100 m, luas penampang 2,5 mm2 ,
dan hambatan jenis sebesar 17 × 10-7 : m. Tentukan besarnya hambatan kawat tersebut!
Diketahui : l = 100 m . A = 2,5 mm2 = 25 × 10-7 m2 c. = 17 × 10-7 Ω m

2. Kawat yang panjangnya 200 meter dan luas penampangnya 0,5 mm2
mempunyai hambatan listrik 56 Ω . Tentukan ham batan jenis kawat tersebut!
Diketahui : a. l = 200 m ,. A = 0,5 mm2 = 5 × 10-7 m2 c. R = 56 Ω :
Ditanyakan: = ... ?
Tabel hambatan jenis kawat…

Dari hubungan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Hambatan berbanding lurus dengan panjang konduktor.


2. Hambatan berbanding terbalik dengan luas penampang konduktor.
3. Hambatan berbanding lurus dengan resistivitas atau hambat jenis dari konduktor tersebut.

Harga dari hambat jenis/resistivitas antara nol sampai tak terhingga.

= 0 disebut sebagai penghantar sempurna (konduktor ideal).

 = ~ disebut penghantar jelek (isolator ideal).

 H UK UM OHM
Hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan dari suatu konduktor dapat diterangkan berdasarkan
hukum OHM.

Dalam suatu rantai aliran listrik, kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua ujung-
ujungnya dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan kawat konduktor tersebut.
Hambatan kawat konduktor biasanya dituliskan sebagai “R”.
V
I
R
Keterangan : I = kuat arus (Ampere)
V = beda potensial titik A dan titik B (Volt))

R = resistor/ hambatan (Ohm)

Dari persamaan diatas dapat dibuat hubungan dan

Grafik Hubungan V dan I

Pada kehidupan sehari2 kita dapat melihat Tulisan 220 V/2 A pada lampu atau alat listrik,m tulisan itu
menunjukkan bahwa lampu tersebut mempunyai hambatan sebesar (R) = 220V/2A = 110 Ω

 Rangkaian Hambatan
Pada rangkaian listrik, mungkin Anda sering menjumpai beberapa hambatan yang
dirangkai secara bersama-sama. Hambatan yang dimaksud di sini bukan hanya
resistor, melainkan semua peralatan yang mengguna kan listrik, seperti lampu,
radio, televisi, dan setrika listrik. Rangkaian hambatan listrik dibedakan menjadi
dua, yaitu seri dan paralel.

1. Rangkaian Hambatan Seri


Rangkaian hambatan seri adalah rangkaian yang disusun secara ber urutan
(segaris). Pada rangkaian hambatan seri yang dihubungkan dengan suatu
sumber tegangan, besar kuat arus di setiap titik dalam rangkaian tersebut adalah
sama. Jadi, semua hambatan yang terpasang pada rangkaian tersebut dialiri
arus listrik yang besarnya sama. Bila salah satu hambatan ada yang putus, maka
arus listrik pada rangkaian tersebut juga putus/tidak mengalir.
Sifat Rangkaian seri

Vad = Vab + Vbc + Vcd

Vad = I1 R1 + I2 R2 + I 3 R3

I1 = I2 = I3 = I,

Vad = I Rs

Rangkaian pengganti Seri Rs =R1 + R2 + R3

2. . Rangkaian Hambatan Paralel

Sifat Rangkaian Paralel

Rangkaian pengganti hambatan paralel


Contoh 2 Soal
1. Tiga hambatan R1 = 20 Ω, R2 = 30 Ω dan R3 = 50 Ω dirangkai seri dan dihubungkan pada
beda poten sial 4,5 volt seperti pada Gambar
. Tentukan (a) hambatan pengganti dan (b) beda potensial ujung ujung hambatan R2 !

Penyelesaian
a. Hambatan pengganti seri memenuhi: Rs = R1 + R2 + R3 = 20 + 30 + 50 = 100 Ω
b. Beda potensial ujung-ujung R2 : V2 dapat ditentukan dengan menghitung kuat arus
terlebih dahulu:

maka

V2 = I2 . R2 = 0,045 . 30 = 1,35 volt.

2. Perhatikan rangkaian hambatan paralel pada Gambar . Tentukan:


a. kuat arus yang melalui hambatan R2 dan R3 ,
b. kuat arus I,
c. beda potensial Vab!

Penyelesaian
a. I1 = 2A
Pada rangkaian hambatan paralel beda potensial- nya sama berarti berlaku
hubungan berikut.
V2 = V1
I2 . R2 = I1 . R1
I2 .60 = 2.120
I2 = 4A
Dengan cara yang sama dapat ditentukan kuat arus I 3
. V3 = V1
I3 . R3 = I1 . R1
I3 . 20 = 2 . 120
I3 = 12 A
b. Kuat arus I dapat di tentukan sebagai berikut:
I = I1 + I2 + I3 = 2 + 4 + 12 = 18A
c. Beda potensial Vab memenuhi: Vab = I1 . R1 = 2 . 120 = 240 vol

3. Rangkaian Campuran

Beberapa hambatan dirangkai seperti pada Gambar 8.19. Jika ujung-ujung AB dihubungkan pada beda
potensial 30 volt maka tentukan:
a. hambatan pengganti AD,
b. beda potensial VBC,
c. kuat arus yang melalui 2 Ω

Penyelesaian

a. Rangkaian pada Gambar 8.19 adalah campuran maka penyelesaiannya dapat


bertahap dengan melihat dan menyelesaikan bagian-bagian yang dapat
ditentukan seri atau paralelnya.
Pertama: dapat ditentukan RS1 sehingga rangkaian menjadi seperti Gambar
8.20(a). RS1 = 4 Ω + 6 Ω + 2 Ω = 12 Ω
Kedua: RS1 dan 6 Ω tersusun paralel berarti diperoleh RBC = R p dan susunan
menjadi Gambar 8.20(b).
.
LATIHAN SOAL Handout 3.11

1. Arus sebesar 5 Amper mengalir dalam penghantar metal, berapa coulomb besar muatan q
yang berpindah selama 1 menit.
2. Di dalam penghantar kawat yang penampangnya 1 mm2 terdapat 3.1021 elektron bebas per m3
. Berapa kecepatan elektron-elektron tersebut, jika dialiri listrik dengan kuat arus 12 ampere.
Berapa kuat arusnya ?
3. Sebuah kawat tembaga mempunyai panjang 200 m dan luas penampang 20 mm2. Jika
hambatan jenis tembaga 1,7 . 10-8 Ωm, berapakah hambatan kawat tembaga tersebut?
4. Sebuah penghantar terbuat dari tembaga memiliki panjang 2 m dan luas penampang 1,5 mm2
. Hambatan penghantar itu sebesar 200 Ω. Jika ada penghantar lain yang panjangnya 6 m dan
luas penampang 3 mm2 maka berapakah hambatan penghantar itu.
5. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut ini.

Jika hambatan R1 = 8 ohm, R2 = 16 ohm, R3 = 16 ohm, R4 = 8 ohm, dan R5 = 12 ohm.


Besarnya tegangan antara A dan B adalah ....
A. 3 V
B. 5 V
C. 6 V
D. 8 V
E. 10 V
6. Dari rangkaian berikut ini, jika antara A dan C ter dapat beda potensial 120 volt, berapakah beda
potensial antara A dan B?

7. Beberapa hambatan dirangkai seperti pada Gambar Jika ujung-ujung AD dihubungkan pada
beda potensial 30 volt maka tentukan:
a. hambatan pengganti AD,
b. beda potensial VBC,
c. kuat arus yang melalui 2 Ω!

8. Dari rangkaian listrik di samping maka tentukan:


a) hambatan pengganti antara A dan C
b) kuat arus yang keluar dari elemen
c) VAB, VBC dan VAC
d) kuat arus yang melalui R2 dan R5

Anda mungkin juga menyukai